You are on page 1of 12

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2011

Malaria dan Permasalahannya


Teuku Romi Imansyah Putra

Abstract. Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi angka kematian bayi,
anak balita, ibu hamil serta dapat menurunkan produktivitas kerja. 300-500 juta penduduk dunia menderita
malaria setiap tahunnya, 23 juta diantaranya tinggal di daerah endemis tinggi di benua afrika. Sebanyak 1,5-2,7
juta jiwa meninggal setiap tahunnya terutama terjadi pada anak-anak dan ibu hamil.Malaria merupakan salah
satu penyakit yang menjadi ancaman masyarakat di daerah tropis dan sub tropis. Di indonesia, menurut hasil
survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2001, 70 juta tinggal di endemik malaria dan 56,3 juta penduduk
diantaranya tinggal diendemi malaria sedang sampai tinggi dengan 15 juta kasus malaria klinis. Empat jenis
parasit malaria dapat menginfeksikan manusia, tetapi plasmodium falciparum betul-betul terpenting terkait
morbiditas dan mortalitas (kesakitan dan kematian), dan yang paling umum di Afrika sub-Sahara.

Kata kunci : malaria, plasmodium falciparum,pengobatan

Abstract. Malaria is a public health problem that can affect the mortality rate of infants, toddlers, pregnant
women and can reduce labor productivity. 300-500 million people worldwide suffer from malaria each year, 23
million of whom live in highly endemic areas in the continent of Africa. A total of 1.5 to 2.7 million people die
each year mainly occurs in children and pregnant women.Malaria is one of the diseases that threaten
communities in the tropics and subtropics. In Indonesia, according to the results of the National Household
Health Survey (NHHS) in 2001, 70 million live in endemic malaria and among 56.3 million residents live
diendemi moderate to high malaria with 15 million cases of clinical malaria. Four species of malaria parasites
can infect humans, but Plasmodium falciparum really important associated morbidity and mortality (morbidity
and mortality), and the most common in sub-Saharan Africa.

Keywords : Malaria,Plasmodium Falciparum,treatment

Pendahuluan Di indonesia, menurut hasil survai


kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun
Malaria merupakan masalah kesehatan
2001, 70 juta tinggal diendemik malaria
masyarakat yang dapat mempengaruhi
dan 56,3 juta penduduk diantaranya
angka kematian bayi, anak balita, ibu
tinggal diendemi malaria sedang sampai
hamil serta dapat menurunkan
tinggi dengan 15 juta kasus malaria klinis.2
produktivitas kerja. 300-500 juta penduduk
Setiap tahun ada kurang lebih 500 juta
dunia menderita malaria setiap tahunnya,
infeksi malaria baru, yang menyebabkan
23 juta diantaranya tinggal di daerah
700.000 sampai 2,7 juta kematian,
endemis tinggi di benua afrika. Sebanyak
kebanyakan diantara anak kecil di Afrika.
1,5-2,7 juta jiwa meninggal setiap
Empat jenis parasit malaria dapat
tahunnya terutama terjadi pada anak-anak
menginfeksikan manusia, tetapi
dan ibu hamil.1
plasmodium falciparum betul-betul
Malaria merupakan salah satu penyakit
terpenting terkait morbiditas dan
yang menjadi ancaman masyarakat di
mortalitas (kesakitan dan kematian), dan
daerah tropis dan sub tropis terutama pada
yang paling umum di Afrika sub-Sahara.3
bayi, anak balita dan ibu melahirkan.
Pertarungan Negara-negara itu melawan
Diseluruh dunia setiap tahun ditemukan
malaria semakin mendapatkan tantangan
500 juta kasus malaria yang
dengan adanya jenis baru malaria yang
mengakibatkan 1 juta orang meninggal
disebabkan Plasmodium Knowlesi.
dunia.
Malaysia lebih dulu berhadapan dengan
Teuku Romi Imansyah Putra adalah Dosen infeksi Plasmodium Knowlesi.
Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran
Unsyiah

