Professional Documents
Culture Documents
Kode Etik ini menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang
harus diterapkan oleh setiap individu dalam kantor akuntan publik (KAP) atau
Jaringan KAP, baik yang merupakan anggota IAPI maupun yang bukan
merupakan anggota IAPI, yang memberikan jasa profesional yang meliputi
jasa assurance dan jasa selain assurance seperti yang tercantum dalam
standar profesi dan kode etik profesi. Untuk tujuan Kode Etik ini, individu
tersebut di atas selanjutnya disebut Praktisi. Anggota IAPI yang tidak berada
dalam KAP atau Jaringan KAP dan tidak memberikan jasa professional seperti
tersebut di atas tetap harus mematuhi dan menerapkan Bagian A dari Kode
Etik ini. Suatu KAP atau Jaringan KAP tidak boleh menetapkan kode etik
profesi dengan ketentuan yang lebih ringan daripada ketentuan yang diatur
dalam Kode Etik ini.
Setiap Praktisi wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar
dan aturan etika profesi yang diatur dalam Kode Etik ini, kecuali bila prinsip
dasar dan aturan etika profesi yang diatur oleh perundang-undangan,
ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku ternyata berbeda dari
Kode Etik ini. Dalam kondisi tersebut, seluruh prinsip dasar dan aturan etika
profesi yang diatur dalam perundang-undangan, ketentuan hukum, atau
peraturan lainnya yang berlaku tersebut wajib dipatuhi, selain tetap
mematuhi prinsip dasar dan aturan etika profesi lainnya yang diatur dalam
Kode Etik ini.
Kode Etik ini terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian A dan Bagian B.
Bagian A menjelaskan prinsip-prinsip dasar etika profesi, yaitu prinsip
integritas, objektivitas, dan kompetensi, serta sikap kecermatan dan kehati-
hatian profesional, prinsip kerahasiaan, dan prinsip perilaku profesional.
Bagian B menjelaskan konsep ancaman (threats) dan pencegahan
(safeguards), serta memberikan pedoman mengenai aturan etika profesi
dalam berbagai situasi yang mencakup: (i) penunjukan praktisi, KAP, atau
jaringan KAP, (ii) benturan kepentingan, (iii) pendapat kedua, (iv) imbalan
jasa profesional dan bentuk remunerasi lainnya, (v) pemasaran jasa
profesional, (vi) penerimaan hadiah atau bentuk keramah-tamahan lainnya,
(vii) penyimpanan aset milik klien, (viii) objektivitas dalam semua jasa
profesional, dan (ix) independensi dalam perikatan assurance.
Kode Etik ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan
menggantikan Aturan Etika yang berlaku sebelum diterbitkannya Kode Etik
ini, menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan
oleh setiap individu dalam KAP atau jaringan KAP, baik yang merupakan
anggota IAPI maupun yang bukan merupakan anggota IAPI, yang
memberikan jasa profesional (baik jasa assurance maupun jasa
selain assurance) kepada pengguna jasa.
6. Lingkup dan sifat jasa: Anggota dalam praktik publik harus mengamati
Prinsip prinsip Perilaku Profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa
yang akan diberikan.
Kode etik yang disusun oleh SPAP adalah kode etik International Federations
of Accountants(IFAC) yang diterjemahkan, jadi kode etik ini bukan merupakan
hal yang baru kemudian disesuaikan dengan IFAC, tetapi mengadopsi dari
sumber IFAC. Jadi tidak ada perbedaaan yang signifikan antara kode etik SAP
dan IFAC. Adopsi etika oleh Dewan SPAP tentu sejalan dengan misi para
akuntan Indonesia untuk tidak jago kandang. Apalagi misi Federasi Akuntan
Internasional seperti yang disebut konstitusi adalah melakukan
pengembangan perbaikan secara global profesi akuntan dengan standard
harmonis sehingga memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi secara
konsisten untuk kepentingan publik. Seorang anggota IFAC dan KAP tidak
boleh menetapkan standar yang kurang tepat dibandingkan dengan aturan
dalam kode etik ini. Akuntan profesional harus memahami perbedaaan
aturan dan pedoman beberapa daerah juridiksi, kecuali dilarang oleh hukum
atau perundang-undangan
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak
benar dan tidak baik bagi profesional. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
adalah aturan perilaku, etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab
profesionalnya
Aturan etika IAI-KASP memuat tujuh prinsip-prinsip dasar perilaku etis auditor
dan empat panduan umum lainnya berkenaan dengan perilaku etis tersebut.
Ketujuh prinsip dasar IAI tersebut adalah:
1. Integritas
2. Obyektivitas
4. Kerahasiaan
6. Ketepatan Bertindak
1. Aturan Etika :
1. Interpretasi Etika
Dalam prakteknya tak ada etika yang mutlak. Standar etika pun berbeda-
beda pada sebuahkomunitas sosial, tergantung budaya, norma,dan nilai-nilai
yang dianut oleh komunitas tersebut. Baik itu komunitas dalam bentuknya
sebagai sebuah kawasan regional, negara,agama, maupun komunitas group.
Tidak ada etika yang universal.
1. Prinsip Etika
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota.
2. Aturan Etika
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan
oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota,
Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat
anggota Himpunan yang bersangkutan.