Professional Documents
Culture Documents
SUGENG
RT 3 RW 3 KELURAHAN WIYUNG
KECAMATAN WIYUNG
Oleh :
RIDAWATI SULAEMAN
NIM. 010030186 B
A. Latar Belakang
Salah satu aspek penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau
penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di
rumah sakit dapat menjadi si-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah.
Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatananggota keluarga sangat
berhubungan atau sangat signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat
dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan
individu, dan keuntungan kedua adalah kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian
pelayanan kesehatan, perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya
keluarga, sehingga keluarga dapat menerima.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan keperawatan
yang diberikan ditempat tinggal klien dan keluarga sehingga klien tetap memiliki
otonomi utnuk memutuskan hal-hal yang terkait dengan masalah kesehatannya.
Perawat yang melakukan keperawatan di rumah bertanggung jawab
meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan dan
pemeliharaan kesehatan. Namun, di Indonesia belum ada lembaga atau ataupun
organisasi perawat yang mengatur pelayanan keperawatan di rumahsecara
administratif. Perawatan yang diberikan di rumah-rumah khususnya oleh perawat
komunitas masih bersifat sukarela, belum ada pengaturan terhadap imbalan atas
jasa yang diberikan.
Pengalaman belajar klinik memberikan kemampuan pada mahasiswa
untuk memperoleh pengalaman nyata asuhan keperawatan keluarga yang
mengalamimasalah kesehatan dengan penerapan berbagai konsep dan teorti
keperawatan keluarga serta proses keperawatan sebagai pendekatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah melakukan pengalaman belajar klinik mampu menerapkan asuhan
keperawatan pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan sesuai tugas
dan perkembangan keluarga.
2. Tujuan Khusus:
Setelah menyelesaikan belajar klinik mampu:
a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan keluarga.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan keluarga.
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan.
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga.
BAB 2
TINJAUN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Keperawata kesehatan keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam peranannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suati kebudayaan
(Salvision G Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989).
2. Tipe-Tipe Keluarga
a. Keluarga inti Nuclar family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
b. Keluarga besar (Extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi
dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (Serial family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merpakan satu kelurga inti.
d. Keluarga duda atau janda (Singgle family) yaitu keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composide) yaitu keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation) yaitu dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
B. Tanggung Jawab Perawat
Perawat yang melakukan pelayanan keperawatan dirumah mempinyai
tanggung jawab yang meliputi :
1. Memberikan pelayanan secara langsung.
Pelayanan keperawatan dapat meliputi pengkajian fisik atau psikososial,
menunjukkan pemberian tindakan secara terampil dan memberikan
intervensi. Kerjasama dari klien dan keluarga serta memberi perawatan utama
di keluarga dalam perencanaan sangat penting untuk menjaga kesinanbungan
perawatan selama perawat tidak ada di rumah. Perawat hanya memberikan
perawatan dalam qaktu yang terbatas. Perawatan yang dilakukan di rumah
lebih merupakan tanggung jawab dari keluarga dari pada perawat. Oleh
karena itu pendidikan kesehatan menjadi intervensi utama dalam perawatan di
rumah.
2. Dokumentasi
Pendokumentasian yang dilakukan selama perawatan di rumah sangat penting
untuk melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang
dialami.
3. Koordinasi Antara Pelayan dan Manajemen Kasus
Perawatbertnggung jawab untuk mengkoordinasi para profesional lain dalam
memberikanpelayanan kepada keluarga. Fokusperan perawat yang menjadi
manajer kasus adalh kemmpuan untuk mengkaji kebutuhan, mnenukan
prioritas kebutuhan,mengidentifikasi cara untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan mengimplementasikan rencana yang disusun.
4. Menentukan Frekuensi dan Lama Pelayanan
Frekuensi kunjungan adalah kekerapan kunjungan yang dilakukan selama
periode waku tertentu sedangkan lama perawatan adalah lamanya waktu
perawatan yang dilakukan di rumah.
5. Advocacy
Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksut di sini adalah
peran perawat sebagaipenasehat tertama yang berhubungan dengan masalah
pembayaran yang terkait dengan pelayanan yang diberikan.
C. Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawtan keluarga merupakan proses yang kompleks
denganmenggunakan pendekatan sistimatik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.
1. Tahab pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seseorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal-hal yang
dikaji dalam keluarga adalah:
a. Data Umum :
Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala
keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan
dengan dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masing-
masing anggota keluarga serta genogram.
