You are on page 1of 16

MACAM-MACAM PENYAKIT YANG DAPAT MENGAKIBATKAN RUSAKNYA

AQIDAH (SYIRIK, KUFUR, NIFAK, RIYA, BIDAH, TAHAYUL, DAN KHURAFAT)

Disusun Oleh :

Lasimi (1532100158)

Dosen Pembimbing :

Muslimin,M.Pd.I

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNUPERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2016/2017
KATA PNGANTAR

Puji syukuri saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta
karuniaNya kepada kami semua sehingga saya dapat menyelesaikan makalah agama ini dengan
baik Penulisan makalah yang bersi"at sederhana ini, dibuat berdasarkan tugas individu yang di
berikan dosen pembimbing saya yaitu Muslimin M,Pd.I dalam materi yang berjudul macam-macam
penyakit yang dapat mengakibatkan rusaknya aqidah (syirik, kufur, nifak, riya, bidah, tahayul,
dan khurafat)

mengucapkan syukur Alhamdulillah, saya dapat menyusun, menyesuaikan, serta dapat


menyelesaikan sebuah makalah ini di samping itu, saya mengucapkan rasa terima kasih kepada
semua pihak yan telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan pembuatan sebuah makalah
ini, baik dalam bentuk moril maupun dalam bentuk materi sehingga dapat terlaksana dengan
baik, saya sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah saya ini memang masih banyak
kekurangan serta amat jauh dari kata kesempurnaan Namun, saya telah berusaha semaksimal
mungkin dalam membuat sebuah makalah ini di samping itu, saya sangat mengharapkan kritik
serta saran nya dari semua teman-teman demi tercapainya kesempurnaan yang di harapkan
dimasa akan datang.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN.. 1

1. Latar Belakang Masalah.. 1


2. Rumusan masalah 1
3. Tujuan.. 1

BAB II PEMBAHASAN 2

1. Pengertian Syirik 2
2. Pengertian Kufur 4
3. Pengertian Nifak. 5
4. Pengertian Riya. 5
5. Pengertian Bidah... 6

6. Pengertian Tahayul..... 6
7. Pengertian Khurafat.... 7

BAB II PENUTUP.. 8

1. Kesimpulan 8

DAFTAR PUSTAKA . 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan tanpa sebuah tujuan. Allah SWT
menciptakan bumi beserta isinya, menciptakan sebuah kehidupan di dalamnya, bukanlah tanpa
tujuan yang jelas. Sama halnya dengan Allah SWT menciptakan manusia. Manusia diciptakan
oleh Allah SWT tidak sia-sia, manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi untuk mengatur atau
mengelola apa yang ada di bumi beserta segala sumber daya yang ada.
Penyempurna aqidah yang lurus kepada Alla SWT tidak luput dari aqidah yang benar
kepada Malaiakat-Malaikat Allah, Kitab- kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para Rosul-
rosul Allah untuk disampaikan kepada kita, para umat manusia.
B. Rumusan Masalah

1.apa yang dimaksud dengan syirik?


2. .apa yang dimaksud dengan kufur?
3. .apa yang dimaksud dengan nifak?
4. .apa yang dimaksud dengan riya?
5. .apa yang dimaksud dengan bidah?
6. .apa yang dimaksud dengan tahayul?
7. .apa yang dimaksud dengan khurafat?
C. Tujuan

1.untuk mengetahui syirik


2. untuk mengetahui kufur
3. untuk mengetahui nifak
4. untuk mengetahui riya
5. untuk mengetahui bidah
6. untuk mengetahui tahayul
7. untuk mengetahui khurafat

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Syirik
Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah Subhanahu wa Taala dalam
Rububiyyah dan Uluhiyyah serta Asma dan Sifat-Nya . Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
berkata: Syirik ada dua macam; pertama syirik dalam Rububiyyah, yaitu menjadikan
sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta, sebagaimana firman-Nya:

Katakanlah: Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai ilah) selain Allah, mereka tidak
memiliki (kekuasaan) seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai
suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka
yang menjadi pembantu bagi-Nya. [Saba: 22]

Kedua, syirik dalam Uluhiyyah, yaitu beribadah (berdoa) kepada selain Allah, baik dalam
bentuk doa ibadah maupun doa masalah [3].

Umumnya yang dilakukan manusia adalah menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah adalah dalam
hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdoa kepada selain Allah di samping
berdoa kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban),
bernadzar, berdoa, dan sebagainya kepada selain-Nya.1

Karena itu, barangsiapa menyembah dan berdoa kepada selain Allah berarti ia meletakkan
ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan
kezhaliman yang paling besar. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

1 . Ahmad (V/428-429) dari Sahabat Mahmud bin Labid. Berkata Imam al-Haitsami di dalam
Majmauz Zawaa-id (I/102): Rawi-rawinya shahih.

