You are on page 1of 4

PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN

INSTALANSI LISTRIK, AIR, VENTILASI, GAS


DAN SISTEM LAINNYA
No Dokumen : C/VIII/SOP/01/2016/
No. Revisi :
SOP
Tanggalterbit : 04 Januari 2016
Halaman : 1/1

PEMERINTAH UPT
KABUPATEN Hj.KurniaSukma,SKM.M.MKes PUSKESMAS
CIREBON NIP:19600124 198309 2 001 BABAKAN

1. Instalansi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air


limbah, air bersih, dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang
kegaiatan industri.
2. Perawatan instalansi listrik terdiri dari perbaikan/rehab. Perawatan
rutin dilakukan secara rutin dan berkala, sedangakan
perbaikan/rehab dilakukan hanya terhadap instalansi listrik yang
rusak.
1 Pengertia 3. Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-
n hari dankualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dapat diminum apabila dimasak.
4. Penyehatan udara ruangadalah upaya yang dilakukan agar suhu
dan kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan
mikroba di ruang kerja memenuhi persyaratan kesehatan.
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Sebagai pedoman perawatan instalansi listrik , air, ventilasi, gas dan
2 Tujuan
system lain bagi seluruh pengelola unit kerja di lingkungan puskesmas.
3 Kebijakan 1. SK Kepala UPT Puskesmas Babakan tentang pemantauan dan
pemeliharaan instalansi, gas, air bersih, udara, No . C / VIII/
SOP/01/2016/
4 Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan
Kualitas Air dan Pencemaran Air (Lembaran
UPT PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN Hj.KurniaSukma,SKM.M.MK
INSTALANSI LISTRIK, AIR,
VENTILASI, GAS DAN SISTEM
LAINNYA
No :
PUSKESMA Dokumen C/VIII/SOP/01/2016 es
S BABAKAN /
SO
No. Revisi :
P
Tanggalterbi :04 Januari 2016
t
Halaman : 2/2

4. Negara Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor


4161)
5 Prosedur Tata cara pelaksanaan listrik
a. Instalansi untuk masing-masing peruntukan sebaiknya menggunakan
kode warna dan label
b. Di upayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik antara
jaringan distribusi air limbah dengan air bersih sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Jaringan instalansi agar ditata sedemikan rupa agar memenuhi syarat
estetika.
d. Jaringan instalansi tidak menjadi tempat perindukan serangga atau
tikus.
e. Pengoperasiaan instalansi sesuai dengan prosedur tetap yang telah
di tentukan.
f. Konstruksi instalansi diupayakan agar sesuai dengan standart desain
yang berlaku.
g. Perawatan rutin.
h. Perbaikan/Rehab.
i. Persetujuan pelaksanaan.
j. Proses pengadaan jasa pemborongan.
k. Pelaksanaaan perbaikan rehab dilaksanakan dengan kontraktor.
l. Pelaporan.
Tata cara pelaksaan air.
a. Air bersih untuk keperluan puskesmas di peroleh dari sumber air
tanah yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Air bersih selulu tersedia untuk semua karyawan.
c. Distribusi air bersih untuk puskesmas mengunakan sistem perpipaan.
d. Sumber air bersih dan sarana distribusinya bebas dari pencemaran
fisik, kimia, dan bakterologisnya.
e. Pengambilan sampel air bersh pada sumber, bak penampungan dan
kran terjauh untuk diperiksakan di labotarium minimal 2 kali setahun,
yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Tata cara pelaksaan udara.
a. Suhu dan kelembaban puskesmas memenuhi persyaratan kesehatan
sebagai berikut.
1. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m.
PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN
INSTALANSI LISTRIK, AIR, VENTILASI,
GAS DAN SISTEM LAINNYA Hj.KurniaSukma,SKM.M.MKe
UPT
No : s
PUSKESMA
Dokumen C/VIII/SOP/01/2016/
S BABAKAN SO
No. Revisi :
P
Tanggalterbit :04 Januari 2016
Halaman : 2/2

1 Bila suhu udara >28 0 C menggunakan alat penata


Udara seperti kipas angin, AC (air conditioner),dll.
2. Bila kelembaban udara ruang kerja > 60% menggunakan
huamidifier.
Tata cara pelaksanaan pencahayaan.
Agar pencahayan memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan
tindakan sebagai berikut:
a. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak
menimbulkan kesilauan dan memili intensitas sesuai dengan
peruntukannya.
b. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran
yang optimum dan bola lampu sering dibersihkan.
c. Bola lampu yang tidak berfungsi dengan baik segera diganti.
Tata cara pelaksanaan udara
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
perlu diambil tindakan sebagai berikut :
a. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agara
terhindar dari kebisingan.
b. Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa cara
antara lain : meredam, menyekat, pemindahan, pemeliharaan
penanaman pohon, peninggian tembok, membuat bukit
buatan, dan lain-lain.
c. Rekayasa peralatan (engineering control)
Gas pencemar
Agar kandungan gas pencemar dalam ruang kerja puskesmas tidak
melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut :
a. Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan
baik.
b. Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur.
c. Dilarang merokok didalam ruang kerja.
Tidak menggunakan bahan bangunana yang mengeluarkan bau
menyengat.
6 Unit 1 Petugas pendaftaran.
2 Dokter
Terkait 3 Paramedis.
Tenaga kesehatan lainnya.
7 Dokumen Ceklist pemantauan lingkungan fisik
Terkait

8 Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

You might also like