Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
2
4. Alamat : Jl. Kapuk Raya No.62, RT 02 / RW 03, Kapuk, Cengkareng, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11720, Indonesia
5. Visi dan Misi Perusahaan:
VISI
Mampu menjadi perusahaan dengan pengelolaan terbaik dalam pembangunan
masyarakat serta infrastruktur yang canggih dengan mengembangkan semangat
kewirausahaan serta fokus terhadapkepuasan pelanggan.
MISI
Dengan menjadi mitra pilihan dalam memberikan distribusi nilai terbaik,
solusi, dan garis layanan, maka dapat memperluas serta mengembangkan
bisnis yang menguntungkan.
6. Profil Singkat:
Didirikan oleh Tokumatsu Ishikawa di jepang pada tahun 1889 yang
bergerak dalam bidang penyediaan alat-alat tulis seperti pulpen dan ballpoint,
usahanya berkembang sebagai Stationary Manufacturing Unit dan mulai
melebarkan sayap usahanya di negara lain, salah satunya adalah Indonesia yang
menjadi cabang industrinya, mulai bekerjasama dengan Indonesia pada taun
1994 dan saat ini PT Zebra Asaba juga mulai mengembangkan inovasi dibidang
alat tulisnya dengan market distribution yang luas seperti Mexico, Portugal dan
lainnya. PT Zebra Asaba juga telah mendapat sertifikat ISO 9001 (Quality
Management System), ISO 14000 (Environmental Managent Syste) dan OHSAS
18001 (Occupational Health and Safety Management System).
4
7. Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up take
dan aktivitas otot.
8. Desain, dll.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu
bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran
anthropometri barat dan timur.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung, dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera
tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
KESEHATAN KERJA
Kesehatan kerja adalah upaya penyeserasian antara kapasitas kerja, beban
kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal (UU Kesehatan 1992 Pasal 23). Kesehatan kerja
bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi tingginya, baik
fisik, mental dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat yang berada di
lingkungan perusahaan. Aplikasi kesehatan kerja berupa upaya promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif.
Promosi kesehatan merupakan ilmu pengetahuan dan seni yang membantu
seseorang untuk mengubah gaya hidup menuju kesehatan yang optimal, yaitu
terjadinya keseimbangan kesehatan fisik, emosi, spiritual dan intelektual. Tujuan
promosi kesehatan di tempat kerja adalah terciptanya perilaku dan lingkungan kerja
sehat juga produktivitas yang tinggi. Tujuan dari promosi kesehatan adalah:
Mengembangkan perilaku kerja sehat
Menumbuhkan lingkungan kerja sehat
Menurunkan angka absensi sakit
Meningkatkan produktivitas kerja
Menurunnya biaya kesehatan
Meningkatnya semangat kerja
Upaya preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerja
yang disebabkan oleh alat/ mesin dan masyarakat yang berada di sekitar
lingkungan kerja ataupun penyakit menular umumnya yang bisa terjangkit pada
saat melakukan pekerjaan yang diakibatkan oleh pekerja. Upaya preventif
6
diperlukan untuk menunjang kesehatan optimal pekerja agar didapat kepuasan
antara pihak pekerja dan perusahaan sehingga menimbulkan keuntungan bagi
kedua belah pihak.Aplikasi upaya preventif diantaranya pemakaian alat pelindung
diri dan pemberian gizi makanan bagi pekerja.
Salah satu aspek yang harus diimplementasikan dalam kesehatan kerja
adalah adanya pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja, baik sejak awal sebelum
bekerja, selama bekerja, maupun sesudah bekerja. Tujuan dari pemeriksaan
kesehatan ini ditujukan agar selain tenaga kerja yang diterima di awal berada dalam
kondisi kesehatan setinggi-tingginya, juga untuk memantau status kesehatan
pekerja dan juga meminimalisir dan mendeteksi dini apakah ada penyakit akibat
kerja yang ditimbulkan akibat proses produksi.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh PT. Bridgestone Tire Indonesia,
a. Pemeriksaan Kesehatan Awal (Pre-Employment)
- PT. Bridgestone Tire Indonesia, melakukan pemeriksaan kesehatan awal
pada setiap calon tenaga kerja yang melamar pekerjaan ke perusahaan
tersebut.
- Pemeriksaan kesehatan ini juga dilakukan pada pekerja yang hendak
dipindahkan ke lokasi kerja yang lain dengan risiko yang berbeda
- Pada pemeriksaan kesehatan awal ini dilakukan pemeriksaan berupa
wawancara tentang riwayat kesehatan pekerja, pemeriksaan fisik umum,
rontgen toraks, laboratorium rutin ( kolesterol total, asam urat,
trigleserida) , dan pemeriksaan lain yang dianggap perlu.
b. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
- PT. Bridgestone Tire Indonesia, melakukan pemeriksaan kesehatan
berkala menurut keterangan dokter perusahaan (1 kali setahun).
- Apabila ditemukan kelainan atau gangguan kesehatan pada para
pekerja, pihak manajemen akan menindak lanjut sesuai kebijakannya.
7
Pemeriksaan mata Pemeriksaan dilakukan karena penyakit
rabun jauh merupakan salah satu penyakit terbanyak yang
dialami oleh tenaga kerja PT. Bridgestone Tire Indonesia
Audiometry
Spirometry
8
arah yang jelas dan cukup cahaya serta mudah diangkat apabila digunakan dan
disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja yang ada, dan dalam hal tempat kerja
dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih masing-masing unit kerja harus
menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja/buruh.
9
PT. Zebra Asaba menyediakan sarana P3K. Hanya saja, saat dilakukan
wawancara, dan pengecekan tidak dijabarkan berapa jumlah kotak P3K dan pada
saat dilakukan walkthrough survey terdapat kotak P3K namun tidak sesuai standar
yang ditetapkan permenaker, di tempat kami melakukan survey baik di ruang
produksi maupun barang jadi Petugas P3K ditangani oleh rekan tenaga kerja
sendiri lalu menghubungi dokter perusahaan.
Gizi kerja adalah gizi /nutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerja tambahan.
Gizi kerja menjadi masalah disebabkan beberapa hal yaitu rendahnya kebiasaan
makan pagi, kurangnya perhatian pengusaha, kurangnya pengetahuan tenaga kerja
tentang gizi, tidak mendapat uang makan, serta jumlah, kapan dan apa dimakan
tidak diketahui. Efek dari gizi kerja yang kurang bagi pekerja adalah :
Pekerja tidak bekerja dengan maksimal
Pertahanan tubuh terhadap penyakit berkurang
Kemampuan fisik pekerja yang berkurang
Berat badan pekerja yang berkurang atau berlebihan
Reaksi pekerja yang lamban dan apatis,
Pekerja tidak teliti
Efisiensi dan produktifitas kerja berkurang
Jenis pekerjaan dan gizi yang tidak sesuai akan menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit seperti obesitas, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit
degenerative, arteriosklerotik, hipertensi, kurang gizi dan mudah terserang infeksi
akut seperti gangguan saluran nafas. Ketersediaan makanan bergizi dan peran
perusahaan untuk memberikan informasi gizi makanan atau pelaksanaan
pemberian gizi kerja yang optimal akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas
yang setinggi tingginya.
PT. Zebra Asaba menyediakan fasilitas kantin maupun ruang makan.
Tenaga kerja hanya diberikan uang makan yang sudah terliput dalam gaji bulanan.
Menurut keterangan, beberapa pekerja membawa bekal dari rumah atau membeli di
lingkungan sekitar perusahaan.
10
BAB II
PELAKSANAAN
11