Professional Documents
Culture Documents
1, Oktober 2009
PENDAHULUAN
Tabel 1. Hasil terbaik dari penilaian rata- ganyong terigu, 30% : 70% dan proporsi
rata (1) warna adalah mie ganyong soda abu 0,75%; (5) kesukaan adalah mie
perlakuan 2, dari proporsi pati ganyong dan ganyong perlakuan 2, dari proporsi pati 30%
terigu, 30% : 70% dengan soda abu 0,75%; : 70% dan soda abu 3,75%. Dengan
(2) aroma adalah mie ganyong perlakuan 1, demikian mie ganyong perlakuan 2
dari proporsi pati ganyong dan terigu, 50% : merupakan produk mie ganyong terbaik
50% dengan soda abu 0,5%; (3) kekenyalan dalam hal warna dan rasa dengan nilai rata-
adalah mie ganyong perlakuan 6 dari rata di atas 3, kecuali mutu warna dengan
proporsi pati ganyong 40% : 60% dengan nilai rata-rata 2,86. Meskipun mutu
proporsi soda abu 1 %; (4) rasa adalah mie kekenyalan dan aroma dari mie ganyong
ganyong perlakuan 2, dari proporsi pati perlakuan 2 bukan yang terbaik akan tetapi
memiliki nilai rata-rata di atas 2,50.
Warna 2,067 2,867 2,467 2,533 2,067 2,333 1,80 2,333 2,067
Aroma 3,133 2,733 2,733 3,00 2,533 2,40 2,867 2,133 1,867
Kekenyalan 2,267 2,533 2,733 2,133 3,00 3,067 2,333 2,533 2,80
Rasa 3,00 3,20 2,60 2,933 2,333 2,667 2,533 2,667 2,267
Kesukaan 2,933 3,267 2,20 2,933 2,333 2,333 2,333 3,067 2,06
2. Hasil Anava
Hasil Anava untuk mutu aroma, kekenyalan, rasa dan kesukaan
organoleptik mie ganyong meliputi warna, disajikan pada Tabel 2 .
dipengaruhi oleh proporsi pati. Warna mie ganyong, soda abu dan interaksi keduanya.
ganyong dipengaruhi oleh derajat putih yang Berdasarkan uji lanjut Duncan, mie ganyong
menunjukkan tingkat warna yang dimiliki yang dibuat dari proporsi soda abu 0,5%
oleh bahan komoditas karena menentukan menghasilkan aroma yang berbeda nyata
daya tarik produknya. dengan produk mie dengan kadar soda abu
Derajat putih tepung dipengaruhi 0,75% dan 1%. Dengan kadar soda abu
oleh senyawa fenol dan aktivitas enzim 0,5% akan menghasilkan mie yang sedikit
fenolase atau polifenol oksidase (PPO), beraroma ganyong atau mendekati aroma
pigmen dalam umbi, gum dan lendir pada netral.
lapisan luar/di dalam jaringan umbi yang Aroma dibentuk oleh senyawa
dapat membawa kotoran sehingga volatile, protein dan lemak dalam bahan
memberikan kenampakan yang lebih buruk pangan yang menguap ketika diberikan
atau derajat putih jelek (BKP dan FTP perlakuan pemanasan. Dan sifat senyawa
UNEJ: 2001). Menurut Winarno (BKP dan tersebut tidak larut air. Adanya lemak akan
FTP UNEJ: 2001), rendahnya derajat putih menyebabkan oksidasi yang menimbulkan
pati ganyong disebabkan kandungan fenol pembentukan rasa dan aroma yang tidak
yang lebih tinggi yang berakibat menyenangkan. Demikian pula dengan
peningkatan aktivitas enzim fenolase adanya kadar protein yang tinggi akan
sehingga menimbulkan warna coklat. menimbulkan aroma yang kurang
Produk pati ganyong yang sedap(BKP dan FTP UNEJ: 2002).
digunakansebagai bahan mie ganyong, tidak Pati gayong mengandung kadar
lebih putih dari terigu. Kemungkinan protein dibawah 1% dan kadar lemaknya
penyebabnya adalah proses penghilangan tinggi yaitu 6,43%. Inilah penyebab
lendir pada tahap awal proses pembuatan munculnya aroma khas yang relatif tajam
pati kurang maksimal. Akibatnya senyawa pada produk pati ganyong dalam keadaan
fenol dalam lendir masih ikut terbawa pada segar. Dengan demikian jenis pati ini
tahapan selanjutnya. Hal ini tampak dari memiliki aroma yang tidak netral.
nilai rata-rata warna pada proporsi pati Kekurangan ini menjadikan kendala atas
ganyong, yang menunjukkan bahwa produk mie yang dibuat dari pati ganyong,
substitusi pati ganyong dalam jumlah karena merubah aroma mie yang dihasilkan.
proporsi yang semakin tinggi akan merubah Hal ini tampak dari nilai rata-rata aroma
warna mie menjadi mendekati warna kuning pada proporsi pati ganyong, yang
dan lebih kusam. menunjukkan bahwa substitusi pati ganyong
Mutu warna produk mie ganyong dalam jumlah proporsi yang semakin tinggi
tidak dipengaruhi oleh bahan soda abu. Hal akan meningkatkan aroma ganyong pada
ini seperti yang ditunjukkan pada nilai rata- produk mie.
rata perbandingan soda abu, bahwa pada Demikian pula dengan proporsi
penggunaan soda abu yang semakin tinggi soda abu berpengaruh terhadap aroma mie.
dalam pembuatan mie memberikan Pada penggunaan soda abu dengan proporsi
pengaruh yang tidak berbeda nyata. Dengan terendah (0,5 %) akan menghasilkan aroma
kata lain warna mie ganyong yang mie ganyong mendekati netral. Sedangkan
dihasilkan relatif sama. pada penggunaan proporsi soda abu 0,75%
dalam pembuatan mie akan meningkatkan
aroma ganyong menjadi lebih tajam. Akan
tetapi pemberian yang semakin tinggi (1 %)
Aroma memberikan pengaruh aroma ganyong yang
Berdasarkan hasil Anava, aroma mie tidak berbeda nyata.
ganyong dipengaruhi oleh proporsi pati
soda abu.Berdasarkan uji lanjut Duncan, mie jumlah 1 %/kg tepung tidak memberi
ganyong yang dibuat dari proporsi soda abu peningkatan kekenyalan yang berarti.
