You are on page 1of 7

Kelompok 6

Agita Zafi Rahmasari F0314006


Aulia Sadhana F0314019
Popy Mailani F0314078

BAB 17
SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO

PERBANDINGAN SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN RINCIAN SALDO


DAN UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN SERTA PENGUJIAN SUBSTANTIF
ATAS TRANSAKSI
Perbedaan utama antara pengujian pengendalian, pengujian substantive atas transaksi, dan
pengujian atas rincian saldo yaitu pada apa yang ingin diukur oleh auditor. Auditor
melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi:
Untuk menentukan apakah tingkat pengecualian populasi cukup rendah.
Untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian dan mengurangi pengujian atas
rincian saldo.
Untuk perusahaan publik, guna menyimpulkan bahwa pengendalian telah beroperasi
secara efektif demi tujuan audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
SAMPLING NONSTATISTIK
Terdapat 14 langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk pengujian rincian saldo.
Merencanakan Sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian audit
Auditor mengambil sampel untuk pengujian atas rincian saldo guna menentukan
apakah saldo akun yang sedang diaudit telah dinyatakan secara wajar.
2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
Sampling audit dapat diterapkan setiap kali auditor berencana membuat kesimpulan
mengenai populasi berdasarkan sampel.
3. Mendefinisikan salah saji
Karena sampling audit untuk pengujian atas rincian saldo mengukur salah saji
moneter, yaitu salah saji yang terjadi apabila item sampel disalahsajikan.
4. Mendefinisikan populasi
Auditor memisahkan populasi ke dalam dua atau lebih subpopulasi sebelum
menerapkan sampling audit. Hal ini disebut sebagai stratified sampling, di mana
setiap subpopulasi disebut sebagai strata.
5. Mendefinisikan unit sampling
Pada sampling audit nonstatistik, unit sampling hampir selalu merupakan item yang
membentuk saldo rekening. Auditor dapat menggunakan item tersebut untuk menguji
semua tujuan audit kecuali kelengkapan.
6. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi
Auditor menggunakan salah saji yang dapat ditoleransi, untuk menentukan ukuran
sampel dan mengevaluasi hasil sampling nonstatistik. Auditor memulainya dengan
pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas dan menggunakan total tersebut
untuk memutuskan salah saji yang dapat ditoleransi bagi setiap akun.
7. Menetapkan risiko yang dapat diterima atas penerima yang salah terlalu rendah.
Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah (acceptable risk of incorrect
acceptance= ARIA) adalah jumlah risiko yang bersedia ditanggung auditor karena
menerima suatu saldo sebagai benar padahal salah saji yang sebenarnya dalam saldo
tersebut melampaui salah saji yang dapat ditoleransi. ARIA mengukur keyakinan yang
diinginkan auditor atas suatu saldo akun.
8. Mengestimasi salah saji dalam populasi.
Biasanya auditor membuat estimasi ini berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan
klien dan dengan menilai risiko inheren, yang mempertimbangkan hasil pengujian
pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis yang telah
dilaksanakan.
9. Menentukan ukuran sampel awal
Untuk membantu auditor membuat keputusan menyangkut ukuran sampel, auditor
seringkali mengikuti pedoman yang disebabkan oleh kantor akuntannya atau beberapa
sumber lainnya.
Memilih sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit
10. Memilih sampel
Pada sampling nonstatistik, standar audit memperbolehkan untuk menggunakan setiap
metode seleksi. Auditor akan membuat keputusan setelah mempertimbangkan
keuntungan dan kerugian masing-masing metode termasuk pertimbangan biaya.
11. Melaksanakan prosedur audit
Auditor menerapkan prosedur audit yang tepat pada setiap item sampel untuk
menetukan apakah item tersebut mengandung salah saji.
Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi
Auditor harus menggeneralisasi dari sampel ke populasi dengan memproyeksikan
salah saji dari hasil sampel ke populasi dan mempertimbangkan kesalahan sampling
serta resiko sampling (ARIA). Langkah pertama adalah menghitung titik estimasi.
13. Menganalisis salah saji
Auditor harus mengevaluasi sifat dan penyebab setiap salah saji yang ditemukan
dalam pengujian atas rincian saldo. Auditor harus menganalisis salah saji untuk
memutuskan apakah setiap modifikasi model risiko audit memang diperlukan.
14. Tindakan ketika populasi ditolak
Tidak mengambil tindakan hingga pengujian atas bidang audit lainnya selesai
Melaksanakan pengujian audit yang diperluas pada bidang tertentu
Meningkatkan ukuran sampel
Menolak untuk memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian
SAMPLING UNIT MONETER
Sampling unit moneter (monetary unit sampling) merupakan metode sampling
statistik yang umum untuk pengujian atas rincian saldo karena memiliki kesederhanaan
statistik bagi sampling atribut serta memberikan hasil yang diekspresikan dalam dolar.
Perbedaan Antara Sampling Unit Moneter ( MUS ) dan Sampling Nonstatistik
MUS serupa dengan sampling nonstatistik. Ke-14 langkahnya juga harus dilakukan
dalam MUS, walaupun beberapa dilakukan dengan cara berbeda. Perbedaan tersebut yaitu:
Definisi Unit Sampling adalah suatu Dolar Individual
Ukuran Populasi adalah Populasi Dolar yang Tercatat
Pertimbangan Pendahuluan Mengenai Materialitas Digunakan untuk Setiap Akun dan
Bukan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi
Ukuran Sampel Ditentukan dengan Menggunakan Rumus Statistik
Aturan Keputusan Formal Digunakan untuk Memutuskan Akseptabilitas Populasi
Pemilihan Sampel Dilakukan dengan Menggunakan PPS (probability proportional to
size sample selection)
Auditor Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi dengan Menggunakan Teknik MUS

Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi Jika Tidak Ada Salah Saji yang
Ditemukan dengan Menggunakan MUS
Anggaplah bahwa auditor mengkonfirmasi populasi piutang usaha untuk melihat
kebenaran moneternya. Total populasi adalah $1.200.000, dan sampel sebanyak 100
konfirmasi telah diperoleh. Setelah melakukan audit, tidak ada salah saji yang ditemukan
dalam sampel.
Persentase Asumsi Salah Saji yang Tepat
Asumsi yang pas bagi persentase salah saji dalam item populasi yang mengandung
salah saji tersebut secara keseluruhan merupakan keputusan auditor. Auditor harus
menetapkan persentase berdasarkan pertimbangan profesionalnya dalam situasi tersebut.
Menggeneralisasi Ketika Salah Saji Ditemukan
Empat aspek dalam menggeneralisasi dari sampel ke populasi, tetapi penggunaannya
telah dimodifikasi sebagai berikut:
1. Jumlah lebih saji dan kurang saji ditangani secara terpisah dan kemudian digabungkan.
2. Asumsi salah saji yang berbeda dibuat untuk setiap salah saji, termasuk salah saji nol.
3. Auditor harus berhadapan dengan lapisan CUER dari tabel sampling atribut.
4. Asumsi salah saji harus dikaitkan dengan setiap lapisan.
Memutuskan Akseptabilitas Populasi dengan Menggunakan MUS
Aturan keputusan untuk MUS adalah sebagai berikut: Jika batas salah saji bawah dan
batas salah saji atas berada di antara jumlah salah saji yang berupa lebih saji dan kurang saji
yang dapat ditoleransi, kesimpulan bahwa nilai buku tidak mengandung salah saji yang
material dapat diterima. Jika tidak, ambil kesimpulan bahwa nilai buku mengandung salah
saji yang material.
Tindakan Jika Populasi Ditolak
Jika satu atau kedua batas salah saji itu berada di luar batas salah saji yang dapat
ditoleransi dan populasi dianggap tidak dapat diterima, auditor memiliki beberapa opsi.
Menentukan Ukuran Sampel dengan Menggunakan MUS
Metode yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel bagi MUS serupa dengan
yang digunakan untuk sampling atribut unit fisik, yang menggunakan tabel sampling atribut.
Materialitas
Pertimbangan pendahuluan tentang materialitas umumnya merupakan dasar bagi
jumlah salah saji yang dapat ditoleransi yang akan digunakan. Jika diperkirakan terjadi salah
saji dalam pengujian non-MUS, salah saji yang dapat ditoleransi akan kurang materialitas
dari jumlah tersebut.
Asumsi Persentase Rata-rata Salah Saji untuk Item Populasi yang Mengandung Salah
Saji
Mungkin ada asumsi yang terpisah untuk batas atas dan bawah, yang juga merupakan
pertimbangan auditor. Hal tersebut harus didasarkan pada pengetahuan auditor mengenai
klien serta pengalaman masa lalu, dan jika lebih kecil dari 100 persen yang digunakan,
asumsinya harus dapat dipertahankan dengan jelas.
Risiko yang Dapat Diterima atas Penerimaan yang Salah (ARIA)
ARIA adalah suatu pertimbangan auditor dan sering kali dicapai dengan bantuan model
risiko audit.
Nilai Populasi yang Tercatat
Nilai dolar populasi diambil dari catatan klien.
Estimasi Tingkat Pengecualian Populasi
Umumnya, estimasi tingkat pengecualian populasi untuk MUS adalah nol, karena MUS
sangat tepat digunakan pada situasi tidak ada salah saji, atau jika hanya sedikit salah saji yang
diperkirakan akan terjadi.
Hubungan Model Risiko Audit dengan Ukuran Sampel untuk MUS
MUS akan digunakan dalam melaksanakan pengujian atas rincian saldo. Auditor harus
memahami hubungan ketiga faktor-faktor independen itu dalam model risiko audit, ditambah
prosedur analitis dan pengujian substantif atas transaksi dengan ukuran sampel untuk
pengujian atas rincian saldo.
Audit Menggunakan Sampling Unit Moneter
Sampling unit moneter (MUS) memiliki sedikitnya empat fitur yang menarik bagi
auditor:
1. Meningkatkan kemungkinan memilih item dolar yang tinggi dari populasi yang diaudit.
2. Mengurangi biaya pelaksanaan pengujian audit
3. MUS mudah diterapkan.
4. MUS menghasilkan kesimpulan statistik dan bukan kesimpulan nonstatistik.
SAMPLING VARIABEL
Sampling variabel memiliki tujuan yaitu mengukur salah saji dalam suatu saldo akun. Jika
auditor menentukan bahwa jumlah salah saji melampaui jumlah yang dapat ditoleransi,
mereka akan menolak populasi dan melakukan tindakan tambahan.
Distribusi Sampling
Untuk setiap sampel, auditor menghitung nilai rata-rata item dalam sampel sebagai
berikut:

