You are on page 1of 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK

SUGENG
RT 3 RW 3 KELURAHAN WIYUNG
KECAMATAN WIYUNG

Disajikan Dalam rangka Memenuhi Tugas Praktek Klinik/


Komunitas Keperawatan Keluarga

Oleh :

RIDAWATI SULAEMAN
NIM. 010030186 B

PROGRAM STUDI ILMU KEPAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
SURABAYA
2003
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau
penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di
rumah sakit dapat menjadi si-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah.
Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatananggota keluarga sangat
berhubungan atau sangat signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat
dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan
individu, dan keuntungan kedua adalah kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian
pelayanan kesehatan, perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya
keluarga, sehingga keluarga dapat menerima.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan keperawatan
yang diberikan ditempat tinggal klien dan keluarga sehingga klien tetap memiliki
otonomi utnuk memutuskan hal-hal yang terkait dengan masalah kesehatannya.
Perawat yang melakukan keperawatan di rumah bertanggung jawab
meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan dan
pemeliharaan kesehatan. Namun, di Indonesia belum ada lembaga atau ataupun
organisasi perawat yang mengatur pelayanan keperawatan di rumahsecara
administratif. Perawatan yang diberikan di rumah-rumah khususnya oleh perawat
komunitas masih bersifat sukarela, belum ada pengaturan terhadap imbalan atas
jasa yang diberikan.
Pengalaman belajar klinik memberikan kemampuan pada mahasiswa
untuk memperoleh pengalaman nyata asuhan keperawatan keluarga yang
mengalamimasalah kesehatan dengan penerapan berbagai konsep dan teorti
keperawatan keluarga serta proses keperawatan sebagai pendekatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah melakukan pengalaman belajar klinik mampu menerapkan asuhan
keperawatan pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan sesuai tugas
dan perkembangan keluarga.
2. Tujuan Khusus:
Setelah menyelesaikan belajar klinik mampu:
a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan keluarga.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan keluarga.
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan.
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga.
BAB 2
TINJAUN PUSTAKA

A. Konsep Dasar
1. Keperawata kesehatan keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam peranannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suati kebudayaan
(Salvision G Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989).

Alasan keluarga sebagai unut pelayanan keperawatan (Freeman) adalah


keluarga sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat, keluarga sebagai kelompok
dapatmenimbulkan, mencegah, mengabaikan dan memperbaiki masalh-masalah
kesehatan dalam kelomp[oknya sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga
saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi
anggota keluarga tersebut, keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah
untuk berbagi usaha-isaha kesehatan masyarakat, perwat dapat menjangkau
masyarakat hanya melalui keluarga, dalam memelihara pasien sebagaiindividu
keluarga tetap berperan dalam mengambil keputusan dalam pemeliharaannya,
keluarga merupakam lingkungan g serasi untuk mengembangkan potensi tiap
individu dalam kelarga. Sedangkan tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah
memengkinkan keluarga untuk mengelola masalah kesehatan dan
mempertahankan fungsi keluarga dan melindungi serta memperkuat pelayan
masyarakat tentang perawatan kesehatan.

