You are on page 1of 25

MAKALAH ALAT BERAT

PERTANIAN

Disusun Oleh :
Elvin Bukit Vilara (5202414087)
Nura Argo Musofa (5202414086)
Anas Fathurrahman (5202414091)
Imam Mustajib (5202414092)
Syahrul Subakti (5202414094)
Endra Arif Aprianto (5202414095)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
BAB I
1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya tanaman pertanian, diperlukan beberapa tahap hingga pada akhirnya


mencapai proses panen dan proses pasca panen. Dalam proses-proses tersebut yang
merupakan proses awal adalah pengolahan lahan (soil tillage). Pada proses ini
berfungsi untuk menggemburkan tanah, menghilangkan kotoran-kotoran dan sampah
pada tanah. Proses pengolahan lahan meliputi tahap pembajakan dan penggaruan.
Seiring dengan berkembangnya zaman, pengolahan tanah yang awalnya
dilakukan dengan cara konvensional, dengan menggunakan tenaga hewan ternak,
dapat berupa sapi ataupun kerbau. Sekarang ini, pengolahan dengan cara
konvensional diganti dengan teknologi yang lebih canggih. Dan secara umum
pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi pengolahan tanah primer (pengolahan
tanah pertama) dan pengolahan tanah sekunder (pengolahan tanah kedua), meskipun
pada kenyataannya perbedaan tersebut kurang tegas (bisa saling tumpang tindih).
Perbedaan antara pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder biasanya
didasarkan pada kedalaman pengolahan serta hasil olahannya. Pengolahan tanah
pertama biasanya mempunyai kedalaman olahan yang lebih dalam (>15 cm ) dengan
bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar, sedangkan pengolahan tanah kedua
mengolah tanah lebih dangkal (< 15 cm) serta hasil olahannya sudah halus dengan
permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami) (Pak Tas, 2008).

Selain proses pengolahan tanah. Proses lainnya yang cukup memerlukan biaya
besar adalah penanaman. Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di
dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah
atau menanamkan di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan
yang baik. Selain membutuhkan pekerja yang cukup juga teknik penanaman akan
menentukan keberhasilan budidaya. Proses penanaman memerlukan tanaga kerja
sekitar 20% dari keseluruhan proses budidaya tanaman. Hal ini menunjukan sangatlah
diperlukan alat tanam mekanis mengingat semakin sedikitnya tenaga yang tersedia
dalam bidang pertanian.
Proses penanaman benih dengan menggunakan alat tanam, maka mekanisme
kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah. Oleh karena itu,

2
dengan adanya alat tanam padi dan alat tanam biji-bijian akan membantu para petani
untuk lebih efisien dalam usaha tani tanaman budidaya untuk kebutuhan pangan
manusia dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot-otot manusia.
Kemudian tenaga otot hewani digunakan untuk meringankan tenaga otot manusia.
Dengan ditemukannya besi, diciptakan perkakas yang selanjutnya mengurangi tenaga
otot manusia. Yang disebut dengan mesin peralatan pertanian.
Petani yang memiliki lahan cukup luas seringkali menghadapi hambatan
dalam setiap kegiatan budidaya karena keterbatasan sumberdaya terutama tenaga
kerja di bidang pertanian serta didukung dengan masih rendahnya tingkat
produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut. Hal ini karena hampir sebagian besar
tenaga kerja pertanian saat ini sudah memasuki usia non produktif sementara generasi
muda lebih banyak terjun di sektor lain baik industri maupun sektor informal sebagai
akibat dari rendahnya minat mereka untuk terjun langsung ke lahan pertanian, apalagi
dengan sistem pertanian tradisional. Oleh karenanya keberadaan mesin pertanian
dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang pertanian sekarang ini telah dikembangkan berbagi jenis mesin penanam yang
dimaksudkan untuk membantu petani dalam memudahkan proses penanaman
sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif dan efisien dengan keuntungan yang
lebih besar.
Dengan adanya kemajuan teknologi, kini dikenal berbagai teknologi untuk
membantu manusia dalam mengefisiensikan pekerjaan dan waktu. Dalam bidang
pertanian, dikenal traktor sebagai mesin pengolah tanah. Traktor adalah kendaraan
yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah,
atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau
konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan
untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan
kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan menjadi sumber utama mekanisasi
pertanian. Istilah umum lainnya, "unit traktor", yang mendefinisikan kendaraan truk
semi-trailer.

Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti "menarik". Ada juga yang
mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor, yaitu motor yang
menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan "suatu mesin atau
3
kendaraan yang menarik gerbong atau bajak, untuk menggantikan istilah "mesin
penarik" (traction engine).

1.2 Tujuan

Tujuan dari Makalah ini adalah :

1. Mengeahui Alat berat pada pertanian


2. Mengeahui fungsi alat berat pertanian.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Traksi dan Daya

1.1 Traktor

(Gambar 1. Trakor)

Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi
tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang
digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk
mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya
digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan
menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya, "unit traktor",
yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer. Kata traktor diambil dari bahasa
Latin, trahere yang berarti "menarik". Ada juga yang mengatakan traktor merupakan
gabungan dari kata traction motor, yaitu motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk
mempersingkat penjelasan "suatu mesin atau kendaraan yang menarik gerbong atau
bajak, untuk menggantikan istilah "mesin penarik" (traction engine). Di Inggris,
Irlandia, Australia, India, Spanyol, Argentina, dan Jerman, kata "traktor" umumnya
berarti "traktor pertanian", dan penggunaan kata traktor yang merujuk pada jenis
kendaraan lain sangat jarang. Di Kanada dan Amerika Serikat, kata "traktor" juga
berarti truk semi-trailer.

Instrumen pertanian bermesin pertama adalah mesin portabel pada tahun


1800an, yaitu mesin uap yang bisa digunakan untuk mengendalikan instrumen
mekanis pertanian. Sekitar tahun 1850, mesin penarik dikembangkan dari mesin
5
tersebut, dan digunakan secara luas di pertanian. Traktor pertama adalah mesin bajak
bermesin uap.

Traktor bisa diklasifikasikan sebagai two wheel drive, four wheel drive, atau
track tractor. Traktor, kecuali track tractor umumnya memiliki 4 roda dengan dua
roda yang lebih besar di belakang atau keempat roda sama besar. Track tractor
memiliki penggerak seperti tank yang membuatnya mampu bergerak di berbagai
medan. Karena traksinya yang sangat hebat, track tractor menjadi populer di
California pada tahun 1930an.

1.2 Aplikasi dan Variasi Penggunaan Traktor

Secara garis besar, manfaat traktor roda empat yaitu:

Menarik dan menggerakkan alat pengolah tanah


Menarik mesin penanam (transplanter)

Menarik mesin pemupuk

Menarik mesin penyemprot, boom sprayer, dsb

Menarik trailer

Penggerak mesin lainnya

Semua faktor di atas memengaruhi kinerja traktor, hasil, dan biaya. Traktor
dengan roda rantai tidak bisa digunakan di lahan sawah. Lahan yang sempit sebaiknya
digunakan traktor roda dua, karena traktor roda empat memiliki biaya operasional
yang tinggi dan hanya cocok digunakan untuk lahan yang luas dengan jam kerja yang
banyak. Yang paling umum adalah penggunaan traktor sebagai alat mekanisasi
pertanian. Traktor pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen
pertanian atau trailer. Berbagai variasi dan spesialisasi traktor telah dikembangkan,
diantaranya yang paling umum adalah instrumen untuk memanen yang umum
digunakan di lahan gandum yang luas. Selain untuk memanen, ada juga yang didesain
untuk menanam, mengolah dan memperbaiki lahan, atau pengangkut hasil pertanian.
Daya tahan dan kekuatan mesin dari traktor membuatnya sangat pas untuk kebutuhan
konstruksi bangunan dan jalan. Traktor bisa dipasangkan dengan lengan penggaruk,

