Professional Documents
Culture Documents
Alamat Korespondensi:
Hendro Joli Bidjuni
Prodi Ilmu Biomedik Konsentrasi Fisiologi
Makassar, 90245
HP: 082197078983
bidjunihendro@yahoo.co.id
Abstrak
Memperbaiki oksidatif stress adalah strategi yang efektif untuk mengurangi komplikasi diabetes, yaitu dengan pemberian
antioksidan salah satunya vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran vitamin C dosis tinggi terhadap
perkembangan neuropati diabetik pada penderita diabetes mellitus yang menggunakan terapi insulin dan perawatan luka
dengan ulkus gangren diabetik. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pretest dan
posttest with control group. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 sampel yang memenuhi kriteria inklusi untuk
layak diteliti. Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon nonparametrik dimana vitamin C berperan pada perbaikan
neuropati diabetik. jika nilai p pada kolom sig(2-tailed) yaitu p value < 0.05, Untuk membandingkan derajat neuropati
diabetik dengan pemberian vitamin C dan derajat neuropati diabetik tanpa pemberian vitamin C pada pasien diabetes
dengan luka kaki diabetes menggunakan Uji Mann-Whitney. Pemberian vitamin C pada penderita Neuropati diabetik
selama 4 minggu didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan dalam kategori membaik pada nilai neuropati diabetic
menggunakan semmes-weinstein monofilament 10g dan skor DNS walaupun secara statistic tidak bermakna.
Kata kunci: Neuropati diabetik, vitamin C, Monofilament 10g, Diabetic Neuropathy Symptom (DNS)
Abstract
To fix oxidative stress is an effective strategy to reduce diabetic complications by administrating antioxidant one of which
is Vitamin C. The study therefore aims to investigate the role of high dosage Vitamin C in the development of neuropatic
diabetes in patients treated with insulin and undergoing treatment of wound of diabetic gangrene ulcer. This quantitative
study is in quasi experiment with a control group. The study involves 31 samples fulfilling inclusive criteria. It also
employs non-parametric Wilcoxon test to determine the role of Vitamin C in the recovery of neuropathy of diabetic
patients if the p value in the column sig(2-tailed) is < 0.05. to compare the degree of diabetic neuropathy between those
having gangrene without one, Mann-Whitney test is used. The administration of vitamin C for 4 weeks proves that there is
a significant change in the diabetic neuropathy value of the subject studied; it becomes better, using Semmes-weinstein
monofilament 10g and DNS score despite being statically insignificant.
Keywords: diabetic neuropathy, vitamin C, monofilament 10g, DNS Score (diabetic neuropathy symptoms)
PENDAHULUAN
Obesitas adalah faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2, setinggi 80% sampai 90% dari
penderita diabetes tipe 2 mengalami obesitas. Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit
menahun yang ditandai kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal (hiperglikemia).
Berdasarkan data RISKESDAS 2007 bahwa Sulewesi Utara menempati peringkat ke 5 yang
memiliki penduduk dengan diagnosa DM dengan Prevalensi 8,1%. (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, 2007)
Hiperglikemia yang terus menerus mengakibatkan sirkulasi darah menurun terutama pada
kaki. Gejala yang muncul dapat berupa rasa sakit pada tungkai bila berdiri, berjalan, atau melakukan
aktivitas fisik, kaki terasa dingin. Kaki diabetik merupakan masalah yang paling mencemaskan bagi
pasien maupun petugas kesehatan yang mengobatinya. Hasil pengobatan buruk berupa angka
amputasi maupun angka kematian yang tinggi disertai biaya perawatan yang mahal. Data beberapa
penelitian di Indonesia menunjukkan angka amputasi dan angka kematian gangren diabetik
masing-masing sebesar 15-30% angka amputasi dan 17-32% angka kematian serta hari perawatan
sekitar antara 28-40 hari. (Brunner, dkk, 2003)
Salah satu komplikasi kronik diabetes mellitus adalah Neuropati diabetik yang sering
meresahkan penderita karena dirasakan sebagai siksaan oleh penderita. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa mekanisme terjadinya neuropati pada pasien diabetes sangatlah kompleks.
Neuropati terjadi sebagai akibat dari peningkatan stres oksidatif dan radikal bebas dari produk akhir
glikosilasi, akumulasi polyol, dan penurunan kadar nitric oxide (berdampak pada disfungsi endotel).
Oleh karena itu, memperbaiki oxidative stress adalah strategi yang efektif untuk mengurangi
komplikasi diabetes. menurut penelitian yang dilakukan oleh Medina et al. tahun 2005 di Brazil,
penderita diabetes justru memiliki kadar antioksidan yang lebih rendah dibandingkan orang normal
dengan hasil 3.3-fold pada penderita diabetis dan 5.8-fold pada orang normal. Kondisi ini tentu saja
meningkatkan risiko komplikasi. Oleh karena itu, penderita diabetes sangat dianjurkan untuk
mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup untuk mencegah komplikasi. (Medina, 2005).
Oleh karena itu, penderita diabetes sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah
yang cukup untuk mencegah komplikasi. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti merasa perlu untuk
dilakukan suatu penelitian untuk menilai perkembangan klinis dari pasien neuropati diabetic yang
diberikan vitamin C dosis tinggi.
BAHAN DAN METODE
Lokasi Dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BLU RSU Prof. Dr. R.D Kandou Manado khususnya di Irina C
dan poliklinik Kaki. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pretest
dan posttest with control group.
