You are on page 1of 2

DIAGNOSA TOXOPLASMOSIS KONGENITAL

Diagnosa pada Toxoplasma akut dapat ditegakkan dengan beberapa cara, seperti : kultur
T. gondii dari darah atau cairan tubuh ; identifikasi tachyzoit dalam bagian atau preparat jaringan
dan cairan tubuh, cairan amnion, atau plasenta ; identifikasi kista dalam plasenta atau jaringan
pada fetus ataupun bayi baru lahir ; serta memperhatikan karakteristik histology pada nodus
limpa. Selain itu terdapat juga tes serologic untuk diagnosa dan PCR (Polymerase Chain
Reaction) yang dapat mengidentifikasi ada atau tidaknya DNA T. gondii pada cairan
serebrospinal, cairan amnion, darah tepi infant, dan urin untuk benar-benar menegaskan
diagnose.

Kultur

Organisme diisolasi dengan inokulasi cairan tubuh, leukosit, atau specimen jaringan ke
hewan coba. Hasil penilaian mikroskopik dari jaringan yang telah diinokulasi dengan T. gondii
memperlihatkan sel yang nekrosis dan terinfeksi parah dengan banyak sekali tachyzoit di luar
sel. Isolasi dari darah atau cairan tubuh menunjukkan infeksi akut. Kecuali pada fetus atau
neonates, biasanya agak tidak mungkin membedakan infeksi akutnya dengan isolasi T. gondii
dari jaringan-jaringan seperti otot skelet, paru-paru, otak, dan mata yang didapatkan dari hasil
biopsi.

Keberadaan kista pada jaringan merupakan indikasi adanya infeksi tetapi tidak bisa
dibedakan apakah itu infeksi akut atau kronik, walaupun kista biasanya merupakan tanda bahwa
infeksi baru saja terjadi. Kista pada plasenta atau jaringan infant yang baru lahir menegakkan
diagnose terjadinya infeksi toxoplasmosis congenital.

Tes Serologik

- Sabin-Feldman dye test, terutama mengukur antibody IgG. Tes bersifat sensitive dan
spesifik.
- IgG indirect fluorescent-antibody (IgG-IFA) test, juga mengukur IgG namun hasiln positif
maupun negatifnya masih sering diragukan.
- Agglutination test, pengukuran IgG menggunakan formalin untuk mengawetkan parasit.
Tes yang sederhana, mudah dilakukan, dan tidak mahal.
- IgM-IFA test, sangat berguna untuk diagnose infeksi akut, dengan pengukuran pada titer
IgM. Walaupun hasil terkadang masih false positive. Memiliki presentasi kecil untuk
pemeriksaan pada infeksi congenital.
- The double sandwich IgM enzyme-linked immunosorbent assay (IgM-ELISA), kurang
lebih sama dengan IgM-IFA test namun sudah mencapai keakuratan 50-75% pada
diagnose infeksi congenital.

You might also like