Professional Documents
Culture Documents
(MATERI TRANSISTOR)
D
I
S
U
S
U
N
RC
1.0k
LED1
Q1
RB
VCC
3.0k 12 V
VBB 2N1711
5V
V BB I B R B V BE 0
I B R B V BB V BE
V BB V BE
IB
RB
(12.1)
sehingga:
5 0.7
IB 1.43 mA
3K
VCC VLED
I Csat
RC
(12.3)
dan
VCE cut-off (IC = 0) adalah:
Persamaan garis beban untuk harga VLED yang berbeda ditampilkan pada Gambar
12.2 di bawah ini.
IC
IC sat 3.5 mA
IC sat 2.5 mA
VCE cut-off
VCE volt 3.5 VCE
2.5cut-off volt
Dari garis beban pada Gambar 12.2, tampak bahwa arus yang jatuh pada
LED berubah sesuai dengan tegangan jatuh VLED (3.5 mA untuk VLED = 1.5 volt
dan 2.5 mA untuk VLED = 2.5 volt). Hal ini akan mengakibatkan terangnya LED
akan berubah-ubah pula. Berarti, rangkaian ini berfungsi sebagai sumber
tegangan saja (switch) namun tidak dapat mempertahankan harga arus kolektor
(IC).
LED1
Q1
VCC
12 V
VBB 2N1711
2V
RE
3.0k
V BB I E R E V BE 0
I E R E V BB V BE
V BB V BE
IE
RB
(12.5)
Sehingga:
2 0.7
IE 0.43 mA
3K
Dan, jika VLED dianggap 2.5 volt, maka berdasarkan persamaan (12.8) dan (12.9),
harga ICsat dan VCEcut-of adalah yang baru adalah:
Karena harga arus IC (untuk kedua harga VLED) lebih kecil dari kedua harga IC sat
IC < IC ,
sat
maka dapat disimpulkan bahwa rangkaian transistor ini bekerja pada daerah
aktif. Persamaan garis beban untuk harga VLED yang berbeda ditampilkan pada
Gambar 12.4 di bawah ini.
IC
IC sat 0.875 mA
IC sat 0.625 mA
IC 0.43 mA Q2 Q1
VCE cut-off
VCE volt 3.5 VCE
2.5cut-off volt
Dari garis beban pada Gambar 12.3, tampak bahwa arus yang jatuh pada LED
memiliki harga yang sama, yaitu IC = 0.43 mA, baik untuk VLED = 1.5 volt dan VLED
= 2.5 volt. Hal ini akan mengakibatkan LED akan memiliki terang yang sama,
tidak perduli terhadap perubahan tegangan jatuhnya.
12.3. RANGKAIAN BIAS BASIS
Rangkaian transistor yang telah dibahas pada modul-modul sebelumnya adalah
sebuah Rangkaian Bias Basis, seperti yang tampak pada Gambar 12.5 di bawah
ini.
VCC
15V
RC
3.0k
RC
3.0k
Q
RB
VCC Q1
200k 10 V RB
2N1711
VBB 200k
5V
2N1711
(a) (b)
Gambar 12.5 (a) Rangkaian Bias Basis dan (b) Bentuk Lain Rangkaian Bias Basis
Pada rangkaian ini, sumber tegangan VBB membias forward dioda emitter
melalui tahanan RB yang membatasi arus IB. Sedangkan dalam rangkaian
kolektor, sumber tegangan VCC membias reverse dioda kolektor melalui tahanan
RC. Dari rangkaian kolektor ini, dapat diturunkan sebuah persamaan garis, yang
dikenal dengan istilah Garis Beban (Load Line). Pada garis ini, tegangan kolektor-
emiter (VCE) dan arus kolektor (IC) dianggap sebagai variabel.
Karena telah dibahas pada modul sebelumnya, rangkaian ini tidak
diperbincangkan lagi pada modul ini.