6
dozer blade, backhoe, dan lain sebagainya. Traktor tipe ini umumnya tipe track
tractor.
1.3 Traktor Tangan/Traktor Roda Dua

(Gambar 2. Trakor Tangan)


Traktor tangan ini diciptakan di Cina, dengan fungsi utamanya adalah untuk
mengolah tanah. Namun, sebenarnya traktor tangan ini memiliki banyak fungsi,
seperti pompa air, alat prosesing, trailer, dan sebagainya. Alat ini diharapkan akan
berguna di wilayah Indonesia terkenal sebagai negara agraris. Letaknya yang berada
di jalur khatulistiwa membawa keuntungan tersendiri bagi kondisi tanah di Indonesia.
Tanah-tanah di Indonesia bisa diolah menjadi lahan pertanian sehingga pertanian bisa
menjadi mata pencaharian pokok masyarakat Indonesia pada umumnya.
Bagaimanapun, mengolah tanah dalam bertani secara manual akan terasa lebih berat
bagi petani. Untuk itu, diperlukan alat atau mesin untuk mempermudah pekerjaan
petani dalam mengolah tanah sawahnya. Salah satunya adalah traktor tangan atau
hand tractor/HT.

1.4 Klasifikasi traktor tangan

Traktor tangan dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan bakar dan besarnya daya
motor. Berdasarkan bahan bakarnya, traktor tangan dibedakan atas:

1. Traktor tangan berbahan bakar solar


2. Traktor tangan berbahan bakar bensin

3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah atau kerosin

7
Berdasarkan daya motor, traktor tangan dibedakan atas:

1. Traktor tangan berukuran kecil dengan tenaga penggerak < 5 Hp


2. Traktor tangan berukuran sedang dengan tenaga penggerak 5-7 Hp

3. Traktor tangan berukuran besar dengan tenaga penggerak 7-12 Hp

1.4 Traktor Roda Empat

Traktor roda empat merupakan suatu peralatan yang diciptakan oleh manusia
yang sangat bermanfaat untuk membantu meringankan tugas manusia terutamanya
pada kegiatan-kegiatan dibidang pertanian. Tugas pokok dan fungsi traktor bila
dirangkaikan dengan suatu peralatan tambahan berupa implement/ bajak dapat
berperan sebagai alat untuk pengolah tanah sebelum melakukan penanaman.
Disamping itu pula traktor memiliki fungsi lain, yaitu sebagai tenaga penggerak
peralatan mesin-mesin pertanian lainnya melalui power take off (PTO) yang
disalurkan ke mesin-mesin yang akan digerakkan. Seiring dengan perkembangan
teknologi, traktor roda empat sudah banyak memiliki kemajuan baik dari segi desain,
fitur teknologi tinggi serta perluasan pemanfaatan dan fungsinya di lapangan sesuai
dengan kebutuhan manusia.

(Gambar 3. Traktor Roda Rantai)

8
Klasifikasi Traktor Roda empat berdasarkan fungsinga antara lain :
Crawler tractor, yaitu traktor dengan roda rantai
Standard Row Crop, umum digunakan di berbagai perkebunan
High clearance, traktor dengan jarak antara badan traktor dan tanah
(ground clearance) yang tinggi, cocok untuk perkebunan sayuran atau
perawatan tunas
Orchard, traktor yang digunakan di wilayah perkebunan pepohonan yang
besar, ukurannya cukup ramping dan mudah membelok
Multipurpose, dapat digunakan untuk berbagai keperluan
Lawn And Garden, untuk kebun
Tree Skidder, digunakan untuk menarik kayu yang baru ditebang
Skid Steer Loader, memiliki loader di depannya
Four Wheel Drive with front steering wheel, traktor 4WD yang roda depannya
lebih kecil dari roda belakang. Traktor tipe ini memiliki traksi yang besar
sehingga memiliki tarikan yang kuat.
Four wheel drive with equal sized wheel and articulated steel framing. Roda
depan dan belakang traktor ini sama besarnya, bisa digunakan untuk lahan
yang berat.

