Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelompok 3
NAMA KELOMPOK:
Dewi Anjani
Dini Fadillah
Eneng Papat PK
Eriska Nurul A
PEMBAHSAN
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan serius yang menimpa jutaan orang
setiap tahun. Infeksi saluran kemih sering terjadi. Kaum wanita terutama rentan terhadap
infeksi saluran kemih. Satu dari lima wanita mengalami infeksi saluran kemih dalam
hidupnya, sedangkan pada pria jarang terjadi, tetapi jika benar-benar terjadi bisa berakibat
serius.
Epidemiologi
Prevalensi infeksi saluran kemih bervariasi tergantung klasifikasi kliniknya. Tetapi,
pada umumnya prevalensi infeksi saluran kemih pada wanita lebih tinggi dibandingkan
dengan laki laki dengan berbagai alasan. Prevalensi pada wanita meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia dan akan mencapai 10 % pada usia lanjut. Aktivitas sek dan kehamilan
meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pada wanita. Prevalensi pada laki laki
meningkat sehubungan dengan meningkatnya keluhan prostat. Di Indonesia didapatkan angka
prevalensi tinggi. Sardjito pada tahun 1985 mendapatkan bakteri asimptomatik ( tak
bergejala) pada 3,3 % pada balita yang terdiri dari 1 3,7 % wanita dan 0,3 2,1 % laki
laki , sedangkan Barmawi Hisyam mendapatkan 15,4 % pada pelajar wanita dan 5 % pada
pelajar laki laki.
Pada penelitian Pranawa tahun 1987, didapatkan bakteriuri asimptomatik (tak
bergejala) pada kehamilan sejumlah 10,7 % . Sementara pada awal 1997 diruangan penyakit
dalam dijumpai infeksi kateter menetap, angka ini lebih rendah dari yang didapatkan
Hernomo Kusumobroto di tahun 1984 yaitu sebesar 57,5 % (Pranawa, 2002).
Etiologi
Banyak macam mikroorganisme yang dapat menginfeksi saluran kemih, tapi sejauh
ini agen yang paling umum adalah bakteri golongan batang Gram negative yang dalam
keadaan normal bertempat tinggal didalam traktus digestifus (saluran pencernaan). Walaupun
beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda tetapi pada umumnya hasil penelitian
menunjukkan bahwa 90 % penyebab tersering infeksi saluran kemih adalah Escherichia coli.
Bakteri batang Gram negative lainnya seperti Proteus, Klebsielle, dan kadang Enterobacter
berperan pada sebagian kecil infeksi ringan. (Widodo, 2004).
Kokus Gram positif memainkan peran yang lebih kecil pada infeksi saluran kemih.
Namun Staphylococcus suprophyticus menyebabkan 10 15 infeksi saluran kemih
simptomatik (bergejala) pada wanita muda. Enterococcus dan Staphylococcus aureus
menyebabkan infeksi pada pasien dengan batu ginjal. (STAMN, 1999)
Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri-bakteri di Kelompok
anterobacteriaceae seperti :
1. Escherichia coli
2. Klebsiella sp
3. Enterobacter aerogene
4. Proteus sp
5. Citrobacter sp
6. Pseudomonas aeruginosa
7. Enterokokus faecalis
8. Staphylococcus saprophyticus
1. Escherichia coli
a. Karakteristik
Bakteri gram negatif
Bentuk batang
Panjang 2 m
Lebar 0,4-0,7m
Anaerob fakultatif
Tidak berspora
Memiliki flagel
pada media agar EMBA akan menunjukkan warna kemilau Metalic sheen
( hijau metalik)
b. Gejala klinis
Patogenitas Escherichia coli menyebabkan diare pada usus manusia, infeksi saluran
kemih. Menyebabkan resistensi usus melemah, bakteri akan menyerang jaringan dinding usus
yang meyebabkan diare pada usus manusia. Sehubungan dengan infeksi pada usus dikenal 5
jenis Escherichia coli, yaitu :
c. Identifikasi
Hasil Elektroforesis
2. Neisseria gonorhoeae
a. Morfologi
Diplokokus gram-negatif
Diameter 0,6-1,0 m
Neisseria gonorrhoeae memiliki pili dan protein membran yang
memungkinkannya untuk melekat pada permukaan sel hospes.