2
Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar. [Luqman:
13]

Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda:

:- -
)
: (
: .
: ..

Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar? (Beliau
mengulanginya tiga kali.) Mereka (para Sahabat) menjawab: Tentu saja, wahai Rasulullah.
Beliau bersabda: Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua. -Ketika itu beliau
bersandar lalu beliau duduk tegak seraya bersabda:- Dan ingatlah, (yang ketiga) perkataan
dusta! Perawi berkata: Beliau terus meng-ulanginya hingga kami berharap beliau diam.

Syirik (menyekutukan Allah) dikatakan dosa besar yang paling besar dan kezhaliman yang
paling besar, karena ia menyamakan makhluk dan Khaliq (Pencipta) pada hal-hal yang khusus
bagi Allah Taala. Barangsiapa yang menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia telah
menyamakannya dengan Allah dan ini sebesar-besar kezhaliman. Zhalim adalah meletakkan
sesuatu bukan pada tempatnya.

Contoh-contoh perbuatan syirik, di antaranya adalah orang yang memohon (berdoa) kepada
orang yang sudah mati, baik itu Nabi, wali, maupun yang lainnya. Perbuatan ini adalah syirik.

Berdoa (memohon) kepada selain Allah, seperti berdoa meminta suatu hajat, istianah (minta
tolong), istighatsah (minta tolong di saat sulit) kepada orang mati, baik itu kepada Nabi, wali,
habib, kyai, jin maupun kuburan keramat, atau minta rizki, meminta kesembuhan penyakit dari
mereka, atau kepada pohon dan lainnya selain Allah adalah syirik akbar (syirik besar).

Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah berkata: Barangsiapa yang memalingkan
satu macam ibadah kepada selain Allah, maka ia musyrik kafir.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

Dan barangsiapa menyembah ilah yang lain bersama Allah, padahal tidak ada satu dalil pun
baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabb-nya. Sesungguhgnya
orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. [Al-Mukminuun: 117]

B. Ancaman Bagi Orang Yang Berbuat Syirik

1. Allah Subhanahu wa Taala tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepada-Nya,
jika ia mati dalam kemusyrikannya dan tidak bertaubat kepada Allah. Allah Azza wa Jalla
berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah (berbuat syirik), maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. [An-
Nisaa: 48] Lihat juga [An-Nisaa: 116].

2. Diharamkannya Surga bagi orang musyrik.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya adalah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang
zha-lim itu seorang penolong pun. [Al-Maa-idah: 72]

3. Syirik menghapuskan pahala seluruh amal kebaikan.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

4
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan. [Al-Anaam: 88]

Firman Allah Subhanahu wa Taala:

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-nabi) sebelummu: Jika
kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi. [Az-Zumar: 65]

Dua ayat ini menjelaskan barangsiapa yang mati dalam keadaan musyrik, maka seluruh amal
kebaikan yang pernah dilaku-kannya akan dihapus oleh Allah, seperti shalat, puasa, shadaqah,
silaturahim, menolong fakir miskin, dan lainnya.

4. Orang musyrik itu halal darah dan hartanya.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

Maka bunuhlah orang-orang musyrik di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah
mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian [At-Taubah: 5]

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah
(sesembahan) yang diibadahi dengan benar melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah
utusan Allah, menegakkan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukan hal
tersebut, maka darah dan harta mereka aku lindungi kecuali dengan hak Islam, dan hisab mereka
ada pada Allah Azza wa Jalla.

5
Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan kemunkaran
yang paling munkar.

1. Syirik Besar

Syirik besar adalah memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdoa
kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar
untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaithan, dan lainnya. Atau seseorang takut
kepada orang mati (mayit) yang (dia menurut perkiraannya) akan membahayakan dirinya, atau
mengharapkan sesuatu kepada selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun
mudharat, atau seseorang yang meminta sesuatu kepada selain Allah, di mana tidak ada manusia
pun yang mampu memberikannya selain Allah, seperti memenuhi hajat, menghilangkan kesulitan
dan selain itu dari berbagai macam bentuk ibadah yang tidak boleh dilakukan melainkan
ditujukan kepada Allah saja.[9] Allah Taala berfirman:

Doa mereka di dalamnya adalah, Subhanakallahumma, dan salam penghormatan mereka


adalah: Salaamun. Dan penutup doa mereka adalah: Alhamdulillaahi Rabbil aalamin.
[Yunus: 10]

Syirik besar dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam
Neraka, jika ia meninggal dunia dalam keadaan syirik dan belum bertaubat daripadanya.

Syirik besar ada banyak,sedangkan di sini akan disebutkan empat macamnya saja.

