You are on page 1of 8

TINJAUAN PUSTAKA

Isolasi termal adalah metode atau proses yang digunakan untuk mengurangi perpindahan
panas (kalor). Bahan yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panas itu disebut
isolator. Energi panas (kalor) dapat ditransfer secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Panas dapat
lolos meskipun ada upaya untuk menutupinya, tapi isolator mengurangi panas yang lolos
tersebut.
Isolasi termal dapat menjaga wilayah tertutup seperti bangunan atau tubuh agar terasa
hangat lebih lama dari yang sewajarnya, tetapi itu tidak mencegah hasil akhirnya, yaitu
masuknya dingin dan keluarnya panas. Isolator juga dapat bekerja sebaliknya, yaitu menjaga
bagian dalam suatu wadah terasa dingin lebih lama dari biasanya. Insulator digunakan untuk
memperkecil perpindahan energi panas.
Aliran panas dapat dikurangi dengan menangani satu atau lebih dari tiga mekanisme
perpindahan kalor dan tergantung pada sifat fisik bahan yang digunakan untuk melakukan hal
ini.

1. Perpindahan Panas

Perpindahan panas secara hantaran (Konduksi)

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat dengan cara merambat. Perpindahan panas
ini tidak ada bagian zat yang pindah.
Contoh : panas dari api unggun dapat memanaskan besi, sehingga ujung besi yang dipegang
menjadi panas

Perpindahan panas secara aliran (Konveksi)

Konveksi adalah perpindahan panas dengan cara mengalir. Aliran panas ini dapat melalui zat cair
dan zat gas. Perpindahan panas ini ada bagian zat yang ikut pindah.
Contoh :

1. Saat merebus ai

2. Terjadinya angin

3. Pendingin dan pemanas ruangan

Perpindahan panas secara pancaran (Radiasi)

Radiasi adalah perpindahan panas dengan cara memancar atau tanpa melalui zat perantara.
Contoh :
1. Cahaya/panas matahari sampai ke bumi

2. Panas api unggun sampai ke tubuh kita

2. Konduktor dan Isolator


Konduktor

adalah zat atau benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh : logam (besi,
baja, tembaga, aluminium, seng Kaca dan berlian dan lain lain),

Isolator

adalah zat atau benda yang tidak menghantarkan panas dengan baik. Contoh : karet, kayu,
arang, plastik, styrofoam, udara, air, ruang hampa udara, serbuk gergaji

3. Pemanfaatan Konduktor dan Isolator Panas


Pada peralatan rumah tangga.

Contoh : kap lampu dari plastik, setrika, ketel.


Pada termos, terdapat ruang hampa udara yang mencegah perpindahan panas secara konduksi

dan konveksi.

Di daerah yang kering dan panas, rumah rumah dibangun dari bata dan lumpur. Karena

lumpur dan bata merupakan isolator yang baik terhadap udara panas

Tubuh kita saat demam. Biasanya pada saat kita demam kita akan dikompres. Kompres
menghantarkan panas dari tubuh kita ke alat kompres.

Balok balok salju yang menyusun igloo menjadi isolator panas sehingga panas yang di

dapatkan dari penerangan di dalam igloo tetap terjaga.

6. Penghimpun energi panas. Energi dari matahari dapat berubah menjadi energi listrik
menggunakan alat yang disebut panel surya.

