You are on page 1of 14

MAKALAH PRINSIP PRINSIP BUDIDAYA PERAIRAN

OLEH

ELDIRA MARINTA UTHAMI

1614111060

PRODI BUDIDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

2016
PENDAHULUAN

A. Perairan Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki wilayah perairan yang sangat
luas yang terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.290 km. Luas
wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut
Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum
Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982, wilayah perairan
Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah laut/zona laut yaitu zona Laut Teritorial,
zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif.
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar
ke arah laut lepas. Sebagaimana yang kita ketahui garis dasar/garis pangkal
adalah adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung
pulau. Penentuan garis pangkal ditentukan dengan garis air rendah. Negara
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Luas wilayah
Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2 Dua pertiga wilayah Indonesia
merupakan perairan atau wilayah laut. Luas wilayah perairan di Indonesia
mencapai 3.287.010 km2 Adapun wilayah daratan hanya 1.906.240 km2.
Wilayah laut teritorial merupakan laut yang masuk ke dalam wilayah hukum
Negara Indonesia. Berdasarkan Territoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonante tahun 1939, wilayah teritorial Laut Indonesia ditetakkan sejauh 3
mil diukur dari garis luar pantai.

B. Sumber Daya Perikanan Indonesia

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Berbagai upaya
dan cara dilakukan oleh masyarakat dan negara untuk memanfaatkannya.
Sumber daya alam merupakan modal utama bagi suatu negara untuk
kesejahteraan rakyat. Indonesia memiliki luas laut mencapai ribuan kilometer,
dengan potensi sumber daya alam yang besar. Seperti yang telah dijelaskan
bahwa luas wilayah perairan Indonesia mencapai 2/3 dari luas keseluruhan
negara Indonesia maka secara logika sumber daya alam Indonesia sangatlah
besar.
Di Indonesia sebenarnya pemanfaatan sumber daya alam di daratan sudah
hampir mencapai 80% mungkin lebih. Tetapi ternyata untuk sumber daya
perairan Indonesia masih belum optimal pemanfaatannya yaitu sekitar 30% saja.
Hal ini membuktikan bahwa dunia perikanan Indonesia masih besar potensinya
untuk dikembangkan bahkan Indonesia sendiri bisa menjadi negara maju
dengan dunia perikanan ini.

Jika kita teliti kita bisa lihat negara negara maju seperti contohnya Jepang.
Mengapa Jepang bisa menjadi negara maju? Selain dari teknologi mereka yang
sudah sangat maju, alasan lainnya mereka mempunyai banyak industri industri
perikanan seperti pengolahan pengolahan perikanan, budidaya perikanan,
teknologi penangkapan yang jauh lebih modern daripada Indonesia. Hal inilah
yang menyebabkan indonesia semakin tertinggal bahkan terpuruk dari negara
negara lain. Jika di telusuri luas perairan negara Jepang lebih kecil dari
Indonesia tapi mereka bisa menjadi negara yang maju. Jika mereka bisa
mengapa kita tidak? Padahal jelas negara kita lebih kaya akan sumber daya
alamnya. Pertanyaan itulah yang harus kita pikirkan tidak hanya oleh
Pemerintah tapi juga masyarakat Indonesia bagaimana caranya meningkatkan
produktifitas perikanan di negara ini.
ISI

Perikanan budidaya atau budidaya peraian atau disebut juga dengan aquakultur
merupakan kegiatan campur tangan manusia atau upay upaya seseorang untuk
meningkatkan produktivitas perairan dengan kegiatan budidaya. Kegiatan
budidaya yang dimaksud adalah pemeliharaan untuk memperbanyak
(reproduksi) populasi dan menumbuhkan (growth) biomasa serta meningkatkan
mutu produk biota akuatik sehingga memperoleh keuntungan. Dalam budidaya
perairan terdapat sistem yang tidak bisa dipisahkan yaitu:

