You are on page 1of 16

TUGAS MANAJEMEN TAMBANG

DISUSUN OLEH:
HANDI AKBAR (D1101141022)
INDRY AGNESTY (D1101141026)
YANG BARO DINTARUNG (D1101141033)
ARIE MEIDIYANTO (D1101141036)
MUHAMMAD SYARIF HIDAYATULLAH (D1101141039)
REGYE NURALAM (D1101141040)

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
Pendekatan Sistem dalam Teori Organisasi

Cakupan teori organisasi sesungguhnya sangat luas, sehingga tidak


mengherankan jika studi mengenai organisasi dapat dilakukan menurut berbagai
sudut pandang yang berbeda. Sebagai konsekuensinya, kemudian muncul
bermacam-macam pendekatan dalam teori organisasi, yang masing-masing sangat
dipengaruhi oleh cara yang digunakan untuk meninjau masalah organisasi.
Keseluruhan pendekatan ini, paling tidak dapat dipisahkan menjadi tiga macam,
yaitu pendekatan klasik, pendekatan neo klasik, dan pendekatan modern.

Pendekatan klasik yang diilhami oleh konsep Taylor pada tahun 1919,
mengajarkan bahwa dalam suatu organisasi, perlu diadakan pembatasan secara
tegas antara kegiatan pelaksanaan atau operasional dengan tugas-tugas manajerial.
Dengan kata lain, para pekerja seperti tukang-tukang atau operator mesin, hanya
bertugas sebagai pelaksana saja, sementara tugas untuk merencanakan metode
kerja, pengorganisasian atau pengkoordinasian selalu dilakukan oleh pihak
manajemen. Hal ini dimaksudkan agar kedua kelompok karyawan tadi akan
menjadi lebih ahli dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu, keuntungan
yang bisa diraih dengan sistem kerja ini adalah terbukanya kesempatan untuk
menetapkan waktu baku bagi setiap pekerja untuk menyelesaikan suatu tugas.
Namun keberatannya, pekerja diperlakukan sebagai mesin, dalam arti bekerja
secara mekanistis menurut suatu metode kerja tertentu, tanpa kebebasan untuk
memilih cara kerja sendiri yang dianggap lebih sesuai dengan karakteristik yang
dimilikinya.

Pada tahap berikutnya, pendekatan neo klasik muncul sebagai akibat dari
serangkaian percobaan yang dilakukan Elton Mayo antara tahun 1927 hingga
1932. Pendekatan ini sering disebut juga sebagai pendekatan Human Relations
karena perhatiannya terpusat pada aspek hubungan antar manusia dalam
organisasi. Pendekatan ini bertumpu pada beberapa prinsip sebagai berikut :

a. Organisasi adalah suatu sistem sosial dimana hubungan antara para


anggotanya merupakan interaksi sosial.
b. Interaksi sosial itu menyebabkan munculnya kelompok non formal dalam
organisasi, yang memiliki norma sendiri dan berlaku serta menjadi
pegangan bagi seluruh anggota kelompok.
c. Interaksi sosial tersebut perlu diarahkan agar pengaruhnya positif bagi
prestasi individu maupun kelompok. Karena itu diperlukan saluran
komunikasi yang efektif yang memudahkan untuk mengarahkan interaksi
sosial antar anggota demi peningkatan prestasi.
d. Kelompok-kelompok non formal tersebut bisa saja mempunyai tujuan
yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu, pola
kepemimpinan yang hanya memperhatikan struktur formal perlu
dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja agar
tujuan kelompok non formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan
sosial disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya
ikatan sosial yang baik dalam organisasi.

Adapun pendekatan modern secara tegas menyatakan bahwa yang


dimiliki saat ini bukanlah teori mengenai organisasi, tetapi cara berpikir (way of
thinking) mengenai organisasi, cara melihat dan menganalisa secara lebih tepat
dan mendalam, yang dilakukan melalui keteraturan (regularitas) perilaku
organisasi, yang hanya berlaku untuk suatu lingkungan atau kondisi tertentu.
Dengan demikian kumpulan fakta bukanlah organisasi. Input yang diberikan oleh
organisasi seringkali sumbernya dikuasai oleh organisasi lain yang terdapat pada
lingkungannya, sehingga organisasi terpaksa mempunyai ketergantungan sumber
terhadap lingkungannya. Jika tingkat ketergantungan ini tidak terlalu besar seperti
yang terjadi pada lingkungan Tenang Acak, maka organisasi tidak perlu terlalu
memperhatikan lingkungannya dan dapat memusatkan perhatiannya terhadap
kegiatan produksi. Tetapi apabila ketergantungan itu sangat besar, organisasi perlu
beradaptasi terhadap ketergantungan tersebut, dan melakukan tindakan-tindakan
yang sesuai untuk menguranginya.

