You are on page 1of 21

PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income

from Abrood)
di mana,
PNB = Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)
PDB = Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
Pendapatan Neto = Pendapatan dari warga negara yang tinggal di
luar negeri dikurangi pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam
negeri

Contoh :
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan
Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia,
pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja
di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.

Maka PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00


+ Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Penghasilan Neto = pendapatan Ali pendapatan Paul = Rp1.000.000,00
Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,
dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:

PNB (GNP) = PDB + Penghasilan Neto


= Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00)
= Rp3.000.000,00

Produk Nasional Neto (PNN)/Net National Product (NNP)

Sering disebut pula Net National Product atas dasar harga pasar yaitu GNP
dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses produksi
selama satu tahun.

Persamaan matematiknya: NNP = GNP - Depresiasi


Contoh:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar
rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar maka:
NNP = 2.007.191,1 104.337,9
= 1.902.853,2 milliar

Pendapatan Nasional Neto/Net National Income (NNI)

Juga sering disebut Net National Product (NNP) atas dasar biaya faktor
produksi atau Pendapatan Nasional Neto atau Net National Income (NNI)
adalah NNP dikurangi pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah, atau
jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan:

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


1
NNI = GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung
Contoh:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar
rupiah, sedangkan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar dan
pajak tidak langsung dikurangi subsidi sebesar 85.272,2 milliar maka:
NNI = 2.007.191,1 104.337,9 85.272,2
= 1.817.519 milliar

Pendapatan Perseorangan/Personal Income (PI)

Personal Income adalah pendapatan yang diterima oleh setiap lapisan


masyarakat dalam satu tahun. Pendapatan nasional tidak semuanya diterima
oleh pemilik faktor produksi karena ada sebagian pendapatan yang tidak
dibagikan antara lain: laba yang ditahan, pajak perseorangan, iuran jaminan
sosial dan transfer payment/bantuan sosial (misalnya untuk masyarakat
miskin, penyandang cacat, veteran, dan lain-lain).

Rumusan untuk menghitung PI adalah:


PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan
sosial + transfer payment)

Pendapatan Disposibel/Disposible Income (DI)

Disposible Income adalah Personal Income setelah dikurangi pajak langsung


(misalnya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan
sebagainya). Disposible income merupakan pendapatan yang siap
digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun ditabung.

Rumusan untuk menghitung DI adalah: DI = PI - Pajak Langsung

Tabungan (saving) yang disimpan di lembaga keuangan resmi (Bank) akan


dapat menambah pendapatan nasional karena, saving ini akan dimanfaatkan
untuk investasi, lewat investasi inilah pendapatan nasional dapat meningkat.

Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat
seperti di bawah ini:

GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DI

PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri


PNB (GNP) = PDB + Penghasilan Neto
NNP = GNP Depresiasi
NNI = GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


2
PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan
sosial + transfer payment)
DI = PI - Pajak Langsung

Indeks harga Konsumen (IHK) merupakan persentase yang digunakan


untuk menganalisis tingkat/ laju inflasi. IHK juga merupakan indikator yang
digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi di Indonesia.

Di mana,
Pn = Harga sekarang
Po = Harga pada tahun dasar

Contoh:
Harga untuk jenis barang tertentu pada tahun 2005 Rp10.000,00 per unit,
sedangkan harga pada tahun dasar Rp8.000,00 per unit maka indeks harga
pada tahun 2005 dapat dihitung sebagai berikut.

Ini berarti pada tahun 2005 telah terjadi kenaikan IHK sebesar 25% dari
harga dasar yaitu 125-100 (sebagai tahun dasar). Sedangkan untuk
menghitung tingkat inflasi digunakan rumus sebagai berikut.

