You are on page 1of 12

Tugas Instrumentasi

( Kelompok VI)
Oleh : Diego Ferdinand.S
Samuel Tom W.Padang
Nanda Ramadhani
Septina Dumariska
Sinaga
1) Pengertian Variabel Fisis ,bentuk dan Jenis Variabel
Fisis

Variabel Fisis adalah variable yang terukur secara


kuantitatif (dinyatakan dalam angka) bukan secara kuantitatif
.bentuknya dapat berupa hanya besaran saja ,ataupun besaran
serta arah

Jenis Jenis variabel Fisis meliputi :


Massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban,
tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya,
kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik,
tahanan listrik), viskositas, density, dll

2)Pengertian Sensor dan Akuator dan Jenis-jenisnya

Sensor adalah divais (device) yang menerima sinyal


rangsangan (stimulus) dalam bentuk energi bukan listrik (yang
merepresentasikan sifat-sifat fisis/kimia) sebagai masukan dan
memberikan tanggapan (response) dalam bentuk sinyal listrik
sebagai keluarannya.. Aktuator adalah Aktuator adalah suatu
instrumen yang akan melaksanakan perintah atau tindakan
yang dikehendaki oleh pengontrol.

Jenis jenis Sensor

1) Sensor Suhu
Adalah suatu komponen yang dapat mengubah besaran
panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala
perubahan suhu pada obyek tertentu.contohnya IC LM35
2) Sensor Tekanan
Adalah Sensor yang bertindak sebagai pembaca nilai tekanan dari
materi gas maupun cairan dengan memperhatikan gaya pada
objek/zat serta luas bidang (Wadah) yang ditempati.Contohnya
MPX4100

3) Sensor Cahaya
Seperti namanya sensor ini digunakan terhadap objek-objek yang memiliki bentuk
warna atau cahaya, yang diubah menjadi daya yang berbeda-beda.contoh Fotovoltaic ( Solar
Panel )

Jenis - jenis Aktuator :

Aktuator Electric

Aktuator elektrik merupakan actuator yang mempunyai prinsip kerja mengubah sinyal e

lektrik menjadi gerakan mekanik, Berikut macam-macam actuator elektrik

Solenoid.

Motor stepper.

Motor DC.

Brushless DC-motors.

Motor Induksi.

Motor Sinkron.

Keunggulan aktuator elektrik adalah sebagai berikut :


Mudah dalam pengontrolan

Mulai dari mW sampai MW.

Berkecepatan tinggi, 1000 10.000 rpm.

Banyak macamnya.

Akurasi tinggi

Torsi ideal untuk pergerakan.

Efisiensi tinggi.

Aktuator Pneumatik
Aktuator yang menggunakan udara sebagai pemacu geraknya. Sukar di
kendalikan. Memiliki respon yang lebih cepat.
Prinsip pneumatik

Pneumatik menggunakan perbedaan volume udara yang ditekan atau dimampatkan


untuk membangkitkan tekanan pada piston.

Aktuator Hidrolitik

Aktuator yang menggunakan fluida dalam bentuk cairan sebagai pemacu geraknya.
Torsi yang besar konstruksinya sukar. Respon agak lambat.

Prinsip hidrolitik

Hidrolitik menggunakan perbedaan volume cairan yang ditekan atau dimampatkan


untuk membangkitkan tekanan pada piston.

Kelebihan

Fluida hidrolik bisa sebagai pelumas dan pendingin.