A. DEFENISI PERCOBAN
Bahan yang tidak dapat menghantarkan panas disebut bahan isolator panas. Benda yang
termasuk bahan isolator panas terbuat dari kayu dan plastik. Misalnya, pensil, pulpen, penggaris
plastik.
Isolasi termal adalah metode atau proses yang digunakan untuk mengurangi perpindahan
panas (kalor). Bahan yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panas itu disebut
isolator. Energi panas (kalor) dapat ditransfer secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Panas dapat
lolos meskipun ada upaya untuk menutupinya, tapi isolator mengurangi panas yang lolos
tersebut.
Isolasi termal dapat menjaga wilayah tertutup seperti bangunan atau tubuh agar terasa
hangat lebih lama dari yang sewajarnya, tetapi itu tidak mencegah hasil akhirnya, yaitu
masuknya dingin dan keluarnya panas. Isolator juga dapat bekerja sebaliknya, yaitu menjaga
bagian dalam suatu wadah terasa dingin lebih lama dari biasanya. Insulator digunakan untuk
memperkecil perpindahan energi panas.
Aliran panas dapat dikurangi dengan menangani satu atau lebih dari tiga mekanisme
perpindahan kalor dan tergantung pada sifat fisik bahan yang digunakan untuk melakukan hal
ini.
B. PERKEMBANGAN SERTA PENGGUNAANNYA DALAM DUNIA INDUSTRI
Pada dunia industri Isolator Panas dimanfaatkan sebagai:
1. Pada industri makanan digunakan Styrofoam dipakai oleh restoran untuk membungkus
panganan yang kita beli supaya tetap panas saat akan disantap di rumah.
2. Pada peralatan penukar panas, digunakan isolator panas untuk memaksimalkan panas yang
dihasilkan.
3. Pada peralatan rumah tangga.
Contoh : kap lampu dari plastik, setrika, ketel.
4. Pada termos, terdapat ruang hampa udara yang mencegah perpindahan panas secara konduksi
dan konveksi.
5. Di daerah yang kering dan panas, rumah rumah dibangun dari bata dan lumpur. Karena
lumpur dan bata merupakan isolator yang baik terhadap udara panas.
6.

Tubuh kita saat demam. Biasanya pada saat kita demam kita akan dikompres. Kompres
menghantarkan panas dari tubuh kita ke alat kompres.
7. Balok balok salju yang menyusun igloo menjadi isolator panas sehingga panas yang di
dapatkan dari penerangan di dalam igloo tetap terjaga.
8. Penghimpun energi panas. Energi dari matahari dapat berubah menjadi energi listrik
menggunakan alat yang disebut panel surya.
9. Koefisien pindah panas banyak digunakan dalam perhitungan dan permodelan proses
pengeringan, pengolahan makanan (misalnya penggorengan,) pemasakan dengan manipulasi
tekanan (puffing), dsb), hingga permodelan suhu udara di dalam bangunan (misalnya rumah
tanaman atau greenhouse).

Perubahan Tekanan Fluida pada Sistem Aliran

Posted by Faisal Basyir


on Bahan Kuliah
at Sunday, 1 June 2014
Perubahan tekanan dalam aliran fluida terjadi karena adanya perubahan ketinggian, perubahan
kecepatan akibat perubahan penampang dan gesekan fluida. Pada aliran tanpa gesekan perubahan
tekanan dapat dianalisa dengan persamaan Bernoulli yang memperhitungkan perubahan tekanan
ke dalam perubahan ketinggian dan perubahan kecepatan. Sehingga perhatian utama dalam
menganalisa kondisi aliran nyata adalah pengaruh dari gesekan. Gesekan akan menimbulkan
penurunan tekanan atau kehilangan tekanan dibandingkan dengan aliran tanpa gesekan.
Berdasarkan lokasi timbulnya kehilangan, secara umum kehilangan tekanan akibat gesekan atau
kerugian ini dapat digolongkan menjadi 2 yaitu: kerugian mayor dan kerugian minor.

