Professional Documents
Culture Documents
Tujuan dilakukannya eksplorasi ini adalah untuk mengetahui potensi dan arah
penyebaran batubara yang terdapat di daerah penyelidikan untuk dapat dilakukan desain
tambang sesuai arah penyebaran batuan dengan mempertimbangkan kelayakan
ekonomis dan kaidah penambangan yang baik.
Kedalaman maksimal yang dapat dicapai mesin bor pada alat Power Rig Yamaha MT
110 ini adalah 60 meter. Berdasarkan hasil laporan kedalaman total pemboran batubara
untuk sementara telah mencapai total kedalam 1124, 90 meter dengan ketebalan
batubara bervariasi seam 1 = 8-10 meter, seam2 = 4 meter, seam 3 = 3 meter, seam 4 =
4-8 meter, seam 5 = 1 meter dengan total 26 lubang bor . Untuk penyelidikan, titik bor
yang ditentukan harus searah dengan strike lapisan batubara pada masing-masing
penampang yang sudah direncanakan.
39
Gambar 4.2 Pembuatan akses jalan
40
Gambar 4.4 Pembuatan table rig mesin bor power rig
41
Setelah proses diatas selesai selanjutnya dilakukan pemasangan alat bor power rig.
Pemasangan alat ini cukup sederhana dan tidak sulit tidak seperti proses pemasangan
alat bor lainnya seperti alat jacro.
2. Wellsite Geologist
Bertugas mendeskripsi setiap litologi batuan yang naik ke permukaan selama kegiatan
pemboran berlangsung dalam hal ini analisis cutting (lumpur bor) melalui media air.
3. Driller
Bertugas mengoprasikan mesin bor power rig.
4. Crew
Bertugas membantu dalam kegiatan pemboran.
1. Mesin Bor
Mesin bor digunakan sebagai sumber tenaga utama yang menggerakkan batang bor.
Jenis mesin bor yang digunakan oleh PT. Independent Mining Consultant yaitu mesin
bor Power Rig Tamaha MT 110 dengan kedalaman maksimal pemboran 60 meter.
Berdasarkan sistem kerjanya, mesin bor menggunakan sistem pemboran putar (Rotary
Drilling). Lubang bor dibentuk oleh bit yang berputar, pada saat yang bersamaan
lumpur bor dipompakan kedalam lubang bor melalui pipa lubang bor dan dinding sumur
untuk terus kembali ke dalam bak lumpur. Sebelum lumpur bor masuk ke bak, lumpur
42
disaring atau dibersihkan dari pengotor seperti ranting kayu, dedaunan, akar dan lain-
lain.
43
3. Batang Bor
Batang bor digunakan sebagai penghubung antara mata bor dengan mesin bor agar mata
bor dapat menggerus atau menghancurkan batuan. Panjang batang bor yang digunakan
adalah 1,5 meter dengan diameter 2 inchi.
44
5. Mesin Pompa
Mesin pompa digunakan untuk memompa air sebagai media pemboran yang masuk ke
dalam lubang bor dan pengatur cairan pemboran, mesin yang digunakan adalah mesin
pompa Yamaha MT 110. Pada proses pemboran mesin pompa yang digunakan ada dua
mesin pompa yaitu mesin pompa yang mengalirkan air dari sungai ke bak penampungan
dan mesin pompa yang mengalirkan air di bak penampungan menuju lubang bor.
45
Selang suplai digunakan untuk mengalirkan air dari sumber air menuju ke bak
penampungan dan selang antar digunakan untuk mengalirkan air dari bak penampungan
ke dalam lubang bor dengan water pump.
1. Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan oleh mesin bor adalah solar, sedangkan water pump
menggunakan bensin campur.
46
Gambar 4.13 Bahan bakar
2. Alat Tulis
Digunakan dalam pengambilan data-data dari kegiatan pemboran.
3. GPS
Digunakan dalam kegiatan mapping, pencarian kordinat titik bor dan lain-lain.
47
Gambar 4.15 Kompas brunton
5. Kantong Sample
Digunakan untuk menyimpan hasil pemboran.
6. Bentonil
Bentonil digunakan untuk menambah viskositas air, sehingga cutting hasil pemboran
dapat keluar dari lubang bor, Biasanya bentonil digunakan untuk struktur batuan yang
lepas seperti pasir.
48
Pemboran eksplorasi yang digunakan oleh perusahaan adalah metode pemboran
eksplorasi batubara dengan open hole. Pada awal kegiatan pemboran driller harus
memperhatikan tegaknya pipa bor yang akan dimaksudkan ke dalam lubang bor dimana
pipa dimasukkan kedalam lubang bor secara bertahap.
Ukuran pipa bor berdiameter 3 inchi, dengan panjang pipa bor 1,5 meter. Untuk
mengeluarkan cutting menggunakan sirkulasi air agar tidak menyumbat kelancaran
dalam kegiatan pemboran.
49
4. Melepas dan mencabut batang bor jika ada tanda-tanda terjadinya runtuhan pada
lubang bor. Dalam proses kegiatan pemboran berlangsung sering terjadi runtuhan
pada lubang bor karena material yang dilalui tidak keras contohnya batupasir.
