You are on page 1of 12

Program Bantuan dan Penyantunan Sosial

Program ini dimaksudkan untuk memberikan


pelayanan bantuan dan
penyantunan/rehabilitasi, memelihara serta
meningkatkan kesejahteraan sosial golongan-golongan
masyarakat, keluarga dan atau kelompok sosial tertentu
yang tidak dapat menjalankan fungsi sosial- nya
karena berbagai faktor pathologis dan atau faktor non
pathologis. Dengan pelayanan ini diharapkan mereka
dapat dipelihara tingkat kesejahteraan sosialnya serta
ditingkatkan kadar dan mutu kesejah- -
teraan mereka, sehingga akan mampu menjaga
kehidupan dan penghidupannya sendiri sesuai dengan
kelayakan martabat manusia, tanpa ketergantungan
pada pihak lain. Dengan demikian maka golongan
masyarakat ini akan dapat pula diharapkan untuk ikut
serta ber- fungsi dalam kegiatan
pembangunan.
Kegiatan pokok usaha ini antara lain terdiri dari :
(1) bimbingan sosial dan motivasi;
(2) pemberian bantuan perlindungan tempat
tinggal/pernaungan, bantuan penghidupan, dan
bantuan perangsang untuk usaha- usaha
ekonomis produktif;
(3) pemberian pelayanan rehabilitasi -sosial dan
rehabilitasi usaha/ kerja;
(4) bimbingan persiapan darn pelaksanaan penyaluran
pada lapang- an usaha/lapangan kerja; dan
(5) bimbingan pembinaan dan peningkatan
kesejahteraan sosial.
(6) Pelayanan tersebut dilakukan melalui sistem pelayanan
kesejahte- raan sosial secara panti maupun
secara non-panti dan dalam hal-hal tertentu dilakukan pula
secara pemukiman setempat/baru.
(7) Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam lingkup
program ini ada- lah
(1) Bantuan dan Penyantunan Anak Terlantar.
(8) Dalam usaha kesejahteraan sosial ini yang akan dibina
dan diperkembangkan adalah : kesejahteraan anak
terlantar dan atau anak tidak/kurang terurus, melalui
sistem panti (antara lain Panti Asuhan, Panti Petirahan
Anak, Panti Penitipan Anak) dan melalui pelayanan
kesejahteraan anak secara non-panti; pembinaan
kesejahteraan ke- luarga dalam kesatuan dengan
kesejahteraan anak, melalui kegiatankegiatan konsultasi
masalah-masalah sosial-psikologis keluarga dan masalah
anak; serta kegiatan-kegiatan perlindungan atas kesejahte-
raan anak. Dalam Repelita III diharapkan dapat dilakukan
kegiatankegiatan pembinaan dan pengembangan
kesejahteraan anak yang semakin mampu menjangkau
sasaran yang lebih luas.
(2) Bantuan dan Penyantunan Lanjut Usia/Jompo.
(9) Dalam usaha kesejahteraan sosial .ini, yang akan dibina
adalah kesejahteraan sosial para lanjut usia dan atau
jompo, terutama yang terlantar dan atau yang kurang/tidak
terurus, melalui sistem pelayanan kesejahteraan sosial
secara panti (Panti Werdha) maupun secara nonpanti.
Termasuk pula kegiatan-kegiatan pembinaan kerja/usaha
bagi para lanjut usia yang masih potensial, serta
kegiatan-kegiatan rekreasi, kemasyarakatan, dan
pembinaan mental spiritual. Dalam Repelita III diharapkan
kegiatan ini akan semakin diperluas.

(3) Bantuan dan Penyantunan Tuna Sosial.


(10) Dalam usaha kesejahteraan sosial ini rehabilitasi
kesejahteraan sosial mencakup rehabilitasi sosial
bagi para pengemis, gelandangan, dan orang
terlantar, melalui sistem panti, non-panti, dan secara pe-
mukiman setempat/baru; rehabilitasi sosial bagi para tuna
susila an- tara lain melalui sistem panti, non-panti,
dan dimungkinkan pula secara
rehabilitasi/pemukiman setempat; rehabilitasi sosial bagi
para
(11)
(12) 145

