Professional Documents
Culture Documents
1. Fungsi PKG
Penggunaan PKG akan bervariasi tergantung dari kebutuhan dan kemampuan (termasuk
kemampuan teknologi) dari gugus dimana PKG berada dan kedua hal ini tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah-sekolah gugus
tersebut.
Pada dasarnya, ada empat fungsi PKG yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar
di sekolah dan gugus:
a). Pertemuan. PKG berfungsi sebagai tempat pertemuan bagi guru, kepala sekolah serta
komunitas pendidik lainnya untuk mendiskusikan segala hal mengenai pembelajaran
termasuk isi dan materi pelatihan serta penerapan dan inovasi-inovasi yang dapat dilakukan
di dalam kelas. Pertemuan rutin KKG (Kelompok Kerja Guru), KKKS (Kelompok Kerja
Kepala Sekolah), dan KKPS (Kelompok Kerja Pengawas) digunakan sebagai ajang untuk
bekerja sama dalam menyiapkan materi pengajaran dan juga mengembangkan rencana
pembelajaran.
c. Informasi. PKG juga menjadi tempat dimana komunitas pendidikan pada gugus
sekolah mendapatkan akses kepada informasi mengenai pendidikan secara umum,
dan belajar-mengajar secara khusus. Sumber belajar, baik dalam bentuk cetak dan non-
cetak, yang tersedia di PKG dapat digunakan dan dipinjam. Guru serta komunitas
pendidikan pada gugus bersangkutan bisa mendapatkan dan berbagi beragam informasi
mengenai peluang pengembangan profesi dan program secara online dimana PKG dapat
berfungsi sebagai portal internet.
PKG juga menjadi pusat dimana guru dari sekolah-sekolah lain di dalam gugus datang dan
menerima informasi mengenai bagaimana mereka dapat mengajukan permintaan atau
mendapatkan manfaat dari bantuan program GUGUS dan bantuan dari proyek lainnya.
Sebagai suatu perpustakaan, PKG juga menjadi pusat penyimpanan, distribusi dan
peminjaman materi pengajaran dan pembelajaran baik dalam bentuk cetak atau non-cetak
termasuk alat bantu belajar mengajar serta perangkat keras dan perangkat lunak.
Pertemuan KKG, KKKS, KKPS, komite sekolah, orang tua dan guru. Pertemuan mingguan
antara guru dan kepala sekolah yang selama ini telah dilakukan dapat diselenggarakan
secara rutin di PKG ;
Mengakses semua materi pengajaran yang tersedia, misalnya sumber belajar (buku,
lembar kerja, soal ujian/permainan/penilaian, VCD, CD, dan DVD), brosur/poster informasi,
perangkat elektronik (VCD player, Laptop, MP3 Player, audio cassette player, LCD projector,
dll) dan perpustakaan digital setelah akses internet di PKG sudah terpasang;
Pembuatan sumber belajar guru (alat peraga murah, materi yang dilaminasi, lembar/buku
kerja, poster yang digunakan di ruangan kelas, materi pengajaran, VCD, sumber belajar
yang didapatkan dari web, rencana kerja dan materi terkait lainnya);
Pembuatan materi promosi PKG (selebaran, poster, brosur, buletin, dsb) dan juga proposal
untuk diberikan kepada pemangku kepentingan di tingkat gugus dan kabupaten/provinsi
(perwakilan pemerintah Indonesia dari Dinas, DepAg, LPMP, dsb) untuk mendukung
kegiatan diPKG ;
Persiapan dan dukungan bagi lokakarya guru di sekolah, misalnya pembuatan dokumen,
pembagian lembaran materi serta formulir, mempersiapkan presentasi dalam bentuk power
point, memantau kemajuan para guru, pembuatan video atau presentasi gambar-gambar;
Pengembangan profesi guru untuk jangka panjang (portofolio untuk memantau kemajuan
guru, pembuatan sertifikat dan praktek langsung);
Memanfaatkan teknologi yang ada, guru juga dapat mengadakan lokakarya di PKG baik
untuk kelompok besar misalnya presentasi di kelas, maupun kelompok kecil melakukan
suatu proyek atau riset dengan menggunakan stasiun kerja ganda (multiple
workstation) dengan 4-5 kursi dan berbagi akses internet,printer dan penyimpanan file.
