You are on page 1of 21

Aktor yang menghambat

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN


TOLAK PELURU GAYA OBRIEN PADA KELAS VI SD NEGERI 2 SOKARAJA
WETAN DENGAN MENGGUNAKAN ALT BANTU MODIFIKASI BOLA
PLASTIK DIISI PASIR

BABI I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan merupakan salah satu mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah Dasar diman tujuan dari pendidikan jasmani ,
Olah Raga dan Kesehatan adalah agar siswa mampu mengembangkan ketrampilan
pengelolaan diri melalui berbagai aktivitas jasmani dan olah raga yang
terpilih,meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembang psikis yang lebih
baik,meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar,meletakan landasan
karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai nilai yang terkandung didalam
PJOK,mengembangkan sikap sportif,jujur,disiplin,bertanggung jawab,kerja
sama,percaya diri dan demokratis,mengembangkan ketrampilan untuk menjaga
keselamatan diri sendiri,orang lain dan lingkungan,memahami konsep aktvitas
jasmani dan olah raga dilingkungan yang bersih.

Dengan melihat betapa komplek dan mendasar tujuan dari pendidikan


jasmani olah raga dan kesehatan maka penting sekali pelajaran ini diajarkan di
sekolah dasar.Adapun salah satu materi pendidikan jasmani yang diajarkan di
Sekolah Dasar adalah materi cabang olah raga Atletik,dimana matrei atletik itu
sendiri mencakup cabang Lari ,Lompat dan Lempar ,pada ke tiga cabang Atletik itu
sendiri cabang olah raga lempar ,khususnya tolak peluru kurang diminati atau
disukai oleh siswa.Kendala utama yang dihadapi karena siswa merasa tidak mampu
atau keberatan untuk mengangkat beban seberat 3 atau 4 kg bagi anak putri maupun
putra apa lagi dituntut untuk melakukan dengan tehnik dan gaya yang benar.

Melalui media alat bantu bola plastik yang diisi pasir dan semen dan dibalut
dengan lakban ,sehingga bentuk dan warna menyerupai alat tolak peluru yang
Aktor yang menghambat

sesungguhnya dan berat sekitar 1.5 kg ,dengan modivikasi tersebut diharapkan


siswa akan tertarik dan akan mencoba mempraktekan tolakan dengan senang dengan
teknik dan gaya tolakan yang benar karena beben tidak terlalu berat,sehingga siswa
akan berlomba lomba dan sering mempraktekan tolakan

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut penulis tertarik untuk


mengadakan penelitian tentangUpaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam
Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Menyamping Pada Siswa Kelas VI SD N 2
Sokaraja wetan Menggunakan Alat Bantu Bola Plastik Diisi Pasir.Hal ini penulis
lakukan agar tujua dari mata pelajaran pendidikan jasmani yang salah satunya untuk
mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri melalui berbagai aktivitas jasmani
dan olah raga yang terpilih dapat tercapai melalui materi Atletik cabang olah raga
tolak peluru.

B. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian penulis membatasi masalah sebagai


berikut :

1. upaya meningkatkan ketrampilan tehnik melakukan tolak peluru gaya Obrian


dalam materi Atletik lempar
2. Upaya meningkatkan ketrampilan tehnik tolak peluru gaya Obrian khusus untuk
siswa kelas VI SD Negeri 2 Sokaraja Wetan

C Rumusan Masalah

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian ,maka penulis membuat masalah yang
akan di bahas pada laporan ini dibatasi beberapa rumusan masalah antara lain
sebagai berikut :

1. Faktor apa yang menyebabkan anak kesulitan melakukan Tolak Peluru?


2. Bagai mana cara mengatasi kesulitan anak melakukan tolak peluru dengan gaya
Obrian pada materi pelajaran atletik dikelas VI SD Negeri 2 Sokaraja wetan?