1) Benih
Benih merupakan salah satu bagian atau bahan yang harus dipersiapkan
dalam proses budidaya perikanan, karena hal terpenting yang akan
menjadi produk itu sendiri yaitu dari benih itu sendiri. Benih juga
merupakan modal utama ketika akan mempersiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan dalam budidaya.
2) Pakan
Pakan juga salahsatu hal yang penting demi memenuhi kebutuhan hidup
benih yang tadi telah disiapkan, ketika berbicara pakan maka tidak ada
gunanya jika kita hanya mempunyai benihnya saja, otomatis ini akan
berkaitan erat antara keduanya.
3) Pestisida
Pestisida disini untuk mencegah hama yang akan merusak pada hasil
produksi kelak, jadi antisipasi sebelum itu terjadi memang sangat penting.
Karena memang banyak sekali parasit yang akan merusak pada benih
selain itu akibat dari bakteri dan virus juga menyebabkan ikan ikan
menjadi terserang penyakit.
4) Teknologi
Teknologi disini tujuannya untuk mempermudah pekerja dalam
mengerjakan setiap proses dalam budidaya tersebut. Contohnya peralatan
modern akan sangat mempermudah pekerjaan dibandingkan secara
manual. Oleh karena itu teknologi juga sebagai input yang sangat
menguntungkan demi mencapai produk hasil yang sangat
menguntungkan.
5) Tenaga kerja
Seperti halnya teknologi, tenaga kerja juga sangat penting dalam
membantu pekerjaan tersebut. Jumlah pekerja dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pada usaha budidaya kita seberapa banyak membutuhkan
pekerja. Diusahakan untuk pemula tidak terlalu banyak atau bisa
meningkat jika usaha itu pun meningkat. Dan juga yang terpenting kita
hitung pendapatan bulanan agar kita tahu seberapa banyak pekerja yang
kita butuhkan.
PEMBENIHAN
Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat
menentukan tahap kegiatan selanjutnya, yaitu pembesaran atau suau kegiatan
pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya
benih yang dihasilkan menjadi komponen input bagi kegiatan pembesaran
(Effendi, 2004). Pembenihan udang galah dalam produksi benih udang galah
kelas benih sebar ukuran larva, juwana dan tokolan adalah suatu rangkaian
kegiatan praproduksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan
benih udang galah (SNI, 2005).

TAHAP PEMBENIHAN

Pemeliharaan induk
Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan
gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan ikan dapat
dipacu melalui pendekatan lingkungan, pakan serta hormonal. Pada
pendekatan lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga
nafsu makan biota budidaya tinggi didalam wadah pemeliharaan. Pakan yang
diberikan pada induk memiliki kualitas yang baik terutama kandungan asam
amino (protein, asam lemak, karbohidrat, mineral dan jumlah dan rasio yang
sesuai).

Pemijahan induk
Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang
telah matang gonad berarti telah siap melakukan pemijahan. Proses
pemijahan dapat berlangsung secara alami dan bantuan, sehingga masing-
masing disebut pemijahan alami dan pemijahan buatan. Dalam pemijahan
alami, telur dibuahi oleh sperma didalam air setelah dikeluarkan oleh induk
betina, proses ini biasanya didahului oleh aktifitas percumbuan oleh kedua
induk tersebut. Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma
dilakukan oleh bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk
betina. Pemijahan dapat berlangsung setelah melalui proses
perangsangan.Perangsangan pemijahan dapat dilakukan dengan mengatur
lingkungan dan pemberian hormon.

Penetasan telur
Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil
pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media
penetasan dalam wadah khusus sehingga disebut wadah penetasan. Wadah
ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember besar.

Pemeliharaan larva dan benih


Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan
keberhasilan suatu pembenihan, hal ini disebabkan sifat larva yang
merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya, sehingga
pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling sulit. Pemeliharaan
larva dan benih meliputi persiapan wadah, penebaran larva, pemberian pakan
dan pengelolaan air.

Kultur pakan alami


Pakan alami (live food) merupakan salah satu jenis pakan yang digunakan
dalam bidang akuakultur. Selain pakan alami dalam akuakultur dikenal
pakan buatan dan pakan tambahan.

