You are on page 1of 2

SHOCK

Shock is an acute, dramatic syndrome. characterized by inadequate circulatory


provision of oxygen, so that the metabolic demands of vital organs and tissues are not met.
lnsufficient oxygen is delivered to support aerobic cellular metabolisn. There is a shift to lesss
efficient anaerobic metabolism, which leads to lactic acidosis (see Chapter 52.7). If
inadequate tissue perfusion continues, various endocrine, vascular, inflammatory, metabolic,
cellular, and systemic responses occur and the parient becomes more physiologically unstable
(see chapter 1761). Shock is a progressive process, owing to the continued presence of the
initiating factor plus exaggerated and potensially harmful neurohumoral, inflammatory, and
cellular compensatory responses. lnitially, shock may be compensated but then may progress
to an uncompensated condition, which may still respond to rherapy. Untreated shock will lead
to irreversible tissue injury (irreversible shock) and dearh. The specific pattern of response
and related pathophysiology, clinical manifestations and treatments varies with the etiology
of shock. Hypovolemic and septic shock are the most common causes of shock in children.
Cardiogenic shock may be seen in neonates with congenital heart disease and in older
patients immediately after repair of congenital heart defects.

Shock often leads to the systemic inflammatory response syndrom and the multiple
organ dysfunction syndrome. Sepsis may be present without bacteremia, and bacteremia may
be present without sepsis. Sepsis syndrome has more sign of poor tissue perfusion (decreased
urine output, restlessness, lactic acidosis, hypoxia), whereas septic shock demonstrates
hypotension with blood pressures falling less than the 5th percentile for age. Refractory septic
shock is present if despite 1 hour of appropiate therapy shock persist

SYOK

Syok adalah suatu sindrom akut yang ditandai dengan persediaan oksigen yang tidak
memadai, sehingga kebutuhan metabolisme organ-organ vital dan jaringan tidak terpenuhi.
oksigen yang cukup disalurkan untuk membantu metabolisme selular aerobik (yang
membutuhkan oksigen). Terjadi kelainan pada metabolisme anaerobik, yang menyebabkan
asidosis laktat (lihat Bab 52.7) Jika perfusi jaringan yang tidak memadai berlanjut, berbagai
endokrin, pembuluh darah, peradangan, metabolisme, seluler, dan terjadi respon sistemik
sehingga keadaan klinis pasien menjadi lebih tidak stabil (lihat bab 1761). Syok adalah suatu
proses progresif, karena berlanjutnya pertambahan proses dari produksi faktor penyebab yang
berlebihan dan berpotensi membahayakan neurohumoral, inflamasi, dan respon kompensasi
seluler. Pada awalnya, syok dapat dikompensasikan tapi kemudian dapat berkembang
menjadi kondisi terkompensasi, yang mungkin masih respon terhadap pengobatan. Syok yang
tidak terobati akan menyebabkan kerusakan jaringan yang irreversibel (syok irreversibel) dan
kematian. Urutan yang spesifik dari respon dan patofisiologinya, manifestasi klinis serta
pengobatan dengan bermacam-macam penyebab syok. Syok hipovolemik (perdarahan, diare-
dehidrasi) dan syok septik adalah penyebab paling umum terjadinya syok pada anak-anak.
Syok kardiogenik dapat dilihat pada neonatus dengan penyakit jantung bawaan dan pada
pasien yang lebih tua segera setelah dilakukan perbaikan pada cacat jantung bawaan.
Syok sering berkelanjutan menjadi Systemic Inflammatory Response Syndrome
(SIRS) dan disfungsi multipel organ multipel. Sepsis dapat terjadi tanpa disertai infeksi
bakteri diperedaran darah,begitu juga sebaliknya infeksi bakteri diperedaran darah dapat
terjadi tanpa disertai sepsis. SIRS ditandai dengan perfusi jaringan yang jelek (output urine
menurun, gelisah, asidosis laktat, hipoksia), sedangkan syok septik ditandai dengan hipotensi
yang dapat dinilai dengan penurunan tekanan darah yang kurang dari persentil 5 jika
dibandingkan dengan usia. Syok septik refrakter terjadi jika meskipun 1 jam syok terapi telah
sesuai bertahan

You might also like