D. Tujuan dan manfaat penelitian


Aktor yang menghambat

* Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi pengajaran Tolak Peluru dalam


pembelajaran Atletik di kelas VI SD Negeri 2 Sokaraja wetan.
2. Mengetahui faktor faktor yang menghambat dalam melakukan Tolak Peluru
dengan tehnik dan gaya yang benar pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sokaraja
Wetan
3. Mencari cara mengatasi masalah yang dihadapi siswa kelas VI SD N egeri 2
Sokaraja Wetan
4. Memperoleh pengalaman dalam menyelenggarakan penelitian sederhana.

* Manfaat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi


,siswa,guru,peneliti,dan bagi sekolah yang bersangkutan,yaitu SD Negeri 2 Sokaraja
Wetan

a, siswa
Siswa dapat mengetahui pentingya pembelajaran Atletik materi tolak peluru
untuk peningkatan prestasi.
Siswa dapat melakukan tolak peluru gaya O``brian dengan gaya dan tehnik
yang benar.

b. Guru
Sebagai bahan masukan dan menambah ilmu penetahuan dalam pembelajaran
atletik materi tolak peluru
Meningkatkan kualitas kemitraan antara sekolah dengan ekstern sekolah

c. Penulis
Untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan tolak peluru
gaya O`brian .
Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang didapat dari lembaga sekolah
dengan yang didapat dari lapangan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
Aktor yang menghambat

A.KERANGKA TEORI

1. Sejarah

Menurut para ahli sejarah, atletik sudah dilakukan di negeri Yunani pada
abad ke 6 sebelum nabi Isa lahir.pandangan ini didasarkan pada lukisan lukisan
pada zaman itu dan tulisan ahli filsafat yang bernama Xenophenes.Perkembangan
atletik saat itu sangat erat hubunganya dengan perlombaan diyunani yang mengalami
zaman keemasan antara tahun 500s/d 400 sebelum Masehi.Pada abad ke 12 Setelah
Masehi ,atletik masih belum dikenal masyarakat ramai.Namun memasuki abad ke
-18 mulai dibentuk berbagai perkumpulan atletikdi Inggris ,sekaligus awal
dimulainya kembali perlombaan atletik. Bahkan setelah Amerika mendirikan
perkumpulan atletik pada tahun 1860di San Fransisco semakin semaraklah kegiatan
atletik di seantero dunia ,sehingga dapat dimasukan kedalam kegiatan Olympiade
modern pertama,tahun 1896 meskipun hanya diikuti oleh kaum pria saja.sekaraang
ini ,tidak kurang dari 24 nomor diperlombakan untuk putra dan 14 nomor untuk
putri.

Di Indonesia atletik dikenal melalui bangsa Belanda.Pada waktu itu atletik


belum banyak dikenal,karena hanya dilakukan dilingkungan sekolah dan kemiliteran
saja. Pada tahun 1943, mulai diselenggarakan perlombaan atletik antar sekolah yaitu
GASEMBO dari Bandung GASEMMA dari Yogya dan GASEMBO dari Solo.
Setelah Indonesia merdeka perkembangan atletik semakin pesat . Pada tahun 1950
berdirilah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau PASI di kota Bandung. Sejak saat
itu atletik mulai di gemari oleh masyarakat Indonesia.Sampai sekarang atletik masuk
kedalam kurikulum disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA sampai
pada perguruan tinggi.Dalam kondisi apapun ,sekolah sekolah bisa
menyelengarakan belajar mengajar pendidikan jasmani dengan pokok bahasan
atletik,materi atletik yang mencakup nomor lari,lompat dan lempar sangat mudah di
ajarkan di setiap jenjang pendidikan sekolah ,karena pembelajaran atetik dapat
menyesuaikan dengan keadaan dan fasilitas yang dimiliki sekolah ,disamping itu
atletik dikenal dengan bentuk kegiatan yang murah,mudah dan masal.dengan
kreatifitas yang dimiliki oleh guru diharapkan pembelajaran atletik di sekolah
Aktor yang menghambat

sekolah dapat menjadi bentuk pelajaran yang menarik dan menyenangkan .Tolak
peluru merupakan salah satu dari cabang atletik yaitu cabang lempar, materi
inimasuk dalm kurikulum sekolah dasar kelas VI.

