You are on page 1of 29

MAKALAH

PENGUJIAN LAPANGAN UNTUK MENDAPATKAN


PARAMETER DINAMIK

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dinamika Tanah dari dosen
pengampu

Herwan Dermawan, S.T., M.T.

Oleh :

Azhar Faishal Fakhri (1403218)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2017

KATA PENGANTAR
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 2

Segala puji dan syukur kita panjatkan hanya kepada Allah SWT dan
hanya kepada-Nya-lah segala bentuk pujian dipersembahkan. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Karena dari beliaulah segala suri tauladan berasal. Dan berkat nikmat-Nya
makalah ini dapat terselesaikan.

Selanjutnya, makalah tentang Pengujian Lapangan ini bertujuan untuk


memenuhi tugas Mata Kuliah Dinamika Tanah. Dan tak lupa ucapan terima kasih
kepada Bpk. Herwan Dermawan,ST., MT., selaku Dosen dari Mata Kuliah
Dinamika Tanahg yang telah membimbing kami dengan baik selama mata kuliah
berlangsung.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis


menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu, segala
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa
meridhoi setiap langkah dan aktivitas kita semua. Amin ya robbal alamin.

Bandung, Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 3

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...............................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................1

1.3 Tujuan Penulisan ...............................................2

1.4 Sistematika Penulisan ........................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Uji Lapangan untuk Mendapatkan Parameter Dinamik........................3

2.2 Seismic Down Hole ........................................5

2.3 Seismic Cross Hole ........................................7

2.4 Seismic Up Hole ......................................12

2.5 Suspension PS Logging ......................................14

2.6 Spectral Analysis of Surface Waves (SASW)...................................17

BAB III PENUTUP...............................................................................................24

3.1 Kesimpulan ......................................24

3.2 Saran ......................................24

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25

BAB I
PENDAHULUAN
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 4

1.1 Latar Belakang

Pengujian lapangan (in situ) adalah sebuah divisi dari uji


lapangan yang sesuai dengan kasus di mana tanah diuji di tempat oleh
instrumen yang dimasukkan dalam atau menembus tanah. In-situ tes
biasanya berkaitan dengan tes yang lubang bornya tidak perlu masuk
selurunya atau hanya bagian insidental dari prosedur tes secara
keseluruhan, hanya diperlukan kedalaman sampai memungkinkan
penyisipan alat pengujian atau peralatan. Peran khusus in-situ pengujian
untuk karakterisasi situs dan penelitian dan pengembangan teknik in-situ
telah menerima banyak perhatian selama 15 tahun terakhir atau lebih.
Penggunaan khusus pengujian in-situ dalam praktek rekayasa geoteknik
kini semakin meningkat popularitas.

Bahkan pengujian lapangan pun ada yang menambah parameter


dinamik. Oleh karena itu untuk makalah kali ini, akan dibahas uji lapangan
untuk mendapatkan parameter dinamik, yaitu seismic downhole, cross
hole, up hole, suspension PS logging, dan Spectral Analysis of Surface
Waves (SASW).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud uji lapangan parameter dinamik?


2. Apa yang dimaksud seismic downhole?
3. Apa yang dimaksud cross hole?
4. Apa yang dimaksud up hole?
5. Apa yang dimaksud suspension PS logging?
6. Apa yang dimaksud Spectral Analysis of Surface Waves (SASW)?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud uji lapangan parameter dinamik?


2. Mengetahui apa yang dimaksud seismic downhole?
3. Mengetahui apa yang dimaksud cross hole?
4. Mengetahui apa yang dimaksud up hole?
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 5

5. Mengetahui apa yang dimaksud suspension PS logging?


6. Mengetahui apa yang dimaksud Spectral Analysis of Surface Waves
(SASW)?

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi pembahasan mengenai uji lapangan dengan parameter
dinamik

BAB III PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Uji Lapangan untuk Mendapatkan Parameter Dinamik

