You are on page 1of 7

MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH ANAK

Topik : Malformasi Anorektal


Judul : Atresia ani

Kognitif
1. Mengetahui etiologi malformasi anorektal
2. Mengetahui dasar diagnosis malformasi anorekatal
3. Mengetahui klasifikasi malformasi anorekatal
4. Mengetahui penatalaksanaan akut malformasi anorekatal
5. Mengatahui tahap-tahap operasi malformasi anorektal
Psikomotorik
1. Mampu mendiagnosis malformasi anorektal
2. Mampu melakukan tindakan pertolongan pertama pada malformasi anorektal
3. Mampu melakukan rujukan yang tepat dan cepat pada kasus malformasi
anorektal
Attitude
1. Melakukan pendekatan yang empati kepada orang tua pasien malformasi
anorektal
2. Melakukan inform concern yang tepat dan persuasif pada orang tua sehingga
orang tua bisa mengerti permaslahan yang sedang di hadapi dan bisa menerima
tindakan medis yan akan dilakukan.

ATRESIA ANI

Etiologi
Malformasi anorektal : terjadi sebagi akibat dari gangguan pertumbuhan , fusi, dan
pembentukan anus dari tonjolan embrionik ( kloaka). Kloaka adalah ujung akhir dari
hindgut sebelum berpisah jadi rectum , kandung kemih dan genitalia

Dasar diagnosis malformasi anorekatal


Gejala klinis yang pertama muncul ialah perut kembung, sedangkan muntahnya
muncul kemudian. Jika sudah ada muntah mula-mula berwarna hiju lama-lama akan
berisi feses.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda ileus obstruksi, perut kembung, tampak
peristaltik usus, hiperperistaltis dan bising usus yang meninggi. Pada pmeriksaan dubur
didapatkan tidak adanya lobang anus, biasanya pemeriksaan ini dilakukan dengan
menggunakan thermometer. Pada pemeriksaan anus ini juga dicari ada tidaknya fistel .

Pemeriksaan laboratorium darah


Pada pemeriksaan labor darah dilkukan pemeriksaan labor darah rutin ( Hb, leukosit,
HT, trombosit) dan juga diperiksa elektrolit darah, ureum kreatinin serta astrub.
Pemeriksaan labor dapat menggambarkan beratnya permasalahan yang dihadapi.
Misalnya pada pemeriksaan labor rutin di dapatkan adanya leukostosis, hal ini menjadi
pegangan akan kemungkinan adanya SIRS atau sepsis pada bayi ini. Pemeriksaan
elektrolit sangat penting dilakukan , bayi dengan malformasi anorekatal bisanya
mengalami dehidrasi, sehingga kepastian akan kadar-kadar elektrolit darah sangat di
perlukan.

Pemeriksaan radiology
Dulu dikenal pemeriksaan invertogram, namun pemeriksaan ini tidak di pakai lagi,
karena tingginya angka kematian bayi yang dilakukan tidakan pemeriksaan ini, sebagai
gantinya di lakukan pemeriksaan radiologis posisi cross table . Dalm menganalisa
pemeriksaan ini perlu diingat bahwa udara akan smpai di anus setelah 6 jm pasca lahir.
Dari pemeriksaan radiologi di cari udara terendah, apakah lesi ini letak tingi atau letak
rendah.

Pemeriksaan penunjang lainnya


Pemeriksaan penunjang lainnya yang diperlukan didasarkan pada fakta bahwa > 50
% pasien malformasi anorektal mempunyai kelinan kongenital yang lain, kelainn jantung
( 75 % ), kelainan saluran uro- genital ( 30 %), sehingga jika ada kecurigaan akan hal
tersebut dapat dilkukan pemeriksaan penunjang untuk mencari kelainan kelainan yang
di maskud Misalnya untuk kecurigaan kelainan jantung dapat dilkuakan pemriksaan EKG
atau echocrdiografi. Pada bayi wanita diperlukan pemeriksaan untuk mencari ada
tidaknya fistel ke vestibulum atau vagina, pada bayi laki-laki di cari ada tidaknya fistel ke
perineum atau ke urogenital.

Klasifikasi malformasi anorekatal


Dikenal molformasi letak tingi, intermedian dan letak rendah. Yang menjadi
patokan dalam klasifikasi tersebut adalah letak ujung terakhir dari atresia terhadap otot
dasar panggul atau M. Levator ani. M. Levator ani merupakan kelompok otot yang terdiri
dari M. Pubo rectalis, Pubucocygeus dan ileococygeus. Malformasi letak tinggi disebut
juga malformasi supra levator artinya ujung atresia tidk mencapai M. Levator ani.
Malformasi intermediate ujung rectum mencapai tingkat M. Levtor ani tapi tidak
menembusnya, sedangkan letak rendah adalah ujung dari rectum menmbus M. Levator
sehinga jarak antara kulit dan ujung rectum paling jauh hanya 1 cm. Pembagian ini akan
menetukan tindakan pengobatan. Dari gambaran radiolois kita tidak bisa menilai otot
karena merupakan jaringan lunak , maka di pakai patokan tulang pubis dan coccygeus
(PC line) sebagai tempat perlengketan M. Levator.
Klasifikasi yang lebih komplit dikenal klasifikasi Wingspread

Petalaksanaan akut bayi malformasi anorektal


Pada setiap bayi dengan mlformasi anorekatal di tatalaksana sebagai kasus ileus
obstruksi, pasien di puasakan, di pasang NGTdan IVFD untuk koreksi dehidrasi dan
menjamin mantance kebutuhana cairan, memasangkan kateter urin untuk menilai
rehidrasi teercapai atau belum. Antibiotik dapat di berikan untuk menekan pertumbuhan
kuman GIT yan akan memicu SIRS atau Sepsis Dokter umum harus mampu melakukan
tindakan-tindakan diatas, setelah melakukan hal-hal diatas baru merujuk pasien ke
fasilitas yang memiliki dokter bedah anak atau miniml dokter bedah umum untuk di
lakukan tindakan kolostomi sebaai tindakan dekompresi terhadap ileus obstruksi.

2
Tahapan penatalaksanaan malformasi anorekatal
Kolostomi merupkan tahapan operasi pertama , dilanjutkan dengan pembuatan
anus yang dikenal dengan postero sagital anorecto plasti ( PSARP ). Selanjutnya di
lakukan tindakan dilatasi pada anus yang baru sampai keukuran optimal, tindakan dilatasi
ini bisa sampai 1 tahun. Setelah ukuran anus yang di inginkn tercapai baru pasien di
siapkan untuk di lakukan tindakan menyambung kembali ( anastomose ) ujung usus yang
di kolsostomi dengan ujung distal yang telah di anorektoplasti.

Tugas :
1. Jelaskanlah langkah-langkah dalam memberikan inform concern pada malformasi
anorectal ?
2. Buatkanlah keterangan tentang klasifikasi malformasi anorektal.
3. Buatlah daftar persiapan repair pasien dengan malformasi anorektal ?

3
4
5
6
7

You might also like