You are on page 1of 5

Fluid mixing

Pola pada aliran

Nilai sebuah mixer yang digerakkan di dalam industri ditentukan oleh waktu yang
diperlukan, tenaga yang diterima dan sifat-sifat produk. Peralatan mixing dan sifat-sifat yang
diinginkan dalam material yang diolah berbeda dari setiap kasus. Terkadang diperlukan
kehomogenitasan yang tinggi, gerakan mixing dan tenaga yang dibutuhkan minimum.
Dalam proses mixing ini digunakan impeller sebaga mixer yang akan
mencampurkan dua fase atau lebih yang terpisah. Ada beberapa tipe impeller yang biasa
digunakan antara lain : propeller, paddle dan turbine. Setiap impeller ini memiliki
tingkat efisiensi yang berbeda terhadap proses pencampuran.
A. Propeller
Tipe impeller ini berbentuk kipas yang menghasilkan aliran aksial. Propeller
mempunyai tingkat efisiensi yang baik bila digunakan pada fluida yang
berviskositas rendah, kurang dari 2000 cP. Arus yang meninggalkan propeller mengalir
melalui zat cair menurut arah tertentu sampai dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana. Hal
ini efektif digunakan dalam bejana besar.
B. Paddle
Tipe impeller ini akan mendorong zat cair secara radial dan tangensial. Arus yang terjadi
bergerak keluar ke arah dinding, lalu membelok ke atas atau ke bawah. Paddle merupakan
impeller yang paling efektif. Hal ini dapat dilihat dari pola aliran yang ditimbulkan akibat
gerakan paddle ke seluruh bagian sehingga molekul yang akan dilarutkan bergerak acak dan
homogenitas yang tinggi dihasilkan. Hal ini menyebabkan paddle mempunyai efisiensi yang
tinggi. Impeller ini digunakan untuk fluida yang berviskositas 100.000 sampai 1.000.000 cP.
C. Turbine
Turbine biasanya efektif untuk fluida berviskositas sedang yaitu 2000 sampai 50.000 cP.
Arus yang ditimbulkan bersifat radial dan tangensial. Komponen tangensialnya
menimbulkan vortex dan arus putar yang harusdihentikan dengan menggunakan baffle. Arus
yang ditimbulkan oleh gerakan impeller ini menyebabkan terbentuknya vortex yang sangat
tidak diinginkan dalam proses mixing. Untuk mencegah terjadinya vortex ketika fluida
diaduk dalam tanki silinder dengan impeller yang berada pada pusatnya maka digunakan
baffle yang dipasang pada dinding vessel. Baffle yang digunakan biasanya memiliki jarak
yang sama. Baffle biasanya tidak menempel pada dinding vessel sehingga secara kebetulan
akan terdapat celah antara baffle dengan dinding vessel.
Propeller merupakan impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair
berviskositas rendah. Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan motor penuh, yaitu
1.150 atau 1.750 rpm, sedang propeller besar berputar pada 400 sampai 800 rpm. Arus yang
meninggalkan propeller mengalir melalui zat cair menurut arah tertentu samapi dibelokkan
oleh lantai atau dinding bejana. Kolom zat cair yang berputar dengan sangat turbulennya itu
meninggalkan impeller dengan membawa ikut zat cair stagnan yang dijumpainya dalam
perjalanannya itu, dan zat cair stagnan yang terbawa ikut itu mungkin lebih banyak dari yang
dibawa kolom arus sebesar itu kalau berasal dari nosel stasioner. Daun-daun propeller
merobekkan menyeret zat cair itu. Oleh karena arus aliran ini sangat gigih, agitator propeller
sangat efektif dalam bejana besar.
Propeller yang berputar membuat pola heliks di dalam zat cair, dan jika tidak
tergelincir antara zat cair dan propeller itu, satu putaran penuh propeller akan memindahkan
zat cair secara longitudinal pada jarak tertentu, bergantung dari sudut kemiringan daun
propeller. Rasio jarak ini terhadap diameter dinamakan jarak-bagi (pitch) propeller itu.
Propeller yang mempunyai jarak bagi 1,0 disebut mempunyai jarak-bagi bujur-sangkar
(square pitch).