Dalam kaitan ini, terdapat dua cara adaptasi yang dapat dilakukan oleh
organisasi. Cara pertama adalah melalui perubahan internal, yaitu dengan
menyesuaikan struktur internal organisasi, pola kerja, perencanaan dan aspek
internal lainnya terhadap karakteristik lingkungan. Sedangkan cara kedua adalah
dengan berusaha untuk menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga
menguntungkan bagi organisasi.

Bentuk-Bentuk Organisasi

Tipe atau bentuk organisasi yang kita saksikan selama ini, sangat bervariasi
dan berbeda-beda tergantung dari aspek atau sudut pandang masing-masing. Dari
sisi kepemilikan dan pengelolanya, terdapat organisasi swasta dan organisasi
pemerintah. Dilihat dari bidang kegiatannya dapat dibedakan antara organisasi
politik, sosial, pemuda, dan lain-lain. Akan tetapi, berdasarkann tinjauan dari segi
wewenang, tanggung jawab, serta hubungan kerja dalam organisasi, dapat
dikemukakan adanya empat tipe atau bentuk organisasi, yaitu :

1.Organisasi Garis (line organization)

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk


organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan
dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan
yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing
dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering
disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam
organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun
tetangga.
a. Memiliki ciri-ciri:
b. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu
garis wewenang
c. Jumlah karyawan sedikit
d. Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
e. Belum terdapat spesialisasi
f. .Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab

penuh atas segala bidang pekerjaan


g. Struktur organisasi sederhana dan stabil
h. Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
i. Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
j. Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
k. Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
l. Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
m. Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
n. Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
o. .Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung
berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat
dimengerti dan dilaksanakan
p. Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
q. Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
r. Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-
bakat pimpinan.
s. Adanya penghematan biaya
t. Pengawasan berjalan efektif
u. Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
v. Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan

tujuan organisasi
w. Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
x. .Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor,
cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
y. Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk
mengabil inisiatif sendiri
z. Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
aa. Kurang tersedianya staf ahli

2. Organisasi Lini dan Staff


Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan
tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana
staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data
informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
1.Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
2.Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
3.Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
4.Jumlah karyawan banyak
5.Organisasi besar, bersifat komplek
6.Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
1.Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2.Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
3.Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan
pada organisasi besar maupun kecil.
4.Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat
bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5.Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6.Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan
spesialisasinya
7.Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8.Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
1.Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah
dan bantuan nasihat
2.Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling
mengenal
3.Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing
menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
4.Pimpinan lini mengabaikan advis staf
5.Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat
garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam
menjalankan wewenang
6.Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
7.Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga
menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
8.Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan
staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga
menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

3. Organisasi Fungsional
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan
sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian
kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki ciri-ciri:
1.Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
2.Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
3.Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
4.Target-target jelas dan pasti
5.Pengawasan ketat
6.Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
1.Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
2.Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
3.Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
4.Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga
berjalan lancar dan tertib
5.Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi
yang sama biasanya cukup tinggi.
6.Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
1.Pekerjaan seringkali sangat membosankan
2.Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke
bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi
sendiri saja
3.Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga
koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

4. Organisasi Lini dan Fungsional


Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan
tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan
wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang
pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit
terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki ciri-ciri:
Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang
bersifat bantuan.
1.Terdapat spesialisasi yang maksimal
2.Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
1.Solodaritas tinggi
2.Disiplin tinggi
3.Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
4.Pekerjaan pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan keburukannya adalah :
1.Kurang fleksibel dan tour of duty
2.Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan
oleh lebih dari satu orang
3.Spesiaisasi memberikan kejenuhan

5. Organisasi Lini, Fungsional dan Staff


Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi
berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
1.Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
2.Jumlah karyawan banyak.
3.Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
a.Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
b.Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
c.Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)
6. Organisasi Komite
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya
dilaksakan secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
1.Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya
mempunyai wewenang lini
2.Staff Committee, yaitu orang orang yang hanya mempunyai wewenang
staf
Memiliki ciri-ciri :
1.Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
2.Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing
anggota dewan.
3.Asas musyawarah sangat ditonjolkan
4.Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
5.Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi
Kebaikan Organisasi komite :
1.Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi
musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2.Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
3.Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Sedangkan keburukannya :
1.Proses decision making sangat lambat
2.Biaya operasional rutin sangat tinggi
3.Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang
bertanggung jawab.

Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan

Organisasi dalam dunia tambang tidak berbeda jauh proses


pembentukannya, akan tetapi yang membedakannya adalah strukturalnya,
yaitu dalam organisasi tambang lebih dominan pada bidang operasional
lapangan.

