'Kebanggaan' "Sangat disayangkan kasus pengendara di bawah umur ini baru menjadi perhatian setelah banyak jatuh korban. Mereka masih labil dari sisi emosi" Siapa yang paling bertanggung jawab atas anak yang mengemudi mobil atau kendaraan bermotor? Bagaimana dengan aparat kepolisian lalu lintas, apa yang perlu dilakukan untuk menekan kecelakaan lalu lintas, terutama yang melibatkan pengemudi di bawah umur? Komentar Anda Mirwan Syah, Bogor Semua lalai, baik negara maupun orang tua. Negara dalam hal ini Kepolisian terkesan melakukan pembiaran terhadap anak di bawah umur berkeseliweran mengendarai sepeda motor di jalan raya. Hampir setiap hari pemandangan anak di bawah umur lalu lalang dijalan raya. Orang tua juga tidak pernah melarang anaknya ketika mengendarai sepeda motor di jalan raya. Semua pihak harus tegas dalam hal ini, orang tua pun harus dipidana jika anaknya melakukan tindak pelanggaran lalu lintas. Tonny, Denpasar Bali Ciri khas orang Indonesia adalah tidak ada rasa malu jika melakukan kesalahan, malah bangga karena namanya terkenal, termasuk pengemudi di bawah umur. Menurut saya polisi tidak akan bisa bekerja efektif tanpa adanya kesadaran dari diri sendiri, terutama orang tua yang memperbolehkan anaknya mengendara di jalan raya. "Disini perlu di selidiki, kenapa anak sampai harus membawa kendaraan. Misal, jika anak harus ke sekolah, apakah ada transportasi yang memadai, aman, nyaman, tepat waktu" Ninggariawan AG Paulus, Purwokerto Kebanggaan semu, ortu jelas salah dan harus bertanggung jawab,emosi masih labil ketrampilan instan dsb. Juga usul saya polisi segera menilang pengendara segala usia yg ber HP ria sambil berkendara karena jelas melanggar UU Lalu lintas UU No 22 th 2009, seperti dilakukan negara maju, sehingga dapat membantu menekan tingginya angka lakalantas di negeri kita dengan korban tewas dan cacat dapat dikurangi. Mursidi, Pekanbaru Sangat disayangkan kasus pengendara di bawah umur ini baru menjadi perhatian setelah banyak jatuh korban. Mereka masih labil dari sisi emosi dan cenderung membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Kepolisian harus tegas menegakkan peraturan lalu lintas termasuk menilang pengendara di bawah umur yang rata rata belum memiliki SIM dan tidak menggunakan helm bagi pengendara motor. Denny Indrawan, Bandung Setiap orang punya hak untuk mengemudi. Karena mengemudi ini menyangkut keselamatan orang lain dan juga dirinya, maka dibuatlah lisensi atau ijin mengemudi. Banyak sekali hal yang harus di perhatikan pengemudi, yang utama adalah hak jalan 'right of way'. Motto yang saya perhatikan di buku panduan 'California Drive License Guidance 1993' yaitu 'Jangan paksakan hak jalan anda'. Hal ini yang harusnya dimengerti oleh penguji test 'SIM' dan juga orang tua. Jadi ini bukan masalah kebanggaan, tapi masalah ketidaktahuan apa makna lisensi/ijin mengemudi. "Yang bertanggung jawab adalah orang tua, kecuali anak membuat kunci duplikat & mengendarai secara sembunyi-sembunyi. Dalam hal ini kendaraan harus dianggap sama dengan senjata" Ronicita P. Ninggariawan I, Lampung Tengah Saya kira permasalahannya bukan pada apakah anak dapat mengendarai mobil/motor atau tidak, tetapi pada apa yang menyebabkan anak mengendarainya. Apa salahnya anak dapat mengendarai mobil/motor? Kalau hanya bisa, tidak masalah, toh itu salah satu ilmu/keahlian. Nah, disini perlu di selidiki, kenapa anak sampai harus membawa kendaraan. Misal, jika anak harus ke sekolah, apakah ada transportasi yang memadai (aman, nyaman, tepat waktu). Saya kira kita semua tau bagaimana kendaraan umum di negara kita. Kemudian misal lagi, sang anak ingin membeli pensil di ujung gang (500 m) pada malam hari (jam 20.00), sementara kendaraan yang lengkap (berlampu) hanya motor, apa ya wajar jika kita memintanya menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Yang terpenting adalah bagaimana memberitahukan tentang cara berkendara yang baik dan benar. Ronicita Yang bertanggung jawab adalah orang tua, kecuali anak membuat kunci duplikat & mengendarai secara sembunyi-sembunyi. Dalam hal ini kendaraan harus dianggap sama dengan senjata. Polisi harus menangkap anak yg terlihat di bawah umur yg berkendara. Yang dilupakan orang tua adalah anaknya yang berkendara dapat menjadi sasaran kejahatan, terutama perampok motor (anak mudah diintimidasi, dipepet & diancam untuk diambil kendaraannya). Dapid Candra, Bogor Hendaknya jangan menyalahkan orang tua saja, karena secara umum mereka memikirkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Daripada naik angkot kemudian jadi korban perampokan, perampasan atau bahkan perkosaan, lebih baik diantar atau naik kendaraan sendiri. Negara yang lalai, karena tidak memikirkan angkutan umum yang baik, layak, aman dan nyaman. Memang negara bisa apa kalau terjadi sesuatu hal yang buruk? Saya pribadi sudah tidak lagi menggunakan kendaraan umum, karena terlalu banyak membuang waktu.
Pengemudi di Bawah Umur
Pengendara di bawah umur sudah menjadi fenomena di masyarakat. Mulai di kota-kota besar hingga di pedesaan kita kerap disuguhkan dengan maraknya pengguna kendaraan---terutama motor---di bawah umur. Para pengendara di bawah umur tidak sadar sebenarnya bahaya tengah mengintip. Ia juga tidak peduli sedang melakukan sebuah pelanggaran. Setidaknya melanggar Undang-Undang No 22 Tahun 2099 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pelanggarannya terutama terkait dengan kewajiban memiliki surat izin
mengemudi atau SIM. Lantaran pengendara di bawah umur sudah pasti belum memenuhi syarat untuk mendapatkan SIM akibat terbentur peraturan usia minimal harus 17 tahun. Parahnya lagi, pengendara di bawah umur ini juga tidak mengindahkan kelengkapan pengaman berkendara seperti helm standar. Selain itu, ada kecenderungan mengendarai kendaraan bemotor dengan kecepatan tinggi bahkan ugal-ugalan. Kewajiban orang tualah untuk memperhatikan anak yang belum cukup umur agar tidak mengendarai motor atau mobil. Lantaran, usia muda identik dengan sikap emosional yang masih tinggi. Dengan demikian, ugal-ugalan di jalan besar kemungkinan terjadi. Apalagi data kecelakaan korban pengendara motor di bawah umur jumlahnya juga meningkat tiap tahun. Untuk itu, orang tua dan pihak terkait lainnya supaya bersama-sama mencari jalan terbaik guna menghindari kecelakaan lalu lintas oleh pengemudi di bawah umur. Anak di bawah umur perlu mendapatkan arahan dan informasi berkenaan dengan etika serta keselamatan berkendara. Hal itu penting untuk menyadarkan anak agar memahami pentingnya keselamatan diri dan bahaya mengendarai kendaraan di jalan umum.