Setelah menghitung nilai rata-rata item sampel, auditor memplotnya ke distribusi frekuensi.
Inferensi Statistik
Jika sampel diambil dari satu populasi dalam situasi audit aktual, auditor tidak
mengetahui karakteristik populasi itu dan biasanya, hanya satu sampel yang akan diambil dari
populasi bersangkutan. Pengetahuan mengenai distribusi sampling akan memungkinkan
auditor untuk menarik kesimpulan statistik, atau inferensi statistik ( statistical inferences ),
mengenai populasi.
Menghitung interval keyakinan rata-rata populasi dengan menggunakan logika yaitu sebagai

berikut :
Metode Variabel
Auditor menggunakan proses inferensi statistic sebelumnya bagi semua metode
sampling variabel. Setiap metode dibedakan menurut apa yang sedang diukur, ketiga metode
variabel tersebut adalah:
Estimasi Perbedaan
Auditor menggunakan estimasi perbedaan (difference estimation) untuk mengukur
estimasi jumlah salah saji total dalam populasi apabila ada nilai tercatat maupun nilai yang
diaudit bagi setiap item sampel, yang hampir selalu terjadi dalam audit.
Estimasi Rasio
Estimasi rasio (ratio estimation) serupa dengan estimasi perbedaan kecuali auditor
menghitung rasio antara salah saji dan nilai tercatatnya serta memproduksikan hal ini dengan
populasi untuk mengestimasi total salah saji populasi.
Estimasi Rata-rata per Unit
Estimasi rata-rata per unit (mean per unit estimation) auditor berfokus pada nilai yang
teraudit dan bukan pada jumlah salah saji setiap item dalam sampel. Kecuali untuk definisi
apa yang sedang diukur, estimasi rata-rata per unit dihitung dengan cara yang sama seperti
estimasi perbedaan
Metode Statistik Berstratifikasi
Sampling stratifikasi adalah metode sampling dimana semua unsur dalam total populasi
dibagi menjadi dua atau lebih subpopulasi. Perhitungannya dilakukan bagi setiap strata dan
kemudian digabung menjadi satu estimasi populasi secara keseluruhan untuk interval
keyakinan populasi secara menyeluruh.
Risiko Sampling
ARIA adalah risiko statistik bahwa auditor telah menerima populasi yang, dalam
kenyataannya, mengandung salah saji yang material. ARIA dapat menyimpulkan bahwa
saldo akun telah dinyatakan secara wajar padahal sebenarnya mengandung salah saji
dalam jumlah yang material.
ARIR adalah risiko statistik bahwa auditor telah menyimpulkan suatu populasi
mengandung salah saji yang material padahal sebenarnya tidak. ARIR hanya akan
mempengaruhi tindakan auditor jika mereka menyimpulkan bahwa populasi dinyatakan
secara wajar.
ILUSTRASI PENGGUNA ESTIMASI PERBEDAAN
1. Merencanakan Sampel dan Menghitung Ukuran Sampel dengan Menggunakan
Estimasi Perbedaan
Menyatakan Tujuan Pengujian Audit
Memutuskan Apakah Sampling Audit Dapat Diterapkan
Mendefinisikan Kondisi Salah Saji
Mendefinisikan Populasi
Mendefinisikan Unit Sampling
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi
Menetapkan Risiko yang Dapat Diterima
Mengestimasi Salah Saji dalam Populasi
Menghitung Ukuran Sampel Awal
Ukuran sampel awal dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

2. Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur


3. Mengevaluasi Hasil
4. Tindakan Jika Hipotesis Ditolak
Tindakan yang akan diambil auditor adalah sama seperti untuk sampling nonstatistik,
kecuali estimasi yang lebih baik terhadap salah saji populasi telah dibuat. Jika interval
presisi yang dihitung melampaui salah saji yang dapat ditoleransi, auditor tidak akan
mengharuskan pembukuan disesuaikan.

You might also like