Klasifikasi traktor berdasarkan daya penggeraknya, antara lain :


Traktor mikro, <17 tenaga kuda (horsepower)
Traktor mini, 17-29 hp
Traktor sedang, 29-60 hp
Traktor besar, 60-107 hp
Traktor sangat besar, >107 hp

9
B. Pengolah Tanah Pertanian
2.1 Pembagian peralatan pengolah tanah secara umum
Secara garis besar, manfaat traktor roda empat adalah :
Menarik dan menggerakkan alat pengolah tanah
Menarik mesin penanam (transplanter)
Menarik mesin pemupuk
Menarik mesin penyemprot, boom sprayer, dsb
Menarik trailer
Penggerak mesin lainnya
Berikut ini adalah pembagian peralatan pengolah tanah :

Peralatan Pengolah Tanah Pertanian Pertama :


1. Bajak singkal (mold board plow)

10
Bajak singkal merupakan jenis bajak tertua yang dikenal manusia untuk mengolah
tanah. Bajak singkal dapat digunakan untuk berbagai macam jenis tanah dan sangat
baik untuk membalik tanah.
Bajak singkal dibedakan menjadi 2 golongan :
a. Bajak singkal satu arah / one way moldboard plow
Bajak jenis ini melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau
pembalikan tanahnya, biasanya dilakukan kearah kanan.
b. Bajak singkal dua arah / two way moldboard plow
Bajak jenis ini arah pelemparan / pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu
kekiri ataupun kekanan. Bagian bajak singkal yang memotong dan membalik tanah
disebut bottom. Bottom terdiri dari bagian-bagian utama yaitu :
Singkal (mold board) berguna untuk melempar tanah
Pisau (share) berguna untuk memotong tanah
Penahan samping (landside) berguna untuk menyeimbangkan serta menahan
bajak.
Ketiga bagian tersebut diikat pada bagian yang disebut penyatu (frog). Unit ini
dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik / balok (beam). Selain
bagian diatas bajak singkal dilengkapi dengan alat yang disebut pisau pemotong
(coulter). Alat ini berfungsi untuk membelah tanah atau tumbuhan, sampah-sampah
yang ada di atas tanah sebelum pisau bajak memotong tanah.dengan demikian sisa
tumbuhan dapat dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak.
Ada dua bentuk pisau pemotong :
Pisau pemotong tetap (stationery knife)
Pisau pemotong berputar (rolling coulter)

11
(Gambar 4. Bgaian Bajak Singkal)
2. Bajak Piringan

Bajak piringan berbentuk piringan cekung yang dapat berputar untuk melempar tanah.
Putaran yang terjadi dimaksudkan untuk mengurangi gesekan pada tanah sehingga
daya memecah tanah lebih ringan.
Bagian- bagian bajak piring :
Penggeruk (scraper) berguna untuk membersihkan tanah yang lengket pada
piringan, dan membantu dalam pembalikan potongan tanah
Bantalan / bearing
Kerangka / beam
Piring / disc
Roda alur penstabil / furrow wheel
Roda dukung / land wheel

12
(Gambar 5. Bagian bajak piring)
3. Bajak rotari atau bajak putar (rotary plow)
Bajak rotary adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar, bajak ini
terdiri dari pisaupisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada poros yang
berputar karena digerakkan oleh motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan
tanah sawah untuk pertanaman padi. Meski termasuk golongan bajak, tetapi bajak
rotary berfungsi tidak untuk membalik dan melempar tanah, tetapi hanya untuk
memotong tanah saja. Bajak rotary ini terdiri dari pisau-pisau putar yang terpasang
pada poros. Semakin cepat putaran poros maka semakin cepat putaran pisau. Dalam
penggunaannya seringkali tanah lengket dan menempel pada mata pisau. Untuk
mengurangi tanah lengket yang menempel pada mata pisau saat penggunaannya bisa
dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau atau memperlambat gerakan saat
menggunakannya.

