Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Pneumonia
II.1.1.1 Definisi
Pneumonia merupakan sakit yang terbentuk dari infeksi akut dari daerah
seperti bakteri, virus, jamur atau parasit. Proses peradangan akan menyebabkan
jaringan paru yang berupa alveolus dapat dipenuhi cairan ataupun nanah. Akibatnya
kemampuan paru sebagai tempat pertukaran gas akan terganggu. Kekurangan oksigen
dalam sel-sel tubuh akan mengganggu proses metabolisme tubuh. Namun pneumonia
juga dapat disebabkan oleh bahan kimia ataupun karena paparan fisik seperti suhu
atau radiasi. Peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh peyebab selain
bronkiolus respiratori dan alveolus, serta menimbulkan konsolidasi jarigan paru dan
gangguan pertukaran gas setempat, yang dapat terjadi pada semua umur. Pneumonia
juga merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai dengan gejala demam, batuk,
sesak nafas, adanya ronki basah kasar , dan gambaran infiltrat pada foto polos
dada.16,17,18
II.1.1.2 Etiologi Pneumonia
maupun bakteri. Sebagian kecil dapat juga disebabkan oleh bahan kimia
influenza merupakan bakteri yang selalu ditemukan pada penilitin tentang etiologi
pneumonia di Negara berkembang. Jenis-jenis bakteri ini ditemukan pada dua pertiga
dari hasil isolasi, yaitu 73,9% aspirat paru dan 69,1% hasil isolasi dari specimen
darah.19
1. Bakteri
a. Streptococcus pneumonia
Bakteri ini, yang sering berbentuk lanset atau tersusun dalam bentuk
infeksi lainnya. Pada orang dewasa, tipe 1-8 menyebabkan kira-kira 75%
kasus pneumonia pneumokokus dan lebih dari setengah kasus bakteremia
infeksi. Bila serum ini diabsorbsi dengan polisakarida tipe spesifik, serum
dalam alveoli, diikuti oleh sel-sel darah merah dan leukosit, yang
sel.21
b. Haemophyllus influenza
Hemophylus influenzae ditemukan pada selaput mukosa
saluran napas bagian atas pada manusia. Bakteri ini merupakan penyebab
Hemophylus influenzae pada flora normal saluran napas bagian atas tidak
setelah infeksi saluran pernapasan bagian atas pada anak-anak kecil dan
pada orang tua atau orang yang lemah. Orang dewasa dapat menderita
dan, pada anak-anak kecil, meningitis. Darah dari kebanyakan orang yang
berumur lebih dari 3-5 tahun mempunyai daya bakterisidal kuat terhadap
otitis media bakterial dan sinusitis akut. Organisme ini dapat mencapai
aliran darah dan dibawa ke selaput otak atau, jarang, dapat menetap dalam
tidak bersifat imunogenik pada anak-anak yang lebih muda). Vaksin tidak
influenzae memberi risiko kecil bagi orang dewasa, tetapi member risiko
nyata bagi saudara kandung yang nonimun dan anak-anak nonimun lain
terutama pada anak-anak. Gangguan ini bias memicu pneumonia. Sebagian besar
pneumonia jenis ini tidak berat dan sembuh dalam waktu singkat. Namun bila
infeksi terjadi bersamaan dengan virus influenza, gangguan bisa menjadi berat
dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Virus yang akan menginfeksi paru
akan berkembang biak walau tidak terlihat pada paru yang dipenuhi cairan.