Uji Lapangan adalah pengujian tanah yang terdiri atas metode jenis
penetrasi (SPT, CPT, CPTu, DMT, CPMT, VST) dan jenis probing (PMT, SBP),
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 6

untuk mendapatkan langsung respon tanah dasar di bawah pengaruh berbagai


pembebanan dan kondisi drainase. Uji-uji tersebut saling melengkapi dan
dapat digunakan bersama-sama dengan uji geofisik untuk mengembangkan
pemahaman sifat perlapisan tanah dan batuan di daerah lokasi proyek.
Selain uji lapangan yang umum diatas, adapula uji lapangan untuk
mendapatkan parameter dinamik atau cepat rambat gelombang yang melalui
tanah (Vs), uji lapangan ini memliki karakteristik sebagai berikut:
1. Diukur pada kondisi regangan yang sangat kecil
2. Pengukuran pada regangan besar kurang dapat diterima oleh
komunitas geoteknik
3. Ada dissipasi energi saat regangan > damping
4. Tidak effektif dalam pengukuran damping
5. Yang dilakukan adalah mengukur nilai velocity, atau cepat rambat
gelombang yang melalui tanah (Vs)Yang dilakukan adalah mengukur
nilai velocity, atau cepat rambat gelombang yang melalui tanah (Vs)
Gmax = t /g x Vs2
6. Gelombang terdiri atas 2 macam
7. Gelombang primer (P wave) dan gelombang sekunder (S wave)
8. P wave akan tiba lebih dahulu dibandingkan dengan S
9. Beberapa peralatan punya kemampuan membedakannya, sebagian
besar tidak mampu membedakannya
Uji lapangan ini sendiri memiliki keuntungan yaitu:
1. Pengukuran dilakukan langsung dilapangan
2. Minim tingkat ketergantungan
3. Modulus diukur saat tanah pada kondisi aslinya
4. Tidak ada batasan ukuran sample
Untuk apakah setelah mendapatkan nilai Vs? Yaitu untuk menentukan kelas
situs di SNI 1726-2012 berikut ini:
Tabel 2.1 Klasifikasi Situs

Kelas situs vs (m/detik) N atau Nch su (kPa)

SA (batuan keras) >1500 N/A N/A


SB (batuan) 750 sampai 1500 N/A N/A
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 7

SC (tanah keras,
sangat padat dan 350 sampai 750 >50 100
batuan lunak)

SD (tanah sedang) 175 sampai 350 15sampai 50 50 sampai100

SE (tanah lunak) < 175 <15 < 50


Atau setiap profil tanah yang mengandung lebih dari 3 m
tanah dengan karateristik sebagai berikut :
1. Indeks plastisitas, PI 20,
2. Kadar air, w 40 %,
3. Kuat geser niralir su 25 kPa
SF (tanah Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau
khusus,yang lebih dari karakteristik berikut:
membutuhkan - Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh akibat beban
investigasi gempa seperti mudah likuifaksi, lempung sangat sensitif,
geoteknik spesifik tanah tersementasi lemah
dan analisis - Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan H
respons spesifik- 3 m)
situs yang mengikuti
6.10.1) - Lempung berplastisitas sangat tinggi (ketebalan H
7,5 m dengan Indeks Plasitisitas PI 75 )
Lapisan lempung lunak/setengah teguh dengan
ketebalan H 35 m
dengan su 50 kPa

Kemudian uji lapangan untuk mendapatkan parameter dinamik ini memiliki


banyak cara, salah satunya yang akan dibahas yaitu:
1. Seismic Down Hole
2. Seismic Cross Hole
3. Seismic Up Hole
4. Suspension PS Logging
5. Spectral Analysis of Surface Waves (SASW)
2.2 Seismic Down Hole
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 8

Gambar 2.1 Seismic Down Hole


Metode ini memanfaatkan sumber gelombang dari titik shot atau
peledakan dan receiver berupa masing-masing geophone yang diletakkan
pada kedalaman tertentu dibawah permukaan tanah. Metode ini
memanfaatkan penjalaran gelombang langsung dimana geofon menerima dan
mendeteksi gelombang pertama yang mencapai geofon tanpa melihat
pantulan / refleksi gelombang lainnya.

Tujuan dari downhole seismic testing sendiri ialah memperoleh nilai


Vp dan Vs pada lokasi tertentu yang ditinjau. Vp merupakan pseudo velocity
yang berupa gelombang kompresi, sedangkan Vs merupakan shear velocity
berupa gelombang shear. Pengetesan dilakukan dengan mengukur waktu
kedatangan atau arrival time dari gelombang yang ditransmisikan dari source
menuju geofon.Umumnya source berupa blok atau lempeng diatas permukaan
tanah yang dipukul atau ledakan dinamit. Untuk mendapat nilai Vp dari
sumber arah vertical yang akan terekam delta T atau selisih waktu antara
gelombang yang terekam pada sensor atas dan sensor yang diletakkan pada
kedaaman tertentu dalam lubang borehole.
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 9

Sedangkan untuk mendapatkan nilai Vs dari sumber pada arah


horizontal akan terekam selisih waktu antara sensor atas dan bawah, dengan
menghitung jarak antar sensor dan jarak antara sensor terhadap sumber maka
akan diperoleh nilai Vp dan Vs secara matematis.

Tujuan dari mengetahui nilai Vp dan Vs pada tanah diantaranya untuk


melakukan korelasi langsung nilai Vs dan Vp dengan nilai poissons ratio.
Sedangkan poisson ratio sendiri ialah konstanta elastic yang
merepresentasikan sifat fisis dari batuan.

Gambar 2.2 Profil Seismic Downhole


AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 10

Gambar 2.3 Alur pengujian seismic downhole


Untuk standar dan cara pengujian juga menghitung yang benar bisa dilihat di
ASTM D 7400-08 Standard Test Methods for Downhole Sesimic Testing.

2.3 Seismic Cross Hole

Gambar 2.4 Alur pengujian seismic crosshole


AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 11

Seismic Crosshole meupakan uji seismik kecepatan gelombang


seismik antara lubang bor. Ada dua jenis pendekatan crosshole. Pendekatan
konvensional melibatkan menurunkan sebuah geophone lubang bor 3-
komponen ke satu lubang sambil menurunkan sumber ke lubang yang
berdekatan (s), menembak sumber di beberapa interval kedalaman yang
ditentukan. Sumber dan geophone selalu di ketinggian yang sama, dan energi
dari setiap tembakan diukur pada kedalaman tunggal dalam setiap lubang
receiver. Waktu tempuh kemudian dikonversi ke kecepatan dengan membagi
hasil ke jarak antara dua lubang.

Gambar 2.5 Model uji seismic crosshole

Metode ini dapat memberikan informasi Vp dan Vs-gelombang seismik yang


sangat rinci antara lubang bor erat-spasi.

Aplikasi umum (dalam urutan relatif kegunaan) :


AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 12

1. Analisis pondasi jembatan/ bendungan

2. Pengujian material insitu

3. Tanah dan batu mekanik

4. Rekayasa gempa

5. Analisis likuifaksi

Pertimbangan :

1. Salah satu kesalahan paling umum dilakukan oleh praktisi


berpengalaman dari seismik crosshole konvensional mengira energi
dibiaskan untuk energi langsung. Tergantung pada lapisan ketebalan,
jarak antara lubang, dan kontras kecepatan, energi pertama kedatangan
cukup sering dibiaskan bukan yang langsung. Dibiaskan waktu
perjalanan harus dikoreksi sebelum kecepatan komputasi.

2. Sementara sparkers downhole tersedia dan menghasilkan energi p-


gelombang yang baik, kecepatan gelombang geser sulit untuk mengukur
di crosshole seismik. ketersediaan komersial sumber gelombang geser
terbatas, dan sumber-sumber ini agak sulit untuk digunakan.

3. Sulit untuk mencapai "sempurna" lubang bor vertikal dan lurus. Selalu
ada beberapa penyimpangan di kedua parameter. Dan karena crosshole
sering dilakukan dalam bahan-kecepatan tinggi dan erat spasi lubang,
dengan asumsi lurus dan lubang vertikal dapat menyebabkan kesalahan
penandaan. Sebuah survei penyimpangan lubang bor Oleh karena itu
penting.

Manfaat / Keterbatasan :

1. refraksi seismik mengharuskan kecepatan meningkat dengan kedalaman.