50
Untuk mengetahui suatu litologi tersebut sampai pada litologi yang berbeda, yakni
dilakukan dengan cara menjumlahkan batang bor yang berada didalam permukaan dan
dikalikan panjang satu batang bor selanjutnya hasilnya dikurangi dengan batang bor
yang tersisa diatas permukaan, sehingga dapat diketahui kedalaman litologi yang
sebenarnya.
51
4.2.4 Hambatan-Hambatan Yang Terjadi Selama Kegiatan Pemboran
Adapun hambatan yang terjadi selama kegiatan pemboran eksplorasi berlangsung antara
lain :
a. Water Loss
Kondisi dimana tidak naiknya lumpur bor/cutting keatas permukaan, karena air yang
berfungsi untuk mengangkut cutting telah hilang.Hal ini disebabkan adanya rekahan-
rekahan atau pori-pori yang ada pada batuan di dalam lubang bor, dimana pori-pori
batuan cendrung meloloskan air yang masuk ke dalam lubang bor. Water loss terjadi
pada batupasir.
52
Kolam penampungan (mud pit) sangat berperan penting dalam kegiatan pemboran, yang
mana kolam penampungan ini berfungsi sebagai sirkulasi air untuk pemboran.Air yang
ditampung di mud pit berfungsi sebagai sirkulasi air untuk pemboran.Air yang
ditampung di mud pit berfungsi untuk mengeluarkan cutting dari dalam lubang bor dan
air tersebut kembali ke mud pit dan mengalir kembali masuk kedalam lubang bor
dengan tekanan mesin pompa, dan begitu seterusnya hingga pemboran selesai.
Dari hasil pemboran eksplorasi dengan metode open hole diperoleh data sebagai
berikut:
COAL INTERVAL
Total SE
DRILL Elevation By Drilling
NO Depth A COMMENT
HOLE (m) Thick
(m) From To M
(m)
1 DHK 55.8 43.65 18.5 27.5 9 4 COAL
2 DHG 53.3 40.65 31 39.5 8.5 4 COAL
3 DHJ 16 25.65 - - - NO COAL
53
4 DHI 33 39.15 - - - NO COAL
5 DHN 27.9 43.65 34.5 39 4.5 2 COAL
6 DHR 43.04 19.65 2.9 5.9 3 3 COAL
19 DHW 11 51.15 9.20 9.70 0.50 3 COAL
7 DHJ_1 12.5 49.15 5.8 15.8 10 COAL
8 DHM 27.8 51.15 - - - NO COAL
9 DHP 27.4 82.65 13.5 14.6 1.1 5 COAL
DHP 27.4 82.65 67 72 5 4 COAL
10 DHT 23.5 51.15 - - - NO COAL
11 DHQ 7.2 22.65 - - - NO COAL
12 DHO_2 53 52.5 - - - NO COAL
13 DHO_1 42.5 40.65 - - NO COAL
14 DHL 39.1 81.15 66 67.5 1.5 5 COAL
15 DH_DIS_1 10 21.15 7 7.25 0.25 U1 COAL
DH_DIS_1 10 21.15 9 9.94 0.94 1L COAL
16 DH_DIS_2 7 22.65 7.9 18 10.1 1 COAL
17 DH_DIS_4 6 31.65 22.5 31.65 9.15 1 COAL
18 DHY 20 90.15 22.5 23.2 0.7 5 COAL
Total 964 64.24
Dari kegiatan pemboran yang dilakukan maka PT. IMCO telah melakukan pemboran
sedalam 964 meter yang didapat dari penjumlahan seluruh kedalaman dari seluruh
lubang bor.
COAL INTERVAL
Total SE
DRILL Elevati By Drilling
NO Depth A COMMENT
HOLE on (m)
(m) From To Thick (m) M
54
Tabel 4.3 Hasil Pemboran Batubara Seam 2
COAL INTERVAL
Total SE
DRILL Elevatio By Drilling
NO Depth A COMMENT
HOLE n (m)
(m) From To Thick (m) M
COAL INTERVAL S
Total
DRILL Elevation By Drilling E
NO Depth COMMENT
HOLE (m) A
(m) From To Thick (m) M
1 DHR 43.04 19.65 2.9 5.9 3 3 COAL
2 DHW 11 51.15 9.20 9.70 0.50 3 COAL
COAL INTERVAL S
Total
DRILL Elevation By Drilling E
NO Depth COMMENT
HOLE (m) A
(m) From To Thick (m) M
1 DHK 55.8 43.65 18.5 27.5 9 4 COAL
2 DHG 53.3 40.65 31 39.5 8.5 4 COAL
3 DHP 27.4 82.65 67 72 5 4 COAL
COAL INTERVAL S
Total
DRILL Elevation By Drilling E
NO Depth COMMENT
HOLE (m) Thick A
(m) From To
(m) M
1 DHL 39.1 81.15 66 67.5 1.5 5 COAL
2 DHY 20 90.15 22.5 23.2 0.7 5 COAL
55
3 DHP 27.4 82.65 13.5 14.6 1.1 5 COAL
56