Dengan ukuran kecil dapat menghasilkan gaya/torsi besar

Mempunyai kecepatan tanggapan yang tinggi

Dapat dioperasikan pada keadaan yang terputus-putus

Kebocoran rendah

Fleksibel dalam desain

Kekurangan
Daya hidrolika tidak siap tersedia dibanding dengan daya listrik

Biaya sistem lebih mahal

Bahaya api dan ledakan ada

Sistem cenderung kotor

Mempunyai karakteristik redaman yang rendah

3). Pengkondisi sinyal


Pengkondisi sinyal digunakan untuk menggunakan sinyal keluaran dari sensor sehingga
dapat diolah dengan baik dan benar pada tahap berikutnya seperti rangkaian ADC,
mikrokontroler, moving coil atau yang lainnya.Pengkondisi sinyal merupakan istilah umum
yang digunakan dalam sistem instrumentasi, dan pada prakteknya pengkondisi sinyal dapat
berupa rangkaian penguat, penjumlah, pengurang, differensiator, integral, filter dan lain-lain,
serta bisa juga berupa rangkaian gabungan dari 2, 3 atau lebih rangkaian-rangkaian tersebut.
1. Pengkondisi Sinyal Analog
Sensor dengan sinyal keluaran analog dikondisikan dengan rangkaian pengkondisi sinyal
analog yang umumnya berupa pembagi tegangan, jembatan wheatstone,
penguat inverting dan penguat non inverting, dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh-
contoh dari pengkondisi sinyal analog.
2. Pengkondisi Sinyal Digital
Sensor dengan sinyal keluaran digital dikondisikan dengan rangkaian pengkondisi sinyal
digital yang umumnya berupa level converter (pengkonversi level tegangan). Contoh
konversi level tegangan misalnya, 9 V menjadi 5 V, 5 V menjadi 3,3 V, 3,3 V menjadi 5 V,
3,3 V menjadi 0 V, dan sebagainya.

3. pengolahan sinyal
Pengolahan Sinyal Analog adalah Pemrosesan Sinyal yang mempunyai kaitan
dengan penyajian ,perubahan bentuk m dan manipulasi dari sisi sinyal dan informasi.
Pengolahan Sinyal Digital adalah Pemrosesan sinyal yang mempunyai kaitan
dengan penyajian m perubahan bentuk dan manipulasi dari sisinya dan informasi dalam
bentuk digital.
I. Pengolahan Sinyal Analog

Sinyal , isyarat merupakan informasi alami / buatan


Sinyal perlu (suara / percakapan), menyenangkan (musik), tidak dikehendaki pada saat-
saat tertentu.
Sinyal membawa informasi yang dibutuhkan maupun tidak merupakan pemrosesan
sinyal dan memisahkannya.

Secara umum: Pemrosesan sinyal merupakan oprerasi yang dirancang untuk mengekstrak,
meningkatkan, menyimpan dan mengirimkan informasi yang bermanfaat.

Pengolahan sinyal ADC dan DAC

Klasifikasi Sinya Analog dan Sinyal Digital


Sinyal analog dan digital

Kelemahan Pengolahan Sinyal Analog (PSA) :


Aplikasi pemrosesan sinyal lebih kompleks.
Kelebihan Pengolahan Sinyal Digital (PSD) :

1. Sistem yang digunakan PSD dapat dikembangkan menggunakan perangkat


lunak yang berjalan dengan Personal Computer (PC).

2. Operasi Pengolahan Sinyal Digital (PSD) dapat lebih mudah untuk


dimodifikasi.

3. Lebih murah.

5. PENGOLAHAN SINYAL

A. Pengertian Pengolahan Sinyal

Pengertian Pengolahan sinyal adalah spesialisasi dalam teknik elektro yang mempelajari dan
mengembangkan metode (algoritma) manipulasi, analisa dan interpretasi sinyal. Meskipun
termasuk dalam spesialisasi dalam teknik elektro, diluar ilmu ilmu dalam teknik elektro,
pengolahan sinyal berkaitan erat juga dengan statistik, teori informasi dan matematika
terapan.

Sinyal yang diolah bisa dalam bentuk apapun, tetapi biasanya berupaSinyal Elektrik. Contoh
sinyal itu misalnya: suara dari mikrofon, video dari kamera video, EKG dari perekam EKG,
dan sebagainya.

Sinyal dalam pengolahan sinyal biasanya dibedakan:

menurut representasinya, menjadi dua jenis, yaitu :


1. Sinyal Analog,
Beberapa pengertian tentang Sinyal Analog :

A. Sinyal Analog, menurut istilah yang di gunakan dalam ilmu teknik (terutama
teknik elektro, teknik informasi, dan teknik kendali) yaitu suatu besaran yang
berubah dalam waktu atau dan dalam ruang, dan mempunyai semua nilai untuk
setiap waktu (dan atau setiap ruang).

B. Sinyal Analog yaitu Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang
yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik
gelombang. Dua parameter / karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat
analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan
gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua
bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis
fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang
sinus.

Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat


mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise.
Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus
memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi danphase.
Gambar 1. Signal Analog

Contoh : Sinyal Elektrik yang dihasilkan oleh peralatan elektrik non-digital: sinyal
suara pada radio konvensional, sinyal gambar (foto) pada kamera konvensional,
sinyal video pada televisi konvensional.

Sinyal Elektrik itu sendiri mempunyai pengertian yaitu besaran elektrik terukur
yang berubah dalam waktu dan atau dalam ruang, serta membawa informasi.
Besaran ini bisa merupakan besaran elektrik murni (tegangan, arus, dll), tetapi
pada umumnya adalah besaran fisik lain yang dijadikan elektrik dengan
bantuan sensor.

Contoh sinyal elektrik misalnya :

sinyal suara, yang berasal dari radio.


sinyal citra, yang berasal dari kamera fotografi.
sinyal video, yang berasal dari kamera video.