Sebuah PKG dianggap berfungsi dan berjalan baik serta aktif apabila:
Dikelola secara profesional (misalnya, dibuka selama jam kerja yang telah
ditetapkan, bahan/peralatan yang disediakan memang digunakan, ada log book(untuk
memantau siapa dan jumlah pengunjung dan jenis sumber belajar yang digunakan) yang
terus diperbarui, ada kegiatan yang berkaitan dengan belajar mengajar yang rutin
diselenggarakan di tempat tersebut, dll);
Melaksanakan keempat fungsi-fungsi dasar PKG (tempat bertemu, pengembangan
profesi, sumber informasi dan produksi bahan pelajaran/pengajaran) sesuai dengan rencana
kerjanya;
Mendukung kegiatan belajar mengajar khususnya di gugus dimana PKG berada, dan
jika memungkinkan, kegiatan di gugus lainnya;
Secara penuh digunakan oleh kelompok sasaran penerima manfaat;
Dilengkapi dengan sumber belajar yang memenuhi kebutuhan warga gugus dan
mampu mendukung kegiatan yang dijalankan di gugus tersebut;
Dimiliki oleh komunitas pendidikan/sekolah-sekolah di gugus bersangkutan;
Terus tumbuh dan berkembang
Mampu bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan
Kesuksesan PKG tidak ditentukan oleh nilai harga yang mahal dari peralatan/perangkat
yang digunakan, kebersihannya, atau teknologinya, tetapi bergantung kepada
pengelolaannya, jenis serta pelaksanaan program kegiatan yang diadakan, dan
pemanfaatan fasilitas serta sumber belajar yang ada secara maksimal oleh penerima
manfaat dengan tujuan untuk peningkatan kualitas belajar mengajar.
Struktur organisasi dari setiap PKG dapat bervariasi tergantung dari kebutuhan serta jenis
kegiatan yang akan diselenggarakan di PKG /gugus tersebut. Namun demikian, pengurus
PKG minimalterdiri dari beberapa pengurus inti sebagai berikut:
Pembina/Penasihat
Ketua PKG dan/atau Manajer PKG
Sekretaris
Bendahara
Koordinator Divisi Informasi
Koordinator Divisi Produksi
Koordinator Divisi Pengembangan Profesi
Koordinator Divisi Pertemuan
Jika dimungkinkan, untuk ditambah dengan Divisi Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK)
Pembina/Penasihat
Sekretaris
Bendahara
Divisi
Pengemb.
Profesi
Divisi Pertemuan
Divisi Produksi
Divisi Informasi
Ketua PSBG
Manajer PSBG
Walaupun masing-masing PKG dapat menentukan sendiri model struktur organisasi yang
terbaik bagi mereka, namun demikian, mengingat pengelolaan dan perawatan sumber
belajar (termasuk perangkat TIK yang cukup mahal) harus dilakukan secara efektif dan juga
untuk menjamin keberlangsungan kegiatan di PKG maka ada baiknya jika PKG juga
mempunyai divisi atau menunjuk seseorang yang yang memiliki minat dan ketrampilan
dalam masalah TIK untukmelaksanakan tugas-tugas perbaikan ringan/pemecahan masalah
teknis dan perawatan perangkat TIK.
Orang-orang yang ditunjuk untuk duduk dalam kepengurusan akan menjadi tim operasional
PKG . Mengingat PKG adalah milik dari sekolah-sekolah di gugus dan bukan dimiliki oleh
satu sekolah dimana PKG berada, maka pengurusPKG sebaiknya merupakan perwakilan
dari sekolah-sekolah di gugus tersebut. Namun demikian, jika tidak dimungkinkan untuk
dilakukan demikian, maka pengurus PKG bisa berasal dari sekolah di mana PKG berada
tetapi hal ini harus disepakati bersama oleh sekolah-sekolah yang ada di gugus. Keputusan
mengenai berapa jumlah orang, jenis jabatan, dan cakupan pekerjaan dari masing-masing
pengurus PKG serta sumber dana yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan di
PKG harus berdasarkan kesepakatan bersama dari komunitas pendidikan yang ada di
gugus tersebut. Kunci utama suksesnya kepengurusan PKG terletak pada penunjukan
orang-orang yang tepat, dalam arti mereka mempunyai kemampuan, integritas, komitmen
serta waktu untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.
Seorang Manajer/KetuaPKG yang baik adalah yang telah memiliki pengalaman kerja,
pengetahuan, dan ketrampilan yang tepat untuk dapat memimpin, mengorganisir,
mengelola, mengontrol dan mengembangkan kegiatan-kegiatan di PKG agar tujuan yang
diinginkan bersama bisa tercapai. Untuk mencapai kesuksesan tersebut, maka seorang
Manajer/Ketua PKG yang baik perlu memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
Ketrampilan Konseptual: kemampuan untuk melihat organisasi PKG ini sebagai suatu
keseluruhan: mampu membuat konsep, ide serta gagasan yang tepat dan menuangkannya
ke dalam rencana kerjaPKG , dan memimpin PKG tersebut menuju kesuksesan.
Sebagai acuan, tabel berikut ini mungkin dapat membantu sebagai format standar suatu
Program Kerja: