Professional Documents
Culture Documents
lhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Dzat yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang untuk setiap ciptaan-Nya. Berkat karunia dan
hidayah-Nya yang telah memberi kemudahan khususnya bagi kami dalam menyusun
tugas makalah ini. Makalah mengenai Ethical Responsibility Of Independent
Auditors ini kami buat demi untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis dan
Profesi Akuntansi.
PENDAHULUAN
OLEH KEBANYAKAN ORANG. ETIKA DIANGGAP SEBAGAI SESUATU HAL YANG BERNILAI
TINGGI, BEGITU JUGA DALAM HAL PROSES AUDITING. DALAM PROSES AUDITING,
SESUAI DENGAN ETIKA DAN ATURAN YANG ADA. ETIKA DAN REGULATOR ITU TELAH
PENGGUNA KEPUTUSAN. UNTUK ITU DALAM MAKALAH INI AKAN DIBAHAS MENGENAI
ETIKA DALAM AUDITING. AKAN DIBAHAS PULA BAGAIMANA REGULASI ETIKA PROFESI
SEORANG AUDITOR.
PERTANYAAN YANG PADA BAB INI AKAN DICARI PEMECAHAN DENGAN PENJELASAN
PUBLIC?
PUBLIC ?
DAN TIDAK MELANGGAR ETIKA DAN ATURAN YANG TELAH DICIPTAKAN BAPEPAM
DAN PASAR MODAL.
PEMBAHASAN
2. Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional CPA harus
menggunakan pertimbangan profesional dan moral yang sensitif dalam semua
aktifitasnya. Sebagaimana disebutkan dalam bab I, CPA/akuntan publik
melaksanakan suatu peran penting di masyarakat. Mereka bertanggung jawab, bekerja
sama satu sama lain untuk mengembangkan metode akuntansi dan pelaporan,
memelihara kepercayaan publik, dan melaksanakan tanggung jawab profesi bagi
sendiri.
3. Kepentingan publik
CPA wajib memberikan pelayanannya bagi kepentingan publik, menghormati
kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen serta profesionalisme. Salah satu
tanda yang membedakan profesi adalah penerimaan tanggung jawabnya kepada
publik. CPA diandalkan oleh banyak unsur masyarakat, termasuk klien, kreditor,
pemerintah, pegawai, investor, dan komunitas bisnis serta keuangan. Kelompok ini
mengandalkan obyektifitas dan integritas CPA untuk memelihara fungsi perdagangan
yang tertib.
4. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, CPA harus melaksanakan
semua tanggung jawab profesionalnya dengan integritas tertinggi. Perbedaan
karakteristik lainnya dari suatu profesi adalah pengakuan anggotanya akan kebutuhan
memiliki integritas. Integritas menurut CPA bertindak jujur dan terus terang meskipun
dihambat kerahasiaan klien. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh
dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi. Integritas dapat mengakomodasi kesalahan
akibat kurang berhati-hati dan perbedaan pendapat yang jujur, akan tetapi, integritas
tidak dapat mengakomodasi kecurangan/pelanggaran prinsip.
6. Kemahiran
Seorang CPA harus melakukan standar teknis dan etis profesi, terus berjuang
meningkatkan kompetensi mutu pelayanan, serta melaksanakan tanggung jawab
profesional dengan sebaik- baiknya. Prinsip kemahiran (due care) menuntut CPA
untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya. CPA akan memperoleh
kompetensi melalui pendidikan dan pengalaman dimulai dengan menguasai ilmu
yang disyaratkan bagi seorang CPA. Kompetensi juga menuntut CPA untuk terus
belajar di sepanjang karirnya.
Sistem Akuntansi.
Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi
dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
Bukti Audit.
Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk memberikan
kesimpulan rasional.
Pengendalian Intern.
Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada pengendalian internal,
hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan
compliance test.
2. 7 Independensi
Independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain,
tidak tergantung pada orang lain (Mulyadi dan Puradireja, 2002: 26).