Untuk tugas-tugas sederhana, agitator yang terdiri dari satu dayung datar yang
berputar pada poros vertikal merupakan pegaduk yang cukup efektif. Kadang-kadang daun-
daunnya dibuat miring, tetapi biasanya vertikal saja. Dayung (padle) ini berputar di tengah
bejana dengan kecepatan rendah sampai sedang, dan mendorong zat cair secara radial dan
tangensial, hampir tanpa adanya gerakan vertikal pada impeller, kecuali bila daunnya agak
miring. Arus yang terjadi bergerak ke luar ke arah dinding, lalu membelok ke atas atau ke
bawah. Dalam tangki-tangki yang dalam, kadang-kadang dipasang beberapa dayung pada
satu poros, dayung yang satu di atas yang lain. Dalam beberapa rancang, daunnya disesuaikan
dengan bentuk dasar bejana, yang mungkin bulat atau cekung, piring, sehingga dapat
mengikis atau menyapu permukaan pada jarak sangat dekat. Dayung (padle) jenis tersebut
dinamakan agitator jangkar (anchor agitator). Jangkar ini sangat efektif untuk mencegah
terbentuknya endapan atau kerak pada permukaan penukar kalor, seperti umpamanya, dalam
bejana proses bermantel, tetapi tidak terlalu efektif sebagai alat pencampur. Jangkar ini
biasanya dioperasikan bersama dengan dayung berkecepatan tinggi atau agitator lain, yang
biasanya berputar menurut arah yang berlawanan.
Agitator dayung yang digunakan di industri biasanya berputar dengan kecepatan
antara 20 dan 150 rpm. Panjang total impeller dayung biasanya antara 50 sampai 80 persen
dari diameter-dalam bejana. Lebar daunnya seperenam sampai sepersepuluh panjangnya.
Pada kecepatan yang sangat rendah, dayung dapat memberikan pengadukan sedang di dalam
bejana tanpa-sekat, pada kecepatan yang lebih tinggi diperlukan pemakaian sekat, sebab jika
tidak, zat cair itu akan berputar- putar saja mengelilingi bejana itu dengan kecepatan tinggi,
tetapi tanpa adanya pencampuran.
Beberapa di antara berbagai ragam bentuk rancang turbin adalah turbin daun- lurus
terbuka, turbin piring berdaun dan turbin piring lengkung vertikal. Kebanyakan turbin itu
menyerupai agitator-dayung berdaun banyak dengan daun-daunnya yang agak pendek, dan
berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang dipasang di pusat bejana. Daun-
daunnya boleh lurus dan boleh pula lengkung, boleh bersudut, dan boleh pula vertikal.
Impellernya mungkin terbuka, setengah terbuka, atau terselubung. Diameter impeller
biasanya lebih kecil dari diameter dayung, yaitu berkisar antara 30 sampai 50 persen dari
diameter bejana.
Turbin biasanya efektif untuk jangkau viskositas yang cukup luas. Pada cair
berviskositas rendah, turbin itu menimbulkan arus yang sangat deras yang berlangsung di
keseluruhan bejana, menabrak kantong-kantong yang stagnan dan merusaknya. Di dekat
impeller itu terdapat zone arus deras yang sangat turbulen dengan geseran yang kuat. Arus
utamanya bersifat radial dan tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan vorteks dan
arus putar, yang harus dihentikan dengan menggunakan sekat (baffle) atau difuser agar
impeller itu menjadi sangat efektif. Berikut ini pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis
Impeller: Propeller, Turbin, Paddle.
Jenis aliran di dalam bejana yang sedang diaduk bergantung pada jenis impeller,
karakteristik fluida, dan ukuran serta perbandingan (proporsi) tangki, sekat, dan agitator.
Kecepatan fluida dalam setiap titik dalam tangki mempunyai tiga komponen, dan pola aliran
keseluruhan di dalam tangki itu bergantung pada variasi dari ketiga komponen itu dari satu
lokasi ke lokasi lain. Komponen kecepatan yang pertama ialah komponen radial yang bekerja
pada arah tegak lurus terhadap poros impeller. Komponen kedua ialah komponen
longitudinal, yang bekerja pada arah paralel dengan poros. Komponen ketiga ialah komponen
tangensial, atau rotasional, yang bekerja pada arah singgung terhadap lintasan lingkar di
sekeliling poros. Dalam keadaan biasa, di mana poros itu vertikal, komponen radial dan
tangensial berada dalam satu bidang horisontal, dan komponen longitudinalnya vertikal.
