You are on page 1of 4

ALLAHUMMA SHOLI SHOLATAN KAAMILATAN WASALLIM SALAAMAN TAMMAN

ALA SAYYIDINA MUHAMMADINIL LADZII TANHALLU BIHIL UQODDU WA


TANFARIJU BIHIL KUROBU WA TUQDHOO BIHIL HAWAA IJU WA TUNAA LUBIHI
ROGHOIBU WA HUSNUL KHOWAAATIMI WA YUSTASQAL GHOMAA MU BIWAJ
HIHIL KARIIMI WAALA AALIHII WA SHOHBIHII FII KULLI LAMHATIN WA NAFASIN
BI ADADI KULLI MALU MIN LAKA.

ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) SERTA
PENANGANANNYA

AKI dan AKB merupakan salah satu indicator yang menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Utk thun 2015 llu d inhil trctat 23 AKI dan 175 AKB. Sdgkn utk 2016 dr awal 2016 hingga
maret trctt 5 AKI dan 15 AKB.

Sedangkan utk di desa sungai ambat utk tahun 2016 dari awal bula sampai dg desember trcatat 0
AKI dan 1 AKB (penyebab lahir premature tanpa penolong)

WHO mendefenisikasn kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-


tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran.
Sedangkan kematian ibu adalah kematian perempuan yang terjadi selama kehamilan
sampai 42 hari setelah melahirkan, tanpa memperhatikan lama dan tempat terjadinya
kehamilan yang disebabkan oleh atau dipicu oleh kehamilannya atau penanganannya dan
bukan karena kecelakaan.
AKI merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan.

Peyebab kematian ibu :

Lagsung : langsung disebabkan oleh komplikasi obstetrik pada masa hamil bersalin atau
nifas misalnya pendarahan, keracunan kehamilan, kejang-kejang, infeksi dsb
Tak langsung : kematian disbabkan bukan dri komplikasi melainkan karena adanya
penyakit lain yg dialami ibu sblm hamil. Misalnya sakit jantung, sesak nafas dsb.

Faktor faktor lain yaitu 3 terlambat dan 4 terlalu

3 terlambat : terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat


dirujuk, terlambat ditangani tenakes di faskes
4 terlalu : terlalu muda hamil dan melahirkan (usia <20 tahun), terlalu tua hamil dan
melahirkan (usia > 35 tahun), terlalu sering punya anak (jumlah anak > 4), dan terlalu
rapat jarak melahirkan (jarak < 2 tahun)
rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil

Upaya penurunan AKI

dari tenakes : meningkatkan cakupan K1 dan K4/pelayanan hamil, persalinan, dan nifas,
(memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi dengan mengetahui secara dini resiko
tinggi pada kehamian persalinan dan nifas sehingga dapat ditangani dengan cepat dan
tepat), meningkatkan pelayanan KB yang tujuan nya utk memperkecil kemungkinan
hamil

AKB : jumlh kmtian bayi dlm usia 28 hari prtma khdpn/1000 klhrn hdup (WHO).
Kmtian bayi : kmtian yg trjdi antra saat stlh byi lhir smpai blm brusia tpt satu tahun
Mrpkn slh satu indikator drjt kshtn bgsa
Endogen : dsbut jg dg kmtian neonatal, yaitu kmtian pd bln prtama stlh dlhirkn yg pd
umumny dsbbkn oleh fktor yg d bwa ank sjak lhir misal kelainan bwaan dr khmln.
Eksogen : kmtian byi yg trjdi stlh usia satu buln smpai mnjlng usia satu thun yg dsbbkn
oleh fktor-fktor yg brhub dg lingkungn.

Penyebab

Tetanus, gangguan perinatal, diare dan Ispa


Lainnya campak, pnykit saraf, klainan bwaaan, batuk rejan, anemia, kurang gzi

Strategi penurunn AKB

Pmbrian ASI
Upaya dehidrasi oral
Imunisasi

Upaya penurunan AKI dan AKB oleh pemerintah

Mmbrikan kmudahan kpd masyrkt utk mndapat pely kesehtan


mngingt ltak geografis InHil, pemerntah mmbuat perencanaan pembangunan RTK yg
tujuannya untuk mmdhkn ibu prslinn mndptkn plynn prslinn.
Membentuk desa SIAGA AKTIF
Menggerakkan GSI
Tjuannya meningkatkan peranan masyarakat dalam mslah ksehatan terutama ibu hamil,
agar mayrakat dpt mengetahui dan mengenal dg cpt tnda bahaya, mmbrikan infomasi kpd
tenakes dg cpat mngnai tnda bhy tsb, shingga tdak ada lagi trlambat dalam mndapatkn
plyann, trlmbt dlm mngmbil kputusan dan trlmbat mrujuk k faskes yg lbih memadai.
Selain itu diharapkan juga tokoh mayrkt dpt mmbantu menghimbau, mengajak dan
menjelaskan kepada masyrkt agar menyadari akan pnting ny keshtan trutama ibu hamil
dan bayi/balita. Sehingga ibu hamil, bersalin bayi dan balita mndpt plynn yg baik dan
sesuai dg kebutuhannya pada masa hamil, bersalin dan nifas serta bayi dan balita
Meningkatkan keaktifan posyandu

Posyandu adalah sist pelynn yg dpdukan antara satu program dg program lainnya yg dlksnkan d
tgkat dusun dalm wlyah krja masing2 psksmas

Tujuan posyandu : mnurunkan AKI, AKB, pemertaan dan pendekatan pelyanan kesehatan kpd
masyrakat, meningkat kan pembinaan dan peran masyrakat

Kegiatan pokok nya : pelynn KIA, KB, Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan diare

Dalam plksanaan nya ada 5 meja dalam posyandu yaitu meja 1 pendaftran, meja 2 penimbangan,
meja 3 pencatatan/pengisian KMS, meja 4 penyuluhan, meja 5 pelynn kesehatan

Sasaran poyandu : ibu hamil, bayi/balita, WUS dan PUS

Keberhasilan posyandu: dlihat dari cakupa D/S dan N/D

Tingkatan posyandu : pratama (posyndu msh blm mntp kegiatan ny blm rutin kader aktf ny hny
4 orng, madya (kgiatan posyndu dlksanakan lbh dr 8 kali prtahun, kader tugas brjmlah 5 org akan
tetapi cakupan KIA, gizi dan imunisasi nya masih rendah), purnama (posyndusm dg madya dg
ckupan yg sdh bagus > 50% dan program tmbahan srta dana sehat yg msh sdrhana) dan mandiri
(posyndu sm dg purnama dmn prgrm tmbhn dan dana sehat mnjngkau > 50%)

Dana posyandu : berasal dari swadaya masyrakat melalui Gotong royong

Meningkatkan keaktifan kader posyandu :

Lebih giat lagi dalam menghimbau massyrakat utk mnydari akan ptingnya mengikuti
posyndu
Mengikuti pelatihan dan pembinaan dalam kegiatan posyandu
Mencptakan inovasi baru utk mnrik minat masyrkt dlm mngkuti posyndu, spt membuat
makanan tambahan, membuka arisan ibu balita.

You might also like