You are on page 1of 10

Evaluasi Program Imunisasi Dasar di Puskesmas Kutawaluya

Periode Januari sampai dengan Oktober 2015

Febryn Prisiliya Paliyama

Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Kristen Krida Wacana

Febbypaliyama@gmail.com

Abstrak

Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan
salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen
pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan
angka kematian pada anak. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 31,04
per 1000 kelahiran hidup. Salah satu target keberhasilan kegiatan imunisasi adalah tercapainya
Universal Child Immunization (UCI) Desa/Kelurahan. Target UCI desa atau kelurahan pada bulan
januari sampai dengan oktober tahun 2015 harus mencapai 83,33%. Evaluasi program ini dilakukan
dengan pendekatan sistem dengan melihat unsur masukan, proses, keluaran, dampak, umpan balik, dan
lingkungan. Materi evaluasi ini berasal dari data sekunder dari laporan bulanan imunisasi Puskesmas
Kutawaluya. Didapatkan cakupan BCG 81,62%, DPT-HB1 85,42%, DPT-HB2 83,82%, DPT-HB3
80,64%. Polio 1 79,78%, Polio 2 71,08%, Polio 3 70,22%, Polio 4 65,93% dan Campak 76,35%.
Didapatkan masalah yang menjadi prioritas yaitu Cakupan desa UCI sebesar (47.61%) kurang dari
target (83,33%) maka besar masalah 42.86% dan penyuluhan kelompok sebesar (41.66%) kurang dari
target (83,33%) maka besar masalah 50%. Hal-hal yang menyebabkan masalah-masalah tersebut antara
lain: Jadwal posyandu yang tidak tetap, kurangnya penyuluhan kelompok mengenai imunisasi. Bila hal
tersebut telah dilakukan, diharapkan pencapaian program Imunisasi Dasar periode berikutnya dapat
meningkat.