Keragaman jenis perusahaan di dunia pertambangan mengakibatkan


konsumsi terhadap sumberdaya manusia yang dibutuhkan beragam,
tergantung daripada jenis perusahaan yang ada. Pembagian jenis perusahaan
dari segi bidang usaha adalah :
a Perusahaan jasa, suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan
jasa berupa pelayanan keahlian, kemudahan, hiburan, dll. Contoh : Radio,
video rental, biro perjalanan, dsb.
b Perusahaan dagang, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
pembelian barang untuk kemudian dijual dalam bentuknya yang semula
tanpa diadakan perubahan atau pengolahan lebih lanjut. Kalaupun
dilakukan perubahan, maka perubahan tersebut tidak cukup
berarti/terbatas. Contoh : Toko, Supermarket, Grossir, dsb.
c Perusahaan produksi barang (pabrik), perusahaan yang bergerak dalam
bidang pengolah-an, produksi, atau pembuatan barang dengan
menggunakan bahan baku tertentu. Ditinjau dari proses pembuatan barang
dalam perusahaan produksi barang, maka ada beberapa golongan jenis
kegiatan produksi antara lain :
Pabrikasi (pengolahan dalam pabrik)
Pertambangan
Kerajinan (mis: sepatu, konveksi)
Preservasi (pengawetan makanan)
Perakitan (Assembling)

Kebutuhan Personel

Secara umum dapat digambarkan kebutuhan personel perusahaan


dapat diurut mulai dari dewan komisaris, direksi, sekretaris, keuangan,
divisi / bagian beserta staff, superintenden / supervisor / seksi beserta
staff, pengawas / mandor / kepala lapangan, operator, dan lain-lain.
Sementara untuk tenaga staff, jumlah tenaga kerja cukup dengan
memeriksa jabatan-jabtan yang masih kosong, (belum ada pejabatnya).
Untuk tenaga operasional, perlu dihitung terlebih dahulu berdasarkan
beban kerja yang ada. Dengan memperhitungkan absensi dan
perputaran tenaga kerja yang ada (sebagai cadangan ) maka akan
diperoleh angka jumlah tenaga kerja operasional yang diperlukan.
Job Description

Job description/deskripsi jabatan merupakan hasil dari analisis


jabatan. Manfaat deskripsi jabatan dalam organisasi tambang adalah
memberikan pedoman bagi setiap pejabat akan fungsi jabatannya,
perincian tugas, wewenang, tanggung jawab, maupun hubungan-
hubungan antar jabatan.

Pada sebuah perusahaan tambang besar biasanya sudah


menggunakan sistem management modern yang antara lain
strukturalnya (urutan dari paling bawah hingga keatas), adalah :

Dewan Direksi
Dewan direksi adalah merupakan beberapa orang pemegang saham
perusahaan yang biasanya di pimpin oleh seorang Presiden Direktur.
Dan mereka berkoordinasi kebawah melalui seorang General
Manager untuk meminta laporan jalannya perusahaan.

General Manager
General manager adalah merupakan pimpinan perusahaan yang
menentukan arah, strategi perusahaan, dan membawahi beberapa
Senior Manager.
Senior Manager
Senior manager membawahi beberapa manager.

Contoh :

1 Senior Manager Produksi


Membawahi :

a Manajer Penambangan
b Manajer Preparasi dan Pengolahan
c Manajer Penunjang Tambang
d Manajer Pemasaran
e Manajer Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
f Manajer Geologi & Eksplorasi
2 Senior Manager Administrasi Perusahaan
Membawahi :
a. Manajer Keuangan

b. Manajer Pelatihan dan Pengembangan

c. Manajer Hubungan Masyarakat

d. Manajer Sarana Prasarana Umum

e. Manajer Dokumentasi dan Pengarsipan

f. Manajer Informasi dan Teknologi

MANAJER
Manager adalah merupakan orang yang memimpin pada
bidang-bidang tertentu dan fungsi utamanya adalah manyusun
rencana dalam pengelolaan faktor-faktor operasional yang manjadi
tanggung jawabnya.

Manajer membawahi beberapa orang Assisten Manajer (Super


Intendent), yang diberi kewenangan pada setiap unitnya.