Dalam sejarah ternyata tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun yang lalu.olah
raga tolak peluru populer dikalangan pria Britania atau Inggris untuk menguji
kekuatan para pria ,peluru yang digunakan masih berupa batu,bukan bola besi seperti
halnya sekarang ini.Dizaman pertengahan ,meriam adalah salah satu senjata yang
sangat mematikan .Dari peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru
modern,yakni perlombaan melempar peluru meriam sejauh mungkin. Pada tahun
1866 tolak peluru mulai diperlombakan dalam kejuaraan amatir.Barulah pada tahun
1896 olah raga tolak peluru dimasukan dalam perlombaan olah raga skala besar
yakni di Olimpiade Athena Yunani.Kemajuan terbesar dalam olah raga tolak peluru
terjadi tahun 1950 ,ketika Parry OBrian memulai tolakanya menghadap belakang
ring,metode ini dikenal sebagai metode OBrian atau lebih dikenala dengan tehnik
meluncur.Tehnik yang mendapat populeritas adalah tehnik berputar yang
menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah
belakang yang telah dilakukan oleh Parry Obrian dan kedua tehnik ini sama sama
mencapai keberhasilan.

2.Pengertian Tolak Peluru

Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat
bundar ( peluru ) dengan berat tertentu

Tehnik adalah suatu proses membuktikan dalam praktek dengan sebaik mungkin
dalam cabang tolak peluru.Adapun ketrampilan tehnik tolak peluru adalah sebagai
berikut :
a.Cara memegang peluru
b. Cara meletakan peluru di leher
c. Cara meluncurkan
1. Cara Memegang Peluru
Ada 3 ( tiga ) cara memegang peluru ( Yudy,1996)
Aktor yang menghambat

a. jari jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekukdan berada


disamping peluru,sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya.cara ini sesuai bagi
orang yang jari jarinya kuat.
b. Jari - jari merapat di belakang peluru dan ibu jari agak dibuka kesamping,Cara
ini yang biasa dipakai oleh para juara
c. Seperti cara diatas ,hanya sikap jari jari lebih direnggangkan lagi,sedang
letak jari kelingkingjuga dibelakang peluru.Ini cocok bagi orang yang tanganya
kecil.

2. Cara Meletakan Peluru di leher


a. Ambil peluru dan peganglah denganmemilih salah satu jenis peganggan di
atas.
b. Letakan di di pangkal leher bagian samoing kanan depan ,dengan telapak
tangan menghadap ke atas,
c. Untuk meyakinkan letakan ibu jari diatas tulang selangka,( os clavicula )
d. Angkat siku sejajar dengan bahu.
e. Miringkan kepala ke arah peluru ,sikap ini membantu mengokohkan posisi
peluru di leher ( yudy,1996 )

3. Cara Meluncurkan Peluru/glide

Terdapat dua cara, cara meluncurkan peluru yang mudah dilaksanakan


diantaranya :

a. gaya menyamping ( Ortodox )


b. Gaya membelakangi arah lemparan (OBrian )

Sesuai dengan pembatasan permasalahan di atas penulis hanya akan membahas


permasalah tolak peluru gaya membelakangi arah (O`Brian ).

Tehnik Tolak Peluru Gaya membelakangi arah ( O`Brian ) ada tiga tahapan atau
fase yaitu:

a. Fase permulaan
b. Fase meluncur
c. Fase Akhir
d. Fase Tolakan
Aktor yang menghambat

A. Fase Permulaan
Atlit mengambil posisi dengan punggung membelakangi arah daerah lemparan
dan berat badan diatas tungkai kanan.Sambilmerendahkan badan ,angkatlah
tumit dari tungkai penompang,sementara tungkai belakang di angkat
sedikit,kebelakang atas.Selanjjutnya tekuklah segera tungkai penompang
hingga kedua tungkai tertekuk sehingga posisi badan menjadi lebih rendah dan
membungkuk ke depan.

B. Fase meluncur
Luruskan tungkai kanan dengan cara menolakan atau menghentakan telapak
kaki dan tumit kelantai,dan dengan bersamaan gerakan ini,tunkain kiri
ditendangkan dengan kuat kearah balok stoppergerakan persendian diatas
dapat mempertahankan suatu keseimbangan tubuh,yang menandai suatu
luncuran.

