You are on page 1of 11

SIFAT OPTIK MINERAL DALAM DERET BOWEN

1.KELOMPOK OLIVIN
Mineral-mineral yang termasuk dalam dua kelompok ini secara umum mempunyai
karakteristik indeks bias, relief tinggi, BF kuat, pecahan yang tidak teratur dan sudut optik
(2V) yang besar. Mineral yang termasuk kelompok olivin yaitu : forstterite, olivin, fayalit,
monticellit. Dengan sifat-sifat :

FORSTERITE ( orthorombic 2V=850-900 )


Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral
Relief : tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : fracture yang tidak teratur umum
Birefringence : kuat, teratas orde kedua
Kembaran : -
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

OLIVIN ( orthorombik 2V=700-900 )


Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal anhedral dengan polygonal dan dalam fenokris
Relief : tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : paralel yang tidak sempurna dengan (001), fracture yang tidak teratur umum
Birefringence : kuat, teratas orde kedua
Kembaran : kadang-kadang didapatkan
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif atau negatif

FAYALITE ( orthorombik 2V=470-540 )


Warna : tidak berwarna sampai kekuningan atau netral
Bentuk : euhedral, kristal anhedral
Relief : sangat tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : tidak sempurna dalam satu arah (010)
Birefringence : kuat
Kembaran : -
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
MONTICELLITE (orthorombic 2V=750-800 )
Warna : tidak berwarna sampai kekuningan atau netral
Bentuk : granular aggregat dari kristal anhedral sampai subhedral, kristal prismatik
euhedral
Relief : agak tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : paralel yang tidak sempurna dengan (010)
Birefringence : sedang, merah orde pertama
Kembaran : -
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

2.KELOMPOK PIROKSEN

Belahan 2 arah (membentuk sudut 88 dan 92), umumnya tidak berwarna, non pleokroik/
pleokroisme lemah kecuali aegirin. Sudut pemadaman besar. Kelompok piroksen terbagi 2
yaitu orthopiroksen (enstatite dan hypersten) dan klinopiroksen (augit, diopsit, pigeonit,
aegirin, hedenbergit, jedeit, spodemen, aegirin-augit, walasnit). Orthopiroksen
memperlihatkan sudut pemadaman paralel. Untuk membedakan enstatite dengan hypersten
dilihat dari tanda optiknya(enstatite positif sedangkan hypersten negatif). Untuk
klinopiroksen setiap individu biasanya dapat dibedakan dengan sudut pemadaman
disamping sifat optiknya. Sifat-sifat mineral kelompok piroksen :

ENSTATITE ( orthorombik 2V=500-800 )


Warna : tidak berwarna sampai netral
Bentuk : Kristal prismatik. Inklusi-inklusi umum dan menghasilkan struktur schiler.
Relief : Tinggi
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 88o sampai 92o pararel dengan (010).
Kembaran : jarang ada.
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Birefringence : agak lemah, kuning muda orde pertama
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

HYPERSTHENE ( orthorombic 2V=630-900 )


Warna : netral sampai hijau muda atau merah muda
Bentuk : kristal subhedral prismatik.
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah, kehijauan sampai kehijauan
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : pararel dengan (110), (010) dan (100).
Birefringence : agak lemah, kuning sampai merah orde pertama
Kembaran ; -
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negative
AUGITE ( 2V=580-620)
Warna : hampir tidak berwarna
Bentuk : kristal prismatik pendek.
Relief : tinggi.
Pleokroisme : tidak ada sampai lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o. Satu arah dalam sayatan
longitudinal, pararel.
Kembaran : umum, polisintetis, kombinasi polisintetik yang dikenal sebagai struktur
herringbone.
Birefringence : sedang, kira-kira ditengah orde kedua
Sudut pemadaman : bervariasi dari 360-400(C^X)
Orientasi optis : length fast kadang-kadang length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

PIGEONITE ( monoclinic 2V = 00-400 )


Warna : tidak berwarna atau netral
Bentuk : kristal anhedral.
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde kedua
Kembaran : polisintetik. Sudut pemadaman_: bervariasi dari 22o-45o
Orientasi optis : slower ray
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

DIOPSITE ( monoclinic 2V = 580-600 )


Warna : tidak berwarna atau netral
Bentuk : kristal subhedral
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde kedua
Kembaran : Polisintetik
Sudut pemadaman : bervariasi dari 370440(C^Z)
Orientasi optis : slower ray
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

HEDENBERGITE ( monoclinic 2V=600)


