You are on page 1of 19

MATERI KEGIATAN PENYULUH

MATERI KEGIATAN : AKIDAH AKHLAK


JUDUL : PENGERTIAN AKIDAH AKHLAK
LOKASI PENYULUHAN : TABEAK KAUK
HARI/TANGGAL : RABU/ 04 01 2017
WAKTU : 14.00 17.00 WIB

PENGERTIAN AKIDAH AKHLAK

Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [


-- ]artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian.
Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang
harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas
serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat
digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam
definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu
yang mengharapkan hati membenarkannya, yang
membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi
kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat


dirumuskan bahwa aqidah adalah dasar-dasar pokok
kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang
bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap
muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.

Sementara kata akhlak juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [


]jamaknya [ ][yang artinya tingkah laku, perangai
tabiat, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti,
kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat
pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam
tingkah laku atau perbuatan.

Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal


dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul
karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan
spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka
disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.

Mengetahui, Lebong Sakti, 04


Januari 2017

KEPALA KUA KECAMATAN LEBONG SAKTI Hormat Saya,

.................................. Ana Mardalena,


S.Pd.I
MATERI KEGIATAN PENYULUH
MATERI KEGIATAN : AKIDAH AKHLAK
JUDUL : DASAR AKIDAH AKHLAK
LOKASI PENYULUHAN : TABEAK KAUK
HARI/TANGGAL : RABU/ 11 01 2017
WAKTU : 14.00 17.00 WIB

DASAR AKIDAH AKHLAK

Dasar aqidah akhlak a

dalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber


hukum dalam Islam yaitu Al Quran dan Al Hadits. Al Quran dan
Al Hadits adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan
kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia.
Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Quran
dan. Ketika ditanya tentang aqidah akhlak Nabi Muhammad
SAW, Siti Aisyah berkata. Dasar aqidah akhlak Nabi
Muhammad SAW adalah Al Quran.

Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik


dan menjauhi perbuatan buruk. Ukur
an baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Quran. Karena
Al Quran merupakan firman Allah, maka kebenarannya harus
diyakini oleh setiap muslim.

Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya


Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu
sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya.
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan
kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki
orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke
jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya
yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki meraka
ke jalan yang lurus.

Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah


AlHadits atau Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Quran lebih
terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran
Rasulullah SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata
yang dapat dilihat dan dimengerti oleh setiap umat Islam
(orang muslim).

Mengetahui, Lebong Sakti, 11


Januari 2017

KEPALA KUA KECAMATAN LEBONG SAKTI Hormat Saya,


.................................. Ana Mardalena,
S.Pd.I

MATERI KEGIATAN PENYULUH

MATERI KEGIATAN : AKIDAH AKHLAK


JUDUL : TUJUAN AKIDAH AKHLAK
LOKASI PENYULUHAN : TABEAK KAUK
HARI/TANGGAL : RABU/ 01 02 2017
WAKTU : 14.00 17.00 WIB

TUJUAN AKIDAH AKHLAK

Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim.


Artinya setiap umat Islam harus meyakini pokok-pokok
kandungan aqidah
akhlak tersebut. Adapun tujuan aqidah akhlak itu adalah :
a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak
lahir. Manusia adalah makhluk yang berketuhanan. Sejak
dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman
Allah dalam surah Al-Araf ayat 172-173 yang artinya Dan
(Ingatlah), ketika Tuhanmu menguluarkan kehinaan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka, seraya berfirman: Bukankah Aku ini
Tuhanmu? , mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami),
kami jadi saksi (Kami lakukan yang demikian itu), agar dihari
kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami (Bani
Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan
tuhan) atau agar kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya
orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak
dulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang
(datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan
membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat
dahulu? Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk
mencari tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-
beda memungkinkan manusia akan keliru mengerti tuhan.
Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia
akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat
berkembang dengan benar

b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim


yang luhur dan mulia. Seseorang muslim yang berakhlak mulia
senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan
dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya
serta dengan alam lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan
dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi
tujuan dalam aqidah akhlak.

c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang


menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk
lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-
pikiran yang semata-mata didasarkan atas akal manusia,
kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh karena
itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh aqidah akhlak agar
manusia terbebas atau terhindar dari kehidupan yang sesat.