103
Teuku Romi Imansyah Putra, Malaria dan Permasalahannya

Definisi
Nyamuk anophelini berperan sebagai
Malaria adalah penyakit infeksi yang
vektor penyakit malaria. Nyamuk
disebabkan oleh parasit plasmodium yang
anophelini yang berperan hanya genus
hidup dan berkembang biak di dalam sel
Anopheles. Di seluruh dunia, genus
darah manusia. Penyakit ini secara alami
anopheles ini diketahui jumlahnya kira-
ditularkan melalui gigitan nyamuk
kira 2000 species, diantaranya 60 species
anopheles betina.1
diketahui sebagai vektor malaria.6
Etiologi
Siklus hidup plasmodium
Penyakit malaria ini disebabkan oleh 1. Siklus pada manusia
parasit plasmodium. Species plasmodium Pada saat nyamuk anopheles infektif
pada manusia adalah :4 menghisap darah manusia, sporozoit
1. Plasmodium falciparum, penyebab yang berada dikelenjar liur nyamuk akan
malaria tropika. masuk ke dalam peredaran darah selama
2. Plasmodium vivax, penyebab malaria kurang lebih jam. Setelah itu sporozoit
tertiana. akan masuk ke dalam sel hati dan menjadi
3. Plasmodium malariae, penyebab tropozoit hati. Kemudian berkembang
malaria malariae (quartana) menjadi skizon hati yang terdiri dari
4. Plasmodium ovale, penyebab malaria 10.000-30.000 merozoit hati (tergantung
ovale. speciesnya). Siklus ini disebut siklus
Kini plasmodium knowlesi yang selama ini eksoeritrositer yang berlangsung selama
dikenal hanya ada pada monyet ekor lebih kurang 2 minggu.1
panjang (Macaca fascicularis), ditemukan Pada plasmodium vivax dan plasmodium
pula ditubuh manusia. Penelitian sebuah ovale, sebagian tropozoit hati tidak
tim internasional yang dimuat jurnal langsung berkembang menjadi skizon,
Clinical Infectious Diseases memaparkan tetapi ada yang menjadi bentuk dormant
hasil tes pada 150 pasien malaria di rumah yang disebut hipnozoit. Hipnozoit tersebut
sakit Serawak, Malaysia, Juli 2006 sampai dapat tinggal di dalam hati selama
Januari 2008, menunjukkan, dua pertiga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
kasus malaria disebabkan infeksi Pada suatu saat imunitas tubuh menurun,
plasmodium knowlesi akan menjadi aktif sehingga dapat
Plasmodium falciparum merupakan menimbulkan relaps (kambuh).1
penyebab infeksi yang berat dan bahkan Merozoit yang berasal dari skizon hati
dapat menimbukan suatu variasi yang pecah akan masuk keperedaran darah
manisfestasi-manifestasi akut dan jika dan menginfeksi sel darah merah. Di
tidak diobati, dapat menyebabkan dalam sel darah merah, parasit tersebut
kematian.5,6 berkembang dari stadium sporozoit sampai
Seorang dapat menginfeksi lebih dari satu skizon (8-30 merozoit, tergantung
jenis plasmodium, dikenal sebagai infeksi speciesnya). Proses perkembangan
campuran / majemuk (mixed infection). aseksual ini disebut skizogoni. Selanjutnya
Pada umumnya lebih banyak dijumpai dua eritrosit yang terinfeksi (skizon) pecah dan
jenis plasmodium, yaitu campuran antara merozoit yang keluar akan menginfeksisel
plasmodium falciparum dan plasmodium darah merah lainnya. Siklus ini disebut
vivax atau plasmodium malariae. Kadang- siklus eritrositer.1
kadang dijumpai tiga jenis plasmodium Setelah sampai 2-3 siklus
sekaligus, meskipun hal ini jarang terjadi. skizogoni darah, sebagian merozoit yang
Infeksi campuran biasanya terdapat di menginfeksi sel darah merah akan
daerah dengan angka penualaran tinggi.6 membentuk stadium seksual (genosit
jantan dan betina).1

104
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2011

2. Siklus pada nyamuk anopheles selanjutnya menjadi sporozoit ini bersifat


Apabila nyamuk anopheles betina infektif dan siap ditularkan ke manusia.1
menghisap darah yang mengandung
gametosit, di dalam tubuh nyamuk, gamet Masa inkubasi1
jantan dan betina melakukan pembuahan Yaitu rentan waktu sejak sporozoit masuk
menjadi zigot. Zigot berkembang menjadi sampai timbulnya gejala klinis yang
ookinet kemudian menembus dinding ditandai denagan demam. Masa inkubasi
lambung nyamuk. bervariasi tergantung species plasmodium.
Pada dinding luar lambung nyamuk
ookinet akan menjadio okista dan

Tabel 1. Masa Inkubas Penyakit Malaria


Plasmodium Masa inkubasi (hari)
plasmodium falciparum 9-14 hari (12)
plasmodium vivax 12-17 hari (15)
plasmodium ovale 16-18 hari (17)
plasmodium malariae 18-40 hari (28)