2. Tipe-Tipe Keluarga
a. Keluarga inti Nuclar family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
b. Keluarga besar (Extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi
dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (Serial family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merpakan satu kelurga inti.
d. Keluarga duda atau janda (Singgle family) yaitu keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composide) yaitu keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation) yaitu dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
B. Tanggung Jawab Perawat
Perawat yang melakukan pelayanan keperawatan dirumah mempinyai
tanggung jawab yang meliputi :
1. Memberikan pelayanan secara langsung.
Pelayanan keperawatan dapat meliputi pengkajian fisik atau psikososial,
menunjukkan pemberian tindakan secara terampil dan memberikan
intervensi. Kerjasama dari klien dan keluarga serta memberi perawatan utama
di keluarga dalam perencanaan sangat penting untuk menjaga kesinanbungan
perawatan selama perawat tidak ada di rumah. Perawat hanya memberikan
perawatan dalam qaktu yang terbatas. Perawatan yang dilakukan di rumah
lebih merupakan tanggung jawab dari keluarga dari pada perawat. Oleh
karena itu pendidikan kesehatan menjadi intervensi utama dalam perawatan di
rumah.
2. Dokumentasi
Pendokumentasian yang dilakukan selama perawatan di rumah sangat penting
untuk melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang
dialami.
3. Koordinasi Antara Pelayan dan Manajemen Kasus
Perawatbertnggung jawab untuk mengkoordinasi para profesional lain dalam
memberikanpelayanan kepada keluarga. Fokusperan perawat yang menjadi
manajer kasus adalh kemmpuan untuk mengkaji kebutuhan, mnenukan
prioritas kebutuhan,mengidentifikasi cara untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan mengimplementasikan rencana yang disusun.
4. Menentukan Frekuensi dan Lama Pelayanan
Frekuensi kunjungan adalah kekerapan kunjungan yang dilakukan selama
periode waku tertentu sedangkan lama perawatan adalah lamanya waktu
perawatan yang dilakukan di rumah.
5. Advocacy
Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksut di sini adalah
peran perawat sebagaipenasehat tertama yang berhubungan dengan masalah
pembayaran yang terkait dengan pelayanan yang diberikan.
C. Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawtan keluarga merupakan proses yang kompleks
denganmenggunakan pendekatan sistimatik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.
1. Tahab pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seseorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal-hal yang
dikaji dalam keluarga adalah:
a. Data Umum :
Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala
keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan
dengan dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masing-
masing anggota keluarga serta genogram.

Tipe keluarga, Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

Suku bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta


mengidentifikasi budaya suku bengsa tersebut terkait dengan kesehatan.

Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.

Status sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi keluarga ditentukan


oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupuan anggota keluarga lainnya.
Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentuka pula oleh kebutuhan
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki
oleh keluarga.

Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihatkapan saja


keluarga bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun
dengan menonton TV dan memdengarkan radio juga merupakan aktivitas
rekreasi.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan
bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendalanya.
Riwayat keluarga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing- masing anggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga.
c. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik Rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah,
jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot
rumah dan denah rumah.
Karakteristik Tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan
komunitas setempat yang meliputi kebiasaan , lingkungan fisik, aturan atau
kesepakatan penduduk setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.

Mobilitas Geografis Keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan


dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan


mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada.

Sistem Pendulung Keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah jumlah


anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan yg meliputi fasilitas fisik, psikologis atau dukungan
darui keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan masyarakat setempat.
D. Struktur Keluarga
Pola Komunikasi Keluarga. Menjelaskan mengenai cara berkomunikasai
antar anggota keluarga.

Struktur Kekuatan Keluarga. Kemampuan anggota keluarga mengendalikan


dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.
Struktur Peran. Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.

Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut
keluarga yang berhubungasn dengan kesshatan.

E. Fungsi Keluarga
Fungsi Efektif. Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan memiliki dan
dimilikai keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
kehangatan kepada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.

Fungsi Sosialisasi. Bagaiman interaksi atau hubungan dalam keluarga dan


sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma tau budaya dan
perilaku.