Kata kunci: Evaluasi Program, Imunisasi Dasar, Puskesmas Kutawaluya

Latar Belakang wabah dan kematian terutama pada balita,


Imunisasi adalah suatu upaya untuk yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis,
menimbulkan atau meningkatkan Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B.
kekebalan seseorang secara aktif terhadap Menurut Undang-Undang Nomor 36
suatu penyakit, sehingga bila suatu saat Tahun 2009 tentang Kesehatan, imunisasi
terpajan dengan penyakit tersebut tidak merupakan salah satu upaya untuk
akan sakit atau hanya mengalami sakit mencegah terjadinya penyakit menular
ringan. Tujuan utama kegiatan imunisasi yang merupakan salah satu kegiatan
adalah menurunkan angka kesakitan dan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai
kematian akibat Penyakit yang Dapat salah satu bentuk nyata komitmen
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). PD3I pemerintah untuk mencapai Millennium
adalah penyakit-penyakit menular yang Development Goals (MDGs) khususnya
sangat potensial untuk menimbulkan
untuk menurunkan angka kematian pada 401 bayi baru lahir di Indonesia meninggal
anak.1,2 dunia sebelum umurnya 1 tahun
(SDKI).Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB)
Karawang tahun 2011, sebanyak 171 bayi
merupakan salah satu indikator penting
meninggal sepanjang tahun 2011.Profil
dalam menentukan derajat kesehatan dan
Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun
kesejahteraan suatu masyarakat. Hingga
2009, didapatkan jumlah kasus PD3I tahun
tahun 2008, Angka Kematian Bayi (AKB)
2008 di Karawang di mana ada satu kasus
di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu
difteri, empat kasus tetanus neonatorum,
31,04 per 1000 kelahiran hidup. Angka
613 kasus campak.Saat ini Departemen
Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa
Kesehatan sedang berusaha menargetkan
Barat pada tahun 2008 adalah sebesar
agar AKB turun menjadi 23 per 1.000
38,51 per 1000 kelahiran hidup. 1,3
Kelahiran Hidup pada tahun 2015. Salah
Data dari WHO menunjukkan, satu usaha mengurangi angka kematian
setiap tahunnya di dunia ini terdapat 1,5 bayi tersebut adalah dengan program
juta kematian bayi berusia 1 minggu dan imunisasi.3,4
1,4 juta bayi lahir mati akibat tidak
Salah satu target keberhasilan
mendapatkan imunisasi. Dengan tidak
kegiatan imunisasi adalah tercapainya
mendapatkan imunisasi, sekitar 3 dari 100
Universal Child Immunization (UCI)
kelahiran anak akan meninggal karena
Desa/Kelurahan. UCI adalah suatu
penyakit Campak, 2 dari 100 kelahiran
keadaan tercapainya imunisasi dasar secara
anak akan meninggal karena Batuk Rejan.
lengkap pada semua bayi (anak dibawah
1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal
umur 1 tahun). Imunisasi Dasar lengkap
karena penyakit Tetanus. Dan dari setiap
pada bayi meliputi: 1 dosisi vaksin
200.000 anak, 1 akan menderita penyakit
Hepatiti B-0, 1 dosis vaksin BCG
Polio. Berdasarkan data Current World
(Bacillus Calmette Guerin), 3 dosis vaksin
Infant Mortality Rate menunjukkan bahwa
DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), 4 dosis
Infant Mortality Rate (IMR) di dunia pada
vaksin Polio, 3 dosis Hepatitis B, 1 dosis
tahun 2011 sebesar 41,61 per 1000
Campak. Target UCI desa atau kelurahan
kelahiran hidup. 3
pada tahun 2014 harus mencapai 100%.
Departemen Kesehatan (Depkes) Target ini sesuai dengan Kepmenkes
berdasarkan data terakhir tahun 2007 No.482/Menkes/SK/IV/2010 tentang
memaparkan rata-rata per tahun terdapat
GAIN (Gerakan Akselerasi Imunisasi 3. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Nasional) UCI 2010 2014.2 Barat Tahun 2009, didapatkan
jumlah kasus PD3I di Karawang
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
sebesar satu kasus difteri, empat
(Riskesdas) tahun 2013, cakupan imunisasi
kasus tetanus neonatorum, 613
dasar secara nasional yaitu BCG (87,6%),
kasus campak.
Campak (82,1%), Polio-4 (77,0%), dan
4. Menurut Riset Kesehatan Dasar
DPT-HB-3(75,6%).
(Riskesdas) tahun 2013 cakupan
Sedangkan berdasarkan status Imunisasi Dasar secara Nasional
kelengkapan imunisasi, status imunisasi yaitu HB-0 (79,1%), BCG (87,6%),
lengkap (53,8%), tidak lengkap imunisasi Campak (82,1%), Polio-4 (77,0%),
(33,5%), dan tidak imunisasi (12,7%). dan DPT-HB-3 (75,6%).
Semua cakupan itu belum memenuhi Sedangkan berdasarkan status
target cakupan Imunisasi Dasar Nasional.5 kelengkapan imunisasi, status
imunisasi lengkap (53,8%), tidak
lengkap imunisasi (33,5%), dan
Rumusan Masalah
tidak imunisasi (12,7%). Semua
Berdasarkan latar belakang yang
cakupan itu belum memenuhi
telah diuraikan di atas, maka dapat
target cakupan Imunisasi Dasar
dirumuskan masalahnya adalah :
Nasional.
1. Menurut WHO setiap tahunnya di
5. Belum diketahuinya hasil
dunia ini terdapat 1,5 juta kematian
pencapaian pelaksanaan program
bayi berusia 1 minggu dan 1,4 juta
Imunisai Dasar di Puskesmas
bayi lahir mati akibat tidak
Kutawaluya, periode Januari
mendapatkan imunisasi.
sampai dengan Oktober 2015.
2. Masih tingginya Angka Kematian
Bayi (AKB) tahun 2008 yaitu
31,04 per 1000 kelahiran hidup di Tujuan