Berbagai studi menunjukkan, pada infeksi mengeluarkan berbagai macam sitokin,


plasmodium knowlesi, siklus reproduksi diantaranya Tumor Necrosis Factor (TNF).
aseksual (pembelahan diri dalam tubuh TNF akan dibawa aliran darah ke
manusia atau hewan) terjadi dalam waktu hipothalamus, yang merupakan pusat
24 jam. Lebih cepat dibandingkan siklus pengatur suhu tubuh manusia. Sebagai
48 jam pada plasmodium vivax, akibat demam terjadi vasodilasi perifer
plasmodium ovale, dan plasmodium yang mungkin disebabkan oleh bahan
falciparum, sedangkan 72 jam pada vasoaktif yang diproduksi oleh parasit. 5,6
plasmodium malariae. Setiap kali sel-sel Limpa merupakan organ
membelah akan terjadi serangan demam. retikuloendotelial. Pembesaran limpa
disebabkan oleh terjadi peningkatan
Epidemologi jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit,
teraktifasinya sistem retikuloendotelial
Di indonesia terdapat 15 juta kasus malaria
untuk memfagositosis eritrosit yang
dengan 38.000 kematian setiap tahunnya
terinfeksi parasit dan sisa eritrsit akibat
(survei kesehatan rumah tangga, 2001).
hemolisis.5,6
Diperkirakan 35 % penduduk undonesia
Anemia terutama disebabkan oleh
tinggal di daerah yang beresiko tertular
pecahnya eritrosit dan fagositosis oleh
malaria. Dari 293 kabupaten / kota yang
sistem retikuloendotetial. Hebatnya
ada di indonesia, 167 kabupaten / kota
hemolisis tergantung pada jenis
merupakn daerah endemis malaria. Upaya
plasmodium dan status imunitas penjamu.
penanggulangan malaria telah
Anemia juga disebabkan oleh hemolisis
menunjukkan peningkatan mulai dari
autoimun, sekuentrasi oleh limpa pada
tahun1997 s/d 2004. 1
eritrosit yang terinfeksi maupun yang
normal dan gangguan eritropoisis.
Patofisiologi
Hiperglikemi dan hiperbilirubinemia
Gejala malaria timbul saat pecahnya sering terjadi. Hemoglobinuria dan
eritrosit yang mengandung parasit. Demam Hemoglobinemia dijumpai bila hemolisis
mulai timbul bersamaan pecahnya skizon berat. Kelainan patologik pembuluh darah
darah yang mengeluarkan macam-macam kapiler pada malaria tropika, disebabkan
antigen. Antigen ini akan merangsang kartena sel darah merah terinfeksi menjadi
makrofag, monosit atau limfosit yang kaku dan lengket, perjalanannya dalam

105
Teuku Romi Imansyah Putra, Malaria dan Permasalahannya

kapiler terganggu sehingga melekat pada ditemukan pada penderita non imun.
endotel kapiler karena terdapat penonjolan Sebelum timbulnya demam, biasanya
membran eritrosit. Setelah terjadi penderita merasa lemah, mengeluh sakit
penumpukan sel dan bahan-bahan pecahan kepala, kehilangan nafsu makan, merasa
sel maka aliran kapiler terhambat dan mual di ulu hati, atau muntah (semua
timbul hipoksia jaringan, terjadi gangguan gejala awal disebut gejala prodolmal).
pada integritas kapiler dan dapat terjadi Beberapa pasien kadang mengeluh nyeri
perembesan cairan bukan perdarahan dada, batuk, nteri perut, nyeri sendi dan
kejaringan sekitarnya dan dapat diare. Sakit biasanya berkembang menjadi
menimbulkan malaria cerebral, edema panas dingin berat dihubungkan dengan
paru, gagal ginjal dan malobsorsi usus.6 panas hebat disertai takikardi, mual,
pusing, orthostatis dan lemas berat. Dalam
beberapa jam mereda, pasien berkeringat
dan sangat lelah.4,7
Pada anak-anak, bahkan pada anak-anak
non imun sekalipun, gejala malaria
tidaklah klasik seperti yang ditemukan
pada orang dewasa. Pada penderita anak,
kenaikan panas badan cendrung lebih
tinggi sering disertai dengan muntah-
muntah dan berkeringat. Anak-anak yang
lebih besar yang mempunyai lebih sedikit
kekebalan kadang-kadang juga dapat
menderita demam, nyeri sendi, sakit
kepala.oleh karena itu, gejala malaria pada
Gambar 1. Siklus hidup plasmodium anak bisa menyerupai penyakit lain yang
bisa menyebabkan demam. Begitu pula
Gejala Klinis anemia yang cendrung menjadi berat pada
penderita anak. Malaria vivax yang
Sindrom klinis yang disebabkan oleh
biasanya memberi gejala yang ringan,
malaria berbeda tergantung apakah pasien
pada penderitanya anak sering
tinggal di daerah dengan penularan malaria
menimbulkan gejala yang lebih berat.
endemis yang stabil (terus menerus) atau
Namun bisanya, malaria falciparum lah
penularan stabil (kadang-kadang dan/atau
yang menyebabkan keadaan darurat pada
jarang). Di daerah dengan penularan stabil,
penderita anak.8
penyakit mempengaruhi anak dan orang
Paroksisme demam pada malaria
dewasa dengan cara yang berbeda. Anak
mempunyai interval tertentu, ditentukan
mengalami infeksi kronis dengan
oleh waktu yang diperlukan oleh siklus
parasitemia berulang yang mengakibatkan
aseksual/sizogoni darah untuk
anemia berat dan sering kematian. Yang
menghasilkan sizon yang matang, yang
tahan hidup infeksi berulang ini dapat
sangat dipengaruhi oleh spesiec
sebagian kekebalan pada usia lima tahun
plasmodium yang menginfeksi. Suatu
dan kekebalan ini tetap tertahan pada masa
peroksisme demam biasanya mempunyai 3
dewasa. Orang dewasa mengalami infeksi
stadium yang berurutan, yaitu :
tanpa gejala.3
Gejala malaria terjadi dari beberapa
1. Stadium frigoris (mengigil)
serangan demam dengan interval tertentu
stadium ini mulai dengan menggil dan
(disebut peroksisme), diselingi oleh suatu
perasaan sangat dingin. Nadi penderita
periode yang penderitanya bebas sama
sangat cepat, tetapi lemah. Bibir dan jari-
sekali dari demam (di sebut periode laten).
jari pucat kebiruan (sianotik). Kulitnya
Gejala yang khas tersebut biasanya
106
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2011