Foto: Google
Kerugian mayor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan aliran fluida pada sistem aliran
penampang tetap atau konstan. Kerugian mayor ini terjadi pada sebagian besar penampang
sistem aliran makanya dipergunakan istilah mayor. Sedangkan kerugian minor adalah
kehilangan tekanan akibat gesekan yang terjadi pada katup-katup, sambungan T, sambungan L
dan pada penampang yang tidak konstan. Kerugian minor meliputi sebagian kecil penampang
sistem aliran, sehingga dipergunakan istilah minor. Kerugian ini untuk selanjutnya akan
disebutkan sebagai head loss
.
Head loss adalah kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida. Sehingga satuan
head loss adalah satuan panjang yang setara dengan satu satuan energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan satu satuan massa fluida setinggi satu satuan panjang yang bersesuaian.
Berdasarkan lokasi timbulnya kehilangan, secara umum kehilangan tekanan akibat gesekan atau
kerugian ini dapat digolongkan menjadi 2 yaitu: kerugian major dan kerugian minor.
Kerugian major disebut juga kehilangan energi primer atau kehilangan energi akibat
gesekan. Kerugian major biasa terjadi pada pipa lurus berdiameter konstan. Jadi Head loss mayor
dapat dinyatakan sebagai kerugian tekanan aliran fluida berkembang penuh melalui pipa
penampang konstan.
Kerugian minor disebut kehilangan energi sekunder atau kehilangan energi akibat perubahan
penampang dan aksesoris lainnya. Misalnya terjadi pada pembesaran penampang (expansion),
pengecilan penampang (contraction), dan belokan atau tikungan. (Triatmodjo, 1993)
Penurunan tekanan untuk aliran laminer, berkembang penuh, pada pipa horisontal, dapat
dihitung secara analitis. sehingga dengan memasukkan konsep angka Reynold maka Head loss
menjadi :
.....(3.1)

dimana :
v = kecepatan aliran fluida (m/det)
D = diameter pipa (m)
v = viskositas fluida
Penurunan tekanan untuk aliran turbulen, tidak dapat dihitung secara analitis karena
pengaruh turbulensi yang menimbulkan perubahan keacakan sifat fluida. Perubahan sifat fluida
yang acak tersebut belum dapat didekati dengan fungsi matematis yang ada saat ini. Perhitungan
head loss didasarkan pada hasil percobaan dan analisa dimensi.
Penurunan tekanan untuk aliran turbulen adalah fungsi dari angka Reynold, Re,
perbandingan panjang dan diameter pipa, L/D serta kekasaran relatif pipa, e/D. Head loss mayor
dihitung dari persamaan Darcy-Weisbach (Triatmodjo, 1993):
.........(3.2)

dimana :
f = koefisien gesek
D = diameter pipa (m)
hf = kehilangan head (m)
v = kecepatan aliran (m/det)
L = panjang pipa (m)

Nilai kekasaran relatif pipa merupakan fungsi diameter pipa dan bahan pipa dapat
ditentukan secara empiris. Nilai f dipengaruhi bilangan Reynold (Re) dan kekasaran relatif
dinding pipa (e/d). Untuk menetapkan nilai f, harus diperhatikan kondisi berikut (Triatmodjo,
1993):
1. Re < 2100, disebut hidraulicaly smooth atau turbulent smooth.
2. Re 2100 4000 disebut aliran transisi.
3. Re > 4000 atau e/d besar, disebut aliran turbulen rought.

Aliran fluida dalam pipa menyebabkan terkadang terjadi penurunan tingkat energi hilangnya
cairan kepala dengan kata, ini adalah akibat gesekan disebabkan antara fluida dan permukaan
bagian dalam pipa. Hal ini mengurangi tingkat energi muncul sebagai kehilangan tekanan dalam
cairan. gesekan samping ada penyebab lain untuk kehilangan juga, tapi penyebab utama tetap
gesekan.

Ada banyak metode untuk kehilangan komputasi tekanan yang disebabkan oleh gesekan
termasuk Rumus, Persamaan, Grafik dan Tabel. Parameter masukan dari metode ini adalah
sebagian besar sama dan dengan memiliki beberapa sifat tertentu dari fluida dan pipa kita dapat
menggunakan salah satu metode untuk menghitung kerugian head. Hasil dari metode yang
berbeda kadang-kadang sangat dekat dan kadang-kadang sangat jauh] untuk parameter input
yang berbeda. Dengan Kalkulator Tekanan Pipa hilang dapat dengan cepat menghitung kerugian
head menggunakan semua metode ini dan menunjukkan hasil dalam daftar, menghitung rata-rata
dan deviasi standar dari rata-rata hasil dan menghitung statistik setelah menghapus hasil yang
jarak dari rata-rata lebih dari standar deviasi.

You might also like