Indonesia. Besarnya Angka A. Tujuan Umum


Untuk mengetahui tingkat
Kematian Bayi (AKB) di Jawa
keberhasilan dari program Imunisasi
Barat pada tahun 2008 adalah
Dasar di Puskesmas Kecamatan
sebesar 38,51 per 1000 kelahiran
Kutawaluya, Kabupaten Karawang
hidup.
periode Januari sampai dengan
Oktober 2015 dengan pendekatan
sistem dalam rangka menurunkan a Pelayanan Imunisasi Dasar
angka kesakitan dan kematian bayi diPosyandu.
b Monitoring atau Pemantauan
akibat PD3I.
Wilayah Setempat.
c Penyuluhan dan Pembinaan Peran
B. Tujuan Khusus Serta Masyarakat mengenai
1. Diketahuinya cakupan pelayanan Imunisasi Dasar.
d Penatalaksanaan Kejadian Ikutan
Imunisasi Dasar di di Puskesmas
Pasca Imunisasi (KIPI)
Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten e Pencatatan dan Pelaporan Program
Karawang periode Januari sampai Imunisasi Dasar.
dengan Oktober 2015. 2 Data kependudukan (demografi) dari
2. Diketahuinya cakupan penyuluhan Kecamatan Kutawaluya tahun 2015.
dan pembinaan peran serta masyarakat
mengenai Imunisasi Dasar di
Puskesmas Kecamatan Kutawaluya, Metode
Kabupaten Karawang periode Januari
sampai dengan Oktober 2015. Dilakukannya pendekatan sistem

3. Diketahuinya cakupan desa UCI dengan pengumpulan data, analisis data,

dengan Pemantauan Wilayah dan pengolahan data sehingga dapat

Setempat (PWS) di Puskesmas digunakan untuk menyelesaikan masalah

Kutawaluya periode Januari sampai program Imunisasi Dasar di Puskesmas

dengan Oktober 2015 Kutawaluya periode Januari sampai

4. Diketahuinya cakupan dengan Oktober 2015 terhadap tolok ukur

penatalaksanaan Kejadian Ikutan yang ditetapkan dengan pendekatan sistem

Pasca Imunisasi (KIPI) di Puskesmas yang diutamakan pada variabel keluaran.

Kutawaluya periode Januari sampai Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk

dengan Oktober 2015. tekstular dan tabular.

Materi
1 Materi yang dievaluasi terdiri dari Sumber Data

laporan bulanan hasil kegiatan Sumber data dalam evaluasi ini

Puskesmas mengenai program berupa data sekunder yang berasal dari

Imunisasi Dasar di Puskesmas data monografi Kecamatan Kutawaluya

Kutawaluya periode Januari sampai dan laporan bulanan Puskesmas

dengan Oktober 2015 antara lain :


Kecamatan Kutawaluya periode Januari
sampai Oktober 2015.

Masalah Menurut Variabel Keluaran :

Jenis Imunisasi Target Pencapaian (%) Masalah (%)


BCG 81.7% 81.62% 0.09
Polio 1 81.7% 79.78% 2.35
Polio 2 79.2% 71.08% 10.25
No Desa Polio 3 Sasaran77.5% Pencapaian
70.22% 9.39UCI/
Bayi BCG DDPT-HB- Polio (4) Campak Non-
Polio 4 75% 65.93% 12.09
HHIB (3) UCI
1 Waluya 107 59,81 4 46,73 44,86 67,29 Non-
UCI
2 Sampalan 167 80,24 9 90,42 73,05 80,84 UCI
3 Sindang Sari 163 87,12 8 87,73 67,48 81,60 UCI
4 Sindang Karya 96 96,88 9 82,71 78,13 91,67 UCI
5 Sindang Mulya 106 80,19 8 87,74 70,75 79,25 UCI
6 Sindang Mukti 114 87,72 9 90,35 74,56 64,04 Non-
UCI
7 Mulya Jaya 63 76,19 4 46,03 36,51 60,32 Non-
UCI
Total 816 81,62 8 80,64 65,93 76,35 47,61
Non-
UCI

Masalah Menurut Variabel Proses :

Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah


Penyuluhan kelompok 12x/tahun Tidakada (+)
pencatatan dan pelaporan pencatatan jadwal
penyuluhan

Satu kali
Jadwal Posyandu yang tidak sebulan, dengan Tidak ada (+)
tetap jadwal hari pencatatan
yang sudah perencanaan jadwal
ditetapkan oleh imunisasi
Puskesmas diposyandu

Perumusan Masalah buru, sehingga jadwal imunisasi

Masalah Menurut Keluaran (Masalah kurang tersosialisasikan dengan baik.