Tipe keluarga, Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut
keluarga yang berhubungasn dengan kesshatan.
E. Fungsi Keluarga
Fungsi Efektif. Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan memiliki dan
dimilikai keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
kehangatan kepada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
G.Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
H.Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian , perawat menyatakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
Dalam suatu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnosa
keperawatan. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan
keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunaka skala prioritas.
3. Perencanaa Keperawatan Keluarga
Perencanaan perawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang
mencangkup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria
dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil
yang diharapkan dari setiap tindakan kepertawatan berdasarkan tujuan khusus
yang ditetapkan.
5. Tahap Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang
sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam
satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi
dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan
evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK SUGENG
RT 3 RW IV KELURAHAN WIYUNG
A. Data Umum
1. Nama KK : Bapak Sugeng
2. Umur : 37 Tahun
3. Alamat : RT 3 RW IV
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Agama : Islam
7. Komposisi Keluarga :
Genogram :
Ket :
= Laki-laki = Hubungan perkawinan
= Perempuan = Klien
= Tinggal satu rumah
8. Tipe Keluarga : Nuklear Family ( keluarga Inti ) yang terdiri dari ayah, ibu
dan 2 orang anak.
9. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
10. Agama : Islam
11. Status sosial keluarga :
Penghasilan keluarga kira kira Rp. 500.000 ,- Rp. 1.000. 000,- perbulan
dari hasil kerja Pak Sugeng sebagai pegawai salah satu bengkel di suatu
perusahaan.dan istrinya kadang kadang mendapat uang tambahan penghasilan dari
hasil penjualan es batunya.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk aktivitas rekreasi adalah dengan
menonton TV di rumah, dan apabila hari Sabtu dan Minggu kadang kadang
rekreasi ke mall mall yang berada di Surabaya dan kadang membawa anaknya main
ke kebun binatang dan tempat permainan anak.
KM
Dapur
TT
Jalan
RT
Lorong Kampung
C. Struktur Keluarga
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Saat dikaji, KK bekerja di perusahaan, namun istrinya memberikan informasi
bahwa suaminya yang bertanggungjawab mencari nafkah, seberapa besar
penghasilan suaminya di asyukuri dan diterima, di atur untuk mencukupi
kebutuhan seluruh keluarga.
2. Fungsi sosial
Keluarga ( Ibu dan Bapak ) selalu mengajarkan kepada anaknya prilaku sosial
yang baik.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan.
Keluarga mengetahui bahwa apabila tidak berKB dapat menyebabkan
kehamilan dan untuk kedua anaknya yang balita, apabila musim hujan
sering terkena batuk, filek dan flu.
b. Mengambil Keputusan dan Tindakan
Untuk berKB keluarga sudah membicarakan antara suami dan istri, tetapi
belum sempat untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Pernah ibu Eti
meminta pertimbangan / penjelsan dari tetangganya tentang KB, ternyata
tetangganya itu memberi jawaban yang menakutkan ibu ETI. Untuk kedua
anaknya, apabila sakit segera di bawa ke dokter praktek tempat
perusaahaan suaminya.
c. Kemampuan Keluarga Untuk Merawat Anggota Keluarga yang Sakit.
Apabila musim hujan tiba, Ibu Eti menjaga kedua anaknya supaya tetap
hangat agar flu dan pilek serta demamtidak menyerang anaknya juga tetap
memperhatikan makan dan minum anaknya.
d. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah
Keluarga mengetahui pentingnya kebersihan lingkungan. Pada saat
kunjungan, rumah dalam keadaan bersih, hanya di depan rumah terlihat
selokan yang airnya tidak lancar mengalir.
e. Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang terdekat
kurang, apabila ada anggota keluarganya yang sakit di bawa ke poloklinik
dokter praktek perusahaan suaminya.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga belum merencanakan akan mempunyai anak lagi, mengingat anak
ke 2 nya baru berusia 6 bulan dan mengurus anak kecil terlalu repot, tetapi
samapi sekarang ibu nelum menggunakan alat kontrasepsi.
5. Fungsi Ekonomi
Menurut pengakuan ibu Eti pendapatannya suaminya dapat memenuhi
kebutuhan hidup sehari hari, tetapi untuk membeli rumah sendiri rupanya
belum sanggup sehingga setiap bulan menyisihkan pendapatan suaminya
dalam bentuk tabungan.
F. Pemeriksaan Fisik
G. Harapan Keluarga
Keluarga Pak Sugeng berharap anggota keluarga dalam keadaan sehat walafiat dan
dapat melakasanakan peran masing masing dengan baik tanpa ada yang mengalami
gangguan kesehatannya, sehingga semua bisa berjalan dengan baik tanpa hambatan.
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH PENYEBAB
1. Data Subyektif :
- Ibu Eti sampai sekarang belum Resiko tinggi Ketidakmampuan
berKB ( usia anak 6 bulan ). terjadinya kelaurga mengenal
- Ibu Eti merasa bingung untuk kehamilan yang masalah kesehatan
memilih alat kontraspesi. ke 3 mengenai alat
- Ibu Eti kuatir akan hamil lagi kontraspesi ( KB ) suntik
berkaitan dengan :
Data Obyektif : pengertian kontraspesi,
- Pemeriksaan Fisik Umum: fungsi kontrasepsi,
Pasien tidak tampak sakit, kontraindikasi KB suntik,
penampilan kurang rapi, kebersihan Keuntungan KB suntik,
diri baik, rambut rapi. Kekurangan KB suntik
Tanda tanda vital : dan jadual penyuntikan.
TD : 110/70 mmHg, Nadi 88x/menit,
Respirasi 20 x / menit, Suhu : 36,7 0
C, TB : 157 cm dan
BB : 45 kg.
Rumusan Diagnosa
Resiko tinggi terjadinya kehamilan yang ke 3 berhubungan dengan
Ketidakmampuan kelaurga mengenal masalah kesehatan mengenai alat kontraspesi
( KB ) suntik berkaitan dengan : pengertian kontraspesi, fungsi kontrasepsi,
kontraindikasi KB suntik, Keuntungan KB suntik, Kekurangan KB suntik dan jadual
penyuntikan.
PRIORITAS
NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
1. a. Sifat Masalah a. Ketidakmampuan
Ancaman 2 1 2/3x1=2/3 keluarga mengenal
kesehatan alat kontrasepsi yang
akan digunakan.
b. Setelah diberikan
b. Kemungkinan penjelasan keluarga
masalah dapat 2 2 2/2x1=1 dapat memilih alat
diubah kontrasepsi yang
( Mudah ) akan dipergunakan.
c. Dengan
menggunakan salah
satu alat kontrasepsi
c. Potensial dapat mencegah
masalah dapat 3 1 3/3x1=1 kehamilan .
dicegah Keluarga mau diajak
( Tinggi ) kerjasama
(Kooperatif )
d. Bila tidak
menggunakan salah
satu alat kontrasepsi
kemungkinan besar
d. Menonjolnya kehamilan ke 3
masalah. 2 1 2/2x1=1 akan terjadi.
Masalah berat
harus segera di
tangani
Total 3 2/3
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DX TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI
1. Tujuan Umum : 1. Verbal Keluarga dapat : 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
Setelah Kel. Bpk Sugeng diberikSan (Pengetahuan ) 1.Menyebutkan pengertian alat kontrasepsi.
penyuluhan , kehamilan yang ke 3 2. Psikomotor kontrasepsi. 2. Diskusikan dengan keluarga
dapat dicegah dan mampu mengenal 2.Menyebutkan fungsi tentang pengertian alat kontrasepsi
masalah kesehatan mengenai alat kontrasepsi. 3. Diskusikan dengan keluarga
kontrasepsi. 3. Menyebutkan tentang kontraindikasi kontrasepsi
Tujuan Khusus : kontraindikasi kontrasepsi suntikan.
Setelah dilakukan penyuluhan dan suntik. 4. Diskusikan dengan keluarga
pembinaan selama 3 minggu 4. Menyebutkan keuntungan tentang keuntungan kontrasepsi
diharapkan keluargadapat kontrasepsi suntik suntikan.
1.Mengetahui pengertian 5. Menyebutkan kekurangan 5. Diskusikan dengan keluarga
kontrasepsi. kontrasepsi suntik. tentang kerugian kontrasepsi
2.Mengetahui fungsi kontrasepsi. 6. Menyebutkan jadual suntikan.
3. Mengetahui kontraindikasi penyuntikan kontraspesi 6. Diskusikan dengan keluarga
kontrasepsi suntik. suntik tentang jadual penyuntikan ulang
4. Mengetahui keuntungan 7.Menggunakan kontrasepsi 7. Pastikan keluarga untuk
kontrasepsi suntik suntik. menggunakan alat kontrasepsi
5. mengetahui kekurangan suntikan.
kontrasepsi suntik. 8. Berikan kesempatan keluarga
6. Mengetahui jadual penyuntikan untuk menanyakan penjelasan
kontraspesi suntik yang telah diberikan setiap kali
7.Menggunakan kontrasepsi suntik. diskusi.