Prinsip kerja bajak putar :

13
Pisau-pisau dipasang pada poros secara melingkar hingga beban terhadap mesin
merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada saat poros berputar dan alat
bergerak maju, pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong tergantung
pada kedalaman dan kecepatan alat.
4. Bajak pahat (chisel plow)

Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka. digunakan untuk
memecah tanah yang keras sampai kedalaman sekitar 18 inchi dan digunakan sebelum
pembajakan tanah dimulai. Bajak chisel digunakan untuk menembus tanah dengan
alat yang menyerupai pahat / ujung sekop yang disebut mata bajak chisel / chisel
point.
5. Bajak tanah bawah (sub soil plow)
Alat ini digunakan untuk memecah lapisan keras didalam tanah (hard pan) atau
untuk memperbaiki drainase tanah, hampir sama dengan bajak chisel, namun
dipergunakan untuk pengerjaan tanah dengan kedalaman yang lebih dalam, yaitu
mencapai kedalaman sekitar 50 90 cm. Kadangkala pada bajak subsoil ini bagian
belakangnya dilengkapi dengan alat lain diantaranya :
Mole attachment
Alat ini digandengkan dibelakang bajak tanah, fungsinya untuk perbaikan saluran air
didalam tanah.
Fertilizer attachment
Alat ini digunakan untuk melakukan pemupukan dengan kedalaman tertentu pada
tanah.

14
Peralatan Pengolah Tanah Pertanian Kedua :
Pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan
tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan
tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-
kadang diberilcan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat
guludaa atau alur untuk pertanaman.
Alat pengolah tanah kedua yang menggunakan daya traktor antara lain:
Garu (harrow)
Perata dan penggembur (land roller dan pulverizer) dan alat-alat lainnya.
Berikut adalah uraian dari alat tanah kedua :
1. Garu (harrow)
Beberapa jenis garu yang dipakai pada pengolahan tanah kedua adalah : a) garu piring
(disk harrow), b) garu palcu (splice tooth harrow), c) garu pegas (spring tooth
harrow), d) garu rotari, dan e) garu khusus (special harrow).
a. Garu Piring.
Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-rumput
pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan permukaan tanah sehingga keratan
tanah ( furrow slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan
untuk penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar. Secara
umum garu piring dibagi atas : 1) garu piring tipe tarik (trailing disk harrow), dan 2)
garu piring tipe angiat (mounted disk harrow). Garu piring dapat mempunyai aksi
tunggal (single action) apabila pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke
satu arah saja. Juga dapat mempunyai aksi ganda (double action ) apabila piringan
yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah.
Gambar 30 menunjukkan garu piring aksi tunggal sedankan,Apabila posisi garu piring
dalam penggandengannya dengan traktor menyamping, maka garu tersebut disebut
garu offset. Bagian-bagian dari garu piring adalah :piringan (disc), as (gang/arbor
bolt), rangka (frame), bantalan (bearing), bumper, kotak pemberat, dan pembersih
tanah (scaper). Piringan dapat bersisi rata atau bergerigl Piringan yang bergerigi
biasanya digunakan pada lahan yang mempunyai banyak sisa-sisa tanaman. Ukuran
umum berkisar antara 45 sampai 60 cm, sedangkan untuk tugas berat (heavy duty)
antara 65 sampai 70 cm. Piringan dipasang pada suatu as yang berbentuk persegi
dengan jarak antara 15 sampai 22 cm, atau 25 sampai 30 untuk tugas berat dan
masing-maing dipisahkan oleh gelondong (spool). Masing masing as (gang) diikat ke
15
rangka melalui standar yang berdiri pada bantalan. Untuk garu yang ringan satu as
mempunyai dua bantalan, sedangkan yang berat lebih dari dua bantalan. Pada ujung
as di bagian cembung piringan ditempatkan bumber berupa besi tuang yang eukup
berat untuk menambah tekanan ke samp ing. Apabila garu piring tidak cukup berat
untuk memecah tanah, maka dapat ditambah beban yang ditempatkan pada kotak
pemberat. Untuk membersihkan tanah yang melekat pada piringan, biasanya setiap
piringan dilengkapi dengan pengeruk tanah (scraper) yang diikat pada rangka.

