You are on page 1of 8

TRANSISTOR

FUNGSI
PENGUAT ARUS (amplify current)
Sebagai contoh, transistor dapat digunakan untuk
memperkuat arus kecil yang keluar dari sebuah logic IC
sehingga dapat mengoperasikan lampu, relay atau
perangkat arus tinggi lainnya.
PENGUAT TEGANGAN (amplify voltage). Dalam
beberapa rangkaian, resistor dapat digunakan sebagai
pengubah arus menjadi pengubah tegangan, maka
transistorpun dapat digunakan sebagai penguat
tegangan.
SAKLAR (switch)
ON dengan arus maximum, OFF saat tidak ada arus.
TIPE
Ada dua jenis tipe standar transistor NPN dan PNP,
dengan simbol:

Huruf-huruf mengacu pada lapisan semikonduktor. Saat


ini yang banyak digunakan adalah jenis NPN karena
jenis ini adalah tipe yang paling mudah dibuat dari
silikon.
Kaki-kakinya diberi label base (B), collector (C) dan
emitter (E), mengacu pada operasi internalnya.

KODE
Ada tiga seri utama transistor yang digunakan (UK)
Kode dimulai dengan huruf B (atau A), sebagai contoh BC108,
BC478
Huruf pertama B untuk silicon, A untuk germanium (sekarang jarang
digunakan). Huruf kedua menyatakan tipe, contoh:
C means low power audio frequency;
D means high power audio frequency;
F means low power high frequency.
Sisa kode menunjukan kekhususan tanpa pengertian tertentu.
Kode yang dimulai dengan TIP, contoh TIP31A
TIP mengacu pada manufacturer: Texas Instruments Power
transistor. Angka terakhir menyatakan versi dan rating tegangan.
Kode diawali dengan 2N, contoh 2N3053
Inisial '2N' menyatakan bahwa komponen adalah transistor dan
angka-angka berikutnya menyatakan kekhususannya tanpa logika
tertentu
KONEKSI
Transistor memiliki tiga kaki
yang harus dihubungkan
dengan benar. Koneksi
transistor harus benar-benar
diperhatikan karena dapat
menyebabkan kerusakan
rangkaian. Agar tidak salah, kita
harus mengacu pada katalog.
Secara umum dapat digunakan
petunjuk sebagai berikut:

PENGETESAN
1. Dengan Multimeter
Base-emitter (BE)
terhubung satu arah
Base-collector (BC)
terhubung satu arah.
Collector-emitter
(CE) tidak terhubung.
PENGETESAN (contd)

2. Dengan switching
circuit sederhana
Jika transistor baik, maka LED
akan menyala ketika switch
ditekan dan tak menyala ketika
switch dilepaskan.

NPN transistors

Code Structur Case IC V h P Category Possible


CE FE tot
max min
e style max. . . max. (typical use) substitutes
BC107 NPN TO18 100m 45V 110 300m Audio, low power BC182 BC547

A W
BC108 NPN TO18 100m 20V 110 300m General purpose, low power BC108C BC183 BC548
A W
BC108 NPN TO18 100m 20V 420 600m General purpose, low power
C A W
BC109 NPN TO18 200m 20V 200 300m Audio (low noise), low power BC184 BC549
A W
BC182 NPN TO92 100m 50V 100 350m General purpose, low power BC107 BC182L
C A W
BC182L NPN TO92 100m 50V 100 350m General purpose, low power BC107 BC182
A A W
BC547 NPN TO92 100m 45V 200 500m Audio, low power BC107B
B C A W
BC548 NPN TO92 100m 30V 220 500m General purpose, low power BC108B
B C A W
BC549 NPN TO92 100m 30V 240 625m Audio (low noise), low power BC109
B C A W
2N3053 NPN TO39 700m 40V 50 500m General purpose, low power BFY51
A W
DENGAN SENSOR

LED lights when LED lights when


the LDR is dark the LDR is bright

ARUS TRANSISTOR
Lihat diagram, kita dapat membuat rangkaian dua
bagian arus yang melewati transistor, dengan
bantuan dua buah LED 5 mm dan transistor NPN
daya rendah (misal: BC108, BC182 atau BC548).
Arus basis (base current) rendah mengontrol
arus kolektor (collector current) yang lebar.
Saat switch tertutup sebuah arus kecil mengalir
ke basis (B) dari transistor. Arus tersebut cukup
untuk membuat LED B menyala redup. Transistor
memperkuat arus kecil tersebut sehingga cukup
untuk mengalirkan arus besar dari kolektor (C) ke
emitor (E) . Arus kolektor ini cukup untuk
membuat LED C menyala terang.
Saat switch terbuka tidak ada aliran arus basis,
jadi transistor meng off kan arus kolektor. Kedua
LED mati.
Sebuah transistor memperkuat arus dan dapat
digunakan sebagai saklar.
Susunan dimana emitor (E) dalam pengontrolan
sirkuit (base current) dan dikontrol sirkuit
(collector current) disebut common emitter
mode.
MODEL FUNGSIONAL
Untuk mempermudah pemahaman:
Hubungan Basis-emitor berperilaku seperti
dioda.
Arus basis IB mengalir hanya jika tegangan
VBE melewati basis-emitor adalah 0.7V
atau lebih.
Arus basis kecil IB mengontrol arus besar
kolektor Ic.
Ic = hFE IB
hFE adalah gain arus (hanya gain arus DC),
biasanya hFE bernilai 100.
Tahanan kolektor-emitor RCE dikendalikan
oleh arus basis IB:
IB = 0 RCE = infinity transistor off
IB small RCE reduced transistor partly on
IB increased RCE = 0 transistor full on
('saturated')

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR


DIODA PENGAMAN

MENGHUBUNGKAN DENGAN IC
Sebagian besar IC tidak dapat
menyuplai arus output yang
besar, sehingga diperlukan
sebuah transistor untuk
mengubah menjadi arus yang
besar yang dibutuhkan
misalnya untuk lampu, relay
dan motor. Dua power suplay harus
digabungkan, biasanya
yang dihubungkan adalah
yang 0V.
Tahanan RB diperlukan untuk
membatasi arus basis. Nilai
RB harus cukup untuk
menghindari overheating.
MEMILIH TRANSISTOR
Diagram sirkuit menunjukkan bagaimana menghubungkan sebuah transistor
NPN , yang akan digunakan sebagai switch beban jika output IC tinggi,
begitu sebaliknya jika output IC rendah (0V).
Prosedur sebagai berikut:
Ic> arus beban Ic arus
beban Ic = Vs/RL
hFE > 5 x arus beban Ic/arus max IC
Pilih transistor yang cocok dengan memperhatikan Ic max dan
hFE min
Hitung : RB = Vc hFE
dimana Vc = IC supply voltage
(dalam rangkaian sederhana = Vs)5 Ic
Jika IC dan beban sama power supply (Vc = Vs) maka :
RB = 0.2 RL hFE
Pilih harga Resistor standar yang lebih besar.
Akhirnya pasang dioda jika diperlukan.

You might also like