0,75% dan 1% menghasilkan kekenyalan
yang berbeda nyata dengan proporsi 0,5%. Rasa
Kekenyalan dibentuk oleh bahan Berdasarkan hasil Anava, rasa mie ganyong
yang memiliki sifat gelatinasi untuk tidakdipengaruhi oleh proporsi soda abu,
membentuk gel ketika dipanaskan. Pada akan tetapi dipengaruhi oleh proporsi pati
pembuatan mie ganyong jenis bahan yang ganyong dan interaksi keduanya.
membawa sifat gelatinasi adalah pati yang Berdasarkan uji lanjut Duncan, mie ganyong
tersusun atas amilosa dan amilopektin. yang dibuat dari proporsi pati ganyong dan
Kedua zat penyusun pati memiliki sifat yang terigu 30:70 dan 50:50 menghasilkan rasa
berbeda. yang berbeda nyata dengan proporsi 40:60.
Ganyong adalah umbi-umbian yang Menurut Swinkels dan Veendams
memiliki kadar karbohidrat 84,34% (Cecil dalam BKP dan FTP UNEJ: 2002,
dalam Titiek F, dkk (2000:18). Dari jumlah keberadaan kadar lemak yang tinggi dalam
tersebut terkandung bahan amilopektin yang pati mempunyai dampak yang kurang
lebih tinggi dibanding amilosanya yang menguntungkan diantaranya mengakibatkan
berkisar 50-60 %(BKP dan FTP UNEJ: oksidasi lemak sehingga merubah rasa pati
2002). Perbedaan ini menyebabkan menjadi tidak menyenangkan. Pada
kemampuannya dalam menyerap air lebih penelitian ini kadar lemak yang terdapat
rendah, sehingga viskositasnya menjadi pada pati ganyong adalah tertinggi (6,43)
lebih tinggi dan konsistensi gel yang dibanding pati garut dan suweg, yaitu 3,54
dihasilkan lebih keras. Dengan demikian dan 5,48. Dengan demikian hasil mie
memiliki sifat daya rekat dan pembentuk gel ganyong dengan kadar substitusi pati
yang kuat ketika dipanaskan (gelatinasi). ganyong tertinggi kurang disukai panelis
Kemampuan pati dalam pembentukan gel ini karena rasa ganyong pada produk mie cukup
dapat menambahkan sifat kekenyalan pada tajam. Hal ini sesuai dengan hasil penilaian
pembuatan mie. Hal ini seperti ditunjukkan panelis terhadap mutu rasa mie ganyong
dari nilai rata-rata kekenyalan dari proporsi pada perlakuan 2, yaitu mie ganyong dari
pati ganyong, bahwa substitusi pati ganyong pati ganyong dan terigu proporsi 30 : 70.
dalam jumlah proporsi yang semakin tinggi
akan semakin meningkatkan nilai Kesukaan
kekenyalan pada produk mie ganyong. Berdasarkan hasil Anava, kesukaan
Bahkan dalam kenyataanya penggunaan mie ganyong dipengaruhi oleh proporsi pati
pati ganyong hingga mencapai proporsi 50% ganyong, proporsi soda abu dan interaksi
justru menghasilkan mie dengan karakter antara keduanya. Berdasarkan uji lanjut
kekenyalan yang tinggi. Hanya saja Duncan mie ganyong yang dibuat dari
kekenyalan yang dihasilkan diikuti oleh proporsi pati ganyong-terigu, 30%:70%
perubahan warna mie menjadi lebih kusam. menghasilkan kesukaan yang berbeda nyata
Dampak ini mempengaruhi penilaian panelis dengan proporsi, 40%:60% dan 50%: 50%.
terhadap mutu organoleptik terhadap
kekenyalan mie ganyong. 3. Penilaian Kimiawi (Uji Laboratorium)
Mutu kekenyalan mie ganyong juga Uji kimia yang dilakukan pada mie
dipengaruhi soda abu. Berdasarkan tabel ganyong segar (per 100 gram) yang dibuat
rata-rata mean pada penggunaan soda abu dari formula mie ganyong dengan komposisi
yang semakin tinggi dalam pembuatan mie proporsi pati ganyong terigu, 30 % : 70 %,
akan meningkatkan kekenyalannya. Akan air 30%, garam 0,8 % dan soda abu 3,75%
tetapi penambahan soda abu sampai batas 1 dari berat total tepung menghasilkan
%/kg tepung menunjukkan nilai kekenyalan kandungan kadar abu 1,372%, protein kasar
yang sama dengan penambahan soda abu 9,5109%, lemak kasar 0,8361%, serat kasar
0,75 %/kg tepung. Hal ini menunjukkan 0,3067%, Ca 0,2792%,, BETN 59,7198%,
bahwa penambahan soda abu sampai pada bahan kering 71,7447%,, energi 2574,63
(Kcal/kg).
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.1, No.1, Oktober 2009
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA