You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Trauma adalah penyebab utama kematian pada manusia. Beberapa

orang pernah mengalami cedera parah wajah yang memerlukan terapi yang

tepat. Trauma maksilofasial, adalah setiap trauma fisik pada wajah.Trauma

facial dapat melibatkan cedera jaringan lunak, seperti luka bakar, lebam dan

memar, atau fraktur tulang wajah seperti patah tulang hidung dan patah tulang

rahang, serta trauma seperti cedera mata. Gejala khusus untuk jeniscedera,

misalnya patah tulang yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, hilangnya

fungsi, atau perubahan bentuk struktur wajah.

Fraktur maksila sendiri sebagai bagian dari trauma maxillofacial cukup

sering ditemukan, walaupun lebih jarang dibandingkan dengan fraktur

mandibula. Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab tersering

fraktur maksila maupun fraktur wajah lainnya. Pada fraktur maksila juga dapat

muncul berbagai komplikasi yang cukup berat, dimana apabila tidak ditangani

dengan baik dapat mengakibatkan kecacatan dan kematian (Fraioli, 2008).

Trauma maxillofacial cukup sering terjadi. Hampir semua dokter baik

itu dokter umum maupun dokter spesialis bedah mendapatkan pasien trauma

wajah selama praktiknya. Dokter bedah plastik yang memiliki keahlian khusus

dalam anatomi wajah, latar belakang estetika, dan keahlian dalam

penyembuhan luka sering kali mendapatkan rujukan untuk menangani pasien

trauma wajah.(Tiwana, 2006)

1
2

Fraktur maksila juga dapat terjadi pada anak-anak, dengan peningkatan

prevalensi seiring dengan meningkatnya usia anak terkait dengan peningkatan

aktivitas fisik. Fraktur maksila pada anak berbeda secara signifikan

dibandingkan dengan orang dewasa baik itu dari segipola, maupun treatment.

Dengan demikian, adanya fraktur maxillofacial harus dapat didiagnosis dan

ditangani dengan tepat dan akurat untuk menghindari gangguan pertumbuhan

danperkembangan selanjutnya, mengingat adanya gangguan fungsional dan

masalah estetika yang mungkinterjadi.(Alcala-Galiano, 2008)

1.2 TujuanPenulisan

1) TujuanUmum

Untuk mengngetahui pengertian, epidemiologi, dan klasifikasi fraktur

maksilofasial.

2) TujuanKhusus

a. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai klasifikasi fraktur

maksilofasial.

b. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penanganan fraktur

maksilofasial.

1.3 ManfaatPenulisan

1) Manfaat Teoritis.
3

Penulisan referat ini diharapkan dapat menambah kajian tentang fraktur

maksilofasial.

2) Manfaat Praktis

Hasil penulisan referat ini dapat digunakan sebagai masukan bagi:

a. Penulis

Dapat mengembangkan dan mengasah kemampuan dalam penulisan

referat, serta dapat meningkatkan pengetahuan tentang fraktur

maksilofasial.

b. Institusi

Sebagai bahan dasar atau referensi untuk pengembangan penulisan

selanjutnya.

You might also like