You are on page 1of 3

MODUL PERKULIAHAN

Saluran
Transmisi
Refleksi dan Faktor Refleksi
(Bagian 2)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Fakultas Teknik Teknik Elektro MK14032 Setiyo Budiyanto, ST. MT

Abstract Kompetensi
Memberikan gambaran secara umum Mahasiswa dapat mengerti dan
mengenai superposisi gelombang memahami superposisi gelombang,
yaitu : Pada kasus bebang matching,
Pada Kasus Saluran Transmisi yang
sangat panjang dan Pada Kasus Beban
Secara Umum

2014
1 Saluran Transmisi
Setiyo Budiyanto, ST MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1
V (d ) = Z I e e d e jd (1 + ( d ) ) (2.15)
2

1
I (d ) = I e ed e jd (1 + (d ) ) (2.16)
2

Pola gelombang berdiri sering kali memberikan gambaran yang jelas mengenai distribusi
tegangan dan arus sepanjang saluran transmisi. Pola gelombang berdiri merupakan nilai
mutlak dari phasor tegangan dan arus yang didapatkan pada bagian di atas. Untuk kasus
saluran transmisi yang mengandung kerugian (lossy)

1
V (d ) = Z I e e d 1 + ( d ) (2.17)
2

1
V (d ) = I e e d 1 ( d ) dengan (d ) = r e d e j 2 d (2.18)
2

Sedangkan untuk saluran transmisi tak merugi (lossless)

1
V (d ) = Z I e 1 + (d ) (2.19)
2

1
I (d ) = I e 1 ( d ) dengan (d ) = r e jd (2.20)
2

Pola gelombang berdiri memberikan gambaran akan selubung atas dari tegangan dan
arus yang merupakan fungsi waktu, yang ber-osilasi sepanjang saluran transmisi. Dengan
kata lain, pola gelombang berdiri memberikan nilai maksimum yang bisa dicapai tegangan
dan arus di setiap titik pada saluran transmisi.

Pola ini memberikan gambaran interferensi gelombang secara jelas, dengan


menunjukkan posisi-posisi maksimum dan minimum yang terjadi secara berulang di setiap
jarak setengah panjang gelombang. Maksimum dan minimum ini disebabkan oleh
interferensi konstruktif dan destruktif antara gelombang datang dan refleksi.

Untuk saluran transmisi tak merugi, dengan

(d ) = r e jd = r e j (2 d r ) (2.21)

Bagaimana kita bisa mem-visualisasikan faktor refleksi di sepanjang saluran transmisi di


atas, haruslah dipergunakan bidang Gauss kompleks.

2014
2 Saluran Transmisi
Setiyo Budiyanto, ST MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2.5 : Posisi tegangan maksimum dan minimum di bidang Gauss
kompleks.

Pola gelombang tegangan berdiri memiliki nilai maksimum pada saat (d) riil dan positif,
atau pada saat

e j (2 d r ) = 1 2 d r = n 2 dengan n = 0, 1, 2, .

Nilai maksimum tegangan menjadi

Z I e (1 + r )
1
V max
= (2.22)
2

Dan nilai minimum akan terjadi, jika (d) riil dan negatif

e j (2 d r ) = 1 2 d r = (2 n + 1) dengan n = 0, 1, 2,

Nilai minimum tegangan menjadi

1
V min
= Z I e (1 r ) (2.23)
2

Dengan menggunakan pemikiran di atas, kita bisa mengamati pola gelombang tegangan
berdiri pada dua kasus khusus open dan short (Gambar 2.5):

Beban terbuka (open) : r = 1 ( |r| = 1 dan r = 0 )


dengan r = 1 tegangan maksimum adalah V (d ) max = Z I e dan tegangan minimum

V (d ) min = 0 .

2014
3 Saluran Transmisi
Setiyo Budiyanto, ST MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

You might also like