C. Fase akhir
Fase ini dimulai dengan perputaran kaki kanan dan lutut ke depan ,dan
dilanjutkan pelurusan kedua tungkai.Pinggul di geser menyamping,berat
badan di antara kedua kaki.Bahu kiri di buka ke depan dan bahu kanan di
angkat dan diputarkan kekiribadan di bawa ke atas sedik membusur,dan
gerakan ini didahului oleh gerakan putaran bagian bawah badan.

D. Fase tolakan
Sementara itu bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu
kiri meneruskan gerakanya kedepan sejauh mungkin (tidak digerakan terus ke
belakang ). Tolakan diselesaikan ketika bertumpu di kaki kiri yang dalm ke
adaan lurus sambil lengan memberi dorongan terakhir pada pelurupada saat
ini kemudian pelembar menghentikan lajunya badan ke depan (reverse )
melalui pergantian kaki,tunngkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai kanan
bergerak ke depan , berat badan di pindahkan ke tungkai kanan dan badan di
turunkan ke arah bawah.
Agar permasalahan ini dapat teratasi maka penulis berupaya melakukan
berbagai cara yang relevan untuk meningkatkan keaktivan siswa dalam
Aktor yang menghambat

pembelajaran tolak peluru gaya O`Brian melalui penggunaan alat


bantu.Pemberian motivasi dan dukungan serta tidak lupa memperhatikan
keaktivan siswa dalam melaksanakan pembelajaran tolak peluru sesuai dengan
perkembangan fisik dan psikis siswa.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A.Metode Penelitian
Aktor yang menghambat

1. Metoda dalam penelitian ini menggunakan metoda Tindakan Kelas (Actin


Rresearch)

2. Rencana Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan yang didalamnya terdapat


empat tahapan kegiatan yaitu : Perencanaan . Pelaksanaan tindakan .Observasi dan
Refleksi (Kurt Lewis) dalm Rochiati 2006: keempat fase dari siklus PTK ini adalah
:

a. Perencanaan

b. Observasi

c. Refleksi Tindakan

d. Pengamatan

e. Evaluasi

1. Tahapan Perencanaan

Suatu perencanaan yang baik hendaknya memenuhi dua kriteria utama penelitian :

- Penelitian memahami perencanaan penelitiahan tersebut dengan baik


- Perencanaan disusun untuk mempermudah penelitiahan tindakan tersebut.

2. Tahapan Observasi

Tahapan ini merupakan tahap pengamatan terhadap proses atau hasil pembelajaran
tolak peluru pada kelas atau siswa yang menjadi objek.Prosedur ini dilakukan untuk
mendapatkan data penelitian yang sesuai dengaan kenyataan yang dihaadapi.

3. Tahap refleksi

Tahap refleksi ini meneliti,mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau


dampak dari tindakan dengan menggunakan berbagai kriteria.Berdasarkan dari hasil
Aktor yang menghambat

refleksi ini peneliti bersama sama rekan guru dapat merevisi untuk memperbaiki
penelitian tindakan kelas.

4. . Tahap Evaluasi

Pada tahap nevaluasi siswa diberi evaluasi atau latihan untuk meningkatkan
ketrampilan melakukan tolak peluru dengan gaya O`Brian ( membelakangi arah
tolakan ).

B. Pelaksanaan Penelitian.

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis melaksanakn penelitian :

1. Tahap pelaksanan Tindakan pertama dilaksanaka pada hari sabtu 5 September


2015 dan tahap kedua pada hari sabtu tanggal 26 September 2015.