Warna : netral sampai kehijauan
Bentuk : columnar aggregaate
Relief ; sangat tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, ungu orde pertama
Kembaran :-
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal kira-kira 420
Orientasi optis : faster ray
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

AEGIRIN ( monoclinic 2V = 600-660 )


Warna : hijau, kuning kecoklatan
Bentuk ; kristal prismatik
Relief : tinggi
Pleokroisme : kuat, hijau tua, hijau muda, kuning
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan ; dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : kuat sampai sangat kuat, orde ketiga atau orde keempat
Kembaran : -
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal sangat kecil (20-100 )
Orientasi optis : length fast
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

AEGERIN-AUGITE ( monoclinic 2V=Ca. 60 )


Warna : hijau
Bentuk ; kristal euhedral prismatik pendek
Relief : tinggi
Belahan : dalam dua arah (1100 pada sudut 87o dan 93o
Pleokroisme : sedang, kuning hijau sampai kehijauan
Indeks bias : n mineral > n balsam
Birefringence : teratas sampai di tengah orde kedua
Kembaran : umum
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudianal bervariasi dari 150 sampai -360
Orientasi optis : length fast
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif atau negatif

JADEITE ( monoclinic 2V=600-660 )


Warna : tidak berwarna samapai hijau
Bentuk : granular sampai columnar atau fibrous aggregate
Tekstur bervariasi dari fine sampai coarse grained. Kristal euhedral
Relief ; Agak tinggi
Pleokroisme : bervariasi
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, orde kedua
Kembaran : kadang-kadang didapatkan
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 300-440
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

WOLLASTONITE ( triclinic 2V=Ca. 390 )


Warna : tidak berwarna
Bentuk : columnar atau fibrous aggregate
Relief : tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : pararel yang sempurna dengan (100), pararel yang kurang sempurna ddengan
(001) dan (102), dan yang tidak sempurna (101) dan (101)
Birefringence : agak lembah, ordenya pertama
Kembaran : kadang-kadang ada
Orientasi optis : length slow atau length fast
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negative

3.KELOMPOK AMFIBOL

Kelompok amfibol dibagi mejadi dua kelompok yaitu orthoamfibol dan klinoamfibol. Pada
kelompok orthoamfibol memperlihatkan sudut pemadaman paralel sedangkan klinoamfibol
memperlihatkan sudut pemadaman miring (walaupun dalam sayatan tertentu bisa
memperlihatkan sudut pemadaman peralel). Individu spesies kelompok ini yaitu
anthophyllite, tremolite actinolite, cummingtonite, grunerit, nephrite, hornblende, lamprobolit,
riebeckite. Dengan sifat-sifat :

ANTHOPHYLLITE (Orthorombic 2V=70o-90o)


Warna : tidak berwarna atau warna muda
Bentuk : kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous aggregate
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 540 dan 1260. Umum
Birefringence : sedang teratas sampai terbawah orde kedua
Kembaran : tidak ada
Sudut pemadaman : paralel dan simetris
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

TREMOLITE ACTINOLITE ( monoclinic 2V=750-850 )


Warna : tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous aggregate
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 560 dan 1240 Paralel dengan panjang
Birefringence : sedang sampai agak kuat, terbawah atau di tengah orde kedua
Kembaran : fine polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 10 sampai 20. Paralel
dan simetris
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

CUMMINGTONITE ( monoclinic 2V=680-870 )


Warna : tidak berwarna atau warna muda
Bentuk : kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous aggregate subradier
Relief : agak tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 560 dan 1240. Paralel dan panjang
Birefringence : sedang sampai agak kuat, terbawah atau di tengah orde kedua
Kembaran : fine polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 15 sampai 20.
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

GRUNERITE ( monoclinic 2V=790-860 )


Warna : tidak berwarna
Bentuk : columnar sampai fibrous aggregate
Relief : agak tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 560 dan 1240. Paralel dan panjang
Birefringence : agak kuat
Kembaran : kadang polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 10 sampai 15.
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

NEPHRITE ( 2V=790-850 )
Warna : tidak berwarna sampai abu-abu
Bentuk : fibrous sampai fibro lamellar aggregate kristal prismatik tidak sempurna
Relief : tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : menyerupai termolitle actinolite tetapi jarang yang jelas
Birefringence : sedang dari abu-abu orde pertama sampai warna cerah di tengah orde
kedua
Kembaran : kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman : bervariasi dari paralel sampai yang maksimum 10 sampai 20.
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

HORNBLENDE (monoclinic 2V=640-800)