VCC
30V
R1 RC
20k 3.9k
Q1
2N1711
R2 RE
10k 5.1k
Rangkaian bias pembagi tegangan bekerja sebagai berikut. Arus basis, IB,
dalam rangkaian ini kecil sekali dibandingkan dengan arus dalam R1 dan R2.
Akibatnya, kita dapat menggunakan teorema pembagi tegangan untuk
mendapatkan tegangan pada R2, yaitu:
R2
V2 VCC
R1 R2
(12.10)
sehingga pada lup emiter terjadi persamaan tegangan sebagai berikut:
V2 VBE I E RE 0, atau
V2 VBE
IE
RE
(12.11)
Sementara itu, persamaan tegangan pada lup kolektor adalah:
VCC I C RC VCE I E R E 0
(12.12)
karena IC dan IE hampir sama, maka persamaan (12.3) dapat dituliskan kembali:
VCC I C RC VCE I C R E 0
VCC I C ( RC RE ) VCE 0
VCC VCE
IC
( RC R E )
(12.4)
Sebagaimana rangkaian bias basis, pada rangkaian bias ini juga dapat
digambarkan Garis Beban. Juga dapat diturunkan arus ICsat, yaitu:
VCC
I Csat
RC R E
(12.13)
dan tegangan VCEcut-of, yaitu:
R2
V2 VCC
R1 R2
10 Kohm
V2 30
20 Kohm 10 Kohm
V2 10volt
V2 V BE I E R E 0, atau
V2 V BE 10 0.7
IE 1.86 mA
RE 5 Kohm
Sementara itu, persamaan tegangan pada lup kolektor adalah:
VCC I C RC VCE I E RE 0
VCC I C RC VCE I E R E 0
VCE VCC I E ( RC R E )
VCE 30 1.86 * 9 13.3 volt
dan
VCC VCE
IC
( RC RE )
Sehingga:
VCC 30
I Csat 3.33 mA
RC R E (4 Kohm 5Kohm)
Maka, persamaan garis beban dan titik operasinya digambarkan pada Gambar
12.7 di bawah ini.
IC
IC sat 3.33 mA
1.86 mA
Gambar 12.7 Garis Beban Rangkaian Bias Pembagi Tegangan pada Gambar 12.6
RC
1.0k
Q1
RB
200k
2N1711
I B R B V BE VCE 0, atau
V CE I B R B VBE
(12.15)
karena = IC/IB, maka IB = IC/ , sehingga
IC
VCE R B V BE
(12.16)
Sedangkan persamaan tegangan pada lup kolektor adalah:
VCE VCC I C RC 0
VCE VCC I C RC
(12.17)
Jika setiap bagian kanan dari persamaan (12.8) dan (12.9), maka akan
didapatkan:
IC
R B V BE VCC I C RC
IC
R B I C RC VCC VBE
R
I C ( B RC ) VCC VBE
VCC V BE
IC
( R B / ) RC
(12.18)
Dari persamaan (12.10) inilah dapat dibuatkan Garis Beban dari rangkaian bias
umpan balik kolektor ini.
Sebuah transistor dirangkai secara bias umpan balik kolektor, seperti tampak
pada Gambar 12.5, dimana RB = 200 Kohm, RC = 1 Kohm dan VCC = 15 volt.
Gambarkan garis beban untuk rangkaian ini, jika berubah dari 100 menjadi
300!
VCC V BE
IC
( R B / ) RC
maka:
15 0.7
IC 4.77 mA, untuk 100
(200 / 100) 1
15 0.7
IC 8.58 mA, untuk 300
(200 / 300) 1
VCE VCC I C RC
maka:
VCEcut-of = 15 volt
ICsat = 15 mA
Garis Beban dari rangkaian ini adalah:
IC
IC sat 15 mA
8.58 mA
4.77 mA
Gambar 12.9 Garis Beban Rangkaian Bias Umpan Balik Kolektor pada Gambar
12.8
Dari garis beban diatas, dapat disimpulkan bahwa bias ini memiliki
keunggulan karena tidak sensitif terhadap perubahan .