Sebenarnya) Pencatatan dan Pelaporan yang belum

1. Cakupan desa UCI sebesar 47.61% Optimal

dari target 83.33%. Besar masalah Masih ada budaya dimasyarakat yang
42.86%. takut akan imunisasi, dimana
2. Penyuluhan kelompok sebesar pemikiran mengenai imunisasi yang
41.66% dari target 83.33%. Besar bisa menyebabkan anaknya panas dan
masalah 50%. kejang serta masih menganggap
imunisasi itu haram.
Cakupan desa UCI sebesar
47.61% dari target 83.33%. Penyelesaian masalah:.
Besar masalah 42.86%. Membuat jadwal imunisasi di 39
posyandu yang berbeda setiap
bulan nya secara lengkap (hari,
Penyebab masalah:
tanggal, tempat pelaksanaan, dan
Belum ada perencanaan jadwal
waktu) untuk 1 tahun masa kerja.
imunisasi secara pasti baik hari,
Sehingga Bidan desa dapat
tanggal, dan tempat di 39 posyandu
menghubungi para kader untuk
yang berbeda.
memberitahu masyarakat tentang
Posyandu kadangkala tidak sesuai
pelaksanaan imunisasi di desanya 1
jadwal yang ada, sehingga
minggu sebelum hari pelaksanaan,
pemberitahuan informasi terburu-
yang disosialisasikan melalui
minggon desa atau rapat RW siaga kurang terhadap pengetahuan
dan acara pengajian. masyarakat.
Kurangnya peran serta kader
Lebih meningkatkan kedisiplinan
maupun bidan dalam memberikan
dari petugas kesehatan, bidan, dan
penyuluhan saat di posyandu.
kader dalam melaksanakan
Kurangnya koordinasi antara
kegiatan Posyandu, apabila
memang acara Posyandu harus petugas imunisasi dan promkes.

berubah, diharapkan agar dapat Penyelesaian masalah:


bekerjasama dengan kader agar Menyusun pembagian tugas dan
untuk memberitahukan ibu tentang tanggung jawab secara jelas dan
jadwal imunisasi yang efektif dan tertulis mengenai pelaksanaan
memberitahukan kapan jadwal penyuluhan, rincian tugas, serta
Posyandu akan dilaksanakan. membuat jadwal penyuluhan secara
Perbaikan pencatatan dan teratur di posyandu.
pelaporan serta menjalin kerjasama Melakukan penyuluhan

lintas program dan lintas sektoral perorangan oleh para kader


untuk sasaran imunisasi dan atau bidan di daerah setempat,
menjalin kerjasama antara BPS dan yang disesuaikan dengan
BPM sewilayah puskesmas tingkat pendidikan masyarakat
Kutawaluya. mengenai pentingnya

Penyuluhan akan manfaat imunisasi dengan harapan

imunisasi dan penggalian mitos pada dapat memberi pengetahuan

masyarakat diwilayah puskesmas kepada ibu yang memiliki bayi

kutawaluya. sehingga terjadi perubahan


sikap dan perilaku ibu.
Memberikan penyuluhan
Penyuluhan kelompok sebesar 41.66%
tentang keuntungan dari
dari target 83.33%. Besar masalah 50%.
imunisasi dan penanggulangan
Penyebab masalah: efek samping imunisasi.
jadwal kegiatan kesehatan seperti Jalin kerjasama yang baik,
posyandu, puskesmas keliling antara petugas imunisasi
maupun kunjungan rumah oleh dengan petugas promkes
tenaga kesehatan sehingga dalam dengan penyuluhan yang
melaksanakan penyuluhan menjadi terintegrasi.
Cakupan desa UCI sebesar
Kesimpulan 47.61% dari target 83.33%. Besar
Dari hasil evaluasi program masalah 42.86%.
Imunisasi Dasar yang dilakukan dengan Penyuluhan kelompok sebesar