2. Tempat Pelaksanaan di SD Negeri 2 Sokaraja Wetan.

C. Alat Pengumpulan Data

a. Metoda Observasi

Penulis melihat secara langsung tentang keaadaan atau kondisi Siswa SD Negeri 2
Sokaraja wetan

c. Wawancara

Peneliti menggali informasi dengan berkomunikasi langsung dengan siswa SD


Negeri 2 Sokaraja wetan tentang kesulitan melakukan tolak peluru dengan gaya
O`Brian

d. Evaluasi atau tes

Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara evaluasi agar peneliti mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai tolak peluru gaya O`Brian yang
disesuaikan dengan fakta yang ada dlapangan.
Aktor yang menghambat

D. Analisis data

Setelah data diperoleh terkumpul , maka data tersebut di bandingkan dengan data
data yang telah didapat terhadap hal hal yang berkaitan dengan peneliti guna
mendapatkan informasi yang baik dan mudah dipahami,kemudian dari metoda
metoda diats dilakukan evaluasi atau tes.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini di lakukan di SD N egeri 2 Sokaraja wetan yang


terletak di Kabupaten Banyumas Propinsi Jawa tengah.Letak dan suasana SD cukup
srategis dan cukup kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar.Dari segi fisik
bangunan cukup baik,walaupun ada gedung atau ruang yang belum tersedia.Seperti
ruang guru dan ruang UKS yang kurang layak sebagai persaratan menjadi sebuah
ruang guru dan ruang UKS, SD ini terdiri dari 12 ruangan ,6 ruang kelas ,i ruang
guru dan kepala sekolah,1 ruang UKS,1 ruang dapur, 1 ruang perpustakaan , 1 wc
guru dan 1 wc siswa.Jumlah murid di SD ini tergolong sedang untuk ukuran
pedesaan,yaitu 144 siswa.Mengenai sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan
olah raga yang tersedia di SD ini tergolong lengkap,tetapi khususnya untuk sarana
atletik yaitu alat tolak peluru belum lengkap ,sehinggga penulis mempunyai gagasn
untuk membuat tiruan atu modifikasi peluru sebagai alat peraga dalam proses
penelitian .itulah gambaran singkat tentang kondisi SD Negeri 2 Sokaraja Wetan.

SIKLUS 1

1. Perencanaan Tindakan

Ada beberapa perencanaan tindakan pertama yaitu :


Aktor yang menghambat

a. memilih siswa yang akan ikut dalam melakukan tehnik tolak peluru gaya
O`Brian .

b. Mempersiapkan perangkat belajar mengajar ,seperti lapangan untuk tolak


peluru,modifikasi peluru,alt ukur ( Rol meter)dan lain lain

c. Melakukan pre tes dengan tehnik tolakan .

2. Pelaksanaan tindakan 1

a. Waktu pelaksanaan tindakan atau latihan : sabtu ,5 September 20015 dan Sabtu 26
September 2915

b. Tempat Pelaksanaan : SD Negeri 2 Sokaraja Wetan.

c. Kegiatan belajar mengajar di sesuaikan dengan rencana kegiatan ,yaitu :

- Melakukan pre-tes selama 10 menit untuk memotifasi siswa menerima pelajaran


atau latiahan .

- Menjelaskan tehnik tolak peluru gaya O`Brian .

- Guru membibing siswa dan memberikan bantuan kepada siswa yang


membutuhkan.

Guru mengadakan evaluasi.

3. Observasi Tindakan

a. Kondisi kegiatan belajar mengajar tolak peluru di SD Negeri 2 Sokaraja Wetan


sebelumnya.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar materi pelajaran tolak peluru pada kelasVI
terlihat kurang diminati . Sebelumnya guru hanya mengajarkan pokok bahasan yang
tercantu di dalam kurikulum atletik yaitu : lari dan lompat yang sering disampaikan
oleh guru,disamping mudah dalam penyampaian dan diminati oleh kebanyakan
siswa . untuk materi pelajaran khususnya tolak peluru kurang diminati dikarenakan
Aktor yang menghambat

alat peluru yang digunakan terlalu berat untuk diangkat bagi sebagian siswa yang
memiliki postur tubuh kecil, disamping itu kurang dalam penguasaan tehnik menolak
dengan menggunakan gaya khususnya gaya O`Brian .Dalam kegiatan ektra kulikuler
yang diajarkan di jam luar sekolah khususnya materi atleti tolak peluru juga kurang
diminati oleh siswa alasanya sama.

