Professional Documents
Culture Documents
from Abrood)
di mana,
PNB = Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)
PDB = Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
Pendapatan Neto = Pendapatan dari warga negara yang tinggal di
luar negeri dikurangi pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam
negeri
Contoh :
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan
Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia,
pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja
di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
Sering disebut pula Net National Product atas dasar harga pasar yaitu GNP
dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses produksi
selama satu tahun.
Juga sering disebut Net National Product (NNP) atas dasar biaya faktor
produksi atau Pendapatan Nasional Neto atau Net National Income (NNI)
adalah NNP dikurangi pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah, atau
jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan:
Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat
seperti di bawah ini:
Di mana,
Pn = Harga sekarang
Po = Harga pada tahun dasar
Contoh:
Harga untuk jenis barang tertentu pada tahun 2005 Rp10.000,00 per unit,
sedangkan harga pada tahun dasar Rp8.000,00 per unit maka indeks harga
pada tahun 2005 dapat dihitung sebagai berikut.
Ini berarti pada tahun 2005 telah terjadi kenaikan IHK sebesar 25% dari
harga dasar yaitu 125-100 (sebagai tahun dasar). Sedangkan untuk
menghitung tingkat inflasi digunakan rumus sebagai berikut.
Dimana,
IHKn = Indeks Harga Konsumen periode ini
IHKo = Indeks Harga Konsumen periode lalu
Contoh:
Pada guntingan berita di atas Kepala BPS Choiril Maksum mengemukakan
kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Oktober 2005
[Ekonomi] Facebook / Email : bimbel_sukses@yahoo.com (08128937899)
3
mencatat inflasi 28,57. Terjadi kenaikan indeks dari 127,91 pada September
2005 menjadi 164,45% pada bulan Oktober 2005. Dikatakan pada berita
tersebut terjadi inflasi sebesar 28,57% dari bulan September 2005 sampai
Oktober 2005. Bagaimana kita menghitung angka 28,57%?
Jadi jelas bahwa angka 28,57 % tersebut dihitung dengan rumus di atas.
Ingat : Inflasi selalu dinyatakan dengan % tetapi indeks tidak dinyatakan
dengan %.
N
o Ditinjau dari segi Perusahaan dagang Perusahaan Jasa
N
o Transaksi Jurnal Umum
JURNAL KHUSUS
Jurnal khususadalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang
bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agara dapat bekerja
secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akutansi perusahaan dagang
ada 4 macam:
1. Jurnal Penerimaan Kas (JKM), untuk mencatat transaksi penerimaan
kas.
2. Jurnal Pengeluaran Kas (JKK), untuk mencatat transaksi pengeluaran
kas.
3. Jurnal Pembelian (JB), untuk mencatat transaksi pembelian barang
dagangan dan aktiva lain secara kredit.
4. Jurnal penjualan (JP), untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagangan secara kredit.
Disamping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap
mempuyai Jurnal Umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam
jurnal khusus yang tersedia.
Pencatatan
Pembelian, Serba-serbi /
1. Jurnal
penjualan Piutang dagang Penjualan
N
o Macam Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
Pemakaian perlengkapan
a. (Jumlah yang disesuai - Beban perlengkapan Rp. xxx
Utang
pendapatan/pendapatan
d. diterima di muka
Cadangan kerugian
piutang Rp. xxx
Akumulasi penyusutan
AT Rp. xxx
1) Metode/Pendekatan
Ikhtisar L/R Ikhtisar L/R Rp. xxx
Persed.barang dagangan
(awal) Rp. xxx
Persed.barang
dagangan (akhir) Rp. xxx
2) Metode/Pendekatan Harga
pokok penjualan Harga pokok penjualan Rp. xxx
Persed.barang dagangan
(awal) Rp. xxx
Beban angkut
pembelian Rp. xxx
Persed.barang
dagangan (akhir) Rp. xxx
Potongan
pembelian Rp. xxx
Salah satu dari jurnal penyesuaian adalah jurnal penyesuaian untuk persediaan barang
dagangan. Untuk membuat jurnal penyesuaian dapat menggunakan dua metode, yaitu
metode ikhtisar laba/rugi dan metode harga pokok penjualan, maka dalam pencatatannya
dapat dikemukakan sebagai berikut :
Ikhti
sar
laba
/rugi Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx
Harg
a
poko
k
penj. Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx
PD ________________________
Laporan laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 200___
Penjualan Rp.
Retur penjualan dan Potongan penjualan Rp -
Penjualan bersih Rp
===========
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal.
Hal-hal yang diperhitungkan dalam penyusunan laporan perubahan modal adalah sebagai
berikut
Modal awal Rp
Laba bersih Rp +
Rp
Prive pemilik Rp
Modal akhir Rp
==========
Contoh :
Diketahui data akuntansi per 31 Desember 2007 sebagai berikut :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00
Jawab :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00 (+)
Pembelian Rp 75.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 ()
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 ()
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dag. (akhir) Rp 12.500.000,00 ()
Harga Pokok Penjualan Rp 74.500.000,00
===============
Pendapatan
1. Pendapatan Ikhtisar L/R Rp xxx Rp xxx
Ikhtisar L/R
2. Beban Beban-beban Rp xxx Rp xxx
Modal pemilik
5. Pengambilan prive Prive pemilik Rp xxx Rp xxx
JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (Reversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang
dilakukan pada awal periode berikutnya. Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian
dilakukan penyusunan jurnal pembalik. Bentuk Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal
pembalik sebagai berikut :
Jurnal penyesuaian
tentang Bentuk Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik yang dibuat
Beban .. Rp Utang . Rp
xxx xxx
Utang Beban .
1. Utang beban Rp xxx Rp xxx
4. Pendapatan
diterima
di muka saat Pendapatan Rp diterima di muka Rp
Menerima xxx xxx
dicatat sebagai diterima di muka Pendapatan
pendapatan Rp xxx Rp xxx