You are on page 1of 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman Anggrek merupakan tanaman hias berbunga yang berasumsi mewah yang
selalu digemari oleh seluruh lapisan masyarakat baik itu golongan bawah, menengah
ataupun golongan atas dengan jenis yang cukup banyak. Tanaman Anggrek memiliki
bunga yang indah dan banyak kita jumpai di Indonesia. Diperkirakan ada sekitar 6000
jenis anggrek yang ditemukan di pulau Nusantara ini.
Tanaman Angggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Dahulu tanaman anggrek
hanya dikenal sebaga bunga yang berwarna ungu, akan tetapi pada perkembangannya
tanaman anggrek mempunyai warna yang bervariasi dan karakteristik yang berbeda.
Secara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting
tanaman lain, namun dalam pertumbuhannya anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot yang
diisi media tertentu. Pada umumnya anggrek-anggrek yang dibudidayakan memerlukan
temperatur 280C dengan temperatur minimum 150C. Anggrek tanah pada umumnya lebih
tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi temperatur yang tinggi dapat menyebabkan
dehidrasi yang dapatmenghambat pertumbuhan tanaman.

Habitat Anggrek
Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok :
1. Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa
merugikan tanaman inangnya
2. Anggrek terestrial, yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya
matahari langsung
3. Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap
cahaya matahari penuh
4. Anggrek saprofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus
atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya matahari, misalnya Goodyera
sp.

Gambar 1.1.1 Bunga Anggrek


Sumber : pgimgs.com.bunga-anggrek

1
1.2 Lokasi

Pasar Induk Modern Agrobis Puspa Agro dibangun di kawasan strategisi di Jl.
Sawunggaling 177 183, Jemundo, Taman (Klethek), Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia.

Gambar 1.2.1 Google Maps Gambar 1.2.2 Puspa Agro


Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 1.2.3 Google Maps


Sumber : Dokumen Pribadi

2
1.3 Waktu

Hari Kamis.
Tanggal 16 Februari 2017
Pada pukul 14.45wib 16.05 wib

1.4 Tujuan
1. Untuk menambah wawasan tentang budidaya anggrek, khususnya anggrek bulan
yang berada di Puspa Agro
2. Dapat mengerti cara budidaya anggrek yang benar dan tepat
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penentu berhasilnya budidaya
4. Dapat mengetahui bagaimana apa saja kesulitan dalam membudidayakan anggrek
5. Dapat mengetahui bagaimana cara menanggulangi kesulitan dalam
membudidayakan anggrek

3
BAB II

HASIL PENGAMATAN

2.1 Jenis Tanaman

Tanaman anggrek adalah salah satu tanaman hias, yang banyak ditemukan di berbagai
daerah bahkan dunia. Bunga anggrek ini termasuk dalam family orchidaceae dengan
ordoorchidales yang memiliki bentuk bunga menjari dan memiliki ragam warna mulai dari
merah, pink, putih dan juga keungguhan.
Bunga anggrek ini memiliki 20.00 spesies yang menyebar ke berbagai seluruh dunia,
diantaranya hanya 6.000 spesies ditemukan di hutan hutan Indonesia.Berdasarkan
penelitian Dressier dan Dodson, 2000 dalamWidiastoety, dkk. 2010. Bunga anggrek ini
dapat diklasifikasikan dan morfologikan adalah sebagai berikut :

Klasifikasi bunga anggrek

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Sub famili : Epidendroideae
Suku : Epidendreae
Sub suku : Dendrobiinae
Genus : Dendrobium
Spesies : Dendrobium macrophylumm, Dendrobium canaliculatum,
Dendrobium lineale, Dendrobium bifaledan Dendrobium
secundum.

Morfologi bunga anggrek


Bunga ini memiliki struktur morfologi yang terdiri dari bunga, daun, batang, akar dan
biji diantara yaitu :
a. Bunga
Bunga anggrek ini merupakan tanaman hias yang memiliki keragaman warna
dan bentuk bunga yang bervariasi, namun pada umumnya bunga memiliki struktur
yang sama. Bunga anggrek ini terdiri dari kelopak( sepal ), mahkota, petal, lidah
( labelum ), bakal buah yang dibentuk dengan menyatukan putik dengan benang sari.

b. Buah
Bentuk buah bunga anggrek ini berbeda beda tergantung dengan jenisnya,
bunga anggrek lentera atau cap suar memiliki enam rusuk. Tiga diantaranya rusuk
sejat dan tiga lainnya melekat pada dua tepi dan buah yang berlainan. Buah ini
memiliki warna dan bentuk yang kecil dan terdapat jutaan biji didalamnnya yang
lembut dan halus.