Mengetahui, Lebong Sakti, 01


Februari 2017

KEPALA KUA KECAMATAN LEBONG SAKTI Hormat Saya,

.................................. Ana Mardalena,


S.Pd.I

MATERI KEGIATAN PENYULUH

MATERI KEGIATAN : ZAKAT


JUDUL : PENGERTIAN ZAKAT
LOKASI PENYULUHAN : TABEAK KAUK
HARI/TANGGAL : RABU/ 08 02 2017
WAKTU : 14.00 17.00 WIB

PENGERTIAN ZAKAT

Zakat (Bahasa Arab: transliterasi: Zakah) dalam segi istilah adalah


harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam
dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin
dan sebagainya).Zakat dari segi bahasa berarti bersih,suci,subur,berkat
dan berkembang.Menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat
Islam. Zakat merupakan rukun ketiga dari rukun Islam.

DARI SEGI BAHASA

Zakat dari segi bahasa bererti BERSIH, SUCI, SUBUR, BERKAT


dan BERKEMBANGPengertian BERSIH dan SUCI dalam istilah
zakat ialah membersihkan harta dan membersihkan diri orang kaya
daripada bersifat kedekut dan bakhil. Dalam erti yang lain ialah
membersihkan diri dari pada sifat dengki dan dendam terhadap orang
kaya.

Mengetahui, Lebong Sakti,08


Februari 2017

KEPALA KUA KECAMATAN LEBONG SAKTI Hormat Saya,

.................................. Ana Mardalena,


S.Pd.I
MATERI KEGIATAN PENYULUH

MATERI KEGIATAN : ZAKAT


JUDUL : HUKUM ZAKAT
LOKASI PENYULUHAN : TABEAK KAUK
HARI/TANGGAL : RABU/ 15 02 2017
WAKTU : 14.00 17.00 WIB

HUKUM ZAKAT
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur
pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah
wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti salat, haji,
dan puasa yang telah diatur secara rinci berdasarkan Alquran dan
Sunah. Zakat juga merupakan sebuah kegiatan sosial kemasyarakatan
dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan umat manusia di mana pun.

Hukum Bagi yang Mengingkari Zakat

Barang siapa yang mengingkari wajibnya zakat karena tidak tahu


hukumnya, dan memang karena kebodohannya seperti orang yang baru
masuk Islam yang belum sampai kepadanya hukum zakat dalam Islam,
atau dia tinggal di suatu tempat yang jauh dari peradaban, maka orang-
orang seperti ini disampaikan kewajibannya, dan jangan dihukumi
dengan kekafiran, karena mereka mendapatkan udzur.

Dan bila orang yang mengingkarinya adalah seorang muslim yang


tinggal di negeri Islam dan disana ada ahlul ilmu (ulama), maka dia
murtad dihukumi atas riddah (keluar dari Islam), dimintai taubat selama
3 hari. Hendaknya dia bertaubat, kalau tetap mengingkarinya maka
dibunuh.
Karena kewajiban zakat itu jelas dalam Al Quran dan As Sunah dan ijma
(kesepakatan) kaum Muslimin, maka hampir-hampir tidak tersamarkan
perkara ini atas siapapun. Barang siapa yang menolak, ini tidak terjadi
kecuali dia mendustakan Al Quran dan As Sunnah dan mengkufuri
keduanya.

Hukum Enggan Menunaikan Zakat Karena Bakhil

Barang siapa yang enggan menunaikan zakat karena dia bakhil dengan
tetap meyakini kewajibannya maka dia mendapatkan dosa besar karena
enggan menunaikan kewajibannya. Akan tetapi tidak mengeluarkannya
dari Islam. Karena zakat adalah cabang dari cabang-cabang agama,
maka tidak dikafirkan orang yang meninggalkan zakat sekedar hanya
meninggalkan,

Mengetahui, Lebong Sakti, 15


Februarii 2017

KEPALA KUA KECAMATAN LEBONG SAKTI Hormat Saya,

.................................. Ana Mardalena,


S.Pd.I
MATERI KEGIATAN PENYULUH

MATERI KEGIATAN : ZAKAT


JUDUL : MACAM MACAM ZAKAT
LOKASI PENYULUHAN : TABEAK KAUK
HARI/TANGGAL : RABU/ 01 03 2017
WAKTU : 14.00 17.00 WIB

MACAM-MACAM ZAKAT

Zakat secara umum terbagi kepada dua bagian, yaitu zakat


fitrah dan zakat mal. Dari zakat mal ini terbagi lagi kepada beberapa
bagian yang akan dijelaskan dibawah nanti.

