Professional Documents
Culture Documents
NIM : P07133214025
Kelompok : I (Satu)
Semester : V (Lima)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2016
PRAKTIKUM IV
Kelompok : I (Satu)
A. Latar Belakang
Perwujudan kualitas udara yang bersih dan sehat khususnya di dalam ruangan,
merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen
lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan
kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi makhluk hidup
untuk hidup secara optimal. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat
vital bagi kehidupan manusia. Akan tetapi, karena seiring dengan perkembangan
zaman yang diikuti oleh beragamnya aktivitas manusia, kualitas udara cenderung
mengalami penurunan. (Sinta, 2013)
Kualitas udara dalam ruangan juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
seseorang. Kualitas udara dalam ruangan dapat ditentukan secara sengaja atau
tidak oleh penghuni ruangan itu sendiri. Kualitas udara dalam ruangan
dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban yang dapat mengganggu
kenyamanan dan kesehatan penghuninya. Apabila terdapat udara yang tidak bebas
dalam ruangan, maka bahan pencemar udara dalam konsentrasi yang cukup
memiliki kesempatan untuk memasuki tubuh penghuninya. Pemantauan terhadap
kualitas udara ruangan sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan
kenyamanan penghuni. Keman, (2005) dalam Posmaningsih, (2016)
B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan pengukuran kualitas fisik udara dalam
rumah
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan bahan pengukuran
kelembaban, kecepatan aliran udara dan kebisingan
b. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran kelembaban, kecepatan
aliran udara dan kebisingan
c. Mahasiswa mampu menganilisis hasil pengukuran
d. Mahasiswa mampu menyusun laporan
D. Cara Kerja
1. Pengukuran Kelembaban
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pengukuran
kelembaban udara.
b. Menentukan lokasi.
c. Menentukan termometer kering dan termometer bola basah pada
Psychrometer. Memperhatikan termometer yang terbalut kain/kapas
adalah termometer basah.
d. Membasahi kapas/kain yang terdapat pada ujung termometer basah
dengan cara meneteskan air secukupnya menggunakan pipet tetes
jangan sampai air menetes dari kapas.
e. Meletakkan psychrometer pada tempat yang akan diukur
kelembabannya.
f. Memasang kunci pemutar di lubang pemutar Psychrometer.
g. Memutar kunci pemutar sampai titik maksimal hingga kunci tidak bisa
diputar lagi.
h. Melepaskan kunci pemutar.
i. Menggantung dengan hanger.
j. Membiarkan kipas pada Psychrometer berputar hingga kipas berhenti
berputar.
k. Membaca ketinggian air raksa yang ditunjukkan pada masing-masing
termometer.
l. Mencatat hasil pengukuran dan menentukan kelembaban udara dengan
menggunakan Psychrometer chart.
tw ta - tw
2
H
0,13
Td
V =( )
0,40
Keterangan
H = Daya pendingin
Tc = Waktu Pendingin
Td = 36,5 t (Normal)
46 t (Sedang)
53 t (Tinggi)
3. Pengukuran Kebisingan
a. Persiapan pengukuran
1) Menyiapkan peralatan yang akan digunakan
2) Mengecek baterai pada Sound Level Meter
3) Mengkalibrasi SLM yang akan dipakai, caranya adalah sebagai
berikut:
a) Switch Function diatur pada posisi Cal (94,0)
b) Switch Range diletakkan pada posisi Cal
c) Lihat pada layar display apabila menunjukkan angka 94,0 maka alat
siap digunakan
d) Bila tidak menunjukkan angka 94,0 maka putar skrup Cal ke kiri
atau ke kanan yang terletak pada bagian sisi kanan alat sampai
menunjukkan angka 94,0
e) Alat siap digunakan
b. Rencana pengukuran
1) Tentukan lokasi pengukuran
2) Tentukan waktu pengukuran
3) Tentukan lama pengukuran
c. Pelaksanaan pengukuran
1) Mengecek baterai
2) Memegang alat dengan tangan pada ketinggian 1 1,2 meter atau
microphone yang terletak pada ujung alat sejajar dengan telinga
3) Menghidupkan SLM dengan memindahkan switch ON/OFF ke dB C
atau A (sesuai kebutuhan pengukuran)
4) Menstel respon F (fast) untuk jenis kebisingan continue dan S (slow)
untuk kebisingan fluktuatif
5) Mencatat angka yang muncul pada layar display setiap 5 detik terakhir
6) Mencatat pada formulir bis 1 (dalam bentuk tabel)
7) Pengukuran dilakukan selama 10 menit
8) Menghitung kebisingan dengan nilai Mean, Median dan Modus
b. Pengukuran Kelembaban
No Ta Tw Kelembaban
1 Titik 1 32 30 86%
2 Titik 2 32 30 86%
3 Titik 3 32 30 86%
Rata-rata 86%
Tc3 = 41 detik
F = 323
Ditanya : V.?