Contoh :

1 Manajer Penambangan
Membawahi :

a Ass.Man. PIT A
b Ass.Man. PIT B
c Ass.Man. Disposal
d Ass.Man. Perencanaan
e Ass.Man. Pusat Kendali Tambang
f Dan seterusnya
2 Manajer Penunjang Tambang
Membawahi :

a Ass.Man. Peledakan
b Ass.Man. Dewatering
c Ass.Man. Alat Berat
d Ass.Man. Perawatan Elekrik dan Mekanik
e Dan seterusnya
3 Manajer Geologi dan Eksplorasi
Membawahi :
a Ass.Man Geologi dan Topografi
b Ass.Man Geotek
c Ass.Man Explorasi
d Dan seterusnya
Assisten Manajer
Assisten Manajer adalah sebagai wakil dari manajer sehingga
tugasnya adalah menguraikan gagasan dan garis-garis dasar
kebijaksanaan dan teknik-teknik pengusahaan kedalam suatu rencana
kerja dan pelaksanaannya. Kemudian juga memberikan instruksi
kepada pengawas (supervisor) dan memantau operasional
penambangan secara tidak langsung. Sebagai bawahannya adalah
supervisor.

Contoh :

1 Ass.Man. PIT A
Membawahi :

a Supervisor Bench 1,2,3: PIT. A


b Supervisor Bench 4,5,6; PIT. A
c Dan seterusnya
2 Ass.Man Perencanaan
Membawahi :

a Tim Perencanaan Tambang


b Tim Surveyor
c Tim Gambar Teknik
d Dan seterusnya
3 Ass. Man. Peledakan
Membawahi :

a Supervisor Gudang Handak


b Supervisor Pemboran Lubang Ledak
c Supervisor Pelaksanaan Peledakan
d Dan seterusnya
Supervisor
Supervisor adalah sebagai pengawas langsung atau inspeksi
pada jangka waktu berkala dan sebagai perantara antara pelaksana
dan pimpinan sehingga harus mampu secara rinci teknik
pelaksanaan. Bawahan dari pada Supervisor adalah para foreman
(mandor)

Contoh :

1 Supervisor Bench 1,2,3 ; PIT. A


Membawahi :

a Foreman Backhoe, untuk penggarukan dan pemuatan


b Foreman Dumptruck, untuk pengangkutan.
c Dan seterusnya
2 Tim Perencanaan
Membawahi :

a Perencanaan operasi Mingguan


b Perencanaan operasi bulanan
c Perencanaan operasi Tahunan.
d Dan seterusnya
Foreman
Forman adalah sebagai mandor yang selalu berada di lapangan
untuk mengawasi operasi produksi.

Contoh :

Foreman backhoe

Membawahi :

a Operator Backhoe 1
b Operator Backhoe 2
Operator
Operator adalah sebagai tenaga terlatih yang mampu
mengoperasikan alat tertentu dengan efektif serta efisien. Biasanya
dari mulai assisten manajer hingga ke bagian direksi juga memiliki
jajaran staff pada masing-masing bagiannya yang terdiri dari
sekertaris, juru ketik, keuangan, pesuruh dan lain-lain.

Secara singkat manajemen organisasi tambang adalah seperti


diuraikan di atas namun pada setiap pembentukan struktur pelaksana
perusahaan tambang harus disesuaikan dengan besar kecilnya
perusahaan itu sendiri, sehingga akumulasi personil yang dibutuhkan
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan.

Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer tambang yang


bertanggung jawab kepada direksi. Manajer tambang atau kepala teknik
tambang merupakan pimpinan tertinggi di lokasi penambangan, yang
membawahi 5 divisi organisasi yaitu: divisi perencanaan, divisi operasi
tambang, divisi pengolahan, divisi perawatan dan lingkungan serta divisi
administrasi dan keuangan. Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff
untuk kelancaraan pekerjaan. Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut :

a Divisi Perencanaan
Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab
terhadap perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka
panjang, laporan produksi harian/ mingguan/ bulanan, penentuan sasaran
produksi dan kualitas produk.

b Divisi Operasi Tambang


Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang bertugas melakukan
ekplorasi yang dibantu oleh para staff dan bagian penambangan yang
bertanggung jawab pada pembongkaran, pengangkutan, dan pemuatan
serta kualitas dari bahan galian itu sendiri.
c Divisi Pengolahan
Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang
mempunyai fungsi menganalisa bahan galian yang akan diolah.
d Divisi K3 dan Lingkungan
Divisi ini bertanggung jawab terhadap:
a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)
b Lingkungan, mencegah dampak negative yang timbul karena operasi
tambang, mengontrol, rekloamasi dan penghijauan daerah tambang.
c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat.
d Sarana penerangan daerah tambang.
e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan
e Divisi Administrasi dan keuangan
Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan bertanggung
jawab terhadap kegiatan-kegiatan yangmendukung operasi tambang,
anatara lain:
a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)
b Administrasi dan surat-menyurat
c Personalia dan umum.
d Security / satpam
e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat
f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

DAFTAR PUSTAKA

http://www.geocities.ws/mas_tri/perilaku_org.PDF

You might also like