Dimana,
IHKn = Indeks Harga Konsumen periode ini
IHKo = Indeks Harga Konsumen periode lalu

Contoh:
Pada guntingan berita di atas Kepala BPS Choiril Maksum mengemukakan
kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Oktober 2005
[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)
3
mencatat inflasi 28,57. Terjadi kenaikan indeks dari 127,91 pada September
2005 menjadi 164,45% pada bulan Oktober 2005. Dikatakan pada berita
tersebut terjadi inflasi sebesar 28,57% dari bulan September 2005 sampai
Oktober 2005. Bagaimana kita menghitung angka 28,57%?

Jadi jelas bahwa angka 28,57 % tersebut dihitung dengan rumus di atas.
Ingat : Inflasi selalu dinyatakan dengan % tetapi indeks tidak dinyatakan
dengan %.

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL


1. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu.
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ]
2. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage,
interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu
periode.
Y=r + w + i +p
3. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
seluruh rumah tangga ekonomi (RTK, RTP, RTG, RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama
satu tahun.
Y = C + I + G + (X M)

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


4
1. PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN
JASA.

N
o Ditinjau dari segi Perusahaan dagang Perusahaan Jasa

Membeli dan menjual Memberikan pelayanan


1 Kegiatannya barang dagangan jasa

Hasil penjualan barang


2 Pendapatannya dagang Hasil penjualan jasa

Bahan Beban penjualan dan Beban usaha dan


3 operasionalnya beban administrasi umum beban luar usaha

AKUN AKUN KHUSUS YANG DIJUMPAI DALAM PERUSAHAAN DAGANG


Dalam perusahaan dagang, akun-akun yang biasanya dijumpai antara lain :
1. Akun Pembelian adalah akun yang digunakan untuk membeli barang
dagangan baik secara tunai maupun secara kredit.
2. Akun Penjualan adalah akun yang digunakan untuk menjual barang
dagangan baik secara tunai maupun secara kredit.
3. Akun Retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun untuk
mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak
atau tidak sesuai dengan pesanan.
4. Akun Retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun untuk
menerima kembali sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak
atau tidak sesuai dengan pesanan.
5. Akun Utang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya utang
dagang dan pelunasan kewajiban atas pembelian secara kredit.
6. Akun Piutang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya piutang
dagang dan penerimaan pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


5
7. Akun Potongan pembelian adalah akun untuk mencatat potongan yang
diterima pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.
8. Akun Potongan penjualan adalah akun untuk mencatat potongan yang
diberikan oleh penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa
potongan
9. Akun Beban angkut pembelian adalah akun untuk mencatat timbulnya
beban angkut yang ditanggung pembeli.
10. Akun Beban angkut penjualan adalah akun untuk mencatat beban angkut
untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.

SYARAT PENYERAHAN BARANG DAN SYARAT PEMBAYARAN


BARANG
Barang dagangan yang diserahkan kepada pembeli atau konsumen dapat dilakukan dengan
syarat-syarat sebagai berikut :
1. FOB Shipping Point (franco gudang penjual) artinya beban angkut
barang sejak dari gudang penjualan sampai dengan gudang pembelian menjadi
tanggungjawab pembeli.
2. FOB Distinationt Point (franco gudang pembeli) artinya beban
angkutan barang sejak dari gudang sampai dengan gudang pembeli menjadi
tanggungjawab penjual.

Sedangkan syarat pembayaran barang dapat dilakukan sebagai berikut :


1. Tunai atau kontan artinya pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi.
2. n/30 artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah
terjadinya transaksi.
3. n/EOM (End of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat akhir
bulan.
4. n/10 EOM artinya pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari setelah
akhir bulan.
5. 2/10,n/30 artinya bila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari atau
kurang setelah tanggal transaksi, terdapat potongan 2%, jangka waktu kredit 30
hari.

PENCATATAN TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN DAGANG.