Dengan menggunakan metoda wawancara,penulis mengadakan tanya jawab kepada


orang tua/ wali murid,mengapa anaknya tidak minat mengikuti program
ektrakulikuler memilih materi tolak peluru.Orang tua sendiri menjawab ,kemauan
anak itu senderi yang kurang tertarik pada materi tolak peluru, disamping alat peluru
yang digunakan bebanya berat juga tidak menguasai cara menolak atau tehnik
menolak dengan benar,disamping itu juga tidak ada unsur permaianan.

b. Faktor faktor yang menghambat tehnik tolak peluru

Faktor kekuatan
Disini siswa banyak yang belum mamapu mengangkat beban peluru seberat
3kg atau 4kg dalam jangaka waktu beberapa menit.
Faktor tehnik
Dilihat dari segi tehnik tolakan siswa masih banyak melakukan kesalahan :
1. Sikap cara memegang peluru.
- Pada sikap ini siswa masih kesulitan dalam memegang peluru di karenakan
jari jari tangan masih kurang kuat untuk menahan beban tolak peluru yang
berat dalam jangaka beberapa menit.
2. Sikap meletakan peluru di pangkal leher.
- Pada sikap ini siswa kurang tepat dalam meletakan peluru dipangkal
leher ,dengan posisi sikut diangkat sejajar dengan bahu.Disini siswa sering
melakukan kesalahan karena tangan yang digunakan untuk memegang
peluru pasti di angkat dari pangkal leher,sehingga siswa akan lebih
merasakan keberatan untuk menahan beben peluru dalam jangka waktu
tertentu
2. Sikap meluncurkan peluru / Tehnik menolak( gaya O`BriaN)
- Pada sikap ini siswa masih kesulitan dalam menggeserkan kaki ke arah
belakaang lemparan ,hal ini disebabkan siswa belum terbiasa untuk
melakukan gerakan tersebut.
Aktor yang menghambat

- Pada sikap ini posisi tubuh masih berdiri tegak siswa belum mampu untuk
mencondongkan badan secara rilek dan masih kaku

4. Refleksi Tindakan 1

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan pertama siswa masih belum tertarik
menerima penjelasan dari guru tentang tehnik melakukan tolak peluru gaya O`Brian
dengan benar.Dalam mengatasi masalah ini SD Negeri 2 Sokaraja Wetan khususnya
dikelas VI dengan memodifikasi alat tolak peluru dengan membuat modifikasi
peluru dengan bola plastik disi dengan pasir dan semen dibalut dengan lakban
sehingga bentukya menyerupai alat peluru yang sesungguhnya, perbedaanya ukuran
beratnya lebih ringan dengan peluru yang sesungguhnya, hal ini dengan tujuan siswa
akan lebih mudah mengangkat atau memegang peluru dalam jangka waktu tertentu
,ssehingga siswa akan lebih mudah melakukan tolak peluru dengan tehnik dan gaya
yang benar.Selain itu guru juga dapat melakukan penambahan jam pelajaran
atauekstrakulikuler yang sebaaiknya minimal 2 Kali seminggu.Disni dengan maksud
agar anak lebih banyak mencoba sehingga anak dapat melakukan tolak peluru
dangan tehnik dan gaya yang benar.

SIKLUS II

1. Perencanaan Tindakan II

Ada beberapa yang harus di persiapkan oleh peneliti pada tahap ini,antara lain :

a. Mempersiapkan perangkat kegiatan belajar mengajar

b.Mengadakna apersepsi dengan memotivasi siswa.

b. Menjelaskan tehnik melakukan tolak peluru dengan benar.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menuangkan idenya.

e. Melakukan praktek dan membibing siswa secara individual.


Aktor yang menghambat

f. Mengadakan evaluasi.

2. Tahap Tindakan II

a. Waktu pelaksanaan :Waktu pelaksanaan tindakan tahap kedua inidilakukan pada


tanggal 26 September 2015

b. Tempat pelaksanaan SD Negeri 2 Sokaraja wetan

c. Kegiatan belajar mengajar:

- Memberikan motivasi pada anak agar semangat didalam latihan.