Popolasi Dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah pasien diabetes dengan ulkus gangren diabetik yang
terdiagnosa neuropati diabetik di ruangan rawat inap penyakit dalam dan poliklinik kaki BLU RSU
Prof. dr. R. D Kandou Manado.
Seluruh subyek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing diberi terapi insulin,
antibiotik dan perawatan luka. Kelompok perlakuan adalah kelompok yang diberi terapi standar
neuropati diabetika dan vitamin C 1600 mg/hari, sedangkan sebagai bukan perlakuan mendapatkan
terapi standart neuropati diabetika. Besar sanmpel penelitian untuk masing-masing kelompok adalah
16 orang.
Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Calon
responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengikuti kegiatan penelitian diminta
untuk menandatangani lembar surat pernyataan kesediaan menjadi responden (informed consent)
yang diberikan oleh peneliti. Tahap pre test. Tahap ini terdiri dari dua kegiatan. Kegiatan pertama
yaitu responden diminta untuk melakukan pengisian data demografi dengan mengisi kuesioner
(terlampir). Kedua yaitu, yaitu penilaian Neuropati Diabetik yang diisi oleh peneliti. Tahap perlakuan.
Pemberian vitamin C 1600 mg diberikan secara oral. Tahap post test, yaitu Penilaian akhir minggu ke
IV untuk mengetahui nilai akhir dari neuropati diabetic.
Analisis Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini akan diolah menggunakan pengujian program
statistic cumputerized. Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon nonparametrik dimana vitamin C
berperan pada perbaikan neuropati diabetik. jika nilai p pada kolom sig(2-tailed) yaitu p value < 0.05,
Untuk membandingkan derajat neuropati diabetik dengan pemberian vitamin C dan derajat neuropati
diabetik tanpa pemberian vitamin C pada pasien diabetes dengan luka kaki diabetes menggunakan Uji
Mann-Whitney.
HASIL
Karakteristik Demografi Subjek Penelitian
Penelitian ini menunjukkan pada karakteristik subyek diawal penelitian kelompok perlakuan
dan kontrol meliputi jenis kelamin, usia pendidikan, pekerjaan, riwayat DM keluarga, riwayat
hipertensi dan riwayat, merokok tidak ada perbedaan yang signifikan sehingga tidak akan
mempengaruhi hasil penelitian dan dianggap bukan sebagai perancu dalam penelitian. Ini
menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian dapat dianggap homogen, karena uji X 2 untuk
perbedaan distribusi berdasarkan variabel-variabel tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna
(p>0,05).
American Diabetes Association, (2010). Clinical Care of the Diabetic Foot, Edisi 2, Virginia,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, (2007). Riset Kesehatan Dasar 2007; Laporan
Nasional 2007
Boyko. (2010). Neuropati On Diabetes Mellitus, January 05, 2010.
http://myhealing.wordpress.com/2009/07/01/patogenesis-neuropatipada-diabetes-mellitus/Journa
l/pdf, akses 25 Mei 2013
Brunner and Suddarth's. (2003). Textbook of Medical-Surgical Nursing (10th ed.). Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Echeverry. (2001). Infection on Diabetic Foot. Dalam : Darmono, dkk, editors. Naskah Lengkap
Diabetes Mellitus Ditinjau dari Berbagai Aspek Penyakit dalam rangka Purna Tugas Prof Dr.dr.RJ
Djokomoeljanto. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Medina B.A.J. (2005). Diabetic Neuropathies (A statement by the American Diabetes Association).
Diabetes Care. 28 (4), .http://care.diabetesjournals.org/content/28/4/956.full.pdf+html, di akses
25 Mei 2013
Mulyati. (2009). Patogenesis Neuropati pada Diabetes Mellitus, January 05, 2010.
http://myhealing.wordpress.com/2009/07/01/patogenesis-neuropatipada-diabetes-mellitus/, akses
25 Mei 2013.
Nursiswati, (2007). Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Perkembangan Luka Diabetik, Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Prasetyo M Agus, Pengaruh Penambahan Alpha Lipoic Acid Terhadap Perbaikan Klinis Penderita
Polineuropati Diabetika, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, 2003
PB. PERKENI, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, Jakarta,
2011
Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, Pedoman Penulisan Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah;
Pasca UNHAS, Makassar, 2012
Riyanto. (2010). Neuropati Diabetik, Mei 05, 2010.
http://myhealing.com/2010/07/01/neuropati-diabetik/pdf, (Tesis). akses 25 Mei 2013
Sjahrir (2006). Neuropati diabetik dan antioksidan, Juli 17, 2006.
http://diabetesmellitus.com/komplikasi/kronik/2006/07/17/neuropati-diabetik/pdf, (Tesis), akses
27 Mei 2013
LAMPIRAN
Monofilamen
Kelompok Nilai p
Sebelum Sesudah Perubahan
1,12
Perlakuan 8,31 7,19 0,002*
7,75 (4-10)
1.00
Kontrol 8,87 7,87 0,004*
8.37 (7-10)
p 0.16a 0.09a 0,60a
*: Uji Wilcoxon, a: Uji Mann-Whitney
Tabel 3. Perbaikan klinis neuropati dilihat dari nilai DNS pada pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol
DNS
Kelompok Nilai p
Sebelum Sesudah Perubahan
1,00
Perlakuan 3,88 2,88 0,001*
3,38 (2-4)
0,46
Kontrol 3,73 3,27 0,05*
3,50 (2-4)
p 0.32a 0.10a 0,45a
a
*: Uji Wilcoxon, : Uji Mann-Whitney