Neisseria tidak bergerak
Aerob
b. Korelasi Klinis Gonore, Uretritis Gonokokus (Pria), Penyakit Radang Panggul atau
Salpingitis (Wanita)
Gonore merupakan penyakit menular seksual ditandai oleh sekret purulen
(infeksi pada rektum atau proktitis) dan nyeri saat berkemih. Pada wanita,
infeksi ini biasanya terlokalisir pada uretra atau endoserviks, tetapi dapat
berlanjut hingga mengenai uterus dan tuba falopii sehingga mengakibatkan
penyakit radang panggul atau salpingitis.
Infeksi pada faring menyebabkan faringitis.
c. Identifikasi
Pus dari uretra, serviks, rektum, tenggorok harus langsung ditanam, atau
segera dikirim ke laboratorium menggunakan media transport khusus
(Carry and blair). Identifikasi ditegakkan berdasarkan pengujian dengan
metode biokimia dan serologis. Ekspresi -laktamase dapat dideteksi
dengan uji kolorimetrik cepat. Metode Diagnosis juga dapat ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan kultur (Media selektif yang digunakan untuk
kuman Neisseria gonorrhoe adalah THAYER MARTIN, bisa juga dengan
media Mueller-Hinton. Koloni gonococci pada media diperkaya (misalnya
Mueller-Hinton, modified Thayer-Martin) berbentuk cembung, berkilau,
meninggi dan sifatnya mukoid berdiameter 1-5 mm. Koloni transparan
atau pekat, tidak berpigmen dan tidak bersifat hemolitik. Sekret dari uretra
yang memperlihatkan pasangan diplokokus berbentuk ginjal di dalam sel-
sel PMN. Tes oksidase positif (+), Neisseria gonorrhoeae hanya
memfermentasi glukosa. Bakteri ini tumbuh sangat baik pada media
agar coklat atau modifikasi (selective) Thayer Martin.
3. Treponema pallidum
a. Morfologi
Spiral halus, panjang 5-15 mikron dan diameter 0,009-0,5 mikron
Setiap lekukan gelombang berjarak 1 mikron
Rata-rata setiap bakteri terdiri dari 8-14 gelombang
Bergerak secara aktif
Bersifat anaerob dan bersifat patogen pada manusia
b. Gejala klinis
Sifilis atau penyakit Raja Singa adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang
kompleks, disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Perjalanan penyakit ini
cenderung kronis dan bersifat sistemik. Hampir semua alat tubuh dapat diserang, termasuk
sistem kardiovaskuler dan saraf. Selain itu wanita hamil yang menderita sifilis dapat
menularkan penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan sifilis kongenital yang dapat
menyababkan kelainan bawaan atau bahkan kematian.
Sifilis merupakan penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan kelamin atau melalui
sentuhan terhadap luka-luka kulit penderita dan juga melalui transfusi darah. Treponema
dapat masuk ke tubuh calon penderita melalui selaput lendir yang utuh atau kulit dengan lesi.
Kemudian masuk ke peredaran darah dari semua organ dalam tubuh. Penularan terjadi setelah
kontak langsung dengan lesi yang mengandung treponema. 34 minggu terjadi infeksi, pada
tempat masuk Treponema pallidum timbul lesi primer (chancre primer) yang bertahan 15
minggu dan sembuh sendiri. Penyakit sifilis memiliki empat stadium yaitu
c. Identifikasi
Sampel dari cairan Kemudian dibuat kemudian difiksasi
jaringan atau eksudat usapan pada dan diwarnai
preparat dengan serum anti
treponema yang
dilabel fluoresein
c. Identifikasi
Spesimen: Spesimen dari luka kulit, nanah, darah, cairan spinal, sputum dan
bagian lain diambil sesuai tempat infeksi.
Hapusan: Batang gram negatif sering dilihat pada hapusan. Tidak ada
karakteristik morfologi spesifik yang membedakan Pseudomonas dari enterik
atau batang gram negatif lain
Biakan: Spesimen ditanam pada lempeng agar darah dan media deferensial
yang biasanya digunakan untuk membiakan bakteri batang gram negatif
enterik. Pseudomonas aeruginosa tidak meragikan laktosa dan mudah
dibedakan dari bakteri peragi laktosa. Pembiakan merupakan tes spesifik dari
diagnosis infeksi Pseudomonas aeruginosa.
DAFTAR PUSTAKA
Andriole VT (editor) : Lyme disease and other sperochetal disease, Rev Infect Dis 1989;
(Suppl 6) : S1433.