(13)
(14)
rem
aja
korb
an
nark
otik
a,
dan
bagi
anak
-
anak
/rem
aja
naka
l;
reha
bili-
tasi
sosi
al
bagi
para
beka
s
nara
pida
na.
Terc
aku
p
pula
dala
m
kegi
atan
ini
usah
a
pen
gem
ban
gan
kese
jaht
eraa
n
sosi
al
para
tuna
sosi
al
yang
suda
h
dire
habi
litas
i
dala
m
kehi
dup
an
mas
yara
kat
umu
m,
anta
ra
lain
mel
alui
peni
ngk
atan
usah
a
ekon
omis
prod
uktif
dan
peni
ngk
atan
ke-
giat
an-
kegi
atan
kem
asya
raka
tan
mer
eka.
(15) Kegiatan rehabilitasi sosial para remaja korban
narkotika dilakukan terutama setelah mereka
mendapatkan pelayanan medis untuk kemu- -
dian dilanjutkan dengan pelayanan rehabilitasi sosial
tersebut, baik melalui sistem panti, non-panti maupun
secara kemasyarakatan. Kegiatan secara
kemasyarakatan ini, terutama di dalam rangka usaha
pencegahan terhadap meluasnya penyalah-gunaan
abat-obatan narko- tika di kalangan para
remaja. Kegiatan rehabilitasi bagi para anak
nakal dan para bekas narapidana dilaksanakan pula
146
secara panti maupun non-panti. Dalam periode
Repelita III diharapkan jangkau- an pelayanan
rehabilitasi sosial ini akan semakin luas.
(4) Bantuan dan Penyantunan cacat dan cacat
veteran.
(16) Dalam usaha kesejahteraan sosial ini akan
dilaksanakan rehabilitasi sosial bagi para cacat tubuh,
rehabilitasi sosial bagi para cacat netra; rehabilitasi
sosial bagi para cacat mental, rehabilitasi sosial bagi
para cacat tuli-bisu, dan penyantunan para cacat
akibat penyakit khronis. Kegiatan-kegiatan tersebut
dilaksanakan melalui sistem panti dan nonpanti.
Tercakup pula kegiatan pengembangan kesejahteraan
sosial bagi para cacat dan cacat veteran yang
telah direhabilitasi, dengan melalui kegiatan
peningkatan usaha ekonomis produktif dan kegiatan-
kegiatan pengembangan kehidupan kemasyarakatan
mereka. Dalam masa Repelita III diharapkan akan
dapat dilaksanakan kegiatan rehabilitasi sosial bagi
para cacat dan cacat veteran yang 1ebih luas.
(5) Bantuan Sosial bagi Keluarga Pahlawan dan
Perintis,/Pejuang
(17) Kemerdekaan.
(18) Dalam usaha kesejahteraan sosial ini akan
dilaksanakan pembinaan kesejahteraan sosial bagi
para keluarga pahlawan, pembinaan kesejahteraan
sosial bagi para perintis/pejuang kemerdekaan dan
keluarganya, pemeliharaan dan pembinaan Makam
Pahlawan dan Taman Makam Pahlawan.
(19) Dalam masa Repelita III diharapkan para
keluarga pahlawan dan perintis/pejuang kemerdekaan
di Indonesia terjangkau oleh usaha ini. Selain
itu, dalam periode Repelita III diharapkan Makam
Pahla- wan dan Taman Makam Pahlawan akan
mendapat perhatian untuk ditingkatkan kondisinya
sehingga menjadi semakin baik.
(6) Perintisan sistem jaminan Kesejahteraan Sosial
Gotong Royong.
(20) Kegiatan yang akan dilaksanakan
meliputi : penelitian dan perin- tisan sistem
jaminan kesejahteraan sosial berdasarkan azas gotong
royong kearah perlindungan dan pemberian bantuan
kesejahteraan sosial, khususnya untuk golongan-
golongan masyarakat/keluargakeluarga yang termasuk
dalam kategori paling miskin/keserakat; penelitian dan
perintisan kearah pengembangan dana jaminan
kesejahteraan sosial dari masyarakat; penelitian dan
perintisan ke arah usaha asuransi kesejahteraan
sosial, khususnya untuk golongan-golongan ma-
syarakat bukan pegawai maupun angkatan bersenjata.
Dalam Repelita III sebagai usaha penelitian dan
perintisan secara terbatas akan diusahakan
penyelenggaraan jaminan kesejahteraan sosial gotong
royong untuk memperoleh data yang lebih lengkap
serta cara-cara penyelenggaraan yang tepat guna
pengembangannya di masa yang akan datang.
(7) Bantuan dan Rehabilitasi Sosial bagi para
Korban Bencana alam dan bencana
lainnya.
a. Dalam usaha kesejahteraan sosial ini akan
dilaksanakan pembinaan kelancaran dan ketertiban
pelaksanaan bantuan kesejahteraan so- sial
darurat atau sementara; pelaksanaan perlindungan
dan pengamanan para- korban dan harta benda

147
masyarakat dan negara/pemerintah; pelaksanaan
rehabilitasi sosial bagi para korban bencana alam;
peningkatan kesejahteraan sosial para korban
bencana alam.
b. Usaha kesejahteraan sosial ini dimaksudkan untuk
memberikan "bantuan tingkat pertama dan darurat"
secara cepat dan tepat bagi para korban
yang sedang mengalami musibah bencana alam
dan atau bencana lainnya. Bagi para korban yang
masih memer- lukan pertolongan lebih
lanjut, program ini juga melaksanakan kegiatan
rehabilitasi sosial bagi para korban bencana alam
dan
(21) atau bencana lainnya. Hal ini dilakukan
antara lain melalui ke- giatan-kegiatan
rehabilitasi sosial di tempat kejadian, pemukiman
setempat, pemukiman baru di daerah setempat dan
pemukiman baru di daerah kepulauan lain
(transmigrasi). Selain itu, usaha tersebut juga
dimaksudkan untuk mengembangkan daerah dan
masyarakat di daerah-daerah rawan bencana alam
dan atau ben- cana lainnya, di dalam
rangka mencegah terjadinya korban-korban serta
mendayagunakan daerah-daerah tersebut bagi
peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat
setempat. Kegiatan ini dilaksana- kan
antara lain dengan meningkatkan kemampuan
masyarakat di daerah-daerah tersebut agar dapat
memiliki kemampuan berswa-daya untuk
mendayagunakan sumber-sumber kesejahteraan
sosial di lingkungannya, serta berswadaya
untuk mengatasi masalah-masa- lah sosial
dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pencegahan
terja- dinya musibah bencana alam dan
atau bencana lainnya.
(22) c. Kegiatan-kegiatan pokok dalam usaha ini antara
lain, ialah :
(1) bimbingan sosial dan motivasi (keluarga,
kelompok sosial atau kesatuan masyarakat);
(2) pembinaan kelancaran dan ketertiban
pelaksanaan bantuan kesejahteraan sosial
darurat dan sementara;
(3) pemberian bantuan penghidupan, perlindungan
tempat tinggal/pemondokan sementara,
stimulan prasarana dan sarana pemukiman
serta stimulan usaha ekonomis produktif;
(4) pelaksanaan rehabilitasi sosial di tempat,
secara pemukiman
(23) setempat, pemukiman baru di
148
daerah lain dan atau pemu-
(24) kiman baru di daerah kepulauan lain/transmigrasi;
(5) bimbingan penyaluran pada lapangan usaha
atau lapangan
(25) kerja;
(6) bimbingan sosial pencegahan dan
penanggulangan bencana alam dan bencana
lainnya;
(7) bimbingan pengembangan kesejahteraan sosial;
(8) rehabilitasi daerah-daerah bencana alam
dikaitkan dengan rencana pengembangan
wilayah, bersama-sama dengan berbagai
instansi yang bersangkutan.
(9)
(10) Dalam periode Repelita III melalui usaha kesejahteraan sosial ini
diharapkan pelaksanaan bantuan kesejahteraan sosial darurat/semen- tara
bagi para korban bencana alam dapat diselenggarakan secara lebih
tertib, terarah, dan efisien. Diharapkan pula, usaha ini akan lebih mampu
menjangkau lebih banyak penderita korban bencana alam di Indonesia, sehingga
para korban bencana alam ini terbebas dari, kemiskinan dan dapat memiliki
kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosialnya. Demikian pula
diharapkan daerah-daerah yang semula rawan bencana alam atau bencana
lainnya akan dapat didayagunakan dan dimanfaatkan bagi kepentingan
kesejahteraan sosial masyarakat setempat dan bagi kepentingan pembangunan
pada umumnya. Selain itu, dengan berkembangnya kemampuan swadaya sosial
masya-rakat di daerah-daerah rawan tersebut, mereka akan lebih mampu
pula meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya sendiri.
(11) Program-program tersebut di atas, di samping menangani masalah
kesejahteraan sosial juga sekaligus secara terpadu menunjang dan
memantapkan pembinaan generasi muda, bimbingan motivasi keluarga
berencana, perbaikan dan peningkatan gizi serta perbaikan perumahan rakyat
dan lingkungan hidup.
(12)

149

You might also like