4
c. Daun
Daun bunga anggrek memiliki warna hijau dengan bentuk membesar dan
meruncing keatas. Bunga ini memiliki pertulangan daun sejajar, danjuga ada yang
bersifat tidak ada keserantakan keguguran daun. Ada beberapa tipe daun berdasarkan
jenis dan varietesnya diantara :
Kelompok evergreen ( daun tipe segar maupun hijau ) bersifat tidak memiliki
keserentakan dalam gugur daun. Kelompok decides ( tipe gugur ) bersifat memiliki
keserentakan dalam gugur, untuk memunculkan bakal bunga dan biji.

d. Batang
Batang bunga ini tebal dan mengembung yang berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan dan air untuk menghin dari kekeringan pada tanaman. Batang
tanaman ini memiliki dua tipe diantaranya yaitu :
Monopodial, batang bersfiat tunggal dan memiliki satu titik tumbuh.
Simpodial, batang bersfiat berumbi semudanmemilikiruas ruastahunan.

e. Akar
Akar bunga anggrek berbentuk silinderis dan berdaginglunak, mudah patah,
serta memiliki ujungkar meruncing licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering
akar tanaman ini akan berwarna putih abu abu pada bagian luar dan bagian
ujungakarberwarna kehijau hijuan atau keungguan. Sedangkan, akar yang sudah tua
akan berwarna kecoklatan muda hingga tua yang akan digantikan dengan akar baru
atau tunas baru.

Varietas Tanaman Anggrek


1. Anggrek Bulan Kalimantan Barat

Gambar 2.1.1 Anggrek Bulan


Sumber : sarungpreneur.com/bunga-anggrek

Nama ilmiah dari tanaman ini adalah Paraphalaenopsis serpentilingua. Ciri


utama bunga anggrek bulan Kalimantan adalah bunga berwarna putih dengan corak
berwarna kuning dan merah.
Dengan bentuk yang lucu dan warna yang menawan membuat orang yang
melihatnya akan terpesona dengan keindahannya. Bunga anggrek kalimantan
merupakan salah satu jenis bunga yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia.

5
2. Anggrek Macan (Grammatophyllum Scriptum)

Gambar 2.1.2 Anggrek Macan


Sumber : sarungpreneur.com/bunga-anggrek

Anggrek macanatau yang memiliki nama ilmiah Grammatophillum scriptum


ini bias ditemukan di daerah Papua, Makasar, dan Nusa tenggaraTimur (NTT).
Tanaman bunga anggrek macan ini memiliki ciri-ciri dengan ukuran bunga yang tidak
terlalu besar. Ukuran sepalnya hanya memiliki panjang 3 cm saja. Sedangkan
warnanya kehijauan pucat. Untuk warna sepal dan petalnya hamper semuanya tertutup
warna coklat. Pada varietas tigrinium, sepal dan petalnya memiliki bercak-bercak
besar, rapat, tidak teratur, dan berwarna coklat.
Tanaman bunga anggrek macan ini memiliki ukuran tangkai bunga yang
panjang dan kuntum bunganya banyak. Anggrek macan ini termasuk anggrek berumbi
semu pendek. Umbinya tidak tertutup oleh upih daun dan beberapa helai daunnya
tumbuh di puncak umbi semu. Tanaman ini memiliki perawakan yang mirip dengan
cymbidium.
Anggrek macan ini lebih banyak di tanam dengan kratdan di
gantung.Meskipun demikian, tidak berarti anggrek macan tidak dapat di tempelkan di
pohon.Anggrek yang satu ini bisa di tempel di dahan pohon.Sedangkan media yang
digunakan untuk menanam tanaman bunga anggrek macan ini bias menggunakan
pakis atau arang kayu sebagai media tanamnya.

3. Anggrek Bulan Kalimantan Barat

Gambar 2.1.3 Anggrek Bulan


Sumber : sarungpreneur.com/bunga-anggrek

Anggrek yang satu biasa disebut anggrek bulan kalimantan. Sedangkan nama
ilmiahnya adalah Paraphalaenopsis serpentilingua. Seperti yang dipaparkan
6
sebelumnya bahwa setiap jenis bunga anggrek memiliki ciri-ciri khusus dan tanaman
bunga anggrek Kalimantan inimemiliki ciri-ciri bunga-nya berwarna putih dengan
corak yang berwarna kuning dan merah.
Bunga anggrek Kalimantan ini memiliki bentuk yang lucu. Sehingga banyak
orang yang tertarik untuk merawat tanaman ini. Namun sayang, perawatan yang sulit
membuat jenis bunga anggrek ini cukup langka keberadaannya sehingga masuk daftar
tanaman bunga anggrek yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia.

4. Anggrek Tebu

Gambar 2.1.4 Anggrek Tebu


Sumber : sarungpreneur.com/bunga-anggrek

Tanaman bunga anggrek tebu ini bias dikatakan bunga anggrek raksasa.
Karena bunga anggrek ini memiliki ukuran dengan tinggi 3 meter dan berat mencapai
1 ton.Bunga anggrek yang memiliki nama latin Grammatophyllum speciosum ini
memiliki warna kuning yang dihiasi bintik-bintik yang berwarna coklat merah atau
kehitam-hitaman. Keunikan dari bunga anggrek tebu ini adalahtanamannya tidak
mudah layu meskipun batangnya telah di potong. Bahkan bias bertahan hingga 2
bulan.

5. Anggrek Kantung Kolopaking

Gambar 2.15 Anggrek Kantung


Sumber : sarungpreneur.com/bunga-anggrek

Anggrek kantung kolopak ingat yang memiliki nama ilmiah Paphinopedilum


kolopaking ini termasuk salah satu tanaman bunga anggrek yang keberadaannya
sangat langka. Bunga anggrek ini termasuk salah satu tanaman endemik Kalimantan
Tengah dan hanya terdapat di Kalimantan Tengah.
7
Hal yang membuat bunga anggrek kantung kolopaking ini keberadaannya
sangat langka adalah sukarnya untuk beradaptasi dengan lingkungan umum. Jenis
anggrek ini hidupnya di bebatuan berlumut dengan ketinggian 600dpl. Untuk ciri-
cirinya adalah memiliki warna daun hijau tua dan berbentuk pita dengan ujungnya
berbentuk bulat dan ukurannya sekitar 20 hingga 80 cm.

6. Anggrek Hitam

Gambar 2.1.6 Anggrek Hitam


Sumber : sarungpreneur.com/bunga-anggrek

Berbeda denganjenis anggrek lainnya, bunga anggrek hitam ini termasuk jenis
bunga anggrek yang dijadikan icon atau mascot oleh Provinsi Kalimantan Timur. Jenis
anggrek yang memiliki nama latin Coelogyne pandurata ini bias tumbuh di tempat
yang teduh, daerah dekat rawa, pantai, dan sungai-sungai di hutan basah.
Untuk bias mengenali tanaman bunga anggrek hitam ini, cukup mengetahui
cirri-ciri khas dari tanamanbunga anggrek hitam ini, yaitu lidah bunganya memiliki
warna hitam dengan sedikit garis-garis yang berwarna hijau dan berbulu. Setiap
tandannya memiliki sekitar 1 sampai 14 kuntum atau lebih.

7. Anggrek Bulan

Gambar 2.1.7 Anggrek Bulan


Sumber : sarungpreneur.com/bunga-anggrek

Satu lagi jenis anggrek, yaitu anggrek bulan. Anggrek bulan ini memiliki nama
latin Phalaenopsis amabilis. Anggrek bulan memiliki ciri-ciri antara lain: kelopak
bunga berwarna putih dengan ukurannya yang lebar. Anggrek ini termasuk tanaman
monopodial yang hidup di tempat yang terdapat sedikit cahaya. Bentuk daunnya
memanjang dan warnanya hijau. Sedangkan akarnya memiliki warna putih dan
bentuknya bulat panjang.
8
2.2 Sarana Budidaya

Sarana penanaman untuk menanam anggrek berupa pot dan penopang. Dalam
hal ini, penopang sangat diperlukan agar anggrek tidak mudah rebah. Pot yang
digunakan adalah pot tanah, pot plastik atau kotak kayu, sedangkan untuk penopang
yang digunakan biasanya kawat atau bambu.

Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak
lekas melapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi baik, mampu
mengikat air dan zat-zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah yang
diinginkan dan relatif murah harganya.

Untuk pertumbuhan tanaman anggrek, kemasaman media (pH) yang baik


berkisar antara 56. Media tumbuh sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi
bunga optimal, sehingga perlu adanya suatu usaha mencari media tumbuh yang sesuai.
Media tumbuh yang sering digunakan di Indonesia antara lain : moss, pakis, serutan
kayu, potongan kayu, serabut kelapa, arang dan kulit pinus.

2.3 Teknik Budidaya

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam memperbanyak tanaman


anggrek. Secara garis besar, perbanyakan anggrek dibedakan menjadi dua cara yaitu
generatif dan vegetatif. Cara generatif adalah dengan menyebarkan biji ke media
tanam. Secara alami tempat penyebaran biji anggrek hanya di sekitar akar atau tempat
tumbuh ketika buah terbelah dan biji-bijian bertebaran. Bisa juga di tempat yang agak
jauh ketika biji-biji anggrek terbawa oleh angin, serangga, atau hewan lainnya.
Sementara itu, penyebaran biji dengan teknologi cukup modern bisa dilakukan dalam
media, seperti yang dilakukan di laboratorium khusus.

Pembibitan

Perbanyakan tanaman anggrek pada umumnya dilakukan melalui dua cara


yaitu, konvensional dan dengan metoda kultur in vitro. Perbanyakan tanaman yang
dilakukan secara konvensional adalah sebagai berikut :

1. Perbanyakan vegetatif malalui pemecahan/pemisahan rumpun seperti


Dendrobium sp., Oncidium sp., Cattleya sp., dan Cymbidium sp.; pemotongan anak
tanaman yang ke luar dari batang seperti Dendrobium sp.; pemotongan anak tanaman
yang ke luar dari akar dan tangkai bunga seperti Phalaenopsis sp., yang selanjutnya
ditanam ke media yang sama seperti pakis, mos serabut kelapa, arang, serutan kayu,
disertai campuran pecahan genting atau batu bata.

2. Perbanyakan generatif yaitu dengan biji. Biji anggrek sangat kecil dan tidak
mempunyai endosperm (cadangan makanan), sehingga perkecambahan di alam sangat
sulit tanpa bantuan jamur yang bersimbiosis dengan biji tersebut.

Metode kultur in vitro yaitu menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif


(seperti : akar, daun, batang, mata tunas) dan jaringan-jaringan generatif (seperti :
9
ovule, embrio dan biji) pada media buatan berupa cairan atau padat secara aseptik
(bebas mikroorganisme).

Persiapan Lahan

Tanaman anggrek dapat ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di


kebun yaitu di bawah pohon atau dengan naungan yang diberi paranet atau sejenisnya
dengan pengaturan intensitas cahaya tertentu atau di lahan terbuka. Oleh karena
tanaman anggrek mempunyai potensi ekonomis yang tinggi, maka untuk jenis-jenis
tertentu dapat ditanam di dalam rumah kaca (green house).

Media tanam

Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak
lekas melapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi baik, mampu
mengikat air dan zat-zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah yang
diinginkan dan relatif murah harganya.

Untuk pertumbuhan tanaman anggrek, kemasaman media (pH) yang baik


berkisar antara 56. Media tumbuh sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi
bunga optimal, sehingga perlu adanya suatu usaha mencari media tumbuh yang sesuai.
Media tumbuh yang sering digunakan di Indonesia antara lain : moss, pakis, serutan
kayu, potongan kayu, serabut kelapa, arang dan kulit pinus.

Gambar 2.3.1 Batu Bata


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 2.3.2 Serabut Kelapa


Sumber : Dokumen Pribadi

10
Gambar 2.3.3 Arang
Sumber : Dokumen Pribadi

Anggrek pot

Stadia pertumbuhan (umur) tanaman pot anggrek berbunga indah pada saat
dipasarkan merupakan faktor utama yang mempengaruhi penampilan tanaman tersebut
di dalam ruangan. Perlu diperhatikan bahwa stadia yang tepat untuk pemasaran
tergantung dari waktu yang diperlukan untuk memperoleh tanaman. Umumnya
tanaman dengan banyak bunga mekar lebih sulit dalam pengangkutan, lebih peka
terhadap etilen dan lebih mudah rusak dari pada tanaman yang diangkut dalam stadia
yang bunganya masih kuncup atau persentase bunga yang mekar masih rendah.