Zakat Fitrah

Zakat fitrah atau zakat badan adalah zakat yang wajib dikeluarkan satu
kali dalam setahun oleh setiap muslim mukallaf (orang yang dibebani
kewajiban oleh Alloh) untuk dirinya sendiri dan untuk setiap jiwa atau
orang yang menjadi tanggungannnya.
Jumlah yang harus dikeluarkan adalah sebanyak satu sha' (1.k 3,5
liter/2,5 Kg) per jiwa, yang didistribusikan pada tanggal 1 Syawal setelah
sholat subuh sebelum sholat Iedul Fitri.
Poin-poin penting yang harus diketahui tentang zakat fitrah:

1. Hukum Zakat Fitrah


Hukum zakat fitrah adalah wajib. Setiap umat islam wajib
menunaikan zakat fitrah untuk membersihkan dan mensucikan
diri serta membantu jiwa-jiwa yang kelaparan karena dibelit
kemiskinan.
Dalil dalil yang menerangkan kewajiban zakat fitrah yaitu
sebagai berikut:

( ) )
)

Artinya: "Sungguh berbahagialah orang yang


mengeluarkan zakat (fitrahnya), menyebut nama
Tuhannya (mengucap takbir) lalu ia mengerjakan sholat
(iedul fitri)." (Q.S Al-A'la ayat 14-15).

Menurut riwayat Ibnu Khuzaimah, ayat diatas diturunkan


berkaitan dengan zakat fitrah, takbir hari raya, dan sholat
ied (hari raya). Menurut Sa'id Ibnul Musayyab dan Umar
bin Abdul Aziz: "Zakat yang dimaksudkan oleh ayat ini
adalah zakat fitrah". Menurut Al-Hafidh dalam "Fathul
Baari": "Ditambah nama zakat ini dengan kata fitri karena
diwajibkan setelah selesai mengerjakan shaum
romadhon."
Lebih tegas lagi dalil tentang wajibnya zakat fitrah dalam
sebuah hadits yang diterima oleh Ibnu Abbas yang
artinya:
"Rosululloh SAW telah mewajibkan zakat fitrah untuk
menyucikan orang yang shaum dari segala perkataan
yang keji dan buruk yang mereka lakukan selama mereka
shaum, dan untuk menjadi makanan bagi orang orang
yang miskin. (H.R. Abu Daud)
2. Kadar (Prosentase/Ukuran) Zakat Fitrah
Ukuran zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim
adalah sebanyak satu Sha' dari makanan pokok. hal ini sesuai
dengan dua hadits berikut ini yang artinya:

"Kami mengeluarkan (zakat fitrah) di zaman Rosululloh SAW


pada iedul fitri sebanyak satu Sha' dari makanan". (H.R.
Bukhari)
"Adalah kami (para sahabat) di masa Rosululloh SAW
mengeluarkan zakat fitrah satu sha' makanan atau satu sha'
tamar (kurma), atau satu sha' sya'ir (padi belanda), atau satu
sha' aqith (susu yang telah kering yang tidak diambil buihnya,
atau semacam makanan yang terbuat dari susu, dimasak,
sesudah itu dibiarkan lalu diletakkan di kain perca agar
menetes kebawah), atau satu sha' zahib (kismis)". (H.R.
Bukhari)

Hadits diatas menyatakan bahwa kadar zakat fitrah itu satu


sha' makanan. Pada hadits diatas makanan yang dimaksud
adalah: tamar, sya'ir, zabib, dan aqith. Itulah jenis makanan
yang dikeluarkan untuk zakat fitrah pada masa Rosululloh SAW.