PENDEDERAN
Pendederan Yang dimaksud dengan pendederan adalah kegiatan
pemeliharaan benih sampai uuran tertentu hingga siap untuk dipelihara
dikurungan pembesaran. Lamanya pendederan tergantung dari ukuran
awal, tingkat kepadatan dari benih yang dipelihara. berukuran kurang dari
10 cm dengan padat penebaran 100-150 cm diperlukan waktu satu bulan
pada kurungan pendederan yang memiliki lebar mata8 mm (5/16 inch).
Selanjutnya dipindahkan ke kurungan pendederan yang memiliki lebar
mata 25 mm (1 Inch) dengan kepadatan 40-60 ek/m2 selama 2-3 bulan.
Benih ikan kerapu ukuran panjang 4 5 cm dari hasil tangkapan maupun
dari hasil pembenihan, didederkan terlebih dahulu dalam jaring nylon
berukuran 1,533 m dengan kepadatan 500 ekor. Sebulan kemudian,
dilakuan grading (pemilahan ukuran) dan pergantian jaring. Ukuran
jaringnya tetap, hanya kepadatannya 250 ekor per jaring sampai mencapai
ukuran glondongan (20 25 cm atau 100 gram). Setelah itu dipindahkan
ke jaring besar ukuran 333 m dengan kepadatan optimum 500 ekor
untuk kemudian dipindahkan ke dalam keramba pembesaran sampai
mencapai ukuran konsumsi (500 gram).

Defenisi Pakan Alami

Pakan merupakan peristilahan yang digunakan dalam dunia perikanan yang


mempunyai arti makanan. Alami menurut arti katanya adalah sesuatu yang
berasal dari alam. Oleh karena itu, pakan alami bisa diartikan sebagai pakan
yang berasal dari alam yang dijadikan sebagai sumber makanan bagi organisme
budidaya utamanya yang masih berbentuk larva dan ketersediaannya dapat
diusahakan atau dibudidayakan.

Dalam kenyataan sehari hari, ada dua macam pakan yang umumnya diberikan
kepada organisme budidaya yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami
umumnya diberikan kepada organisme budidaya yang masih stadia larva karena
ukuran pakan alami cocok dengan bukaan mulut larva sedangkan pakan buatan
umumnya diberikan kepada organisme budidaya yang sudah berukuran
besar. Pakan alami memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pakan
buatan yaitu nilai gizinya sangat lengkap dan sesuai dengan tubuh ikan, tidak
menyebabkan penurunan kualitas air pada wadah budidaya ikan, meningkatkan
daya tahan tubuh benih ikan terhadap penyakit dan perubahan kualitas air,
mudah ditangkap karena pergerakan pakan alami tidak begitu aktif dan
berukuran kecil sesuai dengan bukaan mulut larva.
Jenis Jenis Pakan Alami

Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya mengapung,


mengambang, atau melayang di dalam air yang kemampuan renangnya
(kalaupun ada) sangat terbatas hingga selalu terbawa hanyut oleh arus. Istilah
plankton diperkenalkan oleh Victor Hensen tahun 1887, yang berasal dari
bahasa Yunani,planktos, yang berarti menghanyut atau mengembara.

Plankton sebagai pakan alami dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu


plankton nabati atau fitoplankton dan plankton hewani atau zooplankton. Tetapi
menurut ekologi dan cara hidupnya, plankton dibedakan menjadi 3 golongan
yaitu epiphyton (peryphyton), nekton, dan benthos. Epiphyton adalah jenis
plankton, baik phytoplankton maupun zooplankton yang hidup menempel pada
benda benda air atau melayang layang dalam air. Nekton adalah jenis
plankton yang bisa bergerak aktif. Sedangkan benthos adalah jenis plankton
yang hidup menetap di bagian dasar perairan.