Lapisan kecepatan rendah di bawah lapisan kecepatan yang lebih tinggi
tidak akan terdeteksi oleh refraksi seismik, dan akan menyebabkan
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 13

kesalahan dalam perhitungan mendalam. Untungnya, ini adalah kejadian


yang cukup jarang di bawah permukaan dangkal.

2. Sumber gempa yang digunakan harus sesuai dengan kedalaman yang


diinginkan penetrasi. untuk palu dan bekerja piring, kedalaman
maksimum yang dapat Anda harapkan untuk mengeksplorasi untuk
sekitar 15-20m; Namun, ini dapat bervariasi secara signifikan tergantung
pada geologi, kondisi permukaan, kebisingan budaya, dan orang
mengayunkan palu.

3. Refraksi adalah teknik yang relatif luas sikat - itu meneliti perbedaan
kecepatan kotor, dan Anda tidak harus mengharapkan untuk dapat
memetakan lebih dari 3-4 lapisan kecepatan individu.

4. kebisingan budaya dapat menjadi masalah - itu lebih sulit untuk


melakukan survei seismik di perkotaan lingkungan daripada dalam satu
desa. Survei di sepanjang jalan raya yang sibuk harus dihindari saat
mungkin. Shooting di malam hari kadang-kadang diperlukan untuk
mencapai diterima signal-to-noise Rasio di daerah sibuk.

Hasil akhir dari survei crosshole adalah model kecepatan seperti yang
ditunjukkan di bawah ini:
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 14

Gambar 2.6 Grafik Kecepatan


Tomografi Seismik Crosshole

Dengan munculnya komputer cepat, tomografi seismik telah menjadi


populer. Sedangkan pada survei crosswell konvensional hanya ada raypath
tunggal dipertimbangkan untuk setiap tembakan, di tomografi beberapa
raypaths diukur untuk masing-masing ditembak. Hal ini dicapai dengan
menggunakan receiver sensor array yang beberapa (biasanya hidrofon array
seperti yang Geometrics DHA -7 ).
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 15

Gambar 2.7 Tomografi seismic crosshole

Tomogram yang dihasilkan tidak hanya melukiskan vertikal, tetapi


juga variasi horisontal dalam kecepatan. Ini adalah keuntungan utama dari
tomography crosshole lebih konvensi seismik crosshole.
Untuk standar dan cara pengujian juga menghitung yang benar bisa
dilihat di ASTM D 4428/D4428M Standard Test Methods for Crosshole
Sesimic Testing.

2.4 Seismic Up Hole


AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 16

Gambar 2.8 Seismic Uphole Test

Uji Seismic Uphole dilakukan dengan meletakkan rangkaian


geophone pada lubang bor yang menembus kedalaman weathering layer dan
sub weathering layer, sumber gelombang diletakkan di permukaan di dekat
lubang bor, lalu waktu tempuh gelombang dari sumber ke masing-masing
penerima diplot untuk menghitung kecepatan. Uphole survey dilakukan pada
beberapa lokasi, dimana kecepatan lapisan akan diinterpolasi dari satu lokasi
ke lokasi lainnya.
1. Up Hole Seismic Test Dilakukan pada lubang bekas pemboran teknik
2. Sensor penerima (receiver) diletakkan ke dalam satu titik lubang bor
pada ujung lubang bor, sedang sumber getaran (source) diletakkan
dipermukaan tanah
3. Tidak butuh banya lubang bor
4. Gelombang merambat melalui beberapa lapis tanah
5. Pengukuran waktu perambantan/travel time kurang akurat
6. Perambatan gelombang di atas dan di bawah air dianggap sama (karena
shear wave tidak bisa merambat melalui air)
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 17

Gambar 2.9 Hasil Uphole Test

Gambar 2.10 Alat Uphole Test


AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 18

2.5 Suspension PS Logging

Gambar 2.11 Suspension PS Logging


Suspension P-S logging adalah metode yang relatif baru untuk
mengukur profil kecepatan gelombang seismik. Dikembangkan pada
pertengahan 1970-an untuk menjawab kebutuhan teknik yang bisa mengukur
gempa kecepatan geser-gelombang di dalam, lubang bor uncased, itu awalnya
digunakan oleh para peneliti di OYO Corporation Jepang. Metode
memperoleh penerimaan di Jepang pada pertengahan 1980-an dan digunakan
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 19

dengan metode pengukuran kecepatan lainnya untuk mengkarakterisasi


gempa respon situs. Sejak awal 1990-an itu telah memperoleh penerimaan di
AS, terutama di kalangan peneliti rekayasa gempa.