- Memberikan kesempatan untuk praktek sendiri.

- Guru menjelaskan kembali tehnik tolak peluru gaya O`Brian dengan baik dan benar

- Guru membimbing siswa dalam mempraktikan tehnik tolak peluru

d. Kegiatan inti dilakukan selama 90 menit

3. Observasi tindakan II

Dari hasil pengamatan peneliti pada siklus kedua ini ketrampilan tolak peluru gaya
O`Brian yang dimiliki siswa sudah meningkat di banding dengan siklus I.Dan
didalam melakukan latihan ,siswa sudah menunjukan keseriusan dan semangat untuk
melakukan tolak peluru gaya O`Brian dengan tehnik dan gaya yang benar.

4. Refleksi tindakan II

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan kedua ini siswa sudah menunjukan
ketrampilananya dalam melakukan tolak peluru gaya O`Brian dengan tehnik yang
benar. Untuk proses belajar mengajar selanjutnya perlu lebih meningkatkan kembali
tehnik tolak peluru gaya O`Brian secara kesuluruhan agar siswa dapat melakukanya
dengan tehnik dan gaya yang benar.

A. Pembahasan
Aktor yang menghambat

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan alat tolak peluru yang dimodivikasi
siswa lebih mudah melakukan tolak peluru gaya O`Brian dengan tehnik dan gaya
yang benar.Ketrampilan siswa meningkat karena siswa lebih aktif dalam mengikuti
pembelaajaran atletik khususnya materi tolak peluru.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Sokaraja Wetan,maka siswa
harus berprakarsa sendiri,mengamati,menganalisa,membantu penilaian dan
sebagainya.Fungsi guru hanya sebagi fasilitator atau pembimbing sesuai dengan
prinsip belajar dengan keaktifan dalam belajar dan mengikuti latihan.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa bimbingan guru sebagai pendidik sangat
membantu menumbuhkan semangat dan motivasi kepada siswa untuk lebih
meningkatkan ketrampilan tehnik tolak peluru dengan gaya O`Brian .Sungguh pun
demikian guru harus meyakinkan siswa bahawa belajar dan latihan secara efektif dan
serius dapat berpengaruh pada keberhasilan seswa untuk meningkatkan ketrampilan
tolak peluru dan hal ini juga tergantung kepada sejauh mana siswa dapat
memanfaatkan yang diberikan dan keseriusan siswa dalam mengikuti latihan baik
dalm waktu pelajaran penjasorkes mauapun waktu pada kegiatan ekstrakulikuler

BAB V

A. KESIMPULAN

Dalam melakukan penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 2 Sokaraja Wetan tentan


g Upaya Meningkatkan Keaktifan siswa Dalam Pembelajaran Tolak Peluru gaya
O`Brian Melalui Penggunaan Alat Bantu Bola Plastik Di isi Pasir Pada Siswa kelas
VI SD Negeri 2 Sokaja Wetan dapat disimpulkan beberapa hal:
Aktor yang menghambat

1. Faktor faktor yang menghambat kemampuan melakukan tehnik tolak peluru


gaya O`Brian dikelas VI diantaranya

a. Faktor kekuatan , siswa belum mampu cara memegang peluru dengan tehnik yang
benar dikarenakan beban peluru yang terlalu berat.

b. Faktor tenik,siswa belum mampu memahami dan menerapkan rangkaian gerakan


tehnik melakukan tolak peluru dengan gaya O`Brian yang benar.

2. Cara mengatasi tehnik melakukan tolak peluru gaya O`Brian salah satu yaitu
memberikan alat bantu modifikasi peluru agar berat peluru lebih ringan sehingga
siswa dapat melakukan tolakan dengan gaya dan tehnik yang benar.Disamping itu
guru menambahkan latihan di luar jam pelajaran yaitu pada kegiatn ektrakulikuler di
sekolah,agar dengan sering melakukan latihan tolak peluru siswa dapat memecahkan
masalah sendiri dengan di bantu bimbingan guru.