Pakan alami tumbuh subur pada perairan yang banyak mengandung bahan
bahan organik dan anorganik serta menerima sinar matahari secara
langsung. Tetapi pakan ini bisa pula ditumbuhkan dalam tempat yang sempit,
tertutup dan di dalam media yang terbatas asalkan memenuhi persyaratan
tumbuh, seperti suhu, intensitas cahaya, dll. Tidak semua jenis plankton
memenuhi persyaratan untuk dijadikan pakan alami. Beberapa faktor yang
dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan apakah jenis plankton itu
termasuk kategori pakan alami adalah sebagai berikut :

a. Bentuk dan ukuran sesuai dengan lebar bukaan mulut ikan pemakannya

b. Mudah diproduksi secara massal

c. Kandungan sumber nutrisinya tinggi

d. Isi sel padat dan mempunyai dinding sel tipis sehingga mudah dicerna
oleh ikan

e. Cepat berkembangbiak dan memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap


perubahan lingkungan sehingga lestari ketersediaannya

f. Tidak mengeluarkan senyawa beracun

g. Gerakannya menarik bagi ikan tetapi tidak terlalu aktif sehingga mudah
ditangkap.
Secara umum usaha budidaya

perairan (akuakultur) mencakup :

1) Kegiatan Pembenihan ikan meliputi :

a)Pemilihan induk.
b)Pemijahan induk.
c)Penetasan telur.
d)Pemeliharaan larva.
e)Pendederan.

2)Pembesaran

a)Efisiensi pakan.
b)Konversi pakan.

3)Nutrisi pakan
a)Penyusunan Formula pakan.
b)Penentuan Nilai gizi.

4)Kualitas air meliputi


a)Pengukuran Parameter Fisika.
b)Pengukuran Parameter Kimia.
c)Pengukuran Parameter Biologi

Ruang lingkup budidaya perairan (Akuakultur) dapat dibedakan


berdasarkan :

a) Ruang lingkup budidaya berdasarkan kegiatan


Budidaya perairan merupakan sistem produksi yang mencakup input
produksi (prasarana dan sarana produksi), proses produksi
(sejak persiapan hingga pemanenan) dan output produksi (penanganan
pasca panen dan pemasaran). Orientasi dari kegiatan budidaya pada
aspek ini adalah mendapatkan keuntungan sehingga dikenal sebagai
kegiatan bisnis akuakultur (akuabisnis). Sistem bisnis akuakultur
tersebut mencakup :

(1) Sarana budidaya antara lain pengadaan induk, benih/benur, pakan,


pupuk, obat-obatan, peralatan budidaya, tenaga kerja dan lain-lain.

(2) Prasarana budidaya antara lain pemilihan lokasi (jarak lokasi


budidaya dari pengadaan bahan budidaya tenaga kerja dan pemasaran),
fasilitas pendukung budidaya dan lain-lain.
(3) Proses produksi terdiri dari kegiatan persiapan wadah budidaya,
penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan lingkungan budidaya,
pengelolaan kesehatan ikan, pemantauan ikan hingga pemanenan.

(4) Penanganan pascapanen dan pemasaran yakni kegiatan mempertahankan


dan meningkatkan mutu produk, distribusi produk dan pelayanan
terhadap konsumen.
(5) Pendukung kegiatan budi daya antara lain jaminan hukum dan kebijakan
pemerintah, pembiayaan/modal, birokrasi, penelitian dan pengembangan
kualitas komoditas budidaya perairan.

b) Ruang lingkup budidaya perairan berdasarkan spasial. Secara spasial,


kegiatan budidaya perairan bisa berlangsung di darat dan
di laut, mulai dari pegunungan, perbukitan dataran tinggi, dataran
rendah, pantai, muara sungai, teluk, selat, perairan dangkal, terumbu karang,
hingga laut lepas / laut dalam. Kegiatan budidaya perairan
tersebut dilakukan dengan persyaratan adanya sumberdaya air yang
memadai baik kuantitasnya maupun kualitasnya.

c) Ruang lingkup budidaya perairan berdasarkan sumber air di permukaan


bumi.
Berdasarkan sumber air, kegiatan budidaya perairan dipengaruhi oleh
salinitas atau kandungan garam sehingga dikenal budidaya perairan di
air tawar (freshwater culture), budidaya air payau (brackishwater
culture) dan budidaya air laut (marinculture). Komoditas yang dipelihara
dalam budidaya perairan adalah spesies yang berasal dari habitat
tersebut atau sudah beradaptasi dengan media budidaya.

d) Ruang lingkup budidaya perairan berdasarkan zonasi darat dan laut.


Berdasarkan zonasi darat laut, kegiatan budidaya perairan terdiri dari
inland aquaqulture dan marine aquaqulture (mariculture).
Inland aquaqulture adalah kegiatan budidaya perairan yang dilakukan di darat
dengan menggunakan sumber air tawar atau air payau. Sedangkan
marine aquaqulture adalah kegiatan budidaya perairan yang dilakukan
di laut.

e) Ruang lingkup budidaya perairan berdasarkan posisi wa


dah budidaya
perairan.
Posisi wadah pemeliharaan telah membagi kegiatan budidaya perairan
berbasiskan perairan (water-base aquaqulture) dan berbasiskan daratan (land-
base aquaqulture).

Dalam water-base aquaqulture, unit-unit budidaya ditempatkan di badan


perairan (sungai, saluran irigasi, danau, waduk dan laut) sehingga
merupakan suatu sistem yang terbuka (open system). Di dalam sistem ini,
interaksi antara ikan unit budidaya dengan lingkungan perairan tersebut
berlangsung hampir tanpa pembatasan. Contohnya adalah karamba, jaring
apung, rakit apung, jaring tancap, kombongan, kandang ( contoh : metode pen
culturepada budidaya rumput laut), sekat (contoh : metode enclosure
budidaya kepiting), rakit, dan tambang (contoh : metode longline pada budidaya
rumput laut). Sedangkan land-base aquaqulture, dimana unit-unit budidaya
berlokasi di daratan dengan pengambilan sumber air dari perairan di dekatnya
sehingga ada pembatasan antara unit budidaya dengan perairan minimal oleh
pematang sehingga land-base aquaculture.

merupakan sistem tertutup (closed system), contohnya adalah kolam air


tenang, kolam air deras, sawah dan tambak. Umumnya unit-unit budidaya
berbasiskan daratan merupakan sistem tertutup (closed system). Dibandingkan
water-base aquaqulture, sistem land-base aquaqulturedapat mereduksi
pencemaran dari lingkungan dengan cara menutup aliran air masuk atau
melakukan treatment air sebelum digunakan.
Sumberdaya air yang memenuhi persyaratan serta sistem budidaya
perairan merupakan dua faktor yang saling terkait dan sangat berperan
dalam kesuksesan kegiatan budidaya perairan. Ketersediaan air secara
kuantitatif maupun kualitatif merupakan prasyarat untuk bisa
berlangsungnya kegiatan budidaya perairan. Berdasarkan kadar garamnya
(salinitas), perairan dipermukaan bumi dibagi menjadi tiga golongan
yaitu air tawar, air payau dan air laut. Air tawar memiliki salinitas 0 5 ppt, air
payau memliki salinitas 6 29 ppt dan air laut memiliki salinitas 30 35 ppt.
Perairan tawar terdapat di daratan mulai dari pegunungan, perbukitan hingga
dataran rendah di dekat pantai. Perairan tawar dipermukaan bumi
bisa berupa waduk, danau, situ, sungai, saluran irigasi, mata air, sumur dan
air hujan.

Bentuk perairan tawar tersebut dapat dikelompokkan menjadi

1).aliran yang terdiri dari sungai dan saluran irigasi,

2).genangan yang terdiri dari danau, waduk dan situ, 3) curahan yang berupa
mata air, air sumur (air tanah) dan air hujan.

Perbedaan sumber air tawar tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :


a)Sungai adalah aliran air di permukaan bumi yang terjadi secara alamiah,
bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.
b)Saluran irigasi merupakan aliran air dipermukaan bumi yang terjadi bukan
secara alami, melainkan sengaja dibuat manusia untuk keperluan tertentu.
Aliran air diarahkan untuk berbagai keperluan, antara lain
pertanian/perkebunan, perikanan, perkotaan dan sebagainya.