kering dan pucat, penderita mungkin dan atau beberapa manisfestasi klinis dibawah
pada penderita anak sering terjadi kejang. ini (WHO,1997) :
Stadium ini berlangsung selama 15 menit - 1. Malaria dengan gangguan kesadaran
1 jam. (apatis, delirium, stupor dan koma)
atau GCS (Glasgow Coma Scale) <14
2. Stadium akme (puncak demam) untuk orang dewasa dan < 5 untuk
setelah menggigil/merasa dingin, pada anak-anak. Gangguan kesadaran
stadium ini penderita mengalami serangan menetap >30 menit atau menetap
demam. Muka penderita menjadi merah, setelah panas turun.
kulitnya kering dan dirasakan sangat panas 2. Malaria degan ikterus (bilirubin serum
seperti terbakar, sakit kepala bertambah >3 mg %).
keras, dan sering disertai rasa mual atau 3. Malaria denagn gangguan fungsi
muntah-muntah. Nadi penderita menjadi ginjal (uliguria <400 ml/24 jam atau
kuat kembali. Biasanya penderita merasa kreatinin serum >3 mg%)
santan haus dan suhu badan bisa 4. Malaria denagan anemia berat (Hb <5
meningkat sampai 41 C. stadium ini gr % atau hematokrit <15%).
berlangsung selama 2-4 jam. 5. Malaria dengan edema paru (sesak
nafas, gelisah).
3. Stadium sudoris (berkeringat banyak, 6. Malaria dengan hipoglikemi (gula
suhu turun) darah <40 mg%).
Pada stadium ini penderita berkeringat 7. Malaria dengan gangguan sirkulasi
banyak sekali, sampai membasahi tempat atau syok (tekanan sistolik <70 mmhg
tidur. Namun suhu badan pada fase ini pada orang dewasa atau <50 mmhg
turun dengan cepat, kadang-kadang sampai pada anak 1-5 tahun).
dibawah normal. Biasanya penderita 8. Malaria dengan hiperparasitemia
tertidur nyenyak dan pada saat terjaga, ia (plasmodium >5%).
merasa lemah, tetapi tanpa gejala lain. 9. Malaria dengan manifestasi
Stadium ini berlangsung selama 2-4 jam.9 perdarahan (gusi, hidung, dan/atau
Gangguan fungsi ginjal ditunjukkan tanda-tanda disseminated
denagan oliguria, dan anuria dapat terjadi. intravascular coagulation /DIC).
Sindrom nefrotik, berkaitan dengan 10. Malaria dengan kejang-kejang yang
plasmodium malariae apada anak yang berulang, lebih dari 2 kali dalam 24
tinggal di daerah endemik malaria, jam.
prognosisnya jelek. Black water fever, 11. Malaria dengan asidosis (ph
sekarang jarang ditemukan, dihibungkan darah<7,25 atau plasma bikarbonat<
dengan plasmodium falciparum; 15 mmo/L).
hemoglobinuria akibat hemolisis 12. Malaria dengan hemoglobinuria
intravascular berat dan mendadak, dapat makrosokpik.
menyebabkan anuria dan kematian karena 13. Malaria dengan hipertermia (suhu
anemia.5 badan >40 C).
Hipoglikemi dapat dihubungkan dengan 14. Malaria dengan kelemahan yang
malaria falciparum. Pada infeksi berat, ekstrem prostation); penderita tidak
dapat terjadi asidosis laktat, dengan mampu duduk atau berjalan, tanpa
gambaran konvulsi dan gangguan adanya kelainan neurologi tertentu.
kesadaran.5

Manifestasi Klinis Malaria Berat1


Malaria berat yaitu ditemukan plasmodium
falciparum stadium aseksual dengan satu

107
Teuku Romi Imansyah Putra, Malaria dan Permasalahannya

Tabel 2. Manifestasi malaria berat pada anak dan dewasa

Manifestasi pada anak Manifestasi pada dewasa


a. koma (malaria cerebral a. koma (malaria serebral).
b. distres pernafasan b. Gagal ginjal akut
c. hipoglikemi (sebelum terapi c. Edem paru, termasuk ARDS
kina) d. hipoglikemi (umumnya sesudah
d. anemia berat terapi kina).
e. kejang umum yang berulang e. Anemia berat (<5gr%).
f. asidosis metabolik f. Kejang umum yang berualang
g. kolaps sirkulasi, syok g. Asidosis metabolik
hipovolemia, hipotensi h. Kolaps sirkulasi, syok
(tek.sistolik <5 mmHg). i. Hipovolemia, hipotensi.
h. Gangguan kesadaran selain j. Perdarahan spontan
koma. k. Gangguan kesadaran selain
i. Kelemahan (severe koma
prostration). l. Hemoglobinuria
j. Hiperparasitemia (blackwaterfever)
k. Ikterus m. Hiperparasitemia (>5%).
l. Hiperpireksia (suhu >41 C). n. Ikterus (bilirubin total >3mg%)
m. Hemoglobinuria o. Hiperpireksia (suhu >4 C
(blackwaterfever).
n. Perdarahan spontan
o. Gagal ginjal

komplikasi terbanyak : komplikasi yang lebih sering :


hipoglikemi (sebelum gagal ginjal akut
th/kina) edem paru
anemia malaria serebral
ikterus