Carey dalam Mautz (1961:205) mendefinisikan independensi akuntan publik dari segi
integritas dan hubungannya dengan pendapat akuntan atas laporan keuangan.
Independensi meliputi:
Pasar modal memiliki peran yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia.
institusi yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan
sehari-hari kegiatan pasar modal di Indonesia adalah Badan Pengawas Pasar Modal
atau Bapepam. Bapepam mempunyai kewenangan untuk memberikan izin,
persetujuan, pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses pendaftaran
dalam rangka penawaran umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-
undangan di bidang pasar modal, dan melakukan penegakan hukum atas setiap
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Dilema etika merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia merasa
bingung untuk mengambil suatu keputusan tentang perilaku apa yang seharusnya
dilakukan. Banyak alternatif untuk menyelesaikan dilema-dilema etika, hanya saja
diperlukan suatu perhatian khusus dari tiap individu untuk menghindari rasionalisasi
tindakan-tindakan yang kurang atau bahkan tidak etis.
3 CPA harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung
jawab mereka kepada publik.
1. Independensi
Independensi merupakan kebijakan yang menetapkan bahwa kantor akuntan publik
memperoleh keyakinan yang layak bahwa para auditor, pada semua tingkatan atau
jenjang, mempertahankan independensi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Standar
Profesi Akuntan Publik (SPAP).
3. Konsultasi
Ditetapkan dengan maksud agar kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang
layak bahwa auditor pada kantor akuntan publik akan meminta bantuan sepanjang
diperlukan dari orang yang mempunyai pertimbangan yang lebih matang ataupun
otoritas.
3. Supervisi
Kebijakan dan prosedur dalam melaksanakan supervisi atas semua pekerjaan pada
jenjang organisasi harus ditetapkan agar kantor akuntan publik memperoleh
keyakinan yang layak bahwa pekerjaan yang dilaksanakan memenuhi norma
pegendalian mutu yang ditentukan.
Luas supervisi dan penelaahan yang tepat untuk suatu keadaan tergantung pada
banyak faktor, termasuk kerumitan masalah yang dihadapi, kualifikasi auditor yang
ditugasi, serta tersedia tidaknya dan dimanfaatkan tidaknya tenaga yang dapat
memberikan konsultasi.
5. Pengangkatan auditor
Hal ini harus ditetapkan agar kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang
layak bahwa auditor yang diangkat memiliki karakter yang sesuai sehingga mereka
mampu melaksanakan tugas secara kompeten.
6. Pengembangan profesional
Ditetapkan dengan alasan agar kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang
layak bahwa para auditor memiliki pengetahuan yang diperlukan sehingga mereka
mampu melaksanakan tugas yang diberikan.
1. Promosi
Ditetapkan dengan alasan agar kantor akuntan publik dapat memperoleh keyakinan
yang layak bahwa para auditor yang dipilih untuk dipromosikan telah memiliki
kualifikasi yang diperlukan untuk memikul tanggung jawab yang akan diserahkan
padanya. Tata cara dalam mempromosikan auditor mempunyai pengaruh besar atas
mutu pekerjaan suatu kantor akuntan publik.
9. Inspeksi
Ditetapkan agar kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang layak bahwa
prosedur yang ada hubungannya dengan unsur pengendalian mutu lainnya telah
ditetapkan secara selektif.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Dari beberapa jurnal dan referensi yang saya peroleh, dapat disimpulkan bahwa
dalam hal ini auditor juga harus memiliki etika-etika perilaku profesional yang sangat
penting dalam lingkup auditing sebagai panduan mereka agar meminimalisir
kecurangan dan kesalahan. Kualitas audit yang di ukur KAP yang telah menetapkan
sembilan unsur kendali mutu yang harus dipenuhi oleh kantor akuntan dalam
melakukan profesinya. Auditor harus kompeten dan independen.