Jawaban :
Tc 1+Tc 2+Tc 3
Tc rata-rata = 3 Td = 53-t
45+32+41
Tc rata-rata = 3 Td = 53-268
Tc rata-rata = 31 detik Td = 25
F
H=
Tc
323
H=
39
H=8,28
H 8,28
=
Td 25
H
=0,33 dibawah 0,6
Td
2
H
0,20
Td
V =( )
0,40
2
0,330,20
V =( 0,13 2 )
V =( 0,40)
0,40
V =(0,32)2
= 0,10
5dt
meni 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
t
56, 62,2 56, 61,3 62, 47,7 64, 53,3 62, 69,7 66, 52,4
1
0 7 3 4 9 8
45, 68,4 54, 53,6 53, 51,9 74, 68,7 59, 60,8 57, 65,3
2
6 7 6 6 0 9
59, 58,1 55, 54,8 70, 57,7 53, 54,8 64, 59,9 62, 54,2
3
1 2 6 1 4 5
53, 59,3 53, 74,5 56, 57,6 66, 57,2 54, 54,0 53, 54,1
4
3 0 7 0 4 8
53, 53,4 53, 56,2 53, 57,0 52, 56,0 53, 52,9 56, 53,9
5
7 6 0 8 6 3
61, 59,5 55, 56,6 60, 57,7 62, 66,0 67, 66,7 57, 64,0
6
8 1 8 0 0 6
56, 58,7 57, 55,9 55, 71,9 63, 64,3 66, 70,4 74, 85,6
7
4 4 6 8 7 7
66, 58,1 56, 71,3 71, 53,7 77, 72,8 62, 69,1 58, 60,1
8
9 3 6 6 0 5
54, 68,4 60, 67,3 55, 65,0 56, 62,2 73, 66,2 60, 68,5
9
3 5 9 7 1 0
60, 64,5 63, 60,8 57, 61,1 69, 73,1 58, 66,7 61, 78,9
10
7 9 2 8 6 3
d. Hasil Pengukuran Kebisingan
Uruta
Urutan Nilai Urutan Nilai n Nilai Urutan Nilai Urutan Nilai Urutan Ni
1 45.6 11 53.3 21 54 31 55.6 41 56.7 51 57
2 47.7 12 53.4 22 54.1 32 55.9 42 56.7 52 57
3 51.9 13 53.6 23 54.2 33 55.9 43 56.7 53 58
4 52.4 14 53.6 24 54.3 34 56 44 57 54 58
5 52.8 15 53.6 25 54.4 35 56 45 57.2 55 58
6 52.9 16 53.6 26 54.7 36 56.2 46 57.2 56 58
7 53 17 53.7 27 54.8 37 56.3 47 57.4 57 58
8 53 18 53.7 28 54.8 38 56.3 48 57.6 58 59
9 53.1 19 53.8 29 55.1 39 56.4 49 57.6 59 59
10 53.3 20 53.9 30 55.2 40 56.6 50 57.7 60 59
Keterangan : = Median
= Modus
x
a. Mean = n
7309,4
Mean = 120
Mean = 60,9 dB
1
b. Median = 2 {x(n/2) + x(n/2 + 1)}
1
Median = 2 (x 120/2) + x (120/2 + 1)
Median = 59,4 dB
2. Pembahasan
a. Pengukuran Kelembaban
Pada praktikum ini dilakukan pengukuran kelembaban udara di rumah
keluarga I Made Yuda yang dilakukan pada sore hari pukul 16.00 WITA dengan 3
titik pengukuran. Pengukuran kelembaban udara pada praktikum ini mengukur
kelembaban udara relative menggunakan alat psychrometer Assman dengan
menggunakan perhitungan selisih suhu thermometer kering dan basah
Dari praktikum yang kami lakukan didapatkan hasil kelembaban udara relative
di rumah keluarga I Made Yuda adalah sebesar 86%. Jika dibandingkan dengan
Keputusan Menteri Kesehatan No.1077/MENKES/PER/V/2001 Tentang
Pedeoman Penyehatan Udara Dalam Ruangan yaitu kelembaban udara di dalam