Diagnosis Riwayat berkunjung dan bermalam 1~4


minggu yang lalu ke daerah Endemik
Diagnosis malaria dapat ditegakkan
malaria
berdasarkan pemeriksaan laboratorium
Riwayat tinggal di daerah endemik
(mikroskopik, tes diagnostik cepat) dan
malaria
tanpa pemeksaan laboratorium. Sampai
Riwayat sakit malaria
saat ini diagnosis pasti malaria
Riwayat minum obat malaria satu bulan
berdasarkan ditemukanya prasit dalam
terakhir
sendian darah secara miskrokopik. Kasus
Riwayat mendapat tranfusi darah
malaria yang didiagonis hanya
Gejala klinis pada anak dapat tidak
berdasarkan gejala dan tanda klinis disebut
khas
kasus tersangka malaria atau malaria
klinis.1
Untuk penderita tersangka malaria
Anamnesis 1
berat,dapat disertai satu atau lebih gejala
Keluhan Utama : deman ,mengilgil,dan
berikut :
dapat disertai sakit kepala,mual,
Gangguan kesadaran dalam berbagai
Muntah, diare dan nyeri otot atau
derajat.
pegal-pegal
Kelemahan umum (tidak bisa duduk
/bediri).

108
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2011

Kejang~kejang Pemeriksaan laboratorium1


Panas sangat tinggi . Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan
Mata atau tubuh kuning . tipis untuk mentukan :
Pendarahan gusi, hidung atau Ada tidaknya parasit malaria (positif
saluran cerna . atau negatif).
Nafas cepat dan atau nsesak Species dan stadium plasmodium (Pf,
nafas . PV, Pm,Po, dan tropozoit, skizon,
Muntah terus menerus . gametosit).
Tidak dapat makan dan minum . Kepadatan parasit :
Warna air seni seperti teh tua Semi kuatitatif
Sampai kehitaman. o (-) : SD neagatif (tidak ditemukan
Jumlah air seni kurang (oliguria parasit dalam 100 LPB)
)sampai tidak ada (anuria ) o (+) : SD positif 1 (ditemukan 1-10
Telapak tangan sangat pucat. parasit dalam 100 LPB).
o (++) : SD positif 2 (ditemukan
Pemeriksaan Fisik 1 11-100 parasit dalam 100 LPB).
Deman (peraan atau pengukuran o (+++) : SD positif 3 (ditemukan 1-
dengan thermometer ) 100 parasit dalam 1 LPB).
Pucat pada kojugtiva palpebra atau o (++++) : SD positif 4 (ditemukan
telapak tangan . 11-100 parasit dalam 1 LPB).
Pembesaran limpa (splenomegali). Pemeriksaan Morfologi
Pembesaraan hati (hepatomegali).
Plasmodium knowlesi mirip dengan P.
Pada tersangka malaria berat dapat
malariae. P, malariae dicirikan oleh
ditemukan satu atau lebih tanda klinis
parasit kompak (semua tahapan) dan
Berikut ;
tidak mengubah eritrosit host atau
Temperatur aksila >40 C.
menyebabkan pembesaran. Trofozoit
Tekanaan darah sistolik <70 mmHg
memanjang membentang di eritrosit,
pada orang dewasa da anak-anak <50
yang disebut band form, kadang-
mmHg.
kadang tampak. Schizonts biasanya
Nadi cepat dan lemah/kecil
akan memiliki 8-10 merozoit yang
Frekuensi nafas >35 x per menit pada
sering diatur dalam pola roset dengan
orang dewasa atau 40 x per menit pada
rumpun pigmen di tengah.
balita, anak dibawah 1 tahun > 50 x per
menit.
Penurunan derajat kesadaran
Manifesstasi perdarahan (petekie,
purpura, hematom).
Tanda dehidrasi (mata cekung, tugor
dan elastisitas kulit berkurang, bibir
kering, produksi air seni kurang).
Tanda-tanda anemia berat (konjuntiva
pucat, telapak tangan pucat, lidah
pucat).
Terlihat mata kuning/ ikterik.
Adanya ronki pada kedua paru.
Pembesaran limpa dan atau hepar.
Gagal ginjal ditandai dengan oliguria Ring Forms of P. Falciparum
sampai dengan anuria.
Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek
patologi).

109
Teuku Romi Imansyah Putra, Malaria dan Permasalahannya

Ring Forms of P. knowlesi


Ring Forms of P. Vivax
Kuantitatif
Kepadatan parasit dihitung pada sediaan
tebal dengan menghitung jumlah parasit
per 200 leokosit, atau dihitung melalui
sediaan tipis per 1000 eritrosit.