B. Saran

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru,guru pendidik hendakanya dapat


memotivasi siswa agar lebih kretif dan meningkatkan kemampuanya ,khususnya
dalam materi tolak peluru.Selain itu juga guru harus membimbing dan mengarahkan
siswa dalam meningkatkan ketrampilanya dalam tehnik tolak peluru,dan yang paling
penting adalah cara guru mengembangkan metoda pembelajaran agar timbul
kegairahan siswa untuk belajar,kemudian hendaknya siswa lebih giat belajar lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Aktor yang menghambat

DrsAdang Suherman .MA 2001Pembelajaran Atletik Pendekatan Permaianan dan


Kompetisi.

Endang Widyastuti,Agus suci 2010 Pendidikan Jasmani Olah raga ,dan Kesehatan

Rochiati,Wiriatmaja.2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :PT Remaja


Rosdakarya

ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini disebabkan siswa kurang menyukai
pembelajaran atletik khususnya materi tolak peluru,hal ini disebabkan
beban peluru yang digunakan terlalu berat untuk siwa SD yang
mempunyai ukuran tubuh kecil di samping itu tidak ada unsur permainan
, sehingga olah raga ini kurang diminati siswa.Tujuan penelitihan ini
adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan alat modifikasi
Aktor yang menghambat

pelru dengan bola plastik dengan diisi pasir akan lebih menarik sehingga
sisa lebih aktif dalm mengikuti pembelajaran tolak peluru di SD Negeri
2 Sokaraja Wetan. Penelitian ini di laksanakan di SD N egeri 2 Sokaraja
Wetan pada tanggal 5 september 2016 dan 26 September 2016 , dengan
subyek penilitaan adalah siswa kelas VI dengan jumlah 20 siswa, pada
semester II,Tahun pelajaran 2015/2016.Melalui data yang ada dan
refleksi awal,prosedur penelitian tindakan kelas ini meliputi1)
perencanaan, 2)pelaksanaan tindakan , 3)observasi, 4) refleksi dalam
setiap siklus.Data yang diperoleh melalui observasi ( pengamatan ),
wawancara dan dokumen.Penelitian terlaksana dalam 2
siklus.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dari kondisi
awal, sampai siklus II menunjukan bahwa keaktifan siswa dalam
pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan gaya O`Brain pada
kelas VI SD Negeri 2 Sokaraja Wetan meningkat lebih aktif.Peningkatan
tersebut ditunjukan kemampuan dalm cara memegang peluru... dan
menolakanya dengan gaya O`Brian ...
Tulisan ini dimaksudkan sebagai sumbang saran khususnyapara
guru Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Keshatan di sekolah sekolah

HASIL PRA SIKLUS/ SIKLUS I /SIKLUS II

Pada Pembelajaran : Tolak Peluru gaya O`Brian

Kelas : VI ( enam )

Bidang Studi : Penjasorkes


Aktor yang menghambat

KD : 1.3 Mempraktekan koordinasi gerak dasar dalam teknik lari, lempar,dan lompat
dengan peraturan yang dimodifikasi , serta nilai semangat, sportifitas percaya diri
dan kejujuran

NO NAMA SISWA PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

1 Vika Anjayani 70 74 78

2 Kristan Afandi 73 75 80

3 Dava Ayu Lestari 71 73 75

4 Dwi wahyu oktavia 73 75 79

5 Abdul Rofik Daniansah 74 78 82

6 Alicia Monli martin 70 72 76

7 Destisa Reval S 72 74 78

8 Irena septi Syahrani 73 75 76

9 Julia Windi Tri N 73 75 77

10 Lugri wijaya P 70 74 80

11 Nur Alif Wakidah 72 75 82


Nur Barokah elsahwaidah
12 73 76 80

13 Rino Pamuji 74 77 83

14 Tania Mukti W 71 74 77

15 Vivi Mafangati 72 73 76

16 Ahwa Bagus s 70 74 76

17 Fatahillah firdaos 73 75 80

18 Naufal Tyas z 73 75 81

19 Fajar rohmat 71 74 78

20 Asep Maulana F 72 75 79
Aktor yang menghambat

You might also like