Fungsi Perawatan Kesehatan. Sejauh mana keluarga menyiapkan makanan,


pakaian dan perlindungan terhadap anggota yang sakit.
Pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit, kesanggupan keluarga
melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu :
Mengenal masalah kesehatan : sejauhmana keluarga mengenal fakta-
fakta dari masalah kesehatan meliputi : pengertian, tanda dan gejala,
penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap
masalah.
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat ,
sejauhmana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah,
apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang dihadapi,
takut akan akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negatip
terhadap masalah kesehatan, dapat menjangkau fasilitas yang ada,
kurabng percaya terhadap tenaga kesehatan dan mendapat informasi
yang salah terhadap tindakan dalam memgatasi amsalah.
Perawat anggota yang sakit, sejauh mana anggota keluarga
mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui sifat dan perkembangan
perawatan yang dibutuhkan, mengetauhui sumber-sumber yang ada
dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, keuangan,
fasilitas fisik, psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas yang
diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.
Memelihara lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana mengetahiu
sumber-sumber keluarga yang dimiliki , keuntungan/manfaat
pemeliharaan lingkungan, mengetahipentingnya hygine sanitasi dan
kekompakan antar anggota keluarga.
Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat :
apakah keluarga mengetahuii keberadaan fasilitas kesehatan,
memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitaskesehatan, tingkat
kepercayaan keluasrga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas
kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga.
Fungsi reproduksi. Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah
anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan
jumlah anggota keluarga.

Fungsi Ekonomi. Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan


sandang, pamgan, dan papan, dan memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.

F. Stress dan Koping Keluarga


Stressor jangka pendek yaitu yang dialamo keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu + 6 bulan dan jangja panjang yaitu yang
memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor. Mengkaji


sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang digunakan


keluarga bila menghadapi permasalahan.

Strategi adaptasi disfungsional. Dijelaskan mengenai adaptasi disfungsional


yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

G.Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
H.Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian , perawat menyatakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkan pada pengkajian. Tipologi dari diagnosis keperawatan :
a. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan).
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala
dari gangguan kesehatan.
b. Resiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
c. Potensial (keadaan sejahtera atau wellness).
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.

Dalam suatu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnosa
keperawatan. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan
keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunaka skala prioritas.
3. Perencanaa Keperawatan Keluarga
Perencanaan perawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang
mencangkup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria
dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil
yang diharapkan dari setiap tindakan kepertawatan berdasarkan tujuan khusus
yang ditetapkan.

4. Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga


Tindakan keperawatan keluargan mencangkup hal-hal di bawah ini :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara memberi informasi, mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, dan memdorong sikap emosi
yang sehat terhadap masalah.
b. Menstimulus keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga dan
mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan
fasilitas yang ada di rumah dan mengawasikeluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat dengan cara menemukan sumber-sumber yang
dapat digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga
seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
dengan cara mengenakan fasilitas kesehatan yang ada lingkungan keluarga
dan membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

5. Tahap Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang
sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam
satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi
dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan
evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK SUGENG
RT 3 RW IV KELURAHAN WIYUNG

A. Data Umum
1. Nama KK : Bapak Sugeng
2. Umur : 37 Tahun
3. Alamat : RT 3 RW IV
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Agama : Islam
7. Komposisi Keluarga :

No Nama Sex Umur Hub dgn KK Pendidikan Agama Pekerjaan Status


kesehatan
1 Sugeng L 37 Thn KK SMA Islam Swasta Sehat
2 Eti P 30 Thn Istri SMA Islam IRT Sehat dan
belum KB
3 Rafel L 2 Thn Anak - Islam - Sehat
4 Adel P 6 Bln Anak - Islam - Sehat

Genogram :

Ket :
= Laki-laki = Hubungan perkawinan
= Perempuan = Klien
= Tinggal satu rumah

8. Tipe Keluarga : Nuklear Family ( keluarga Inti ) yang terdiri dari ayah, ibu
dan 2 orang anak.
9. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
10. Agama : Islam
11. Status sosial keluarga :
Penghasilan keluarga kira kira Rp. 500.000 ,- Rp. 1.000. 000,- perbulan
dari hasil kerja Pak Sugeng sebagai pegawai salah satu bengkel di suatu
perusahaan.dan istrinya kadang kadang mendapat uang tambahan penghasilan dari
hasil penjualan es batunya.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk aktivitas rekreasi adalah dengan
menonton TV di rumah, dan apabila hari Sabtu dan Minggu kadang kadang
rekreasi ke mall mall yang berada di Surabaya dan kadang membawa anaknya main
ke kebun binatang dan tempat permainan anak.