b. Garu Paku
Garu ini mempunyai gigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris
gigi yang diikatkan pada rangka. Gasru ini digunakan untuk menghaluskan dan
meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk penyiangan pada
tanainan yang baru tumbuh. Bentuk dari garu paku dapat dilihat pada gambar,

c. Garu Pegas
Garu pegas sangat cocok untuk digunakan pada lahan yang mempunyai
banyak batu atau akar-akar, karena gigi-giginya yang dapat indenting (memegas)
apabila mengenai gangguan. Kegunaan garu ini sama dengan garu paku, bahkan
16
untuk penyiangan garu ini lebih baik, karena dapat masuk ke dalam tanah lebih
dalam. Bentuk dari garu pegas dapat dilihat pada gambar.

d. Garu Rotari
Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan garu
rotari silang (rotary cross harrow). Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang
dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan pada as dengan jarak
tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini disebabkan oleh tarikan traktor.
Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada Gambar

e. Garu Khusus
Yang termasuk kedalam garu khusus adalah weeder-mulche dan soil surgeon.
Weeder-mulche adalah alat yang digunakan untuk penyiangan, pembuatan mulsa dan
pemecahan tanah di bagian permukaan. soil surgeon adalah alat yang merupakan
susunan pisau berbentuk U dipasang pada suatu rangka dari pelat. Alat ini digunakan
untuk memecah bongkah-bongkah tanah di permukaan dan untuk meratakan tanah.
2. Land Rollers dan Pulverizers
Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu
as. Puingan piring dapat tajam atau bergerigi. Digunakan untuk penyelesaian dari
proses pengolahan tanah untuk persemaian. Alat ini dapat digolongkan atas dua jenis
yaitu ;

17
Surface packer terdiri dari macam-macam bentuk, antara lain : 1) V Shaped
roller pulverizers, 2) kombinasi T shaped dan Sprocket Wheel pulverizers, 3)
Flexible sprocket wheelpulverizes.
Subsurface packer, terdiri dari 2 macam, yaitu 1) V Shaped packer dan
Crowfoot roller.

3. Alat-alat lainnya ( Sub Surface Tillage Tools and Field Cultivation)


Alat ini digunakan untuk mengolah tanah tanpa merubah tanah dibagian
permukaan dan juga sekaligus dapat untuk penyiangan. Keuntungan menggunakan
alat ini adalah : 1) Meningkatkan kemampuan tanah dalam hal menyerap air, 2)
Mengurangi aliran permukaan (run off), 3) Mengurangi erosi air atau angin, 4)
Mengurangi tingkat penguapan air dari permukaan tanah.Alat ini ada 2 jenis, yaitu :
Subsurface tillage sweeps, yaitu alat yang menggunakan sweep.
Subsurface tillage Rod Weeders.

2.2 Mesin Tanam Pertanian


a. Mesin Penebar Benih
Penebar taburan memiliki ukuran yang bervariasi. Ukuran terkecil dapat
digerakkan oleh tangan, di mana hoppernya mampu menampung beberapa liter saja.
Pengoperasian mekanisme penebar dilakukan tuas yang ada pada pegangan. Model
yang lebih besar memerlukan tenaga untuk menariknya, yang biasanya ditarik oleh
traktor. Mekanisme penyebarannya memanfaatkan energi dari roda penebar taburan
yang ditransmisikan. Pada model yang lebih besar, mekanisme penyebarannya
menggunakan tenaga dari traktor yang ditransmisikan melalui poros power take-off
Secara umum, penebar taburan dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
18
Penebar kotoran (manure spreader) menebar kotoran hewan di lahan sawah dan
lahan kering.
Penebar benih (broadcast seeder) yang dikhususkan untuk menebar benih. Ukuran
celah pada hopper dan sirip pelempar dapat bervariasi bergantung pada ukuran benih
Penebar pupuk (broadcast fertilizer, fertilizer spreader) yang dikhususkan untuk
menebar pupuk kimia. Bahan yang digunakan untuk mengkonstruksi penebar pupuk
dikhususkan memiliki sifat tahan karat karena beberapa jenis pupuk kimia dapat
bersifat korosif terhadap logam.

