Professional Documents
Culture Documents
kanak- kanak awal usia dibagi menjadi dua yaitu (masa todler dan masa usia prasekolah),
masa kanak- kanak pertengahan usia dan masa remaja. (muscari,2005). Pada masa anak
prasekolah adalah anak dengan umur 3- 6 tahun. Anak usia prasekolah adalah pelajar yang
energik, antusias, dan pengganggu dengan imaninasi yang aktif dimana anak menggali
dunia fisik dengan semua indra dan kekuatannya (muscari,2005) . Jumlah anak prasekolah
di indonesia menurut Badan Pusat Statistik (2010) 13.898.951 jiwa dari 12,5 % total
penduduk, jumlah laki laki sebanyak 41,5 % dan perempuan sebanyak 58,5 %. pada anak
mengalami rentang sehat dan sakit yang disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh.
Pada anak yang sedang sakit akan mengalami banyak sekali dampak yang ditimbulkan
yaitu seperti terjadi perubahan dalam perkembangannya, meskipun secara tidak langsung .
pada saat anak sakit pasti mereka memerlukan pengobatan atau perawatan, salah satu
perawatan yang dilakukan adalah dengan rawat inap dirumah sakit atau biasa disebut
Hospitalisasi.
Hospitalisasi merupakan suatu proses karena suatu alasan yang berencana atau
darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal dirumah sakit,menjalani terapi atau
perawatan sampai pemulangan. Pada proses hospitalisasi anak dan orang tua dapat
mengalami berbagai masalah atau dampak traumatik (supartini , 2004, dalam haryani 2012).
Kejadian hospitalisasi pada anak di dunia menurut penelitian university of salford tahun 2012
didapatkan dari 700.000 anak , setidaknya pernah mengalami hospitalisasi meskipun satu
hari, dan 300.000 lainnya karena jadwal operasi, jika menurut survei kesehatan nasional
(surkesnas) di indonesia pada tahun 2010 insiden hospitalisasi dikelompokkan menjadi ,usia
0-4 tahun sebanyak 25,8%, usia 5-12 tahun sebesar 14,91%, usia 13-15 sebanyak 9,1%
dan usia 16-21 tahun sebesar 8,31% jadi hospitalisasi terbanyak terjadi pada anak usia
di RSUD Kepanjen).
Dampak hospitalisasi berkaitan dengan lamanya anak dirawat, tindakan invasif yang
dilakukan serta kecemasan orang tua. Respon yang biasa muncul pada anak akibat
hospitalisasi antaralain regresi, tidak kooperatif terhadap perawat dan dokter, cemas karena
perpisahan, apatis, takut, dan gangguan tidur terutama terjadi pada anak yang berusia
kurang dari 7 tahun (Melnyk, 2000, dalam utomo,2015). Menurut halstrom dan elender
Dampak yang ditimbulkan selama hospitalisasi yaitu suatu pengalaman yang dapat
menimbulkan reaksi tertentu yang sangat berdampak pada kerja sama atau kooperatif anak
Kooperatif itu sendiri merupakan individu yang menunjukkan perilaku empati, toleransi,
penuh kasih sayang, saling mendukung, serta mempunyai prinsip yang kuat (videbeck,
2008). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh handayani tahun 2008 pada 10
pasien anak umur 3-4 tahun di Irna D RSUP Dr. M. Djamil Padang didapatkan data bahwa
dari 10 anak yang diobservasi semuanya tidak kooperatif terhadap tindakan keperawatan
yang diberikan. Menurut richard,(2000) tindakan yang membuat anak tidak kooperatif
adalah tindakan yang menggunakan jarum seperti pengambilan sampel darah,infus dll.
Pada anak yang menunjukkan sikap tidak kooperatif saat hospitalisasi akan
memberikan dampak yang negatif pada anak ,keluarga dan perawat. Pada anak yang tidak
(nursalam, 2008). Untuk mengurangi permasalahan akibat atau dampak dari hospitalisasi
yaitu meningkatkan kooperatifan anak dengan cara membuat anak nyaman pada saat
dilakukan tindakan perawatan dirumah sakit. Peran perawat dalam hal ini adalah
memberikan kenyaman pada anak dengan menghadirkan peran keluarga pada perawatan
anak atau mengajak keluarga untuk melakukan intervensi dalam perawatan anak. Pada
dasarnya keluarga merupakan orang yang paling dekat dengan pasien. Keluarga sedikit
banyak pasti mengetahui kebiasaan anak ketika anak merasa terancam, mengetahui apa
saja yg membuat anak nyaman dll. Salah satu perawatan kesehatan yang melibatkan
keluarga dalam melakukan perawatan adalah FCC (Family Centered Care) atau perawatan
fokus fundamental dari semua intervensi kesehatan. Dalam model ini perawat mengakui
hubungan kolaboratif antara keluarga dan penyedia perawatan (mackean, Thurston, & scott,
2005).
tingkat kooperatif selama menjalani perawatan pada anak usia pra sekolah (3-5 tahun) di
salemba medika.