A. Riwayat Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan Keluarga Saat ini adalah : keluarga dengan tahap


pekembangan Child Bearing
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi :
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi , sedangkan
tugas keluarga yang belum dapat dicapai Ny. Eti belum mendapatkan
pelayanan KB sedangkan anaknya yang terkecil berusia 6 bulan. Ny Eti
merasa bingung dalam memilih alat kontrasepsi yang baik digunakan. Ny. Eti
juga merasa kuatir akan kehamilan yang ke 3 ini karena kedua anaknya
masih kecil.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga saat ini.
Kesehatan keluarga pada saat ini dalam keadaan sehat
4. Riwayat penyakit keturunan
Menurut Bapak Sugeng dalam keluarganya tidak ada yang menderita tekanan
darah tinggi, kencing manis, jantung begitupun dengan istrinya ( Ny. Eti ).
5. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya ( yang lalu )
Riwayat kesehatan sebelumnya tidak ada yang berarti, hanya anak Adel dan
anak Rafel pernah menderita batuk, filek dan panas baiasa saja.
B. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati kira kira 20 m persegi ( 4 x 5 meter ), dimana
rumah tersebut bersatu antara ruang tamu, ruang tidur, ruang tempat istirahat
dan dapur. Hanya WC + kamar mandi yang terpisah. Lantai rumah terdiri dari
keramik, dinding tembok, keadaan rumah cukup bersih, penerangan dan
ventilasi cukup. Sumber air minum menggunakan PAM.

KM

Dapur
TT
Jalan

RT

Lorong Kampung

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW.


Tetangga sebelah kiri, kanan dan belakang merupakan penduduk musiman
( Kost ) dan pekerjaan rata rata adalah wiraswasta sehingga pada siang hari
sibuk dengan aktifitasnya masing masing.
3. Mobilitas Keluarga
Sejak menikah ( 4 tahun ) yang lalu keluarga Pak Sugeng berpindah pindah
kontrakan. Di rumah yang terakhir ini keluarga Pak Sugeng sudah
mengontrak selama 1, 5 tahun dan Pak Sugeng sudah merasa senang di rumah
ini.
4. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Pak Sugeng termasuk keluarga yang kurang aktif dalam kegiatan
kemasyarakata, seperti perkumpulan PKK, kegiatan pengajian di RW IV
karena masih sibuk mengurus anak anaknya yang masih kecil tetapi kadang
kadang juga ngobrol dengan tetangga apabila ada waktu luang.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga mengantar ke klinik
(Dokter Praktek ) yang telah ditunjuk oleh perusahaan tempat Pak Sugeng
bekerja. Keluarga mempunyai speda motor yang dapat digunakan untuk
keperluan keluarga seperti ke kantor, ke dokter, ke tempat rekreasi dan tempat
keluarga.

C. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga


Komunikasi antar anggota keluarga selalu dilakukan untuk minta
pertimbangan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2. Struktur Peran Keluarga
a. Pak Sugeng sebagai KK berperan sebagai pencari nafkah dan pengambil
keputusan utama dalam keluarga
b. Ibu Eti sebagai Ibu Rumah Tangga bertanggungjawab dalam membimbing
dan mengasuh anak serta mengatur RT.
c. Adel dan Rafel masih usia balita memerlukan bimbingan dari semua
anggota keluarga.
3. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menganganggap bahwa berKB itu dapat menjarangkan kehamilan.,
tetapi keluarga masih bingung KB mana yang cocok untuk digunakan.

D. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif
Saat dikaji, KK bekerja di perusahaan, namun istrinya memberikan informasi
bahwa suaminya yang bertanggungjawab mencari nafkah, seberapa besar
penghasilan suaminya di asyukuri dan diterima, di atur untuk mencukupi
kebutuhan seluruh keluarga.
2. Fungsi sosial
Keluarga ( Ibu dan Bapak ) selalu mengajarkan kepada anaknya prilaku sosial
yang baik.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan.
Keluarga mengetahui bahwa apabila tidak berKB dapat menyebabkan
kehamilan dan untuk kedua anaknya yang balita, apabila musim hujan
sering terkena batuk, filek dan flu.
b. Mengambil Keputusan dan Tindakan
Untuk berKB keluarga sudah membicarakan antara suami dan istri, tetapi
belum sempat untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Pernah ibu Eti
meminta pertimbangan / penjelsan dari tetangganya tentang KB, ternyata
tetangganya itu memberi jawaban yang menakutkan ibu ETI. Untuk kedua
anaknya, apabila sakit segera di bawa ke dokter praktek tempat
perusaahaan suaminya.
c. Kemampuan Keluarga Untuk Merawat Anggota Keluarga yang Sakit.
Apabila musim hujan tiba, Ibu Eti menjaga kedua anaknya supaya tetap
hangat agar flu dan pilek serta demamtidak menyerang anaknya juga tetap
memperhatikan makan dan minum anaknya.
d. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah
Keluarga mengetahui pentingnya kebersihan lingkungan. Pada saat
kunjungan, rumah dalam keadaan bersih, hanya di depan rumah terlihat
selokan yang airnya tidak lancar mengalir.
e. Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang terdekat
kurang, apabila ada anggota keluarganya yang sakit di bawa ke poloklinik
dokter praktek perusahaan suaminya.

4. Fungsi Reproduksi
Keluarga belum merencanakan akan mempunyai anak lagi, mengingat anak
ke 2 nya baru berusia 6 bulan dan mengurus anak kecil terlalu repot, tetapi
samapi sekarang ibu nelum menggunakan alat kontrasepsi.

5. Fungsi Ekonomi
Menurut pengakuan ibu Eti pendapatannya suaminya dapat memenuhi
kebutuhan hidup sehari hari, tetapi untuk membeli rumah sendiri rupanya
belum sanggup sehingga setiap bulan menyisihkan pendapatan suaminya
dalam bentuk tabungan.

E. Stress dan Koping Keluarga

1. Strees yang dimiliki


Ibu Eti merasa stress memikirkan dirinya karena berpikir nanti nanti hamil
lagi. Ibu Eti kuatir akan terjadi kebobolan lagi seperti anaknya yang pertama.
2. Kemampuan keluarga Berespon terhadap Stress
Untuk mengatasi agar tidak hamil, setiap berhubungan suami istri keluarga
Pak Sugeng menggunakan kondom, tetpai menggunakan kondom katanya
rasanya tidak enak apabila berhubungan.
3. Strategi koping yang digunakan
Kare keluarga Pak Sugeng telah mengetahui dampak tidak berKB maka bila
berhubungan suami istri berhati hati
4. Strategi Adaptasi
Untuk mengatasi kehamilan keluarga merencanakan untuk berkB
menggunakan Suntikan.

F. Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan terutama ditujukan kepada Ibu Eti :


1. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum : Pasien tampak tidak sakit, penampilan nampak rapi,
kebersihan diri baik, rambut nampak rapi. Tanda tanda vital : Tekanan Darah
: 110 / 70 mmhG, Nadi : 88 x / menit, Pernapasan : 20 x / menit, Suhu : 36,7 0
C, TB : 157 cm dan BB : 45 kg
2. Pemeriksaan Fisik
- Kepala
Tidak ada benjolan, bentuknya normal, simetris, rambutnya bersih
panjang sebahu dan lurus.
- Mata
Konjungtiva merah muda, kelopak mata tidak bengkak, sklera
berwarna putih, tidak ada gangguan penglihatan.
- Hidung
Tidak ada kelainan, masih dapat membedakan bau harum dan busuk.
- Mulut
Bibir tidak kering, tidak ada sianosis, gigi tidak berlubang, gigi
nampak bersih.
- Leher
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar gondok dan tidak tampak
peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri.
- Payudara
Putting menonjol, areola hitam, produksi Asi ( + ), benjolan ( - )
- Dada
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara jantung S1 dam S2
tunggal, palpitasi ( - ), murmur ( - ), ronchi ( - ), Wheezing ( - ), napas
cuping hidung ( - ).
- Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak ditemukan adanya pembesasaran
perut, pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus
baik.
- Ekstremitas
Pada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat edema, tidak terjadi
kelumpuhandari ke 4 ekstremitas, mampu menggerakkan
persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara
sempurna.
- Reproduksi
Ibu belum haid selama sudah melahirkan ( 6 bulan (, keputihan ( - ),
dan ibu menyusui secara rutin kepada anaknya.
3. Pemerikasaan Laboratorium : belum dilaksanakan