Warna : hijau atau coklat
Bentuk : kristal prismatik (monoklin 2V=520-850)
Relief : agak tinggi
Pleokroisme : kuat
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 560 dan 1240
Birefringence : sedang, ditengah orde kedua
Kembaran : agak umum
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 120sampai 300
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

LAMPROBOLITE ( monoclinic 2V=64o-84o )


Warna : kuning sampai coklat, seringkali dengan batas opaq
Bentuk : kristal euhedral. Prismatik pendek
Relief : tinggi
Pleokrisme : agak kuat
Indeks bias : n mineral>n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o dan 124o
Birefringence : agak kuat sampai sangat kuat, orde tinggi
Kembaran : tidak nampak
Sudut pemadaman : bervariasi dari 0o sampai 12o. Simetris
Sumbu Orientasi optis : length slow
Optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

RIEBECKITE ( monclinic 2V=large)


Warna : biru tua.
Bentuk : kristal prismatik subhedral dan fibrous dan asbestiform aggregate.
Relief : tinggi
Pleokrisme : kuat
Indeks bias : n mineral>n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o dan 124o
Birefringence : sangat lemah
Kembaran : -
Sudut pemadaman : dalam sayatan memanjang kira-kira 5o, pararel
Sumbu Orientasi optis : length fast
Optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

BIOTITE ( monoclinic 2V=00-250 )


Warna : coklat kekuningan, coklat kemerahan, hijau zaitun, atau hijau
Bentuk : kristal; euhedral bersisi enam, tabular lamellar aggregate, plate melengkung
Relief : fair
Pleokroisme : kuat
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : sempurna dalam satu arah (001)
Birefringence : kuat, merah orde kedua
Kembaran : kadang-kadang ada
Sudut pemadaman : paralel dengan belahan 30
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

BYTOWNITE ( triclinic 2V=790-880 )


Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal subhedral sampai anhedral
Relief : sedang
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna

LABRADORITE (triclinic 2V=w60-900)


Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Birefringence : lemah, abu-abu atau putih orde pertama
Kembaran : albite
Sudut pemadaman : kembar albite bervariasi dari 27 0 sampai 390. Pada (001) = -70- (-
1v0, pada (010) = -160-(-290)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

ANDESINE (triclinic 2V=760-900)


Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Birefringence : lemah, abu-abu atau putih orde pertama
Kembaran : albite. Sudut sayatan rhombic bervariasi dari +30 sampai 20 dalam andein
Sudut pemadaman : kembar albite bervariasi dari 13 0 sampai 270. Pada (001) = 00-(-70),
pada (010) = 00-(-160)
Orientasi optis : m

OLIGOCLASE ( 2V=820-900 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal euhedral, subhedral dan anhedral
Relif : rendah
Pleokrisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Birefringence : lemah atau agak lemah, abu-abu atau putih orde pertama
Kembaran : albit
Sudut pemadaman : kembar albit bervariasi dari 00-120 pada (001) = 00-30 pada (010)
= 00-(+150)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif atau negatif

ALBITE ( 2V=770-820)
Warna : tidak berwarna
Bentuk : plate atau lath-shaped, jarang dalam fenokris. Mungkin intergrowth dengan
mikcocline
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Birefringence : agak lemah, kuning muda orde pertama
Kembaran : polisintetik sesuai dengan albite jarang tidak ada. Yang sesuai dengan
carlbad atau kombinasinya,percline
Sudut pemadamn : sesuai dengan kembar albit bervariasi dari 120 sampai 190, yang
paralel dengan (001) = 30-50, yang paralel dengan (010) = 150-200
Orientasi optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

4.KELOMPOK ALKALI FELDSPAR


Terdiri dari mineral orthoklas, sanidine, microcline, anorthoclase. Dengan sifat-sifat :

ORTHOCLASE ( 2V=690-720 )
Warna : tidak berwarna, tetapi berkabut
Bentuk : fenokris, kristal sub hedral dan anhedral dan spherulitic
Relief : rendah
Pleokroisme : m
Indeks bias : Paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna
dengan (010) dan paralel yang tidak sempurna dengan (110)
Birefringence : lemah, abu-abu dan putih orde pertama
Kembaran : carlsbad, dua individual
Sudut pemadaman : paralel pada (001), (010) dari 50-120
Orientasi optik : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

SANIDINE ( monoclinic 2V=00-120 )


Warna : tidak berwarna, seringkali berkabut
Bentuk : kristal yang jelas sebagai fenokris
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan
(010)
Birefringence : lemah, abu-abu dan putih keabuan orde pertama
Kembaran : carlsbad, dua individual dan jarang polisintetic
Sudut pemadaman : pada (001), pada (010) +50n
Orientasi optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