Ada 2 metode pencatatan traksaksi yang berhubungan dengan perusahaan dagang, yaitu :
Metode phisik atau periodik, artinya pencatatan yang berkaitan dengan barang
dagangan tidak dilakukan secara kontinve, sehingga persediaan barang dagangan
akhirnya dihitung secara fisik yang ada digudang.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


6
N
o Transaksi Jurnal Umum

Pembelian Rp. xxx


Kas / Utang dagang Rp.
1. Pembelian barang dagangan xxx

Pengiriman kembali barang Kas / Utang dagang Rp. xxx


dagangan yang telah dibeli (retur Retur pembelian dan PH Rp.
2. pembelian) xxx

Kas / Piutang dagang Rp. xxx


Penjualan Rp.
3. Penjualan barang dagangan xxx

Retur penjualan dan PH Rp. xxx


Penerimaan kembali barang yang Kas / Piutang dagang Rp.
4. telah dijual (retur penjualan) xxx

Beban angkut pembelian Rp. xxx


Pembayaran biaya angkut barang Kas Rp.
5. yang dibeli xxx

Beban angkut penjualan Rp. xxx


Pembayaran beban angkut Kas Rp.
6. barang yang dijual xxx

Utang dagang Rp. xxx


Pembayaran utang dagang tanpa Kas Rp.
7. adanya potongan xxx

8. Pembayaran utang dagang Utang dagang Rp. xxx


dengan adanya potongan Kas Rp.

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


7
xxx
Potongan pembelian Rp.
xxx

Kas Rp. xxx


Penerimaan pelunasan piutang Piutang dagang Rp.
9. tanpa potongan xxx

Penerimaan pelunasan piutang Kas Rp. xxx


dengan potongan Potongan penjualan Rp. xxx
1 Piutang dagang Rp.
0. xxx

Metode perpetual atau permanen terus-menerus, artinya pencatatan yang


berkaitan dengan barang dagangan dilakukan secara kontinve, sehingga bila terjadi
pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan
akan mengurangi persediaan barang dagangan.

Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :

N
o Transaksi Jurnal Umum

Persediaan barang dagangan Rp. xxx


Kas / Utang dagang Rp.
1. Pembelian barang dagangan xxx

Pengiriman kembali barang Kas / Utang dagang Rp. xxx


dagangan yang telah dibeli (retur Persediaan barang dagangan
2. pembelian) Rp. xxx

3. Penjualan barang dagangan Kas / Piutang dagang Rp. xxx


Penjualan Rp.
xxx

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


8
Harga pokok penjualan Rp. xxx
Persediaan barang dagangan
Rp. xxx

Retur penjualan dan PH Rp. xxx


Kas / Piutang dagang Rp.
xxx
Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Penerimaan kembali barang yang Harga pokok penjualan Rp.
4. telah dijual (retur penjualan) xxx

Persediaan barang dagangan Rp. xxx


Pembayaran biaya angkut barang Kas Rp.
5. yang dibeli xxx

Beban angkut penjualan Rp. xxx


Pembayaran beban angkut Kas Rp.
6. barang yang dijual xxx

Utang dagang Rp. xxx


Pembayaran hutang dagang Kas Rp.
7. tanpa adanya potongan xxx

Utang dagang Rp. xxx


Kas Rp.
xxx
Pembayaran utang dagang Persediaan brg dagangan Rp.
8. dengan adanya potongan xxx

Kas Rp. xxx


Penerimaan pelunasan piutang Piutang dagang Rp.
9. tanpa potongan xxx

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


9
Kas Rp. xxx
Potongan penjualan Rp. xxx
1 Penerimaan pelunasan piutang Piutang dagang Rp.
0. dengan potongan xxx

JURNAL KHUSUS
Jurnal khususadalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang
bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agara dapat bekerja
secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akutansi perusahaan dagang
ada 4 macam:
1. Jurnal Penerimaan Kas (JKM), untuk mencatat transaksi penerimaan
kas.
2. Jurnal Pengeluaran Kas (JKK), untuk mencatat transaksi pengeluaran
kas.
3. Jurnal Pembelian (JB), untuk mencatat transaksi pembelian barang
dagangan dan aktiva lain secara kredit.
4. Jurnal penjualan (JP), untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagangan secara kredit.
Disamping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap
mempuyai Jurnal Umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam
jurnal khusus yang tersedia.

Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus dapat dilakukan sebagai


berikut :

Pencatatan

Jurnal Khusus Akun didebit Akun dikredit

1. Jurnal Kas dan Potongan Penjualan Penjualan, Piutang dagang,


penerimaan kas
Serba-serbi / rekening lain
(Pendapatan, Retur pembelian,

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


10
utang bank dan sebagainya)

Pembelian, Utang dagang,


Serba-serbi / rekening lain
1. Jurnal
pengeluaran (Beban, Perlengkapan,
kas Peralatan, retur penjualan dsb) Kas dan Potongan Pembelian

Pembelian, Serba-serbi /

1. Jurnal rekening lain (Perlengkapan,


pembelian Peralatan dan aktiva lainnya) Utang dagang

1. Jurnal
penjualan Piutang dagang Penjualan

Utang dagang, Retur Piutang dagang, Retur


1. Jurnal
umum / penjualan, dan Akun lain yang pembelian dan Akun lain yang
memorial perlu didebit perlu dikredit

BUKU BESAR PEMBANTU


Buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci namanama pelanggan beserta
jumlahnya. Selanjutnya buku besar utama merupakan perkiraan kontrol atau perkiraan
pengendali dan buku besar pembantu merupakan rincian dari perkiraan kontrol. Bentuk
buku pembantu sama dengan bentuk buku besar utama.
Terdapat tiga macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain :
1. Buku besar pembantu piutang, adalah buku tempat mencatat rincian
piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur. Sumber pencatatan
buku pembantu piutang berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan
piutang dan dapat berasal dari Jurnal Penjualan, Jurnal Umum dan Jurnal
Penerimaan Kas
2. Buku besar pembantu utang, adalah buku tempat mencatat rincian
utang perusahaan menurut nama kreditur. Sumber pencatatan buku pembantu
utang berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan utang dan dapat
berasal dari Jurnal Penmbelian, Jurnal Umum dan Jurnal Pengeluaran Kas
3. Buku besar pembantu persediaan, adalah buku tempat mencatat
secara rinci persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit,
maupun harga pokok secara keseluruhan. Sumber pencatatan buku pembantu

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


11
persediaan berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan persediaan
barang dan dapat berasal dari Jurnal Penjualan, Jurnal pembelian, Jurnal
Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas dan Jurnal Umum

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG


Untuk menyusun jurnal penyesuaian perusahaan dagang sama dengan penyusunan
jurnal penyesuaian perusahaan jasa, hanya dalam perusahaan dagang masih terdapat
jurnal penyesuaian untuk Persediaan Barang Dagangan, yang dapat disusun sebagai
berikut :

N
o Macam Penyesuaian Jurnal Penyesuaian

Pemakaian perlengkapan
a. (Jumlah yang disesuai - Beban perlengkapan Rp. xxx

kan adalah jumlah yang


terpakai) Perlengkapan Rp. xxx

b. Piutang Piutang Rp. xxx


pendapatan/pendapatan yang
masih harus diterima Pendapatan .. Rp. xxx

Utang beban/beban yang


c. masih harus dibayar Beban . .. Rp. xxx

Utang . Rp. xxx

Utang
pendapatan/pendapatan
d. diterima di muka

1) Saat penerimaan dicatat . diterima di muka Rp. xxx

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


12
sebagai utang (jumlah Yang
disesuaikan adalah jumlah
yang sudah terlampaui) Pendapatan . Rp. xxx

2) Saat penerimaan dicatat Pendapatan . Rp. xxx


sebagai pendapatan (jumlah
yang disesuaikan adalah
jumlah yang belum . diterima
terlampaui) di muka Rp. xxx

e. Beban dibayar di muka

1) Saat pembayaran dicatat Beban . Rp. xxx


sebagai harta (jumlah Yang
disesuaikan adalah jumlah . dibayar di
yang sudah terlampaui) muka Rp. xxx