G. Harapan Keluarga

Keluarga Pak Sugeng berharap anggota keluarga dalam keadaan sehat walafiat dan
dapat melakasanakan peran masing masing dengan baik tanpa ada yang mengalami
gangguan kesehatannya, sehingga semua bisa berjalan dengan baik tanpa hambatan.
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH PENYEBAB
1. Data Subyektif :
- Ibu Eti sampai sekarang belum Resiko tinggi Ketidakmampuan
berKB ( usia anak 6 bulan ). terjadinya kelaurga mengenal
- Ibu Eti merasa bingung untuk kehamilan yang masalah kesehatan
memilih alat kontraspesi. ke 3 mengenai alat
- Ibu Eti kuatir akan hamil lagi kontraspesi ( KB ) suntik
berkaitan dengan :
Data Obyektif : pengertian kontraspesi,
- Pemeriksaan Fisik Umum: fungsi kontrasepsi,
Pasien tidak tampak sakit, kontraindikasi KB suntik,
penampilan kurang rapi, kebersihan Keuntungan KB suntik,
diri baik, rambut rapi. Kekurangan KB suntik
Tanda tanda vital : dan jadual penyuntikan.
TD : 110/70 mmHg, Nadi 88x/menit,
Respirasi 20 x / menit, Suhu : 36,7 0
C, TB : 157 cm dan
BB : 45 kg.

Rumusan Diagnosa
Resiko tinggi terjadinya kehamilan yang ke 3 berhubungan dengan
Ketidakmampuan kelaurga mengenal masalah kesehatan mengenai alat kontraspesi
( KB ) suntik berkaitan dengan : pengertian kontraspesi, fungsi kontrasepsi,
kontraindikasi KB suntik, Keuntungan KB suntik, Kekurangan KB suntik dan jadual
penyuntikan.

PRIORITAS
NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
1. a. Sifat Masalah a. Ketidakmampuan
Ancaman 2 1 2/3x1=2/3 keluarga mengenal
kesehatan alat kontrasepsi yang
akan digunakan.
b. Setelah diberikan
b. Kemungkinan penjelasan keluarga
masalah dapat 2 2 2/2x1=1 dapat memilih alat
diubah kontrasepsi yang
( Mudah ) akan dipergunakan.
c. Dengan
menggunakan salah
satu alat kontrasepsi
c. Potensial dapat mencegah
masalah dapat 3 1 3/3x1=1 kehamilan .
dicegah Keluarga mau diajak
( Tinggi ) kerjasama
(Kooperatif )
d. Bila tidak
menggunakan salah
satu alat kontrasepsi
kemungkinan besar
d. Menonjolnya kehamilan ke 3
masalah. 2 1 2/2x1=1 akan terjadi.
Masalah berat
harus segera di
tangani