Gejala pneumonia oleh virus sama saja dengan influenza, yaitu demam, batuk
kering, sakit kepala, nyeri di seluruh tubuh dan letih, lesu, selama 12-13 jam,
tersebar luas. Mikoplasma menyerang segala jenis usia. Angka kematian yang
sangat rendah, bahkan juga ada yang tidak diobati. Gejala yang paling sering
muncul adalah batuk berat, namun sedikit berlendir. Demam dan menggigil hany
muncul di awal, dan pada beberapa pasien biasanya mual dan muntah. Rasa
4. Protozoa
bulan, tetapi juga dapat cepat dalam hitungan hari. Diagnosis pasti ditegakkan
jika ditemukan P. Carinii pada jaringan paru atau specimen yang berasal dari
paru.16
5. Jamur
Candida, Aspergillus dan Crytococcus merupakan jamur yang dapat
pertahanan tubuh seperti barier anatomi, refleks batuk, sistem imunitas humoral dan
seluler yang diperantarai oleh sel seperti fagosit, baik itu makrofag alveolar maupun
neutrofil. Interaksi antara faktor host dan faktor risiko akan menyebabkan kolonisasi
bakteri patogen di saluran napas bagian atas atau di lambung. Kolonisasi
mikroorganisme pada saluran napas bagian atas sebagai titik awal yang berperanan
penting dalam terjadinya pneumonia. Apabila bakteri dalam jumlah besar berhasil
masuk ke dalam saluran napas bagian bawah yang steril, maka pertahanan host yang
mikroorganisme yang berasal dari luar tubuh (eksogen) merupakan penyebab utama
terutama bakteri gram negatif di saluran pernapasan bagian atas yaitu (orofaring,
nasal, dan sinus) atau di lambung dan selanjutnya bakteri tersebut akan teraspirasi ke
mikroorganisme pada sel-sel epitel kerana pengaruh virulensi bakteri (vili, silia,
kapsul, atau produksi elastase atau musinase), ataupun pengaruh faktor host
kesadaran, atau penyakit kritis), dan juga akibat pengaruh faktor lingkungan
Pertahanan tubuh orang normal yang baik juga dapat ditemukan bakteri gram
negatif dalam jumlah yang sedikit sehingga mekanisme tubuh dapat mengeliminasi
bakteri tersebut. Pada orang dengan penyakit kritis akibat disfungsi barrier
pertahanan lokal ataupun adanya penurunan kesadaran maka akan terjadi peningkatan
lain:23
NO Mekanisme Frekuensi
1. Inhalasi partikel infeksius Sering
2. Aspirasi isi ofofaring atau gaster Sering
3. Penyebaran hematogen Tidak Sering
4. Invasi dari infeksi di struktur di sekitarnya Jarang
5. Inokulasi langsung Kurang Sering
6. Reaktivasi Lebih sering daripada individu
immunokompromais
terdapat eksudat jernih, bakteri dalam jumlah banyak, beberapa neutrofil dan
makrofag.
b.
Stadium hepatisasi merah
Pada stadium ini lobus dan lobules yang terkena menjadi padat dan tidak
mengandung udara, warna menjadi merah dan perabaan seperti hepar. Dalam
alveolus didapatkan fibrin, leukosit neutrofil, eksudat dan banyak sekali eritrosit
kelabu. Permukaan pleura suram karena diliputi oleh fibrin sedangkan alveolus
terisi fibrin dan leukosit yang menjadi tempat fagositosis serta kapiler yang tidak
lagi kongestif.
d.
Stadium resolusi
Pada stadium ini eksudat mulai berkurang. Di dalam alveolus makrofag
pneumonia lobaris dalam hal lokasi sebagai bercak-bercak dengan distribusi yang
tidak teratur. Pengobatan dengan antibiotik yang tepat maka akan mencegah
Daerah perifer yang terinfeksi dibagi menjadi Red hepatization dan gray
hepatization. Red hepatization adalah daerah perifer yang terdapat edema dan
terjadi proses inflamasi maka akan tampak 4 zona pada aerah yang terinfeksi, yaitu:25
a. Zona luar: alveoli yang terisi dengan bakteri dan cairan edema.
b. Zona permulaan konsolidasi: terdiri dari PMN dan beberapa eksudasi sel darah
merah.
c. Zona konsolidasi yang luas: daerah tempat terjadi fagositosis yang aktif dengan
sitotoksik terhadap epitel respiratorius dan endotel dengan cara mengganggu barrier
jaringan pulmoner. Faktor ini menginhibisi sel-sel inflamasi dan mengaktivasi
dari infeksi oleh bakteri atau mikroba lain. Partikel besar pertama kali disaring di
jalan nafas. Ketika partikel kecil terhirup, sensor sepanjang saluran nafas terpicu
adanya refleks batuk atau berin yang melawan partikel tersebut untuk keluar lagi.