2) Saat pembayaran dicatat . dibayar di muka Rp. xxx


sebagai beban (jumlah Yang
disesuaikan adalah jumlah
yang belum terlampaui) Beban . Rp. xxx

Kerugian piutang/piutang Beban kerugian


f. yang tidak tertagih piutang Rp. xxx

Cadangan kerugian
piutang Rp. xxx

g. Penyusutan aktiva tetap Beban penyusutan AT Rp. xxx

Akumulasi penyusutan
AT Rp. xxx

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


13
h. Persediaan Barang Dagangan

1) Metode/Pendekatan
Ikhtisar L/R Ikhtisar L/R Rp. xxx

Persed.barang dagangan
(awal) Rp. xxx

Persed.barang
dagangan (akhir) Rp. xxx

Ikhtisar L/R Rp. xxx

2) Metode/Pendekatan Harga
pokok penjualan Harga pokok penjualan Rp. xxx

Persed.barang dagangan
(awal) Rp. xxx

Pembelian Rp. xxx

Beban angkut
pembelian Rp. xxx

Persed.barang
dagangan (akhir) Rp. xxx

Retur pembelian dan


PH Rp. xxx

Potongan
pembelian Rp. xxx

Harga pokok penjualan Rp. xxx

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


14
KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG UNTUK AKUN IKHTISAR R/L DAN
AKUN HARGA POKOK PENJUALAN

Salah satu dari jurnal penyesuaian adalah jurnal penyesuaian untuk persediaan barang
dagangan. Untuk membuat jurnal penyesuaian dapat menggunakan dua metode, yaitu
metode ikhtisar laba/rugi dan metode harga pokok penjualan, maka dalam pencatatannya
dapat dikemukakan sebagai berikut :

Untuk Akun Ikhtisar Laba/Rugi


Jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada kolom ayat penyesuaian harus dipindahkan ke kolom
neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit (tersendiri) dan sebelah kredit
(tersendiri) sesuai dengan jumlahnya masingmasing.

Na NS AP NSD L/R Neraca


ma
Perk
iraa
n D K D K D K D K D K

Ikhti
sar
laba
/rugi Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx

Untuk Akun Harga Pokok Penjualan


Jumlah akun harga pokok penjualan sebelah debit dan kredir pada kolom ayat
penyesuaian, dicari selisihnya. Selisih (saldo) tersebut dipindahkan ke kolom neraca
saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit.

Nam NS AP NSD L/R Neraca

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


15
a
Perki
raan D K D K D K D K D K

Harg
a
poko
k
penj. Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG


Laporan keungan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan
suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud
memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal yang terjadi dalam rumah
tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Pada
umumnya laporan keuangan meliputi laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan
neraca.

Laporan Laba/Rugi (Income Statement)


Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir
periode akuntansi.
Penyajian laporan laba/rugi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tahap langsung ( single
step) dan bentuk bertahap (multiple step).
Penyajian laporan laba/rugi secara singkat sebagai berikut :

PD ________________________
Laporan laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 200___

Penjualan Rp.
Retur penjualan dan Potongan penjualan Rp -
Penjualan bersih Rp

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


16
Harga Pokok Penjualan Rp
. -
Laba kotor Rp
Beban Usaha (Beban penjualan & Beban admi. dan umum) Rp
-
Laba usaha Rp
Pendapatan di luar usaha Rp +
Rp
Beban di luar usaha Rp -
Laba bersih sebelum pajak Rp
Pajak penghasilan Rp -
Laba bersih setelah pajak Rp

===========
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal.
Hal-hal yang diperhitungkan dalam penyusunan laporan perubahan modal adalah sebagai
berikut

1. Besar modal awal periode


2. Besar laba atau rugi usaha
3. Besar pengambilan pribadi pemilik atau prive
4. Besar investasi tambahan dari pemilik
5. Besar modal akhir periode
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan,
persekutuan, atau firma, sedangkan untuk perusahaan berbentuk perseorangan terbatas
(PT) istilahnya adalah laporan laba ditahan atau Return Earning Statement.
Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode,
yaitu laporan tentang besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Penyusunan laporan
necara pada perusahaan dagang caranya sama seperti menyusun laporan neraca dalam
perusahaan jasa dan disusun sesuai dengan tingkat likuiditasnya
Ada dua cara menghitung Laba / Rugi dalam Akuntansi :