9. Berikan penjelasan ulang bila ada
penjelasan yang belum dimengerti
oleh keluarga.
10. Evaluasi secara singkat terhadap
topik yang di diskusikan dengan
keluarga
11. Berikan pujian terhadap
kemampuan yang diungkapkan
setiap kali diskusi.
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN BAPAK SUGENG
DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN KHUSUS IMPLEMENTASI EVALUASI
Resiko tinggi terjadinya Setelah dilakukan penyuluhan dan Tanggal 3 Februari 2003 Tanggal 21 /2 /2003
kehamilan yang ke 3 pembinaan selama 3 minggu 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang alat 1. Keluarga mempunyai respon baik
berhubungan dengan diharapkan keluarga dapat kontraspesi. terhadap informasi yang diberikan
Ketidakmampuan 1.Mengetahui pengertian 2. Keluarga dapat mengetahui tentang
keluarga mengenal kontrasepsi. Tanggal 7 Februari 2003 alat kontrasepsi
masalah kesehatan 2.Mengetahui fungsi kontrasepsi. 1 Mendiskusikan dengan keluarga tentang 3. Keluarga dapat memilih dan mau
mengenai alat 3. Mengetahui kontraindikasi pengertian alat kontrasepsi menggunakan alat kontrasepsi
kontraspesi kontrasepsi suntik. 2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang suntikan.
( KB ) suntik berkaitan 4. Mengetahui keuntungan kontraindikasi kontrasepsi suntikan.
dengan : pengertian kontrasepsi suntik 3. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
kontraspesi, fungsi 5. mengetahui kekurangan keuntungan kontrasepsi suntikan.
kontrasepsi, kontrasepsi suntik. 4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
kontraindikasi KB suntik, 6. Mengetahui jadual penyuntikan kerugian kontrasepsi suntikan.
Keuntungan KB suntik, kontraspesi suntik 5. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
Kekurangan KB suntik 7.Menggunakan kontrasepsi suntik. jadual penyuntikan ulang
dan jadual penyuntikan. 6. Pastikan keluarga untuk menggunakan alat
kontrasepsi suntikan.
7. Memberikan kesempatan keluarga untuk
menanyakan penjelasan yang telah
diberikan setiap kali diskusi.
8. Berikan penjelasan ulang bila ada
penjelasan yang belum dimengerti oleh
keluarga.
9. Mengevaluasi secara singkat terhadap topik
yang di diskusikan dengan keluarga
10. Memberikan pujian
terhadap kemampuan
yang diungkapkan setiap
kali diskusi.
Lampiran 1
I. Fase Persiapan
Data hasil kunjungan yang lalu :
1. Keluarga mempunyai respon yang baik terhadap informasi yang diberikan.
2. Keluarga dapat mengetahui tentang alat kontrasepsi
3. Keluarga dapat memilih dan mau menggunakan salah satu alat kontrasepsi
suntikan.
4. Materi
a. Pengertian kontrasepsi
b. Fungsi kontrasepsi suntik
c. Kontra indikasi kontrasepsi suntik
d. Keuntungan kontrasepsi suntik.
e. Kekurangan kontrasepsi suntik dengan benar
f jadwal penyuntikan
5. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Media / alat
a. Leafleat
7. Evaluasi
a. Prosedur :
- Selama penyuluhan berlangsung
- Selesai penyuluhan.
b. Bentuk : subyektif
c. Jenis test : lisan
d. Alat test :
1). Sebutkan pengertian alat kontrasepsi
2). Sebutkan fungsi kontrasepsi suntikan
3). Sebutkan kontraindikasi kontrasepsi suntikan
4). Sebutkan keuntungan kontrasepsi suntikan
5). Sebutkan kekurangan kontrasepsi suntikan
6). Sebutkan jadwal penyuntikan kontrasepsi suntikan
8. Sumber
Hanifa Wiknjosastro ( editor ketua ), Abdul Bani Saifuddin, Trijatmo
Rachimhadhi ( Editor ), Ed. 2, Cet. 3, 1999, Ilmu Kandungan, yayasan
Bina Pustaka, Jakarta.