Prosedur
OYO P-S Logging Sistem menggunakan probe 7 meter, yang
mengandung sumber dan dua penerima spasi 1 meter terpisah, ditangguhkan
oleh kabel. kabel 4- atau 7-konduktor lapis baja berfungsi baik untuk
mendukung probe dan untuk menyampaikan data ke dan dari perangkat
rekaman / kontrol di permukaan. probe diturunkan ke dalam lubang bor
dengan kedalaman tertentu (rotary encoder pada winch tindakan kedalaman
probe), di mana sumber menghasilkan gelombang tekanan dalam cairan
lubang bor. Gelombang tekanan diubah menjadi gelombang seismik (P dan S)
pada dinding lubang bor. Sepanjang dinding di setiap lokasi penerima,
gelombang P dan S dikonversi kembali ke gelombang tekanan dalam cairan
dan diterima oleh geophone, yang mengirim data ke perekam di permukaan.
Waktu berlalu antara kedatangan gelombang pada penerima
digunakan untuk menentukan kecepatan rata-rata dari kolom 1 meter-tinggi
tanah di sekitar lubang bor. Sumber ke penerima analisis juga dilakukan
untuk jaminan kualitas.

Aplikasi
Aplikasi khas dari P suspensi dan S-gelombang kecepatan logging meliputi:
Investigasi keselamatan Dam
Studi situs respon seismik untuk abutment jembatan, bendungan,
bangunan, dll
Studi Yayasan
Pengukuran tanah properti / rock (yaitu modulus geser, modulus bulk,
kompresibilitas, dan rasio Poisson)
Karakterisasi situs gerak yang kuat
Kontrol Velocity untuk survei seismik refleksi
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 20

Gambar 2.12 Pekerjaan Suspension PS Logging

Keuntungan
Suspension PS Logging profil kecepatan gelombangnya menggunakan
OYO suspensi Logger telah menjadi metode pilihan untuk memperoleh
resolusi tinggi pengukuran kecepatan lubang bor. Alasannya banyak yaitu:

- Satu-satunya metode yang mendapatkan kedua P dan S-gelombang data


yang kecepatan andal dalam satu lubang pada kedalaman lebih dari 200
ft.
- Dapat digunakan baik (PVC) sumur bor uncased atau cased,
meskipun hasilnya selalu lebih baik di lubang uncased.
- Dapat digunakan dalam lubang bor dibor dari tongkang.

- Menawarkan resolusi sangat tinggi (biasanya 1 meter) untuk


menyelesaikan tipis lapisan yang dapat memiliki efek dramatis pada
respon permukaan.
- Membutuhkan hanya 1 lubang, sebagai lawan crosshole metode yang
membutuhkan setidaknya 2.

- Telah digunakan untuk kedalaman 2.000 kaki.

- Secara khusus disesuaikan dengan tanah, sedangkan alat yang


dikembangkan untuk eksplorasi minyak dioptimalkan untuk batu.
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 21

- Izin pengukuran sifat tanah dan batuan seperti modulus geser, modulus

bulk, kompresibilitas, dan Poisson Ratio.