Total 3 2/3
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DX TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI
1. Tujuan Umum : 1. Verbal Keluarga dapat : 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
Setelah Kel. Bpk Sugeng diberikSan (Pengetahuan ) 1.Menyebutkan pengertian alat kontrasepsi.
penyuluhan , kehamilan yang ke 3 2. Psikomotor kontrasepsi. 2. Diskusikan dengan keluarga
dapat dicegah dan mampu mengenal 2.Menyebutkan fungsi tentang pengertian alat kontrasepsi
masalah kesehatan mengenai alat kontrasepsi. 3. Diskusikan dengan keluarga
kontrasepsi. 3. Menyebutkan tentang kontraindikasi kontrasepsi
Tujuan Khusus : kontraindikasi kontrasepsi suntikan.
Setelah dilakukan penyuluhan dan suntik. 4. Diskusikan dengan keluarga
pembinaan selama 3 minggu 4. Menyebutkan keuntungan tentang keuntungan kontrasepsi
diharapkan keluargadapat kontrasepsi suntik suntikan.
1.Mengetahui pengertian 5. Menyebutkan kekurangan 5. Diskusikan dengan keluarga
kontrasepsi. kontrasepsi suntik. tentang kerugian kontrasepsi
2.Mengetahui fungsi kontrasepsi. 6. Menyebutkan jadual suntikan.
3. Mengetahui kontraindikasi penyuntikan kontraspesi 6. Diskusikan dengan keluarga
kontrasepsi suntik. suntik tentang jadual penyuntikan ulang
4. Mengetahui keuntungan 7.Menggunakan kontrasepsi 7. Pastikan keluarga untuk
kontrasepsi suntik suntik. menggunakan alat kontrasepsi
5. mengetahui kekurangan suntikan.
kontrasepsi suntik. 8. Berikan kesempatan keluarga
6. Mengetahui jadual penyuntikan untuk menanyakan penjelasan
kontraspesi suntik yang telah diberikan setiap kali
7.Menggunakan kontrasepsi suntik. diskusi.
9. Berikan penjelasan ulang bila ada
penjelasan yang belum dimengerti
oleh keluarga.
10. Evaluasi secara singkat terhadap
topik yang di diskusikan dengan
keluarga
11. Berikan pujian terhadap
kemampuan yang diungkapkan
setiap kali diskusi.
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN BAPAK SUGENG

DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN KHUSUS IMPLEMENTASI EVALUASI
Resiko tinggi terjadinya Setelah dilakukan penyuluhan dan Tanggal 3 Februari 2003 Tanggal 21 /2 /2003
kehamilan yang ke 3 pembinaan selama 3 minggu 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang alat 1. Keluarga mempunyai respon baik
berhubungan dengan diharapkan keluarga dapat kontraspesi. terhadap informasi yang diberikan
Ketidakmampuan 1.Mengetahui pengertian 2. Keluarga dapat mengetahui tentang
keluarga mengenal kontrasepsi. Tanggal 7 Februari 2003 alat kontrasepsi
masalah kesehatan 2.Mengetahui fungsi kontrasepsi. 1 Mendiskusikan dengan keluarga tentang 3. Keluarga dapat memilih dan mau
mengenai alat 3. Mengetahui kontraindikasi pengertian alat kontrasepsi menggunakan alat kontrasepsi
kontraspesi kontrasepsi suntik. 2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang suntikan.
( KB ) suntik berkaitan 4. Mengetahui keuntungan kontraindikasi kontrasepsi suntikan.
dengan : pengertian kontrasepsi suntik 3. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
kontraspesi, fungsi 5. mengetahui kekurangan keuntungan kontrasepsi suntikan.
kontrasepsi, kontrasepsi suntik. 4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
kontraindikasi KB suntik, 6. Mengetahui jadual penyuntikan kerugian kontrasepsi suntikan.
Keuntungan KB suntik, kontraspesi suntik 5. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
Kekurangan KB suntik 7.Menggunakan kontrasepsi suntik. jadual penyuntikan ulang
dan jadual penyuntikan. 6. Pastikan keluarga untuk menggunakan alat
kontrasepsi suntikan.
7. Memberikan kesempatan keluarga untuk
menanyakan penjelasan yang telah
diberikan setiap kali diskusi.
8. Berikan penjelasan ulang bila ada
penjelasan yang belum dimengerti oleh
keluarga.
9. Mengevaluasi secara singkat terhadap topik
yang di diskusikan dengan keluarga
10. Memberikan pujian
terhadap kemampuan
yang diungkapkan setiap
kali diskusi.
Lampiran 1

