You are on page 1of 7

Lampiran

Masyarakat madani (civil society) adalah gambaran ideal suatu masyarakat, dimana

tingkat pendidikan dan perekonomian suatu masyarakat (kehidupan bermasyarakat) sudah

cukup bagus untuk dikatakan ideal, dan ini ingin diwujudkan di indonesia.

Bagaimana agar masyarakat kita bisa mencapai masyarakat madani?

Mencapai masyarakat madani pada dasarnya di fokuskan untuk meningkatkan taraf

perekonomian dan pendidikan suatu masyarakat, meningkatkan keadilan dengan

menyamakan hak tiap individu di mata hukum.

Namun, permasalahan ynag terjadi untuk mencapai masyarakat madani malah lebih komplex,

sehingga untuk menyelesaikannya dibutuhkan kerja keras dan usaha semua lapisan

masyarakat.

Pada umumnya, permasalahan yang sering dijumpai untuk menuju masyarakat madani

sebagai berikut :

Sumber daya manusia yang kurang karena tingkat pendidikan yang tidak merata
Kondisi ekonomi yang tidak stabil
Tingkat pengangguran yang tinggi
Masyarakat madani. Masyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat

diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani dan

mamaknai kehidupannya, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam

penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Permasalahan dalam bermasyarakat sering dijumpai disekitar kita, dan berikut permasalahan

yang harus di selesaikan agar masyarakat kita bisa mencapai masyarakat madani.

1. Sumber daya manusia yang kurang karena tingkat pendidikan yang tidak merata

Pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya merata. Untuk tingkatan SD sudah bisa

dikatakan cukup berhasil, sedangkan untuk tingkat SMP, SMA dan ke tingkat perguruan

tinggi masih dikatakan belum sepenuhnya merata karena belum semua anak usia sekolah

mampu mengenyam pendidikan sesuai dengan tingkatan usia mereka karena berbagai alasan.

Pendidikan yang belum merata ini akan menyebabkan ketimpangan antara daerah yang

pendidikannya sudah maju dan daerah yang pendidikannya masih biasa-biasa saja.

Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat

pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian

juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia. Kenyataan seperti ini apabila terus

dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil

beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.

Upaya pemerintah dalam mengatasi ketidakmerataan pendidikan :

a) Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di

Indonesia (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).


b) Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
c) Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik

pemerintah melalui penataran-penataran dan sertifikasi, dan menyebarkannya.


d) Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
e) Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti Sekolah Terbuka dan Universitas

Terbuka.
f) Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga

pemerintah.

2. Kondisi ekonomi yang tidak stabil

Untuk meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia, perlu adanya sudut pandang

dari berbagai aspek. Beberapa pandangan tentang perekonomian Indonesia bisa dilihat dari

PDB-nya, dari pihak swasta, dan juga dari pihak pemerintah Indonesia sendiri.

a) Aspek PDB (Pendapatan Domestik Bruto)

Indonesia termasuk ke dalam 20 negara yang memiliki PDB terbesar di dunia. Tentunya

hal ini menjadi kebanggan tersendiri untuk Indonesia. Tentunya bisa masuk ke dalam

peringkat 20 besar menjadi pemicu untuk Indonesia lebih bangkit lagi, tidak hanya

terlihat dari besarnya PDB atau perkapita, tetapi juga terwujud dalam kehidupan

masyarakatnya yang terus berkembang dan maju.


b) Aspek Pihak Pemerintah

Perlu adanya kerjasama yang semakin solid antarkementerian yang ada di Indonesia.

Perlu adanya dorogan, seokongan, dan bantuan serius dari pemerintah pada masyarakat

agar jiwa-jiwa wirausaha dari masyarakat terus meningkat dan daya kreativitasnya pun

ikut meningkat. Adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dengan rakyatnya

tentunya akan berdampak positif pada perekonomian di Indonesia.


c) Aspek Pihak Swasta

Pihak swasta juga memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perekonomian di

Indonesia. Dalam hal ini adalah pihak-pihak swasta yang ikut dan terjun langsung dalam
memajukan ekonomi masyarakat pedesaan, memberikan modal dengan mudah, dan

mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dengan tujuan agar masyarakat bisa

mandiri dan memiliki penghasilan dari usahanya sendiri. Keberadaan pihak swasta

seperti ini tentunya sangat dinanti dan ditunggu oleh masyarakat.


d) Aspek Masyarakat

Masyarakat merupakan aspek penting dalam pertumbuhan dan perkembangan

perekonomian Indonesia. Perekonomian yang stabil dan maju tentunya juga akan

berdampak baik bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, lebih banyak masyarakat

yang bisa mendirikan usaha sendiri dan mencoba untuk maju akan juga memberikan

kesempatan bagi perekonomian Indonesia untuk terus berkembang.

3. Tingkat pengangguran yang tingi

Untuk mengatasi tingkat pengangguran yang tinggi, pemmerintah dapat melakukan

upaya sebagai berikut.

a) Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Moral

Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke

kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat

memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan

dengan memindahkan industry (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah

pengangguran parah.
b) Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja

Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang

membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan

yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan system informasi yang memudahkan
orang mencari pekerjaan yang cocok. System seperti itu antara lain dapat berupa

pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bias juga berupa pengenalan

profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.


c) Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan

ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau

keahlian tertentu. Dengan pemerintah mendirikan tempat-tempat pelatihan

keterampilan,atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di banyak daerah,

orang yang tidak berpendidikan tinggi pun bisa bekerja dengan modal keterampilan yang

sudah mereka miliki.


d) Bantuan Kredit

Pemerintah diharapkan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsung bekerja

sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada masyarakat yang kurang

mampu. Kredit tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk mendirikan suatu

usaha, misalnya UKM atau sejenisnya.


e) Pendidikan Non Formal

Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberi pendidikan non formal. Pendidikan non formal

bisa berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau peningkatan EQ, serta

diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mempu menciptakan suatu lapangan

pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya bisa melamar

pekerjaan.
f) Wiraswasta

Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu,

pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan

apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta

yang berhasil.
MENGATASI

PERMASALAHA

N MENUJU

MASYARAKAT

MADANI
Anggota Kelompok : Achmad Shofwan
NIM : 2016703020009
Jurusan : Ekonomi Dan Bisnis Islam
Prodi : Perbankan Syariah
Kelas :B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN


Tahun 2016

You might also like