Gambar 2.13 Contoh Hasil Suspension PS Logging

2.6 Spectral Analysis of Surface Waves (SASW)


Perkembangan Metode SASW
Prinsip metode seismik, analisis gelombang permukaan adalah
memanfaatkan karakteristik perambatan gelombang permukaan dari sumber
mekanik buatan untuk menilai kecepatan gelombang geser yang merupakan
representasi dari nilai kekakuan (stiffness) dinamik suatu bahan struktur.
Terdapat tiga jenis pengujuan berdasarkan analisis gelombang permukaan
yaitu Spectral Analysis of Surface Waves (SASW), Multi-channel Analysis of
Surface Waves (MASW) dan Countinous Source Analysis of Surface Waves
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 22

(CSW). Ketiga pengujian tersebut memiliki konsep yang sama, namun


memiliki konfigurasi yang berbeda dalam perekaman dan analisis gelombang
permukaan. Secara umumnya, ketiga pengujian tersebut memiliki
keunggulan yaitu sifat pengujiannya yang tidak memberikan sebarang
kerusakan pada struktur, metode ini murah dalam pelaksanaannya dan cepat
untuk proses analisis hasilnya. Metode SASW telah dikembangkan sejak
tahun 1980 di University of Texas at Austin, Amerika Serikat. Perkembangan
metode SASW meliputi sejumlah pengujian dan riset yang telah dijalankan
untuk berbagai jenis infrastruktur dan penggunaan teknik analisis yang
diautomasi sepenuhnya.
Aplikasinya yang pertama telah dilakukan oleh Nazarian (1984) dan
Nazarian & Stokoe (1984) yang menjelaskan penggunaan SASW kepada
analisis kekakuan tanah dan struktur timbunan jalan pada beberapa lokasi
jalan di Texas, USA. Dalam studinya, hasil pengukuran SASW telah
dibandingkan dengan pengujian lubang silang (cross hole) dan mendapati
hasil pengujian SASW memiliki ketepatan yang tinggi. Meskipun demikian,
teknikk SASW yang dikembangkan masih menggunakan algoritma analisis
yang sederhana sehingga proses inversi profil kekakuan bahan masih
sederhana yang belum merepresentasikan profil kedalaman yang detail.
Pengujian yang sama selanjutnya dilakukan oleh Hiltunen & Woods (1988)
yang menghasilkan korelasi yang memuaskan dari kedua metode pengujian
tersebut.
Penelitian lain mengenai penggunaan teknik SASW telah didapati
berhasil untuk beberapa pengujian empris lapangan, seperti studi karateristik
berbagai fondasi bangunan yang dilakukan oleh Madshus & Westerdhal
(1990) dan Stokoe et al. (1994). Penelitian yang dilakukan menghasilkan
korelasi-korelasi empiris parameter dinamik gelombang dengan berbagai
variasi kekuatan fondasi. Studi ini dilanjutkan oleh Matthews et al. (1996)
dengan melakukan pengukuran lapangan dan perbandingan nilai kekakuan
tanah meliputi modulus geser dan modulus elastisitas tanah menggunakan
metode SASW dan metode seismik lainnya. Hasil studi menunjukkan nilai
korelasi perbandingan yang baik.
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 23

Penilaian nilai modulus dinamik struktur beton menggunakan


metode SASW dilakukan oleh Rix et al. (1990) dan Cho (2002), dan
dilanjutkan dengan studi pengembangan dengan pendeteksian tebal dan
parameter dinamis lapisan pada struktur motar semen oleh Cho et al. (2001).
Kim et al. (2001) melakukan studi pengukuran kepadatan tanah menggunakan
penganalisis spektrum. Studi yang dilakukan menerbitkan suatu korelasi
empiris antara kecepatan gelombang geser (VS) dan kepadatan kering tanah
(dry density) dengan koefisien determinasi yang baik. Hasil yang didapat
menunjukkan bahwa profil distribusi modulus agregat lapisan balas sehingga
lapisan tanah dasar dapat diobservasi dengan baik.

Tahapan Tes SASW


1. Uji Peralatan
Konfigurasi pengujian yang digunakan di lapangan ditunjukkan
pada Gambar 2.14. Konfigurasi pengukuran terdiri dari sumber, dua
penerima dan unit akuisisi data. Penjelasan singkat tentang setiap
peralatan metode SASW dibahas di bagian berikut.