Pemupukan

Kualitas dan kuantitas pupuk dapat mengatur keseimbangan pertumbuhan


vegetatif dan generatif tanaman. Pada fase pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang
masih kecil perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 30:10:10, pada fase
pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang berukuran sedang perbandingan pemberian
pupuk NPK adalah 10:10:10. Sedangkan pada fase pertumbuhan generatif yaitu untuk
merangsang pembungaan, perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:30:30.

Panen dan Pascapanen

Keistimewaan tanaman anggrek terletak pada penampilannya saat konsumsi,


sehingga usaha untuk mempertahankan mutu penampilan selama mungkin menjadi
tujuan utama penanganan pasca panen dan pasca produksi. Untuk melaksanakan upaya
tersebut perlu dipahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi mutu pasca panen
atau pasca produksi tanaman anggrek. Faktor yang mempengaruhi mutu pasca panen
anggrek bunga potong adalah tingkat ketuaan bunga, suhu, pasokan air dan makanan,
etilen dan kerusakan mekanis dan penyakit. Sedangkan yang mempengaruhi anggrek
pot antara lain kultivar, stadia pertumbuhan, cahaya, medium, pemupukan, temperatur
dan lama pengangkutan.

2.4 Kesulitan dan Bagaimana Cara Mengatasi


1. Pertumbuhan tanaman di dalam pot lebih lambat, karena diameter pot yang tetap
sehingga tidak sesuai dengan pertumbuhan akar tanaman yang semakin membesar.
Untuk itu, sebaiknya anda perlu memilih pot yang sesuai dengan ukuran tanaman.
Cara Mengatasi : Pilih pot yang sesuai untuk tanaman anda, serta taruh di tempat
yang sesuai dengan pertumbuhannya
2. Perawatannya yang mungkin agak merepotkan, karena tanaman pot yang ditaruh
di dalam ruangan, sebaiknya dikeluarkan untuk mendapat cahaya matahari selama
2-3 jam, sehingga tidak menghambat pertumbuhannya.
11
Cara Mengatasi : Usahakan agar pot memiliki lubang drainase yang cukup agar air
dapat terserap oleh tanah
3. Anda harus selalu membersihkan pot sebelum memasukkannya ke dalam ruangan,
dan usahakan agar bagian bawah pot tidak basah. Untuk itu, anda bisa
menggunakan alas untuk pot tersebut, terutama pot yang ditaruh di atas meja.
Cara Mengatasi : Usahakan agar bahan pot bersih dari kuman, walaupun anda
menggunakan pot dengan kreasi sendiri

2.5 Alasan
Karena bunga anggrek merupakan jenis tanaman hias yang bunganya indah dan
menarik sehingga banyak orang yang tertarik untuk membudidayakanya , bunga
anggrek juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, disertai dengan cara
budidayanya yang tidak terlalu membutuhkan media tanam yang sulit dan alat khusus.

Bab III

3.1 Kesimpulan
Anggrek bulan yang dikenal dengan nama latin Orchidaceae sangat sudah dikenal
masyarakat luas karena bunganya yang indah dan menarik, sehingga timbulah
daya tarik untuk membudidayakannya. Teknik yang digunakan yaitu dengan teknik
konvensional yang menggunakan anakan induk anggrek sebagai sarana
perkembang biakan. Faktor penentu keberhasilan budidaya anggrek yaitu media
tanam yang harus sesuai dengan lingkungannya, juga bisa disebabkan faktor
cahaya atau suhu. Kesulitan dalam budidayanya itu diharuskan ada tanaman
penompang dikarenakan anggrek adalah tanaman epifiti yaitu menumpang
tanaman lain, cara menanggulanginya yaitu dengan diberi sebuah batang bambu
untuk menopang batang anggrek.

12
3.2 Saran Pembaca
Saya berharap para pembaca dapat menerima hasil observasi kami dan kami
berharap pembaca dapat menambah wawasan ataupun pengetahuan yang
sebelumnya belum pembaca ketahui tentang budidaya anggrek, khususnya anggrek
bulan. Diharapkan para pembaca dapat menerpkan cara budidaya yang telah
dijabarkan oleh kami melalui makalah ini dengan baik.

Lampiran

13

You might also like