You are on page 1of 6

TARIAN SAMAN (ACEH)

Tari Saman, tarian tradisional ini dulunya adalah tarian etnis Suku Gayo, dimana ras tersebut
sebagai ras tertua di pesisir Aceh saat masa itu.

Saat itu tarian ini bertujuan sebagai media untuk menyebarkan agama Islam. Sekarang, tarian
ini bersifat hiburan dan sering dibawakan untuk mengisi festival kesenian dimancanegara.

Tarian ini kira-kira dimainkan oleh 9 atau lebih, yang terpenting jumlahnya harus ganjil. Tapi
ngomong-ngomong tentang Tari Saman, saya sempat membaca didunia maya sempat terjadi
kontroversi tentang tarian ini.

Salah seorang netizen mengatakan jika tarian ini dikhususkan untuk laki-laki, karena tubuh
wanita sangat lemah untuk mengikuti gerakan tari saman. Wajar saja, gerakan dalam tari
saman kan terdapat seperti gerak guncang, lingang, surang-saring, dan kirep. Walau pada
dasarnya, gerakannya mengandung tepuk dada dan tepuk tangan.

Dalam tarian ini, semua penari bergerak dengan sangat kompak, gerakan yang dianggap
klimaks dari semua gerakan adalah ketika penari-penari itu mengangkat tangannya ke langit,
dan memegang tangan temannya. Saya fikir gerakan itu seperti ombak. Dimana sebagian
penari menunduk, sebagian lagi seolah menegadah kebelakang, sebagian lagi mengangkat
tangan.

Kostum yang digunakan dalam tari saman adalah kostum suku Gayo, dan dikendalikan oleh
penari tengah. Tari saman tidak menggunakan alat musik lainnya, mereka memanfaatkan
bunyi suara yang dihasilkan dari tepukan tangan.

Pantas saja, tarian ini masuk ke daftar UNESCO. Dan sejak itulah, tari saman tidak
diperbolehkan ditarikan oleh perempuan, kostum yang digunakan pun tidak sembarangan dan
bahasa yang digunakan pun harus bahasa suku Gayo.
TARI BARONG (BALI)

Tari Barong adalah tarian tradisional Bali yang cukup terkenal. Tari Barong ini merupakan
warisan kebudayaan sebelum munculnya agama Hindu di tanah dewata. Tarian Tradisional
Bali ini ditarikan oleh 2 orang laki-laki, satu bagian kepala dan satunya lagi dibagian ekor,
sehingga kelihatanya seperti binatang berkaki empat.

Kata barong sendiri berasal dari kata bahruang yang berarti juga beruang, sehingga
penampilan badannya besar seperti binatang beruang. Ada bermacam-macam barong
seperti barong macan, barong bangkal, barong gajah, barong asu, barong landung, barong
blasblasan, barong ket (keket). Tari Barong yang sering ditampilkan pada saat ini adalah
barong ket, jenis tari barong ini memiliki kostum dan gerak tari yang lengkap, bentuknya
merupakan perpaduan antara binatang singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini
dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, dengan potongan kaca cermin yang berkilauan
dan bulunya dibuat dari serat daun perasok , ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak,
topeng muka barong dibuat dari kayu dengan sumber tempat yang angker dan keramat.

Tari Barong dipentaskan menggambarkan pertarungan yang sengit antara kebajikan yang
disimbolkan denan barong dengan kebatilan yaitu rangda, dan dipentaskan dengan penuh
sajian humor.
TARI KECAK (BALI)

Tari Kecak adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai
Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak
(puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama
tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana
saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.

Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur
melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang
memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan
Sugriwa.

Tari Kecak adalah hasil karya Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter
Spies pada tahun 1930an.
TARI SAUREKA REKA (MALUKU)

Tari Saureka reka menggunakan properti gaba-gaba. Tarian Saureka-reka yang merupakan
tari tradisional Maluku ini mirip dengan permainan engklek namun memiliki sedikit
perbedaan yaitu apabila dalam permainan tradisional engklek sang pemain harus melompat
dan tidak boleh menginjak garis gambar, sedangkan pada tarian saureka-reka, pemain harus
melompat menari mengikuti sekaligus menghindari hentakan gaba-gaba yang dimainkan oleh
pemain lainnya.

Tari Saureka-reka biasanya terdiri dari 8 orang penari , terdiri dari 4 orang laki-laki yang
bertugas menghentakan gaba-gaba dan 4 orang perempuan yang menari diatara gaba-gaba
mengikuti irama musik tradisional Maluku yang mengiringi tarian saureka-reka.
TARI JAIPONG (JAWA BARAT)

Tari Jaipong adalah tari tradisional dari Jawa Barat yang dasarnya adalah tari Ketuk Tilu. Tari
Jaipong merupakan buah kreativitas seniman Jawa Barat Gugum Gumbira. Pada awal
perkembangannya tari jaipong juga disebut ketuk tilu. Karya Jaipongan pertama yang mulai
dikenal oleh masyarakat adalah tari "Daun Pulus Keser Bojong" dan "Rendeng Bojong" yang
keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri).
Saat ini tari jaipong sudah menjadi ikon tarian di Jawa Barat. Tarian ini banyak ditampilkan
baik pada acara perhelatan yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah Jawa Barat.
TARI GOLEK AYUN-AYUN (YOGYAKARTA)

Tari Golek Ayun-ayun yang merupakan salah satu tarian tradisional Yogyakarta yang
diciptakan oleh (Alm) KRT Sasmita Dipura (Romo Sas).

Tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan dan biasanya dibawakan oleh dua
orang penari. Gerakannya sangat lembut dan penuh makna. seolah sang penari sedang
bersolek. Gerakan yang lain juga memperlihatkan seolah ia tengah menyulam.

Penari golek ayun-ayun mengenakan balutan baju beludru hitam serasi dipadankan dengan
bawahan kain batik putih. Mahkota merak bersayap merah muda tambah mempercantik
penampilan sang penari Tarian ini dapat disaksikan setiap hari Minggu di Pendapa (Bangsal)
Sri Manganti, Keraton Jogjakarta dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Biasanya
ada tiga jenis tarian yang ditampilkan. Tari Golek Ayun-ayun, Beksan Srikandi Suradewati
dan Sendratari Arjuna Wiwaha.

You might also like