c)Danau adalah genangan air dipermukaan bumi yang terjadi secara


alamiah. Cekungan yang terbentuk secara alamiah dipermukaan bumi
terisi oleh air yang berasal dari mata air, sungai atau hujan. Danau
terdapat di pegunungan, perbukitan, dataran rendah dan dataran tinggi.
Danau yang terdapat dipegunungan dan perbukitan umumnya memiliki
air yang jernih dan miskin unsur hara sehingga kandungan fitoplankton yang
sedikit. Danau yang tidak subur ini disebut oligotrofik, sedangkan danau yang
subur disebut eutrofik dan yang kesuburannya sedang disebut mesotrofik.

d)Waduk adalah danau buatan yang dibangun dengan cara membendung


sungai dengan dam (bendungan). Dengan adanya dam yang menahan
aliran air sungai tersebut terjadilah penggenangan (inundasi) sepadan
sungai (watershed) dan daerah tangkapan hujan disekitarnya sehingga
sungai menjadi sangat melebar dan berubah jadi danau.
e)Situ adalah danau atau waduk yang berukuran kecil, baik luasan,
kedalaman maupun volume airnya. Kata Situ diadopsi dari bahasa Sunda
yang arti sesungguhnya adalah danau.

f)Mata air adalah air tanah yang keluar dari perut bumi. Aliran air bawah
tanah tersebut merupakan kumpulan dari rembesan air dida
lam tanah dan muncul ke permukaan bumi sebagai mata air. Mata air umumnya
jernih dan unsur hara yang dikandungnya tergantung pada jenis batuan
yang terdapat di aliran air bawah tanah tersebut. Mata air yang keluar
dari permukaan bumi kemudian mengalir membentuk aliran sungai kecil dan
masuk ke aliran sungai besar bersama aliran sungai kecil lainnya dan bermuara
ke hilir pantai.

g)Air sumur diperoleh dengan menggali tanah hingga kedalaman tertentu.


Pada kedalaman tersebut, penggalian tanah bisa mencapai/mengenai
aliran air/sungai bawah tanah. Akibat tekanan air dari sungai bawah
tanah tersebut. massa air bisa bergerak ke atas mengisi rongga dasar
sumur sehingga menjadi sediaan (tandon) air.
h)Air hujan berasal dari presivitasi uap air di udara. Uap air tersebut berasal dari
evaporasi dan transpirasi permukaan bumi akibat adanya sinar matahari. Uap air
yang melayang-layang tersebut selanjutnya bersatu dan berkumpul sehingga
memiliki bobot yang cukup untuk jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.
Dipermukaan bumi, curahan hujan tersebut sebagian meresap ke dalam tanah (
infiltrasi) dan sebagian lagi mengalir (perkolasi) membentuk sungai dan
menggenang membentuk danau.

Perairan payau berlokasi di muara sungai dan pantai tempat terjadinya transisi
dari kondisi air tawar ke kondisi air asin. Selain muara sungai dan
pantai, air payau juga bisa ditemukan di rawa dekat pantai dan memiliki
salinitas dengan kisaran yang sangat lebar, yakni salinitas antara 6 29 ppt.
Sedangkan perairan laut adalah perairan yang berada di laut dan memiliki
kadar garam (salinitas) > 30 ppt. Perairan laut dapat dikelompokkan
berdasarkan beberapa kriteria yakni berdasarkan kedalaman terdiri dari
perairan dangkal (shallow sea) <30 m dan laut dalam (deep sea) > 30 m.
Berdasarkan keterlindungannya, perairan laut dikelompokkan menjadi laut
terbuka/laut lepas (open sea/off shore) dan laut terlindung berupa teluk,
selat, tanjung dan perairan dangkal.
PENUTUP

Kesimpuan bahwa pembudidayaan ikan atau perairan itu berbagai macam


caranya, berbagai macam perlakuannya, berbagai macam pula hasilnya.
Diketahui bahwa pembudidayaan adalah kegiatan campur tangan manusia
dengan segala cara - cara yang diterapkan untuk menghasilkan hasil yang baik
dan menperoleh keuntungan.
Demikian adalah beberapa tentang prinsip budidaya perairan yang saya buat
berdasarkan materi yang telah disampaikan.

You might also like