Partikel lebih kecil lagi yang dapat mencapai bronkial, akan terperangkap oleh mucus
rambut-rambut silia), bakteri dan agen infeksi lain dilawan kantung alveoli oleh
sistem imun tubuh, makrofag dan sel darah putih. Sistem pertahanan ini pada keadaan
normal menjaga paru-paru agar tetap steril, tetapi jika sistem ini lemah atau rusak
Rute yang dilalui oleh agen infeksi berbeda-beda untuk dapat sampai ke paru-
paru dan menyebabkan pneumonia. Agen infeksi ini paling sering masuk ke paru-
paru dengan cara terhirup. Penyebab tersering infeksi saluran pernafasan adalah virus.
lendir sehingga bakteri dapat berkembang dengan mudah dalam mukosa.28 Pneumonia
biasanya mulai pada lobus kanan bawah, kanan tengah atau kiri bawah, karena gaya
saluran nafas bagian atas yang diaspirasi pada waktu tidur. Refleks batuk yang
menjadi gejala klinik pneumonia dirangsang oleh material-material yang melalui
barrier-barier, yaitu glottis dan laring yang berfungsu melindungi saluran nafas bagian
bawah.29
(bronkopneumonia), dan pada remaja dapat berupa konsolidasi pada satu lobus
berbagai toksin dan enzim seperti hemolisin, lekosidin, stafilokinase, dan koagulase.
Toksin dan enzim ini menyebabkan nekrosis pendarahan, dan kavitasi. Koagulase
berinteraksi dengan faktor plasma dan menghasilkan bahan aktif yang mengkonversi
dapat menetap hingga berbulan-bulan, tetapi biasanya tidak memerlukan terapi lebih
lanjut.30
1. Anamnesis
Gambaran klinik biasanya ditandai dengan demam, menggigil, suhu
tubuh meningkat dapat >40C, batuk dengan dahak mukoid atau purulent
Perkusi Redup/dullness
Suara napas bronkovesikuler hinga bronkial
dengan intensitas menurun
Ronki basah halus
Auskultasi
Ronki basag kasar (pada stadium resolusi)
Suara nafas tabahan: rales atau wheezing
Pleural friction rub
3. Pemeriksaan penunjang
a. Gambaran radiologis
Foto toraks merupakan pemeriksaan penunjang utama untuk
gambaran kaviti. Foto toraks saja tidak dapat secara khas menentukan
Tanda dan gejala yang biasa ditemukan pada pneumonia adalah sebagai
berikut:25
No Tanda Gejala
1. Batuk Demam
2. Dyspneu Takipneu
3. Sputum Takikardi
4. Nyeri pleuritik Penemuan fisik paru (dari ronchi suara bronchial
Onset gejala yang tiba-tiba dan progresi penyakit yang cepat biasanya
adalah gejala yang paling konsisten. Pertunis sering ditandai dengan batuk yang
panjang pada dewasa dan adanya whooping sound atau muntah setelah batuk
bakteri tersebut dijumpai hampir 85% kasus CAP. CAP biasanya menular
paru atau lobus paru-paru. Pada pemeriksaan fisik sputum yang purulen
mengenai lobus atau segmen paru. Tetapi apabila terjadi konsolidasi akan
Angka kesakitan dan kematian infeksi CAP tertinggi pada lanjut usia dan
pasien dengan imunokompromis. Resiko kematian akan meningkat pada
early onset (biasanya muncul selama 4 hari perawatan di rumah sakit) dan
late onset (biasanya muncul setelah lebih dari 5 hari perawatan di rumah
hidung, atau melali lubang di depan leher. Infeksi dapat muncul jika
orang tua. Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen
lapangan paru. Dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. Sering pada
mortalitas dan keunggulan skor ini untuk memprediksi angka mortalitas telah
yang berbeda oleh karena itu sangat tergantung dari kelengkapan lembar