Diagnosis Banding 1
a. Demam Tipoid
Demam lebih dari 7 hari ditambah keluhan
sakit kepala, sakit perut (diare, obstipasi),
lidah kotor, bradikardi relatif, roseola,
Ring Forms of P. Ovale leukopenia, limpositosis relatif, an-
eosinofilia, uji nidal positif bermakna,
biakan empedu positif.

b.Demam Dengue
Demam tinggi terus menerus selama 2-7
hari, disertai keluhan sakit kepala, nyeri
tulang, nyeri ulu hati, sering muntah, uji
torniquet positif, penurunan jumlah
trombosit dan peninggian hemoglobin dan
hematokrit pada demam berdarah dengue,
tes serologi inhibisi hematuglinasi, IgM
atau IgG anti dengue positif.

c.ISPA (infeksi saluran pernapasan akut)


Ring Forms of P. Malariae Batuk, beringus, sakit menelan, sakit
kepala, manifestasi kesukaran bernafas
antara lain : nafas cepat/sesak nafas tarikan
dinding dada kedalam dan adanya stidor.

d.Leptospirosis Ringan / Anikterik


(didaerah endemis leptospirosis).

110
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2011

Demam tinggi, nyeri kepala, mialgia, nyeri beberapa tahun terakhir terutam asejak
perut, mual muntah, conjuntival injection krisis ekonomi 1997 daerah endemis
(kemerahan konjuntiva bola mata), dan malaria semakin meluas, bahkan
nyeri betis yang menyolok. Pemeriksaan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)
Ring forms of P.falciparumserologi pada daerah-daerah yang telah berhasil
menanggulangi malaria. Pada tahun 2003
MAT (microscopic agglutination Test) malaria sudah tersebar di 6.053 desa pada
atau tes leptodipstik positif. 226 kabupaten di 30 provinsi. Kondisi
tersebut diperberat denagn semakin
e.Radang otak (meningitis/ensefalitis). luasnya daerah yang resisten terhadap obat
Penderita panas dengan riwayat nyeri malaria yang selama ini digunakan yaitu
kepala yang progresif, hilang kesadaran, klorokuin bahkan juga sulfadoksin-
kaku kuduk, kejang dan gejala neurologis pyremithamin yang lebih dikenal dengan
lainnya fansidar.2
Untuk mengantisipasi hal itu, depkes sejak
f.Hepatitis. tahun lalu telah mengimpor obat anti
Prodromal hepatitis (demam, mual, nyeri malaria dari china yang berasal dari
pada hepar, muntah, tidak bisa makan tubuhan-tumbuhan yang berupa kombinasi
diikuti dengan timbulnya ikterus tanpa derivat artemisinin seperti kombinasi
panas), mata/kulit kuning, air seni seperti antara artesunate dan amodiaquin tablet
teh. Biasanya SGOT dan SGPT untuk pengobatan malaria falciparum
meningkat. tanpa kombinasi serta injeksi arthemether
untuk pengobatan malaria berat. Obat ini
g.Glomerulonefritis Akut Dan Kronik terbukti efektif dan efisien untuk
Gagal ginjal akut akibat malaria umumnya penanggulangan malaria di china dan
memberikan respon terhadap pengobatan vietnam. Pengobata malaria dengan
malariasecara dini dan adekuat. kombinasi derivate artemisinin ini telah
diujicobakan di beberapa wilayah yang
h.Sepsis resisten klorokuin.2
Demam dengan fokal infeksi yang jelas,
penurunan kesadaran, gangguan sirkulasi, Pengobatan malaria tanpa kombinasi1,10
leukositosis dengan toksik granula a. pengobatan malaria falciparum tanpa
didukung hasil biakan mikrobiologi. komplikasi
Bila pada pemesiksaan laboratorium
Penatalaksanaan sedian darah ditemukan plasmodium
falciparum, maka obat pilihan yang
Upaya penanggulangan malaria
digunakan adalah :
sejak lama dilaksanakan, namun dalam
Tabel 3. Pengobatan lini pertama untuk malaria falciparum
Hari Jenis obat Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur
0-2 bln 2-11 1-4 thn 5-9 thn 10-14 thn >15
bln thn
H1 Artesunate 1/4 1/2 1 2 3 4
Amodiaquin 1/4 1/2 1 2 3 4
Primaquin *) *) 1 1/2 2 2-3
H2 Artesunate 1/4 1/2 1 2 3 4
Amodiaquin 1/4 1/2 1 2 3 4
H3 Artesunate 1/4 1/2 1 2 3 4
Amodiaquin 1/4 1/2 1 2 3 4
lini pertama : tablet atresunat +tablet amodiakuin + tablet primakuin

111
Teuku Romi Imansyah Putra, Malaria dan Permasalahannya

komposisi obat : tunggal/hari/oral diberikan pada hari I dan


Artesunat : 50 mg/ tablet II serta hari III ditambah amodiakuin : 25
Amodiakuin : 200 mg/ tablet- 153 mg mg basa/kg BB selama 3 hari denagn
amodiakuin base / tablet pembagian dosis : 10 mg basa/kg BB/ hari/
oral pada hari I dan hari II, serta 5 mg basa
Dosis pada tablet diatas merupakan /kg BB/oral pada hari III.
perhitungan kasar bila penderita tidak
ditimbang berat badannya. Dosis yang Bila terjadi gagal pengobatan lini pertama,
dikombinasi berdasarkan berat badan maka diberikan pengobatab lini kedua
adalah : atresunat : 4 mg / kg BB dosis seperti tabel dibawah ini :