Zakat Maal

Zakat maal atau zakat harta benda, telah diwajibkan oleh Alloh SWT
sejak permulaan Islam, sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke
Madinah. Sehingga tidak heran jika ibadah zakat ini menjadi perhatian
utama islam, sampai-sampai diturunkan pada masa awal islam
diperkenalkan kepada dunia. Karena didalam islam, urusan tolong
menolong dan kepedulian sosial merupakan hal yang sangat penting
dalam rangka membangun peradaban sosial bermasyarakat islami yang
berada didalam naungan Alloh SWT sang pengatur rezeki.

Mengetahui, Lebong Sakti, 01 Maret


2017

KEPALA KUA KECAMATAN LEBONG SAKTI Hormat Saya,

.................................. Ana Mardalena,


S.Pd.I

MATERI KEGIATAN PENYULUH

MATERI KEGIATAN : ZAKAT


JUDUL : ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT
LOKASI PENYULUHAN : TABEAK KAUK
HARI/TANGGAL : RABU/ 08 03 2017
WAKTU : 14.00 17.00 WIB

ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT

Perintah membayar zakat diwajibkan kepada setiap umat Islam yang

mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari secara layak. Bagi

muslim yang tidak mampu mencukupi biaya hidup, mereka tidak wajib

membayar zakat, sebaliknya, mereka malah harus diberikan zakat.


Siapa saja orang-orang yang berhak menerima zakat? Berikut ini 8

golongan orang Islam yang berhak menerima zakat:

1. Fakir (orang yang tidak memiliki harta)

2. Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi)

3. Riqab (hamba sahaya atau budak)

4. Gharim (orang yang memiliki banyak hutang)

5. Mualaf (orang yang baru masuk Islam)

6. Fisabilillah (pejuang di jalan Allah)

7. Ibnu Sabil (musyafir dan para pelajar perantauan)

8. Amil zakat (panitia penerima dan pengelola dana zakat)

Kelompok fakir dan miskin merupakan warga muslim yang harus

diutamakan dalam penerimaan zakat. Penyaluran dana zakat kepada

fakir miskin macamnya ada dua, yaitu untuk tujuan pemenuhan

kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk memberikan kemampuan

berwirausaha.

Golongan fisabilillah adalah seseorang atau sebuah lembaga yang

memiliki kegiatan utama berjuang di jalan Allah dalam rangka

menegakkan agama Islam. Para fisabilillah penerima zakat saat ini


dapat berupa organisasi penyiaran dakwah Islam di kota-kota besar,

proyek pembangunan masjid, maupun syiar Islam di daerah terpencil.

Mualaf juga termasuk orang yang berhak menerima zakat untuk

mendukung penguatan iman dan takwa mereka dalam memeluk agama

Islam. Zakat yang diberikan kepada mualaf memiliki peran sosial

sebagai alat mempererat persaudaraan sesama muslim. Sementara itu,

amil zakat adalah kelompok terakhir yang berhak menerima zakat

apabila 7 kelompok lainnya sudah mendapatkan zakat.

Mengetahui, Lebong Sakti, 08 Maret


2017

KEPALA KUA KECAMATAN LEBONG SAKTI Hormat Saya,

.................................. Ana Mardalena,


S.Pd.I
MATERI KEGIATAN PENYULUH
MATERI KEGIATAN : ZAKAT
JUDUL : HIKMAH ZAKAT
LOKASI PENYULUHAN : TABEAK KAUK
HARI/TANGGAL : RABU/ 15 03 2017
WAKTU : 14.00 17.00 WIB

HIKMAH ZAKAT

Hikmah dari zakat antara lain:

1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan


mereka yang miskin.
2. Pilar amal jamai antara mereka yang berada dengan para mujahid
dan dai yang berjuang dan berdawah dalam rangka meninggikan
kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna
bagi ummat.

Zakat Dalam Al- Quran

1. QS (2:43) (Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukulah


beserta orang-orang yang ruku.)
2. QS (9:35) (Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka
jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung
mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilah harta bendamu yang
kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat
dari) apa yang kamu simpan itu.)
3. QS (6: 141) (Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang
berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman
yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa
(bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari
buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah
haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir
miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).

Mengetahui, Lebong Sakti, 15 Maret


2017

KEPALA KUA KECAMATAN LEBONG SAKTI Hormat Saya,

.................................. Ana Mardalena,


S.Pd.I

You might also like