cara pendekatan sistem di Puskesmas 41.66% dari target 83.33%. Besar


Kutawaluya pada periode Januari sampai masalah 50%.
dengan Oktober 2015 ditemukan ternyata
belum optimal melihat berbagai masalah
yang ditemukan sebagai berikut

Cakupan imunisasi BCG


Saran
sebesar 81.62% dari target
Saran kepada Kepala Puskesmas
81.7%. Besar masalah 0.09%
Cakupan imunisasi Polio 1 Puskesmas Kutawaluya

sebesar 79.78% dari target a Bekerja sama dengan koordinator

81.7%. Besar masalah 2.35% bidang lainnya (lintas program)


Cakupan imunisasi Polio 2 seperti bidang promosi kesehatan
sebesar 71.08% dari target dan bekerja sama dengan aparat
79.2%. Besar masalah desa dalam melaksanakan
10.25% penyuluhan tentang imunisasi
Cakupan imunisasi Polio 3
dasar.
sebesar 70.22% dari target b Menggerakan bidan dalam
77.5%. Besar masalah 9.39% memberikan pembinaan kepada
Cakupan imunisasi Polio 4 kader disetiap posyandu. dan
sebesar 65.93% dari target melakukan pencarian bayi yang
75%. Besar masalah 12.09% belum menerima imunisasi secara
Cakupan desa UCI sebesar
rutin setiap bulan
47.61% dari target 83.33%. c Membuat jadwal perencanaan yang
Besar masalah 42.86%. lengkap dan menginformasikan
Penyuluhan kelompok
jadwal posyandu lebih awal (hari,
sebesar 41.66% dari target
tempat, dan waktu pelaksanaan)
83.33%. Besar masalah 50%.
untuk program imunisasi
diposyandu.
Dua hal yang menjadi prioritas masalah
yaitu :

Daftar Pustaka
kematian-bayi-indonesia-masih-
1. Departemen Kesehatan RI. tinggi
Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat 7. Jeffry F. Survey AKI dan AKB di
Puskesmas. Jakarta : Direktorat Indonesia. Di unduh tanggal 21
Jenderal PP & PL Departemen November 2015 dari:
Kesehatan RI, 2010. http://j3ffunk.blogspot.com/2011/0
2. Departemen Kesehatan RI. 5/survey-aki-dan-akb-di-
Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III. indonesia.html
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 8. Riset Kesehatan Dasar.
1996, hal 74-5 Jakarta:Badan Penelitian dan
3. Depkes RI. Pedoman Teknis Pengembangan Kesehatan
Iminisasi Tingkat Puskesmas. Kementerian Kesehatan; 2013.
Jakarta. 2011. 189-94.
4. Achmadi U.F. Program Imunisasi 9. Trihono, Laporan Hasil Riset
di Indonesia Bagian 1. Jakarta : Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
DepKes RI; 2003. h.2-6. Nasional 2013. Badan Penelitian
5. Staff pemprov Jawa Barat. Data dan Pengembangan Kesehatan.
Kependudukan tahun 2011. Diunduh tanggal 21 November
Diunduh tanggal 21 November 2015dari:
2015 dari http://www.kesehatan.kebumenkab.
http://www.jabarprov.go.id/index.p go.id/data/lapriskesdas.pdf
hp/subMenu/986 10. Dinas Kesesahatan Kabupaten
6. Ulfah N. Angka Kematian Bayi Karawang. Laporan Bulanan
Indonesia Masih Tinggi. Jakarta. Program Imunisasi Tahun 2015.
2011. Available from: Karawang 2015.
http://health.detik.com/read/2009/0
7/01/094759/1156921/764/angka-

You might also like