Tabel 4. Pengobatan lini kedua untuk malaria falciparum


Hari Jenis Obat Jumlah Tablet Per Hari Menurut Kelompok
Umur
0-11 1-4 Thn 5-9 10-14 >15
Bln Thn Thn Thn
1 Kina *) 3x1/2 3x1 3x1 3x2
tetrasiklin/doksisiklin - - - - 4x1
primaquin - 1 1/2 2 2-3
2-7 kina *) 3x1/2 3x1 3x1 1/2 3x2
tetrasiklin/doksisiklin - - - - 4x1
Lini kedua : tablet kina + tablet tetrasiklin/doksisiklin + tablet primakuin

Keterangan : hari; tetrasiklin tidak bisa diberikan


*) Kina : satu tablet kina sulfa pada umur <12 tahun dan ibu hamil.
mengandung 200 gr kina garam. Dosis Primakuin tidak boleh diberikan
kina : 30 mg/ kg BB/ hari (dibagi 3 pada ibu hamil dan anak usia <1
dosis). tahun.
Doksisiklin tidak diberikan pada ibu Dosis primakuin : 0,75 mg / kg BB,
hamil dan anak usia <8 tahun. dosis tunggal.
Dosisi doksisiklin untuk anak usia 8-14
b. pengobatan malaria vivax/ovale.
tahun : 2 mg / kg BB/ hari
Bila pada pemeriksaan
Bila tidak ada doksisiklin, dapat
laboratorium ditemukan plasmodium
digunakan tetrasiklin.
vivax/ovale, diberikan pengobatan sesuai
Dosis tetrasiklin : 25-50 mg /kg BB/4
tabel 3 dibawah ini :
dosis/ hari atau 4x1 (250mg) selama 7
Tabel 5. Pengobatan malaria vivax/ovale
Hari Jenis Jumlah Tablet Per Hari Menurut Kelompok Umur
Obat 0-1 Bln 2-11 1-4 Thn 5-9 Thn 10-14 >15 Thn
Bln Thn
H1 klorokuin 1/4 1/2 1 2 3 3-4
primakuin - - 1/4 1/2 3/4 1
H2 klorokuin 1/4 1/2 1 2 3 3-4
primakuin - - 1/4 1/2 3/4 1
H3 klorokuin 1/8 1/4 1/2 1 1 2
primakuin - - 1/4 1/2 3/4 1
H4- primakuin - - 1/4 1/2 3/4 1
14
lini pertama : tablet klorokuin + tablet primakuin

112
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2011

Perhitungan dosis berdasarkan berat badan untuk :


Klorokuin : hari I & II = 10 mg / kg BB, hari III = 5 mg / kg BB.
Primakuin : 0,25 mg / kg BB/ hari, selama 14 hari.

Penderita dikatakan tidak sembuh (kasus Penderita tidak demam atau tanpa
resisten terhadap klorokuin) bila dalam gejala klinis lain, tetapi ditemukan
kurun waktu 14 hari : parasitemia aseksual.
Penderita tetap demam atau gejala
klinis tidak membaik yang disertai
parasitemia aseksual.

Tabel 6. pengobatan malaria vivax/ovale resisten klorokuin

Hari Jenis Obat Jumlah Tablet Per Hari Menurut Kelompok Umur
0-1 Bln 2-11 1-4 5-9 10-14 >15
Bln Thn Thn Thn Thn
H1-7 Kina *) *) 3x1/2 3x1 3x1 1/2 3x2
H1- Primakuin - - 1/4 1/2 3/4 1
14

Dosis berdasarkan berat badan : - kina 30 mg /kg BB/ hari (dibagi 3 dosis)
- primakuin 0,25 mg/kg BB.

Pengobatan Malaria Berat Dosis dan cara pemberian artemether


Obat malaria pilihan untuk malaria berat injeksu :
adalah :4,10 Sediaan : 1 ampul artemether berisi 80
Lini pertama : artesunat injeksi atau mg/ml
artemether injeksi. Artmether injeksi diberikan secara
Atresunat injeksi untuk penggunaan di RS intramuskular, selama 5 hari.
atau puskesmas perawatan. Artemether Untuk dewasa : dosis inisial 160 mg (2
injeksi untuk penggunaan di lapangan atau ampul) IM pada hari ke I, diikuti 80 mg (1
puskesmas yang tidak menyediakan ampul ) IM pada hari ke 2 s/d ke 5.
artesunat injeksi. Dosis untukl anak tergantung berat badan
yaitu :
Dosis dan cara pemberian artesunat injeksi Hari pertama : 3,2 mg/ kg BB/ hari.
: Hari ke 2-5 : 1,6 mg / kg BB/ hari.
Sediaan : 1 ampul berisi 60 mg serbuk
kering asam artesunik dilarutkan dalam 0,6 Lini kedua : kina perinfus / drip.
ml larutan natrium bikarbonat 5%, Dosis dewasa (termasuk ibu hamil): kina
diencerkan dalam 3-5 cc D 5%. HCL 25% dosis 10 mg/ kg BB atau 1
Pemberian scara bolus intra vena selama ampul (isi 2ml= 500 mg kina HCL 25%)
lebih kurang 2 menit. yang dilarutkan dalam 500 ml dektrose 5%
Loading dose : 2,4 mg /kg BB IV diikuti atau NaCl 0,9 % diberiakn selama 8 jam
1,2 / kg BB IV pada jam ke 12 dan 24, terus menerus sampai penderita dapat
selanjutnya 1,2 mg / kg BB IV setiap hari minum obat.
sampai hari ke 7. bila penderita sudah Atau :
dapat minum obat, ganti dengan artesunat Kina HCL 25% (perinfus), dosis 10 mg/
oral. kg BB/ 4 jam diberikan setiap 8 jam,

