Professional Documents
Culture Documents
1.KELOMPOK OLIVIN
Mineral-mineral yang termasuk dalam dua kelompok ini secara umum mempunyai
karakteristik indeks bias, relief tinggi, BF kuat, pecahan yang tidak teratur dan sudut optik
(2V) yang besar. Mineral yang termasuk kelompok olivin yaitu : forstterite, olivin, fayalit,
monticellit. Dengan sifat-sifat :
2.KELOMPOK PIROKSEN
Belahan 2 arah (membentuk sudut 88 dan 92), umumnya tidak berwarna, non pleokroik/
pleokroisme lemah kecuali aegirin. Sudut pemadaman besar. Kelompok piroksen terbagi 2
yaitu orthopiroksen (enstatite dan hypersten) dan klinopiroksen (augit, diopsit, pigeonit,
aegirin, hedenbergit, jedeit, spodemen, aegirin-augit, walasnit). Orthopiroksen
memperlihatkan sudut pemadaman paralel. Untuk membedakan enstatite dengan hypersten
dilihat dari tanda optiknya(enstatite positif sedangkan hypersten negatif). Untuk
klinopiroksen setiap individu biasanya dapat dibedakan dengan sudut pemadaman
disamping sifat optiknya. Sifat-sifat mineral kelompok piroksen :
3.KELOMPOK AMFIBOL
Kelompok amfibol dibagi mejadi dua kelompok yaitu orthoamfibol dan klinoamfibol. Pada
kelompok orthoamfibol memperlihatkan sudut pemadaman paralel sedangkan klinoamfibol
memperlihatkan sudut pemadaman miring (walaupun dalam sayatan tertentu bisa
memperlihatkan sudut pemadaman peralel). Individu spesies kelompok ini yaitu
anthophyllite, tremolite actinolite, cummingtonite, grunerit, nephrite, hornblende, lamprobolit,
riebeckite. Dengan sifat-sifat :
NEPHRITE ( 2V=790-850 )
Warna : tidak berwarna sampai abu-abu
Bentuk : fibrous sampai fibro lamellar aggregate kristal prismatik tidak sempurna
Relief : tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : menyerupai termolitle actinolite tetapi jarang yang jelas
Birefringence : sedang dari abu-abu orde pertama sampai warna cerah di tengah orde
kedua
Kembaran : kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman : bervariasi dari paralel sampai yang maksimum 10 sampai 20.
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
OLIGOCLASE ( 2V=820-900 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal euhedral, subhedral dan anhedral
Relif : rendah
Pleokrisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Birefringence : lemah atau agak lemah, abu-abu atau putih orde pertama
Kembaran : albit
Sudut pemadaman : kembar albit bervariasi dari 00-120 pada (001) = 00-30 pada (010)
= 00-(+150)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif atau negatif
ALBITE ( 2V=770-820)
Warna : tidak berwarna
Bentuk : plate atau lath-shaped, jarang dalam fenokris. Mungkin intergrowth dengan
mikcocline
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Birefringence : agak lemah, kuning muda orde pertama
Kembaran : polisintetik sesuai dengan albite jarang tidak ada. Yang sesuai dengan
carlbad atau kombinasinya,percline
Sudut pemadamn : sesuai dengan kembar albit bervariasi dari 120 sampai 190, yang
paralel dengan (001) = 30-50, yang paralel dengan (010) = 150-200
Orientasi optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
ORTHOCLASE ( 2V=690-720 )
Warna : tidak berwarna, tetapi berkabut
Bentuk : fenokris, kristal sub hedral dan anhedral dan spherulitic
Relief : rendah
Pleokroisme : m
Indeks bias : Paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna
dengan (010) dan paralel yang tidak sempurna dengan (110)
Birefringence : lemah, abu-abu dan putih orde pertama
Kembaran : carlsbad, dua individual
Sudut pemadaman : paralel pada (001), (010) dari 50-120
Orientasi optik : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
ANORTHOCLASE ( 2V=t30-540 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : fenokris, kristal subhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan
(010)
Kembaran : polisintetic
Sudut pemadaman : pada (001) = 10-40, pada (010) = +40-100
Orientasi optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
QUARTZ ( hexagonal )
Warna : tidak berwarna, seringkali terdiri dari inklusi
Bentuk : kristal prismatik euhedral, butiran, dan sebagai penggantian anhedral, intergroup
dengan plagioklas dalam bentuk vermiculer(myrmekit),seringkali terdapat sebagai
intersetral mineral,pseudomorf
Relief : sangat rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : tida ada, rhombohedral yang tidak sempurna
Birefringence : agak lemah, orde pertama
Kembaran : umum jarang terlihat
Sudut pemadaman : paralel dan simetris
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : satu (uniaxial)
Tanda optis : positif
SIFAT OPTIK MINERAL YANG DAPAT DIAMATI DALAM POSISI NIKOL SEJAJAR
a. Warna
Warna merupakan pencerminan dari kenampakkan daya serap atau absorpsi
panjang gelombang dari cahaya yang masuk pada mineral anisotropik.
Pengamatan warna mineral secara megaskopis dengan contoh setangan sangat
berbeda dengan pengamatan warna secara mikroskopis. Hanya saja suatu
pendekatan teoritis bahwa pada umumnya mineral yang berwarna pucat sampai
putih dalam contoh setangan cenderung akan nampak tidak berwarna atau transparan
di dalam sayatan tipis, sebaliknya mineral mineral yang berwarna gelap atau
hitam secara megaskopis akan nampak berbagai variasi warna dalam sayatan tipis.
Sedangkan mineral yang kedap cahaya atau mineral yang tidak tembus cahaya,
akan berwarna gelap atau hitam.
b. Pleokrisme
Yaitu sifat penyusupan mineral anisotropic dalam menyerap sinar.
Ditunjukkan oleh beberapa kali perubahan warna kristal setelah diputar hingga
360o, pada posisi nikol sejajar/silang.
c. Bentuk mineral
Bentuk mineral ditentukan dengan orientasi tepiannya. Bentuk mineral yang tidak
beraturan pada seluruh sisinya disebut Anhedral . Jika sebagian sisi mineral yang
tidak beraturan disebut subhedral. Jika seluruh sisi mineral beraturan disebut
euhedral.
d. Indeks bias
Indeks bias mineral dapat diartikan sebagai salah satu nilai (konstanta) yang
menunjukkan perbandingan sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias atau
refraksi (r). Berdasarkan pengertian tersebut, maka indeks bias (n) juga merupakan
fungsi dari perjalanan sinar di dalam medium yang berbeda.