2.3 Pemupukan
Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam tanah
dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman
agar didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan. Disamping itu pupuk dapat
diberikan melalui batang atau daun sebagai larutan. Pupuk diperlukan apabila tanah
sudah miskin akan zat hara, karena telah lama diusahakan. Cara penempatan pupuk
dan pemberian pupuk dalam tanah yang tepat merupakan hal sangat penting. Agar
pupuk dapat dimanfaatkan tanaman secara baik, pupuk harus berada dalam daerah
perakaran. Pupuk tanaman dapat berbentuk padat, cair atau gas. Pupuk tersebut dapat
diberikan melalui beberapa cara. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan
alat penyebar pupuk. Alat/mesin penyebar pupuk mempunyai bentuk bermacam-
macam.
Konstruksi dari alat tersebut tergantung dari macam pupuk yang akan diberikan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah pupuk yang diberikan antara
lain tanaman yang diusahakan, sifat fisik dan kimia tanah. Pada prinsipnya, antara
jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat beberapa persamaan dalam prinsip

19
kerja. Persamaannya antara lain adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk
atau benih, penutup alur dan tempat pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk
beberapa jenis alat pemupuk yang didorong tenaga manusia atau ditarik hewan atau
traktor prinsip kerjanya sama dengan alat penanaman. Alat/mesin pemupukan di
Indonesia masih belum berkembang. Umumnya pemupukan masih dilakukan secara
tradisional oleh para petani.

2.4 Irigasi
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan
pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat
dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat
yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan
mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun, irigasi juga biasa dilakukan
dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada
tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa
disebut menyiram Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah
banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung
sejak Mesir Kuno.

Peningkatan produksi pertanian tidak terlepas dari pengaturan jumlah air yang
dibutuhkan atau diserap oleh suatu tanaman. Kebutuhan akan jumlah air bagi setiap
tanaman sangatlah bervariasi tergantung pada jenis komoditi, iklim suatu wilayah dan
kondisi tanah daerah setempat. Bila suatu wilayah yang tersedia cukup akan
ketersediaan air maka yang dibutuhkan adalah bagaimana mengelola air tersebut
dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan tanaman agar tidak melebihi atau
kekurangan sedangkan bagi wilayah yang memiliki keterbatasan persediaan air maka
harus dicarikan suatu solusi bagaimana mencari sumber mata air yang lain yang

20
kemudian dibantu oleh pompa untuk memindahkan air tersebut dari sumbernya ke
tempat yang lebih membutuhkan.

2.5 Pemanen
Panen adalah pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang.[1] Istilah ini
paling umum dipakai dalam kegiatan bercocok tanam dan menandai berakhirnya
kegiatan di lahan. Namun, istilah ini memiliki arti yang lebih luas, karena dapat
dipakai pula dalam budi daya ikan atau berbagai jenis objek usaha tani lainnya,
seperti jamur, udang, alga/gulma laut, dan hasil hutan (kayu maupun non-kayu).
Secara kultural, panen dalam masyarakat agraris sering menjadi alasan untuk
mengadakan festival dan perayaan lain. Panen pada masa kini dapat dilakukan
dengan mesin pemanen seperti combine harvester, tetapi dalam budi daya yang masih
tradisional atau setengah trandisional orang masih menggunakan sabit atau
bahkan ani-ani. Panen tanpa mesin merupakan salah satu pekerjaan dalam budi daya
yang paling memakan banyak tenaga kerja. Kegiatan ini dapat langsung diikuti
dengan proses pasca panen atau pengeringan terlebih dahulu.