1. Sinyal Diskret / Numerik.Sinyal Diskrit / Numerik sendiri dapat di


digitasi menjadi Sinyal Digital,
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan
yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan,
yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal
digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini
juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut
dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0)
atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai
untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

Gambar 2. Digital Signal dan Analog Signal

Contoh sinyal televisi digital

menurut dimensinya, menjadi 2 jenis :


1. Sinyal Satu Dimensi, contoh sinyal suara.
2. Sinyal Dua Dimensi, contoh citra.
B. Tujuan Pengolahan Sinyal

Tujuan dilakukannya pengolahan sinyal bisa berbeda-beda, antara lain :

Penapisan Signal,
Penapisan signal bertujuan untuk memisahkan suatu sinyal yang tercampur
dengan derau atau sinyal lainyang tidak diperlukan. Misal, ketika kita mengukur
gelombang laut dengan alat yang bernama waverecorder, maka sinyal yang
didapatkan sebenarnya adalah kombinasi sinyal gelombang dan sinyal pasang
surut. Penapisan signal dapat dilakukan untuk meisahkan kedua sinyal tersebut.

Pendeteksian Signal,
Pendeteksian Signal untuk mengetahui keberadaan suatu sinyal dalam sinyal
kompleks yang diolah. Contoh, dalam sinyal EKG misalnya terkadang pengetahuan
tentang keberadaan gelombang QRS diperlukan.

Kompresi Signal,
Kompresi Signal bertujuan untuk memperkecil ukuran sinyal tanpa harus kehilangan
informasi yang terdapat pada sinyal. Contoh, untuk dapat
menggunakan bandwidth yang tersedia, maka sinyal yang akan ditranfer
lewat internet biasanya akan dikompres terlebih dahulu.
Pengenalan Pola, serta
Restorasi signal dan Rekonstruksi signal

6. ANALOG OUTPUT

Secara teori suatu analog output akan mengeluarkan output tegangan bervariasi sesuai
dengan nilai yang dikehendaki, maka seharusnya pin output analog Arduino seharusnya
mampu mengeluarkan tegangan output dengan kisaran tegangan dari 0 V sampai 5V. Akan
tetapi tidak demikian adanya, karena pin-pin Arduino yang difungsikan sebagai output
sebenarnya hanya mampu sebagai digital output yaitu hanya mampu mengeluarkan tegangan
0V atau 5V. Lalu bagaimana Arduino menangani Analog Output tersebut? Arduino
menggunakan cara Pulsa Wide Modulasi (PWM) atau modulasi lebar pulsa untuk
menghasilkan analog output yang dikehendaki. Metode PWM ini menggunakan pendekatan
perubahan lebar pulsa untuk menghasilkan nilai tegangan analog yang diinginkan. Pin yang
difungsikan sebagai PWM analog output akan mengeluarkan sinyal pulsa digital dengan
frekwensi 490 Hz dimana nilai tegangan analog diperoleh dengan merubah Duty Cycle atau
perbandingan lamanya pulsa HIGH terhadap periode (T) dari sinyal digital tersebut. Jika
pulsa HIGH muncul selama setengah dari periode sinyal maka akan menghasilkan duty cycle
5o% yang berarti sinyal analog yang dihasilkan sebesar setengah dari tegangan analog
maksimal yaitu 1/2 dari 5 V atau sama dengan 2,5 V begitu juga halnya jika pulsa HIGH
hanya seperempat bagian dari periode sinyal maka tegangan analog identik yang dihasilkan
adalah 1/4 dari 5V = 1,25 V dan seterusnya.
Perintah yang digunakan untuk output analog adalah analogWrite (pin,value), dimana:

Pin: nomor pin Arduino yang akan digunakan sebagai analog output

value: nilai duty cycle yang diinginkan dengan nilai 0-255, yang berarti nilai 0 untuk
0Volt dan 255 untuk tegangan keluaran maksimum atau 5Volt.
Berikutnya mari kita mencoba aplikasi input output analog ini secara langsung pada Arduino.
Untuk yang pertama saya menggunakan potensiometer yang dihubungkan pada analog pin 0
seperti pada gambar berikut ini:

2) Sistem komunikasi dan hubungan setiap perangkat

Hubungan pada setiap perangkat dimulai oleh adanya data masukan variable fisis
pada sebuah perangkat lalu diteruskan pda pembacaan yang dihasilkan oleh sensor denator
sehingga memunculkan sebuah sinyal yang mengalami sebuah proses sehingga sinyal itu
mampu mengolah dan menghasilkan sebuah tampilan output.

You might also like