MICROCLINE ( triclinic 2V=770-840 )


Warna : tidak berwarna, tetapi berkabut(altrasi)
Bentuk : kristal subhedral sampai anhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan
(010). Paralel yang tidak sempurna dengan (110)
Birefringence : lemah, abu-abu dan putih orde pertama
Kembaran : polisintetic, dalam dua arah(albit dan periclin
Sudut pemadaman : pada (001) = +50, pada (010) = +50
Orientasi optik : faster ray
Sumbu optik : -
Tanda optik : negatif

ANORTHOCLASE ( 2V=t30-540 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : fenokris, kristal subhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan
(010)
Kembaran : polisintetic
Sudut pemadaman : pada (001) = 10-40, pada (010) = +40-100
Orientasi optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

MUSCOVITE ( monoclinic 2V=300-400 )


Warna : tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : kristal tabular atau scaly aggregate
Relief : bervariasi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam satu arah (001) sangat sempurna
Berifringence : kuat, teratas orde kedua
Kembaran : kadang-kadang
Sudut pemadaman : paralel dengan belahan, tetapi mungkin membentuk sudut 20 atau 30
Orientasi optis : length slow (sumbu panjang kristalografi adalah sumbu a)
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

QUARTZ ( hexagonal )
Warna : tidak berwarna, seringkali terdiri dari inklusi
Bentuk : kristal prismatik euhedral, butiran, dan sebagai penggantian anhedral, intergroup
dengan plagioklas dalam bentuk vermiculer(myrmekit),seringkali terdapat sebagai
intersetral mineral,pseudomorf
Relief : sangat rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : tida ada, rhombohedral yang tidak sempurna
Birefringence : agak lemah, orde pertama
Kembaran : umum jarang terlihat
Sudut pemadaman : paralel dan simetris
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : satu (uniaxial)
Tanda optis : positif
SIFAT OPTIK MINERAL YANG DAPAT DIAMATI DALAM POSISI NIKOL SEJAJAR

a. Warna
Warna merupakan pencerminan dari kenampakkan daya serap atau absorpsi
panjang gelombang dari cahaya yang masuk pada mineral anisotropik.
Pengamatan warna mineral secara megaskopis dengan contoh setangan sangat
berbeda dengan pengamatan warna secara mikroskopis. Hanya saja suatu
pendekatan teoritis bahwa pada umumnya mineral yang berwarna pucat sampai
putih dalam contoh setangan cenderung akan nampak tidak berwarna atau transparan
di dalam sayatan tipis, sebaliknya mineral mineral yang berwarna gelap atau
hitam secara megaskopis akan nampak berbagai variasi warna dalam sayatan tipis.
Sedangkan mineral yang kedap cahaya atau mineral yang tidak tembus cahaya,
akan berwarna gelap atau hitam.

b. Pleokrisme
Yaitu sifat penyusupan mineral anisotropic dalam menyerap sinar.
Ditunjukkan oleh beberapa kali perubahan warna kristal setelah diputar hingga
360o, pada posisi nikol sejajar/silang.

c. Bentuk mineral
Bentuk mineral ditentukan dengan orientasi tepiannya. Bentuk mineral yang tidak
beraturan pada seluruh sisinya disebut Anhedral . Jika sebagian sisi mineral yang
tidak beraturan disebut subhedral. Jika seluruh sisi mineral beraturan disebut
euhedral.

d. Indeks bias
Indeks bias mineral dapat diartikan sebagai salah satu nilai (konstanta) yang
menunjukkan perbandingan sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias atau
refraksi (r). Berdasarkan pengertian tersebut, maka indeks bias (n) juga merupakan
fungsi dari perjalanan sinar di dalam medium yang berbeda.

e. Belahan dan Pecahan


Setiap mineral mempunyai kemampuan dan kecenderungan untuk terpisah menjadi
bagian yang lebih kecil. Apabila bidang bidang tersebut berbentuk lurus dengan arah
tertentu sesuai dengan bentuk kristalnya, bidang tersebut adalah bidang belahan
(cleavage). Jika bidang bidang kecil dari mineral tidak lurus dengan arah yang
tidak teratur dan terkontrol oleh struktur atomnya, maka bidang tersebut adalah
pecahan (fracture).

f. Relief dan intensitas


Relief suatu mineral dapat diartikan sebagai kenampakkan yang timbul akibat adanya
perbedaan indeks bias mineral dengan media yang ada di sekitarnya. Relief selalu
berbanding lurus denga intensitas.

You might also like