113
Teuku Romi Imansyah Putra, Malaria dan Permasalahannya

diulang setiap 8 jam dengan dosis yang 2. DEPKES RI. Penggunaan artemisin untuk
sama sampai penderita dapat minum obat. atasi malaria di daerah yang Resisten
klorokuin. 2004. dalam www.depkes.go.id
Dosis anak-anak : kina HCL 25% Smart T. HIV/malaria.2004. Dalam:
(perinfus) dosis 10 mg /kg BB(bila umur http://www.aidsmap.com/en/news
<2 bulan : 6-8 mg /kg BB) diencerkan 3. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Malaria.
dengan 5-10CHO- v 3 dektrose 5% atau Dalam Ilmu Kesehatan
Anak. Jilid 2 : Jakarta: FK UI.1985:655-659.
NaCl 0,9% sebanyak 5-10 cc/ kg BB
4. Clyde DF.Malaria.dalam: Nelson WE,
diberikan selama 4 jam, diulang setiap 8 Behrman RE,Kliegman R, Arvin AM,Ed. Ilmu
jam sanpai penderita sadar dan dap minum Kesehatan Anak. Edisi 12. Jakarta : EGC.
obat. 2000:328-334.
5. Soemarwo S. Malaria dalam Buku Ajar Infeksi
dan Penyakit Tropis. Jakarta FK UI. 2002:442-
Prognosis
461.
Prognosis bergantung pada 6. Band JD.Malaria dalam tintinali JE Ed.
pengobatan yang dinerikan. Pada malaria Emergency medicine A Comprehensive Study
Guide. Edisi enam. New York : McGraw
tropika ( yang disebabkan oleh Hill.2004.953- 958.
plasmodium falciparum) dapat timbul 7. Jelliffe DB. Kesehatan anak di daerah tropis.
komplikasi yang erbahay yang disebut Edisi keempat.Jakarta : Bumi
black water fever ( hemoglobinuric feber) Aksara.1994:77-80. Werinberg A. Levin Mj.
dengan gagal ginjal akut.4 Infection parasitic. Dalam Hay WW. Hayward
AR,Levin MJ, Ed. Cuurent pediatric diagnosis
and treatment. Edisi 16. Boston :Mcgraw
Pencegahan Hill.1999:1213-1222.
8. Laihand, F. Darft. Pedoman penanggulangan
Penyakit dapat dicegah dengan melakukan /penanganan malaria di daerah bencana.
pemotongan rantai penularan dengan cara : Dalam www.p2m-pl.pdf.3003
a. Mencegah gigitan vektor4 9. Cox-Singh J, Davis TME, Lee KS, Shamsul
Membunuh nyamuk dengan SSG, Divis PCS,Matusop A, et al. Plasmodium
insektisida. knowlesi malaria in humans is widely
distributed and potentially life threatening.
Tidur dengan mengunakan kelambu. Clin Infect Dis.2008;46:16571.
Menghilangkan kesempatan nyamuk 10. National Objective for Health. Philippines,
berkembang biak. 20052010 [cited 2008 Jan 7]. Available from
www2.doh.gov.ph/noh2007/NOHWeb32/
b. Kemoprofolaksis1 NOHperSubj/Chap4/Malaria.pdf
11. Yankes PMI kota Jakarta Selatan. Plasmodium
Bertujuan untuk mengurangi resiko knowlesi. Dalam http: // yankes pmi
terinfeksi malaria, dan apabila terinfeksi jaksel.blogspot.com.2011
gejala klinisnya tidak berat. Obat malaria 12. Bronner U, Divis PCS, Frnert A, Singh B.
yang dipakai adalah : Swedish traveller with Plasmodium knowlesi
Doksisiklin : untuk plasmodium malaria after visiting Malaysian Borneo
Malaria Journal.2009 : 8-15.
falsiparum
Dosis : 1,5 mg / kg BB/ hari selama
tidak lebih dari 4-6 minggu.
Klorokuin : untuk plasmodium vivax
Dosis 5 mg/ kg BB/ minggu,
diminum 1 minggu sebelum ke
daerah endemis sampai 4 minggu
setelah kembali.

Daftar Pustaka
1. Departemen kesehatan RI. Pedoman
Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia
Jakarta. 2005:1-37

114

You might also like