RANCANGAN RENCANA KEGIATAN ( PRA PLANNING )


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NAMA MAHASISWA : RIDAWATI SULAEMAN


NIM : 010030186 b
NAMA KK : BAPAK SUGENG
ALAMAT : RT 3 RW 3 KEL. WIYUNG
KUNJUNGAN : KE 3
SUPERVISOR : BAPAK SUPRAJITNO, SKp.
TANGGAL : 24 FEBRUARI 2003

I. Fase Persiapan
Data hasil kunjungan yang lalu :
1. Keluarga mempunyai respon yang baik terhadap informasi yang diberikan.
2. Keluarga dapat mengetahui tentang alat kontrasepsi
3. Keluarga dapat memilih dan mau menggunakan salah satu alat kontrasepsi
suntikan.

II. Fase Pendahuluan


1. Perkenalan
Mahasiswa memperkenalkan pembimbing / supervisor pada klien dan
anggota keluarga dan sebaliknya.
2. Kontrak belajar
Menetapkan kontrak waktu pertemuan akhir dengan keluarga dan klien
yang telah disepakati.
3. Tujuan pertemuan saat ini :
Mengklarifikasikan kembali tentang penyuluhan yang diberikan kepada
keluarga mengenai materi yang lalu.
III. Fase Kerja
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 2 kali pertemuan, diharapkan
keluarga Bapak Sugeng dapat mencegah kehamilan yang ke 3 dan
mampu mengenal masalah kesehatan mengenai alat kontrasepsi.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 2 kali pertemuan keluarga
diharapkan dapat :
a. Menyebutkan pengertian kontrasepsi dengan benar
b. Menyebutkan fungsi kontrasepsi suntik dengan benar
c. Menyebutkankontra indikasi kontrasepsi suntik dengan benar
d. Menyebutkan keuntungan kontrasepsi suntik dengan benar
e. Menyebutkan kekurangan kontrasepsi suntik dengan benar
f. Mengetahui jadwal penyuntikan dengan benar
g. Menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
3. Kegiatan Pembelajaran
NO WAKTU URAIAN KEGIATAN
1. 5 menit - Perkenalan
2. 5 menit - Menyampaikan tujuan
3. 20 menit - Memberikan penejelasan ulang tentang
materi yang telah disampaikan pada
pertemuan yang lalu dan mengajukan
pertanyaan kembali pada keluarga.
4. 5 menit - Memberikan kesempatan keluarga untuk
bertanya tentang hal hal yang tidak
dimengerti
5. 5 menit - Penutup

4. Materi
a. Pengertian kontrasepsi
b. Fungsi kontrasepsi suntik
c. Kontra indikasi kontrasepsi suntik
d. Keuntungan kontrasepsi suntik.
e. Kekurangan kontrasepsi suntik dengan benar
f jadwal penyuntikan
5. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Media / alat
a. Leafleat
7. Evaluasi
a. Prosedur :
- Selama penyuluhan berlangsung
- Selesai penyuluhan.
b. Bentuk : subyektif
c. Jenis test : lisan
d. Alat test :
1). Sebutkan pengertian alat kontrasepsi
2). Sebutkan fungsi kontrasepsi suntikan
3). Sebutkan kontraindikasi kontrasepsi suntikan
4). Sebutkan keuntungan kontrasepsi suntikan
5). Sebutkan kekurangan kontrasepsi suntikan
6). Sebutkan jadwal penyuntikan kontrasepsi suntikan
8. Sumber
Hanifa Wiknjosastro ( editor ketua ), Abdul Bani Saifuddin, Trijatmo
Rachimhadhi ( Editor ), Ed. 2, Cet. 3, 1999, Ilmu Kandungan, yayasan
Bina Pustaka, Jakarta.

IV. Fase Terminasi


1. Eksplorasi perasaan
2. Membuat resume kegiatan yang telah dilakukan
3. Mengadakan perpisahan dengan keluarga.

You might also like