You are on page 1of 5

Catatan Hati Seorang Istri yang Merindukan Suami

METODE PADAN DAN METODE AGIH

RESUME METODE PADAN DAN METODE AGIH

(METODE DAN ANEKA TEKNIK ANALISIS BAHASA)

Sudaryanto

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Sumarlam, M.S.

Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Metode Penelitian Linguistik

Oleh :

DWI MARYANI

C0109009

JURUSAN SASTRA JAWA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS

METODE PADAN DAN METODE AGIH

Metode yang digunakan dalam upaya menentukan kaidah dalam tahap analisis
data, ada dua yaitu : metode padan dan metode agih.

1. Metode Padan
Metode padan, alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari
bahasa (langue) yang bersangkutan. Berdasarkan alat penentu metode ini dapat
dibedakan menjadi lima sub-jenis antara lain :

a. Kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa (referent) bahasa

b. Organ pembentuk bahasa atau organ wicara.

c. Bahasa lain atau (langue) lain.

d. Perekam, pengawet bahasa (yaitu tulisan)

e. Orang yang menjadi mitra wicara.

Referent atau apa yang dibicarakan, organ wicara, dan orang yang menjadi mitra
wicara, jelas kesemuanya bukanlah bahasa, sedangkan languelain, seperti ternyata
dari penyebutannya, jelas bukanlah bahasa yang menjadi sasaran penelitian itu
kejatian atau identitasnya ditentukan berdasarkan tingginya kadar kesepadanannya,
keselarasannya, kesesuaiannya, kecocokannya, atau kesamaannya dengan alat
penentu yang bersangkutan yang sekaligus menjadi standart atau pembaku-nya.

Metode padan digunakan apabila bahsa yang diteliti memang sudah memiliki
hubungan dengan hal-hal di luar bahasa yang bersangkutan, bagimanapun sifat
hubungan itu.

- Nomina sering disebut kata benda ialah kata yang menunjuk pada atau
menyatakan benda-benda dan verba yag sering disebut kata kerja

- Kata kerja adalah kata yang menyatakan tindakan tertentu maka orang yang
bersangkutan berada dalam jalur kerja metode padan pada sub-jenis pertama.

- Vokal adalah bunyi yang dihasilkan tanpa penghalangan kecuali pada pita
suara.

- kalimat adalah serentetan bunyi yang diakhiri oleh kesenyapan karena tiada
lagi kerja organ wicara (alat penentu kedua ; organ wicara)

Verba atau kata kerja Bahasa indonesia adalah kata yang dalam Bahasa Inggris,
Prancis, atau bahasa Indo-eropa lainnya dikonjugasikan dan kata depan atau
preposisi bahasa Indonesia .
Bagan sub-jenis metode padan

Alat Penentu Nama Metode

1. Referen

2. Organ wicara

3. Langue lain

4. Tulisan

5. Mitra wicara Referensial

Fonetis Artikulatoris

Translasional

Ortografis

Pragmatis

2. Metode Agih

Metode agih alat penentunya justru bagian bagian dari bahasa yang bersangkutan
itu sendiri. Bila orang sampai pada suatu penentuan bahawa nomina atau kata
benda dalam bahasa Indonesia itu ialah kata yang dapat bergabung dengan kata
ingkar atau kata negatif bukan tetapi tidak dapat dengantidak, atau merupakan kata
yang dapat bergabung dengan preposisi atau kata depan dan dapat menjadi objek
atau subjek maka orang yang bersangkutan berada dalam jalur kerja metode agih,.

Banyak masalah yang ditentukan secara padan sebagaimana disebutkan di atas


dapat ditentukan secara metode agih. jadi, bukan hanya mengenal nomina atau kata
benda saja, tetapi juga mengenal kata atau satuan lingual yang lain. Verba atau kata
kerja dalam bahasa Indonesia, misalnya dapat ditentukan berdasarkan metode agih
juga manakal orang yang sampai kepada rumusan bahwa verba ialah kata yang
secara dominan dapat mengisi predikat, dapat bergabung dengan kata ingkar atau
negatif tidak, dan dapat disertai oleh adverbial yang berbentuk frasa yang
berunsurkan dengan + adjektiva atau adverbia yang berpolakan se + reduplikasi
adjektiva + -nya.

Alat penentu dalam rangka metode agih itu, selalu berupa bagian atau unsur dari
bahasa objek saran penelitian itu sendiri, seperti kata (kata ingkar, preposisi,
adverbial), fungsi sintaksis (subjek, objek, predikat), klausa, silabi kata, titi nada,
dan yang lain (Sudaryanto, 1993:15-16).

3. Catatan

Dalam sejarah kehidupan linguistik tampak kedua jenis metode itu dipakai entah
secara silih berganti entah secara bersama-sama. Hal itu tercermin dari tat nama
yang dipakai sampai kini.

Penyebutan yang cukup populer seperti kata depan atau preposisi, awalan atau
prefiks, dam akhiran atau sufiks serta penyebutan yang lebih teknis seperti
antecedet atau pendahulu, letak kanan, letak kiri, lekat kanan. lekat kiri, subjek di
depan predikat, kesemuanya merupakan penyebutan yang berdasarkan metode
padan yang ortografis. Penyebutan itu berdasarkan penampakan satuan lingual
yang bersangkutan pada tulisan latin yang berderet horizontal ke kanan. demikian
pula penyebutan pelaku, penderita, pemilik, dan banyak lainnya, juga berdasarkan
metode padan: dalam hal ini, metode padan yang referensial. Penyebutan pelaku
dan seterusnya itu mengingatkan orang pada peran konkret dalam peristiwa yang
diungkapkan oleh bahasa.

Sementara itu, penyebutan imbuhan atau afiks, kata dasar, kata sambung, induk
kalimat, kata inti, pelengkap, dan banyak lainnya, lebih merupakan penyebutan
berdasarkan metode agih. Imbuhan diimbuhkan pada satuan lingual lain; kata dasar
mendasari pembentukan satuan lingual yang bentuknya lebih besar kata sambung
menyambung dua macam satuan lingual; induk kalimat menginduki kalimat lain
disebut anak kalimat demi pembentukan kalimat yang lebih besar yang biasa
disebut kalimat majemuk dan seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa, Pengantar Penelitan
Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University
Press.

Diposkan oleh Pip Pip Ahh di 06.29

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke


FacebookBagikan ke Pinterest

You might also like