Gambar 2.14 Konfigurasi Tes SASW


a. Source
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 24

Sebuah source(sumber) untuk pengukuran SASW harus


mampu menghasilkan energi dari gelombang permukaan atas berbagai
di frekuensi dengan amplitudo yang memadai sehingga mereka dapat
dideteksi oleh penerima. Dalam pengukuran ini, jenis sumber transient
digunakan. Sumber sementara sesuai dengan dampak sumber seperti
tangan kecil yang diadakan palu, sladge palu dan menurunkan berat
badan. Sumber dampak ini adalah yang paling umum untuk
pengukuran SASW. Alasannya adalah portabilitas, kekasaran dan
kemudahan penggunaan. Secara umum, sumber dampak yang lebih
berat akan menghasilkan frekuensi yang lebih rendah. Namun, sumber
yang sama tidak selalu menghasilkan frekuensi yang sama sekali situs.
Selain itu, material dan berat sumber dampak, ada faktor lain yang
mengontrol rentang frekuensi yang dihasilkan. Faktor-faktor ini
meliputi kekakuan profil material dan pemogokan dampak palu
(Nazarian, 1984; Yoh, 1996). Akibatnya, pemilihan sumber dampak
sering dibuat setelah mencoba beberapa sumber in situ.
Untuk sampling kedalaman dangkal, frekuensi maksimum
gembira adalah yang paling penting. Hal ini tidak perlu untuk
mentransfer banyak energi untuk media karena penerima dan sumber
ditempatkan dekat satu sama lain. frekuensi tinggi menerjemahkan
dengan panjang gelombang pendek, yang sesuai dengan kedalaman
dangkal sampling. Untuk menentukan sifat tanah dari lapisan yang
relatif dalam, beberapa energi ke dalam media adalah lebih penting.
b. Receiver
Pemilihan source(penerima) yang tepat diperlukan dalam
setiap tes seismik. Ada dua jenis penerima yang biasanya digunakan
dalam pengukuran SASW: transduser kecepatan (geophone) dan
percepatan transduser (accelerometers). The geophone adalah sistem
kumparan magnet. massa A melekat pegas dan koil terhubung ke
massa. Sistem geophone dapat dianggap sebagai sistem satu derajat-
of-tunggal-kebebasan. Batas frekuensi yang lebih rendah yang
menerjemahkan untuk pengambilan sampel lapisan yang lebih dalam
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 25

dibatasi oleh frekuensi alami dari penerima serta frekuensi yang


dihasilkan oleh sumber.
c. Spectral Analyzer unit
Sebuah alat perekam yang mudah untuk melakukan
pengukuran SASW adalah penganalisa spektral. analyzer spektral
adalah osiloskop digital yang, dengan cara mikroprosesor yang
melekat padanya, memiliki kemampuan untuk melakukan analisis
sinyal langsung baik dalam waktu atau frekuensi domain. Operasi
spektrum harus dibentuk dalam perangkat analisa spektral sebelum
memulai pengukuran. Operasi spektrum fungsi transfer, fungsi
koherensi, listrik lintas dan kekuasaan auto diperlukan untuk
ditampilkan dalam analisa.
2. Pengujian Lapangan
Prosedur umum yang digunakan dalam melakukan pengujian
SASW di situs tanah dapat diringkas sebagai berikut:
- Menentukan serangkaian jarak penerima diperlukan untuk
mendapatkan jangkauan yang diperlukan dari waveleghts untuk
sampel situs tanah. The jarak didasarkan pada dugaan atau informasi
apriori dari profil kecepatan gelombang geser (kecepatan dan
kedalaman) dari bahan di situs. Untuk panjang gelombang
terpendek, jarak penerima diatur untuk satu sampai tiga kali dari
panjang gelombang minimum. Jika spektrum fase diukur memiliki
kualitas yang baik hingga hanya dua siklus, jarak penerima untuk
menghasilkan panjang gelombang minimum misalnya satu meter,
harus lebih pendek dari dua kali atau dua meter. Untuk panjang
gelombang terbesar, jarak penerima diatur untuk setengah atau
sepertiga dari panjang gelombang maksimum. Setelah jarak
penerima minimum ditentukan, jarak berikutnya konvensional
ditentukan dengan menggandakan jarak penerima sebelumnya.
Perhitungan ini diikuti sampai jarak penerima maksimum tercapai.
Menggandakan jarak penerima telah ditemukan untuk diberikan
tumpang tindih cukup panjang gelombang antara jarak penerima
yang berdekatan untuk menentukan kurva dispersi yang kuat.
Pengukuran SASW biasanya mulai dengan jarak penerima terkecil.
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 26

- Pilih sumber dan penerima yang sesuai untuk rentang frekuensi yang
dipertimbangkan. Rentang frekuensi sangat dipengaruhi oleh jarak
penerima. Rentang frekuensi dihitung menggunakan hubungan
antara gelombang geser kecepatan, panjang gelombang dan
frekuensi.