Pendapatan terdiri dari :


[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)
17
1. Penjualan
2. Pendapatan lain-lain
Beban terdiri dari :
1. Retur penjualan dan Potongan penjualan
2. Harga pokok penjualan
3. Beban penjualan
4. Beban administrasi
5.
6.
7. Beban lain-lain
8. Pajak penghasilan
A. Laba / Rugi = Pendapatan Beban
B. Dari laporan perubahan modal :

Modal awal Rp
Laba bersih Rp +
Rp
Prive pemilik Rp
Modal akhir Rp
==========

K. PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN (Cost of Goods Sold)


Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) adalah harga pokok dari barang-barang yang
telah laku dijual selama periode tertentu.
Dalam menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan unsur-unsurnya :
1. Persediaan Barang Dagangan awal (+)
2. Pembelian (+)
3. Beban angkut pembelian (+)
4. Retur pembelian dan Pengurangan harga ()
5. Potongan pembelian ()
6. Persediaan Barang Dagangan akhir ()

Contoh :
Diketahui data akuntansi per 31 Desember 2007 sebagai berikut :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


18
Pembelian Rp 75.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir)Rp 12.500.000,00
Diminta : Hitunglah besarnya HPP !

Jawab :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00 (+)
Pembelian Rp 75.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 ()
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 ()
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dag. (akhir) Rp 12.500.000,00 ()
Harga Pokok Penjualan Rp 74.500.000,00
===============

JURNAL PENUTUP (CLOSING ENTRY)


Jurnal Penutup adalah ayat jurnal untuk mengenolkan saldo perkiraan sementara, jika
perusahaan ingin mengetahui laba atau rugi usaha selama satu periode. Sumber
penyusunan ayat jurnal penutup berasal dari kertas kerja kolom rugilaba.
Prosedur penyusunan jurnal penutup dilakukan dengan urutan sebagai
berikut :

Menutup akun Jurnal Penutup

Pendapatan
1. Pendapatan Ikhtisar L/R Rp xxx Rp xxx

Ikhtisar L/R
2. Beban Beban-beban Rp xxx Rp xxx

3. Ikhtisar Laba Rugi Ikhtisar L/R Rp


[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)
19
jika diperoleh
Laba
Laba diperoleh
apabila Ikhtisar L/R
K>D Modal pemilik xxx Rp xxx

4. Ikhtisar Laba Rugi Rp xxx


jika diderita rugi
Laba diperoleh
apabila Ikhtisar L/R Modal pemilik
D>K Ikhtisar L/R Rp xxx

Modal pemilik
5. Pengambilan prive Prive pemilik Rp xxx Rp xxx

JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (Reversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang
dilakukan pada awal periode berikutnya. Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian
dilakukan penyusunan jurnal pembalik. Bentuk Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal
pembalik sebagai berikut :

Jurnal penyesuaian
tentang Bentuk Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik yang dibuat

Beban .. Rp Utang . Rp
xxx xxx
Utang Beban .
1. Utang beban Rp xxx Rp xxx

2. Piutang Piutang . Rp Pendapatan.. . Rp xxx


pendapatan xxx Piutang

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


20
Pendapatan
Rp xxx Rp xxx

3. Beban dibayar di .. dibayar di muka Rp Beban.. .. Rp


muka saat xxx xxx
membayar dicatat Beban dibayar di muka
sebagai beban Rp xxx Rp xxx

4. Pendapatan
diterima
di muka saat Pendapatan Rp diterima di muka Rp
Menerima xxx xxx
dicatat sebagai diterima di muka Pendapatan
pendapatan Rp xxx Rp xxx

[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)


21

You might also like