ruangan harus berkisar antara 40-60%, hasil pengukuran kelembaban udara
tersebut melebihi standar yang ditentukan. Tinggi rendahnya kelembaban udara di
suatu tempat sangat bergantung pada beberapa faktor berikut suhu, pergerakan
angin, tekanan udara, vegetasi, kuantitas dan kualitas penyinaran (Santoso, 2007).
Kondisi ruangan dengan jendela tertutup pada saat pengukuran menyebabkan
tidak adanya aliran udara dan intetitas cahaya yang cukup pada ruangan tersebut
hal itu yang menyebabkan tingginya kelembaban udara di ruangan Dampak yang
ditimbulkan bila kelembaban udara ruangan di atas 60 % yaitu mempercepat
perkembangbiakan organismE pathogen maupun organisme yang bersifat allergen
(Fitria, 2008). Untuk mengurangi kelembaban yang tinggi bisa dilakukan dengan
membuka jendela agar terjadi sirkulasi udara serta cahaya matahari masuk ke
dalam ruangan sehingga membantu proses penguapan uap air di udara dan adanya
pemanas ruangan (Aperos, 2015).
c. Pengukuran Kebisingan
Dari pengukuran kebisingan yang dilakukan di rumah keluarga I Made Yuda
dengan menggunakan alat Sound Level Meter didapatkan hasil sebagai berikut
mean sebesar 60,9 dB, median sebesar 59,4 dB, dan modus sebesar 53,6 dB. Nilai
yang digunakan untuk tingkat kebisingannya adalah mean yang didapat yaitu 60,9
dB. Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep-
48/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan, tingkat kebisingan untuk
kawasan perumahan adalah 55 dB. Jika dbandingkan dengan hasil mean yang
didapat, tingkat kebisingan di rumah keluarga I Made Yuda melebihi nilai ambang
batas tingkat kebisingan di kawasan perumahan. Kebisingan di area pengukuran
dipengaruhi oleh kegiatan pertukangan yaitu pembuatan garasi.
Kebisingan yang melebihi baku mutu dapat menyebabkan terjadinya stress,
berakibat kelainan pada system pendengaran serta menurunkan dalam
kemampuan berkomunikasi, dan dalam pemaparan dalam jangka waktu yang lama
dapat menimbulkan penyakit psikomatik seperti gastritis, penyakit jantung
coroner dll. Pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan pengendalian teknik
di sumber suara, pengendalian administrative untuk mengurangi efek kebisingan
dan pemakaian alat pelindung diri (Sihole, 2008).
Menyetujui
Pembimbing Praktikum Praktikan
Dewa Ayu Agustini Posmaningsih, S.KM.,M.Kes. Gede Yudi Antara
NIP.197608211998032001 NIM : P07133214025