You are on page 1of 4

TUGAS PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAN GAS

Pemanfatan Limbah Gas SO2 dari PLTU untuk Pembuatan Gipsum dengan Proses
Desulfurisasi

Nama : Asri Nurdiana

NIM : 141424007

Kelas : 3A- TKPB

1. Pemanfatan Limbah Gas SO2 dari PLTU untuk Pembuatan Gipsum dengan
Proses Desulfurisasi
Proses pembuatan gipsum dilakukan dengan proses desulfurisasi gas buang
PLTU. Batu Gamping (CaO) direaksikan dengan sejumlah air di dalam Mixer
sehingga akan terbentuk larutan Ca(OH)2. Gas SO2 yang dihasilkan dalam proses
pembakaran batu bara PLTU akan diinjeksikan ke dalam menara absorber pada
bagian bawah dan akan dikontakkan dengan larutan Ca(OH)2 yang disemprotkan
melalui bagian atas menara absorber. Pada sisi lain di bagian bawah menara juga
diinjeksikan sejumlah udara. Di dalam absorber akan terjadi reaksi kimia dan
mekanisme difusi gas SO2 masuk ke dalam larutan Ca(OH)2 dan akan membentuk
lumpur CaSO4. Reaksi ini berlangsung pada suhu 50C dan tekanan 1,1 atm. Lumpur
yang terbentuk selanjutnya akan melalui proses pemurnian lagi di dalam thickener
dan filter. Akhir dari proses pembuatan gipsum adalah pembentukan gipsum dihidrat
(CaSO4.2H2O) melalui proses pemanasan pada rentang suhu 150-200C (Fernandez,
dkk, 1997).

Ca(OH)2 + SO2 + O2 CaSO4 + 2H2O

Persamaan kecepatan reaksi pembuatan gipsum adalah k = 2,9957/detik dan


beroperasi pada tekanan 1 atm.
2. Diagram Alir Pembuatan Gipsum
3. Karakteristik Limbah Gas dan Baku Mutu
PLTU Paiton menghasilkan gas buang sebesar 170,74 kg/jam yang terdiri atas komposisi SO2
sebesar 6,9% sehingga diperoleh bahan baku sebesar 1,18 kg/jam. . Berikut ini adalah laporan
hasil pengukuran kualitas udara emisi PT Jawa Power (PLTU Paiton )
Daftar Pustaka

PT Jawa Power. 2015. Laporan Monitoring Lingkungan PLTU Paiton Swasta Tahap II no. 77
: Status 1 September 2015. www.jawapower.co.id [1 Maret 2017]
Yulianti Dewi Lestari, Ajeng. 2013. Prarancangan Pabrik Gipsum Dengan Proses
Desulfurisasi Gas Buang PLTU Kapasitas 2.500 Ton/Tahun. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Witoelar, Rahmat. 2008. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 21 tahun 2008. Jakarta:
Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

You might also like