Professional Documents
Culture Documents
D. Bounded Rationality
Rasionalitas Terbatas adalah gagasan bahwa dalam pengambilan
keputusan, rasionalitas individu dibatasi oleh informasi yang mereka miliki,
keterbatasan kognitif pikiran mereka, dan jumlah waktu yang terbatas mereka
harus membuat keputusan. Hal ini diusulkan oleh Herbert A. Simon sebagai
dasar alternatif untuk pemodelan matematika pengambilan keputusan, seperti
yang digunakan dalam ilmu ekonomi dan disiplin terkait, melengkapi rasionalitas
sebagai optimasi, yang memandang pengambilan keputusan sebagai proses
sepenuhnya rasional untuk menemukan pilihan yang optimal diberikan informasi
yang tersedia. Cara lain untuk melihat rasionalitas dibatasi adalah bahwa, karena
pengambil keputusan tidak memiliki kemampuan dan sumber daya untuk sampai
pada solusi optimal, mereka malah menerapkan rasionalitas mereka hanya
setelah sangat disederhanakan pilihan yang tersedia.. Dengan demikian
pembuat keputusan adalah satisficer, seseorang mencari solusi yang
memuaskan daripada yang optimal.
E. Mix Scanning
Penganjur teori ini adalah ahli sosiologi organisasi Amitai Etzioni. Etzioni
setuju terhadap kritik-kritik para teoritisi inkremental yang diarahkan pada teori
rasional komprehensif, akan tetapi ia juga menunjukkan adanya beberapa
kelemahan yang terdapat pada teori inkremental. Misalnya, keputusan-
keputusan yang dibuat oleh pembuat keputusan penganut model inkremental
akan lebih mewakili atau mencerminkan kepentingan-kepentingan dari
kelompok-kelompok yang kuat dan mapan serta kelompok-kelompok yang
mampu mengorganisasikan kepentingannya dalam masyarakat, sementara itu
kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang lemah dan yang secara
politis tidak mampu mengorganisasikan kepentingannya praktis akan terabaikan.
Lebih lanjut dengan memusatkan perhatiannya pada kepentingan/tujuan jangka
pendek dan hanya berusaha untuk memperhatikan variasi yang terbatas dalam
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ada sekarang, maka model inkremental
cenderung mengabaikan peluang bagi perlunya pembaruan sosial (social
inovation) yang mendasar. Oleh karena itu gaya inkremental dalam pembuatan
keputusan cenderung menghasilkan kelambanan dan terpeliharanya status quo,
sehingga merintangi upaya menyempurnakan proses pembuatan keputusan itu
sendiri.
F. Rasionalitas eroterik
Rasional erotetik merujuk pada suatu proses mempertanyakan dan
menjawab, atau dengan kata lain, interogasi nalar. Rasional erotetik
mendasarkan diri pada proses induktif dalam berbagai bentuknya.
G. Critical convergence
Dalam membuat konteks kebijakan Critical Converge Dalam membuat,
pembuat keputusan individu atau kelompok berinteraksi dari waktu ke waktu
untuk mengatur agenda dan merumuskan kebijakan. Keberhasilan penbuatan
kebijakan tergantung pada kemampuan untuk mengenali saat-saat kritis dengan
memperhatikan aliran-masalah, kebijakan, dan politik
H. Punctuated equilibrium
Kebijakan Punctuated equilibrium diibaratkan seperti evolusi biologis.
Kebijakan melibatkan perubahan yang relatif kecil selama jangka waktu yang
lama. Ada keseimbangan stabil, dinamis antara kebijakan, tetapi dari waktu ke
waktu ada perubahan mendadak dan mungkin ireversibel. Secara berkala,
guncangan eksternal menghasilkan keyakinan politik baru dan sikap, termasuk
rasa takut, dan hasilnya ini perubahan besar dan mendadak dalam kebijakan