Komponen radial dan komponen longitudinal sangat aktif dalam memberikan aliran yang
diperlukan untuk melakukan pencampuran. Bila poros itu vertikal dan terletak persis di pusat
tangki, komponen tangensial biasanya kurang menguntungkan. Arus tangensial itu mengikuti
suatu lintasan berbentuk lingkaran di sekitar poros, dan menimbulkan vorteks pada
permukaan zat cair, dan karena adanya sirkulasi aliran laminar, cenderung membentuk
stratifikasi pada berbagai lapisan tanpa adanya aliran longitudinal antara lapisan-lapisan itu.
Jika di dalam sistem itu terdapat pula partikel zat padat, arus sirkulasi itu cenderung
melemparkan partikel-partikel itu, dengan gaya sentrifugal, ke arah luar, dan dari situ
bergerak ke bawah, dan sesampai di dasar tangki, lalu ke pusat. Karena itu, bukannya
pencampuran yang berlangung di sini, tetapi sebaliknya pengumpulanlah yang terjadi. Jadi,
karena dalam aliran sirkulasi zat cair begerak menurut arah gerakan daun impeller, kecepatan
relatif antara daun dan zat cair itu berkurang, dan daya yang dapat diserap zat cair itu menjadi
terbatas.
Dalam bejana yang tak bersekat, alir putaran itu dapat dibangkitkan oleh segala jenis
impeller, baik aliran aksial maupun yang radial. Jadi, jika putaran zat cair itu cukup kuat, pola
aliran di dalam tangki itu dapat dikatakan tetap, bagaimanapun bentuk rancangan impeller.
Pada kecepatan impeller tinggi vorteks yang terbentuk mungkin sedemikian dalamnya,
sehingga mencapai impeller; dan gas dari atas permukaan zat cair akan tersedot ke dalam zat
cair itu. Makanya hal demikian tidaklah dikehendaki. Aliran tingkat (circulatory flow) dan
arus putar (swirling) dapat dicegah dengan menggunakan salah satu dari tiga cara di bawah
ini. Dalam tangki-tangki kecil impeller dipasang di luar sumbu tangki (eksentrik). Porosnya
digeser sedikit dari garis pusat tangki, lalu dimiringkan dalam suatu bidang yang tegak lurus
terhadap pergeseran itu. Dalam tangki-tangki yang lebih besar, agitatornya dipasang di sisi
tangki, dengan porosnya pada bidang horisontal, tetapi membuat sudut dengan jari-jari
tangki.
Pemakaian baffle dapat mengurangi pembentukan vorteks karena keempat sisi baffle
yang mempunyai ukuran yang seragam dapat menghambat pola aliran yang bergejolak yang
cenderung akan membentuk vorteks. Pada dasarnya, vorteks terjadi karena adanya gaya
sentripetal yang ditimbulkan oleh perputaran poros impeller pada kecepatan tinggi yang
cenderung mengarah ke pusat poros. Dengan adanya baffle ini, maka gaya sentripetal yang
ditimbulkan oleh aliran fluida tersebut dapat dikurangi.
Perbedaan jenis bahan yang digunakan dalam pencampuran juga dapat mempengaruhi
kehomogenan yang baik. Semakin kecil viskositas fluida yng dihandle maka semakin
homogenlah proses pencampuran tersebut.
Secara teoritis, semakin lama waktu yang digunakan maka nilai konduktivitas akan
semakin besar (naik). Berdasarkan nilai hasil pengamatan dapat dilihat bahwa nilai
konduktivitas yang terbesar adalah untuk impeller dengan tipe turbin dengan baffel. Dari
hasil pengamatan ini, dapat kita tarik kesimpulan bahwa impeller tipe turbin mempunyai
efisiensi terbaik. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah kecilnya vorteks yang
ditimbulkan. Sebagai tambahan , setiap jenis impeller yang berbeda akan memberikan pola
aliran yang berbeda pula. Tipe turbin memberikan bentuk aliran yang menyebar ke arah
dinding silinder kemudian bergerak ke dasar silinder kemudian naik lagi ke arah impeller.
Sedangkan tipe propeler aliran bergerak secara aksial sehingga menabrak dasar silinder.

You might also like