Syirik doa, yaitu di samping ia berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala, ia juga berdoa
kepada selain-Nya.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

6
Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka
(kembali) mempersekutukan (Allah). [Al-Ankabuut: 65]

Syirik niat, keinginan dan tujuan, yaitu ia menujukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah
Subhanahu wa Taala. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali Neraka dan lenyaplah di
akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan. [Huud: 15-16]

Syirik ketaatan, yaitu mentaati selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah Subhanahu wa
Taala. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain
Allah, dan (juga mereka menjadikan rabb) al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya
disuruh beribadah kepada Allah Yang Maha Esa; tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan
benar) selain Dia. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. [At-Taubah: 31]

Syirik mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan Allah Subhanahu wa Taala dengan selain-Nya
dalam hal kecintaan.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

7
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat besar cintanya kepada Allah. Dan seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan
Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). [Al-
Baqarah: 165]

4. Syirik Kecil

Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid
dan merupakan wasilah (jalan, perantara) kepada syirik besar. Syirik kecil ada dua macam:

Syirik zhahir (nyata), yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk
ucapan misalnya, bersumpah dengan selain Nama Allah Subhanahu wa Taala.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Barangsiapa bersumpah dengan selain Nama Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik.

Syirik dan kufur yang dimaksud di sini adalah syirik dan kufur kecil.

Qutailah binti Shaifi al-Juhaniyah Radhiyallahu anhuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi
yang datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, dan berkata: Sesungguhnya kamu
sekalian melakukan perbuatan syirik. Engkau mengucapkan: Atas kehendak Allah dan
kehendakmu, dan mengucapkan: Demi Kabah. Maka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
memerintahkan para Sahabat apabila hendak bersumpah agar mengucapkan:

: .

Demi Allah, Pemilik Kabah, dan mengucapkan: Atas kehendak Allah kemudian atas
kehendakmu.

Atas kehendak Allah dan kehendakmu.

8
Adapun contoh syirik dalam perbuatan, seperti memakai gelang, benang, dan sejenisnya
sebagai pengusir atau penangkal marabahaya. Seperti menggantungkan jimat (tamimah [15])
karena takut dari ain (mata jahat) atau lainnya. Jika seseorang meyakini bahwa kalung, benang
atau jimat itu sebagai penyerta untuk menolak marabahaya dan menghilangkannya, maka
perbuatan ini adalah syirik ashghar, karena Allah tidak menjadikan sebab-sebab (hilangnya
marabahaya) dengan hal-hal tersebut. Adapun jika ia berkeyakinan bahwa dengan memakai
gelang, kalung atau yang lainnya dapat menolak atau mengusir marabahaya, maka per-buatan ini
adalah syirik akbar (syirik besar), karena ia menggantungkan diri kepada selain Allah.

Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya (ingin
dipuji orang) dan sumah (ingin didengar orang), dan lainnya. Seperti melakukan suatu amal
tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ia ingin mendapatkan pujian manusia,
misalnya dengan memperindah shalatnya (karena dilihat orang) atau bershadaqah agar dipuji dan
memperindah suaranya dalam membaca (Al-Qur-an) agar didengar orang lain, sehingga mereka
menyanjung atau memujinya.

Suatu amal apabila tercampur dengan riya, maka amal tersebut tertolak, karena itu Allah
memperintahkan kita untuk berlaku ikhlas. Allah Taala berfirman:

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanyalah manusia sepertimu, yang diwahyukan kepadaku:
Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Allah Yang Esa. Barangsiapa mengharapkan
perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia
mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya. [Al-Kahfi: 110]

Maksudnya, katakanlah (wahai Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam) kepada orang-orang


musyrik yang mendustakan ke-Rasulanmu: Sesungguhnya aku ini hanyalah manusia seperti
juga dirimu. Maka barangsiapa yang menganggap diriku (Muhammad Shallallahu alaihi wa
sallam ) adalah pendusta, hendaklah ia mendatangkan sebagaimana yang telah Nabi Shallallahu
alaihi wa sallam bawa. Sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tidak mengetahui yang
ghaib, yaitu tentang perkara-perkara terdahulu yang pernah disampaikan beliau, seperti tentang

9
Ashhaabul Kahfi, tentang Dzul Qarnain, atau perkara ghaib lainnya, melainkan (sebatas) yang
telah diwahyukan Allah Taala kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan bahwa ilah (sesembahan) yang
mereka seru dan mereka ibadahi, tidak lain adalah Allah Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Lalu Allah Subhanahu wa Taala mengabarkan bahwa barangsiapa yang mengharapkan
perjumpaan dengan-Nya -yaitu mendapat pahala dan kebaikan balasan-Nya- maka hendaklah ia
mengerjakan amal shalih yang sesuai dengan syariat-Nya, serta tidak menyekutukan sesuatu
apapun dalam beribadah kepada Rabb-nya. Amal perbuatan inilah yang di-maksudkan untuk
mencari keridhaan Allah Taala semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

:
:
.

Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka (para Sahabat)
bertanya: Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah? Beliau Shallallahu alaihi wa sallam
menjawab: Yaitu riya. [18]

Termasuk juga dalam syirik, yaitu seseorang yang melakukan amal untuk kepentingan duniawi,
seperti orang yang menunaikan ibadah haji atau berjihad untuk mendapatkan harta benda.

Sebagaimana dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi
wa sallam bersabda:

Kufur

1. Pengertian Kufur
Kata kufur dalam pengertian bahasa Arab berarti menyembunyikan atau menutup.
Sedangkan menurut syariat adalah menolak kebenaran dan berbuat kufur karena
kebodohannya. Adapun pengertin kufur yang hakiki adalah keluar dan menyimpang dari
landasan Iman.

10
a. Nifak Amali, yaitu melakukan suatu amalan orang-orang munafik dengan masih
menyisakan iman di dalam hati. Nifak jenis ini tidak sampai menyebabkan
pelakunya keluar dari islam. Hanya saja ia dapat menghantarkan pada hal tersebut.
Didalam diri pelakunya terdapat iman dan nifak. Semakin banyak ia mengerjakan
amalan (nifak) ini, itu akan menyebabkannya menjadi seorang munafik tulen.2
b. Nifak Amali, yaitu melakukan suatu amalan orang-orang munafik dengan masih
menyisakan iman di dalam hati. Nifak jenis ini tidak sampai menyebabkan
pelakunya keluar dari islam. Hanya saja ia dapat menghantarkan pada hal tersebut.
Didalam diri pelakunya terdapat iman dan nifak. Semakin banyak ia mengerjakan
amalan (nifak) ini, itu akan menyebabkannya menjadi seorang munafik tulen.3
A. Bidah
1. Pengertian Bidah
Bidah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya.
Bidah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama
tersebut sempurna
Perbuatan bidah ada dua bagian yaitu:
1) Perbuatan bidah dalam adat istiadat (kebiasaan), hukumnya mubah.
2) Perbuatan bidah dalam Ad-Dien (Islam), hukumnya haram.4
B. Khurafat
1. Pengertian Khurafat
Khurafat berasal dari bahasa arab (al-khurafat) berarti dongeng, legenda, kisah, cerita
bohong, asumsi, dugaan dan keyakinan yang tidak masuk akal atau aqidah yang tidak
benar. Sedangkan secara istilah khufarat adalah suatu kepercayaan, keyakinan
pandangan dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki daras dari agama. Dengan
demikian bagi umat islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa
saja yang dipastikan ketidakbenarannya atau yang jelas-jelas bertentangan dengan
ajaran al-Quran dan Hadis Nabi saw, dimasukan kedalam kategori khurafat

BAB III

2 Ibid, hlm. 25

4 Abdullah al-Wazaf, Ahmad Salamah dkk, pokok-pokok keimanan (Bandung: Trigenda Karya, 1994), hlm. 258

11
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam Q.S. adz-Zariyat ayat 56 Allah swt berfirman yang artinya aku tidak
menciptakan jin dan manusia kecuali hanya beribadah kepada-Ku. Dalam ayat ini allah
memerintahkan kepada seluruh umat manusia beribadah kepada Allah dan hanya Allah yang
wajib disembah. tiada tuhan selain Allah inilah tauhid dalam pengertiannya sebagai
pengakuan dan penyaksian, namun manusia ada yang kelur dari rel kehidupan yang telah
ditentukan dalam ajaran agama islam. Ada manusia yang menyimpang sehingga menyembah
selain Allah, dia mempercayai sesuatu yang tidak masuk akal seperti menyembah patung,
pohon, batu dan lain sebagainya yang membuat dia musyrik.
2. Saran
Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangn dan perlu perbaikan
terutama dari dosen pembimbing dalam mata kuliah Akidah Akhlak untuk memberikan
arahan dan bimbingan sehingga permasalahan yang dibahas dalam makalah ini bisa tercapai
dan dapat dipahami, dan kepada teman-teman juga saya mohon saran keritiknya sehingga
apa yang kurang semoga menjadi bahan evaluasi bagi saya sebagai penyusun makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

12
Abdullah al-Wajar Abdullah. Salamah Ahmad dkk. 1994, pokok-pokok keimanan. Bandung:
Trigenda Karya.

Latif Fakih, Abdul. 2011. Deklarasi Tauhid. Tanggerang: Inbook.

13

You might also like