penilaian, sehingga sulit diterapkan pada situasi pelayanan gawat darurat yang
sibuk. Akan tetapi, skor ini sangat baik untuk mengkaji penderita dengan
risiko mortalitas rendah yang sesuai untuk mendapat penanganan rawat jalan
kelas risiko I dan II dirawat jalan(outpatients) , pasien kelas risiko III dirawat
inap singkat atau dalam unit pengawasan, dan pasien kelas risiko IV dan V
risiko III mungkin untuk dirawat jalan atau dirawat inap singkat.37
Tabel 4. Skor Prediksi Pneumonia Severity Index (PSI)38
2. CURB-65
CURB-65 merupakan model skor yang direkomendasikan oleh British
Thoracic Society (BTS) berdasarkan pad alima gambaran klinik utama yang
sangat praktis, mudah diingat dan dinilai. Skor ini juga telah divalidasi
yang menilai resiko mortalitas.40 Skor CURB-65 lebih baik dalam menilai
pasien pneumonia berat dengan resiko mortalitas tinggi. 36 Walaupun skor
CURB-65 mudah digunakan tetapi kurang dalam menilai tanda vital dan kadar
hasil uji kepekaannya, akan tetapi karena beberapa alas an, yaitu:31
pneumonia.
3. Hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu.
maka pada penderita pneumonia dapat diberikan terapi secara empiris. Secara umum
berikut:31
II.1.2 Farmakoekonomi
Farmakoekonomi adalah ilmu yang mengukur biaya dan hasil yang diperoleh
juga didefenisikan sebagai deskripsi dan analisis dari biaya terapi dalam suatu sistem
pengobatan pada kondisi yang sama. Selain itu juga dapat membandingkan
pengobatan yang berbeda pada kondisi yang berbeda. 42 Dimana hasilnya bisa
menjadi lebih efisien dan ekonomis. Informasi farmakoekonomi saat ini dianggap
sama pentingnya dengan informasi khasiat dan keamanan obat dalam menentukan
bagaimana memberikan obat yang efektif dengan dana yang tersedia, pengalokasian
sumber daya secara efisien, kebutuhan pasien dimana dari sudut pandang pasien
adalah biaya yang seminimal mungkin.42 Dengan keterbatasan sumber daya, maka
keputusan.43
dengan jasa pelayanan medis, yang digunakan untuk mencegah atau mendeteksi
penanganan.
2. Biaya Langsung Nonmedis (Direct Nonmedical Cost)
Biaya langsung nonmedis adalah biaya yang dikeluarkan pasien yang tidak
sakit, makanan, jasa pelayanan lainnya yang diberikan pihak rumah sakit.
3. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah sejumlah biaya yang terkait dengan hilangnya
pasien).
moneter, namun sering kali terlihat dalam pengukuran kualitas hidup, misalnya
rasa sakit dan rasa cemas yang diderita pasien dan/atau keluarganya.44
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur atau parasit. Proses peradangan akan
menyebabkan jaringan paru yang berupa alveolus dapat dipenuhi cairan ataupun
nanah. Akibatnya kemampuan paru sebagai tempat pertukaran gas akan terganggu. 14
Terapi utama pneumonia yang digunakan pada penelitian Widasari 45 di RSUP dr.
injeksi gentamisin, dengan total biaya langsung pada pengobatan sebesar Rp.
4.602.128. Sedangkan biaya pengobatan yang dalam penelitian tersebut berkisar Rp.
800.000 hingga Rp. 9.000.000, dengan biaya tertinggi adalah pasien yang
berikut:
II.4 Hipotesis
Cefalosporin.
2. Total biaya rata-rata medik langsung pada terapi pengobatan pneumonia rawat
3. Komponen biaya tertinggi pada terapi pengobatan pneumonia yaitu terletak pada