- Tempatkan penerima di lokasi yang ditentukan oleh penerima umum


konfigurasi titik tengah diilustrasikan pada Gambar 2. Sebelum
tempat penerima, sebuah tengah imajiner untuk array penerima
dipilih. Dua penerima ditempatkan dengan jarak yang sama dari
tengah. Untuk ukuran yang lebih baik, jarak antara sumber dan dekat
penerima adalah sama dengan jarak antara dua penerima (Gambar
2). Konfigurasi ini dapat mengurangi efek medan dekat dalam
pengukuran. Penerima harus juga dibarengi dengan materi (situs
tanah) sehingga kedua receiver memantau gerakan tanah dengan
benar dan tidak ada pergeseran fase mengganggu terjadi karena
respon penerima yang berbeda.

Gambar 2.15 Konfigurasi Tes SASW


AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 27

- Gunakan sumber mekanik untuk merangsang tanah dan


mendapatkan tanggapan vertikal yang dihasilkan di dua penerima.
Sinyal rata-rata yang menjumlahkan beberapa pengukuran dalam
domain frekuensi lebih disukai untuk menghilangkan gangguan acak
dan sinyal koheren.

- Menghitung kecepatan fasa pada beberapa frekuensi dari spektrum

fase, jika spektrum fase dapat ditentukan di situ dengan spektrum


analyzer. Periksa apakah kecepatan fase dihitung adalah perjanjian
yang wajar dengan asumsi awal. Ini adalah strategi yang baik untuk
memiliki dua atau empat siklus dalam spektrum fase memiliki
resolusi yang baik dalam kurva dispersi (Joh, 1996).

- Membalikkan lokasi sumber pada setiap jarak penerima bila

memungkinkan. Pengukuran menggunakan lokasi terbalik dari


sumber disebut pengukuran terbalik dan pengukuran dengan lokasi
asli dari sumber disebut maju pengukuran. Hasil maju dan
pengukuran terbalik dirata-ratakan dalam domain frekuensi untuk
meminimalkan efek dari mencelupkan lapisan, untuk mengurangi
efek dari inhomogeneity lateralis antara sumber dan penerima, dan
untuk mengkompensasi perbedaan fase potensial dalam peralatan
pengukuran.

- Mengubah pengukuran set-up dengan jarak penerima berikutnya

tetap menjaga titik tengah umum antara penerima, dan mengulangi


langkah 2 sampai 6 sampai pengukuran untuk semua jarak penerima
selesai.
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 28

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya dari semua methode untuk pengujian lapangan untuk
mendapatkan parameter dinamik semuanya bagus dan cukup sama. Namun
yang sering dipakai saat ini adalah Suspension PS Logging dan Spectral
Analysis of Surface Waves (SASW).

3.2 Saran
Disarankan menggunakan metode Spectral Analysis of Surface Waves
(SASW)

DAFTAR PUSTAKA

Joh, S.H.. (1996). Advances in interpretation and analysis techniques for spectral-
analysis-of-surface-waves (SASW) measurements, Ph.D. dissertation, the
University of Texas at Austin.
AZHAR FAISHAL
DINAMIKA TANAHFAKHRI (1403218) 29

Nazarian, S.. (1984). In situ determination of elastic moduli of soil deposites and
pavement systems by spectral-analysis-of-surface-waves method, Ph.D.
dissertation, the University of Texas at Austin.
http://seisxploresurvey.blogspot.co.id/search/label/Seismic
http://www.geometrics.com/applications/geophysical-methods/downhole-seismic-
testing/
http://www.geometrics.com/applications/geophysical-methods/crosshole-seismic-
testing/

You might also like