Metode Panen:

Berdasarkan bagian dari organisme yang dipanen, metode pemanenan dapat dibagi
menjadi beberapa bagian.

Pemanenan keseluruhan
Yaitu mengambil seluruh bagian tubuh individu suatu organisme sehingga individu
tersebut tidak lagi hidup. Pemanenan jenis ini adalah yang paling umum dilakukan di
berbagai aktivitas pertanian. Pada aktivitas budi daya tumbuhan semusim, pemanenan
21
mencabut akar tanaman dari tanah sehingga tanaman kehilangan akses terhadap
nutrisi dari tanah. Setelah itu, tanaman diproses untuk diambil sebagian tubuhnya saja
atau seluruhnya. Pada praktik peternakan yang menghasilkan daging, hewan
disembelih sehingga tidak dapat melanjutkan hidupnya. Daging hewan dibersihkan,
dipisahkan dari bagian yang tidak diinginkan, dan dipotong berdasarkan jenisnya
(untuk hewan besar) sebelum dijual. Pada hewan kecil seperti ikan teri dan lele,
seluruh bagian ikan adalah yang dijual. Pada praktik kehutanan, pemanenan
keseluruhan yaitu memotong pohon dari pangkal batang yang dekat dengan tanah.
Namun beberapa jenis pohon mampu tumbuh kembali dari sisa batang dan akar yang
ada (terubusan).

Pemanenan sebagian
Pada praktik budi daya tumbuhan menahun seperti kelapa sawit dan karet, yang
dipanen bukanlah seluruh bagian tanamannya, melainkan bagian yang dimanfaatkan.
Pada kelapa sawit, yang diambil adalah buahnya. Dengan mengambil buahnya saja,
pohon tidak mati. Begitu pula dengan pohon karet yang diambil hanya getahnya.
Umumnya tanaman perkebunan hanya dipanen sebagian. Pada praktik
peternakan domba, yang dipanen adalah rambutnya (wool) dan domba tetap
dipelihara sampai rambutnya tumbuh kembali. Pada sapi susu, yang dipanen adalah
susunya. Sapi susu hanya akan menghasilkan susu setelah melahirkan anak pertama.

BAB III
PENUUP

A. Kesimpulan

Dengan adanya kemajuan teknologi, kini dikenal berbagai teknologi untuk


membantu manusia dalam mengefisiensikan pekerjaan dan waktu. Dalam bidang
pertanian, dikenal traktor sebagai mesin pengolah tanah. Traktor adalah kendaraan
22
yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah,
atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau
konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan
untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan
kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan menjadi sumber utama mekanisasi
pertanian.

B. Saran

Saran dari pembaca sangat dibutuhkan unuk memperbaiki makalh ini agar menjadi
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Donathus Pakpahan, Lohar Irwanto, Moedjijarto Pratomo, 1982. Alat dan Mesin
Pertanian, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan
Me nengah Kejuruan.
Gunarif Taib, Gumbira Said, Sutedja Wiraatmadja; 1988. Operasi Pengeringan pada
Pengolahan Hasil pertanian. PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

23
Promersberger, W.J; D.W. Priebe; F.E. Bishop. 1979. Modern FarmPower. Reston
Publishing company, Reston, Virginia

LAMPIRAN

PTO traktor yang digunakan untuk Traktor dengan mekanisme penyebar


memutar generator listrik pupuk kandang

24

Traktor penyemprot herbisida


Traktor dengan pemupuk

Traktor yang digunakan untuk


Traktor menarik disc plough yang membuat lubang tanam
merupakan salah satu jenis implemen


Traktor membawa sprayer, dengan
sumber tenaga dari poros PTO Traktor yang digunakan untuk
membuat lubang tanam

25

You might also like