You are on page 1of 9

TELAAH KRITIS JURNAL

DETERMINAN KEPATUHAN BIDAN DI DESA TERHADAP


STANDAR ANTENATAL CARE

A. DESKRIPSI UMUM
1. Jenis desain yang digunakan
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang mengukur
variabel dependen dan independen dalam waktu bersamaan sehingga
tidak dapat digunakan untuk menilai sebab akibat. Pengumpulan data
kepatuhan bidan di desa terhadap standar pelayanan ANC melalui
pengamatan oleh bidan koordinator kesehatan ibu dan anak (KIA)
puskesmas berpotensi terjadi bias respon, yakni keadaan yang akan
membuat responden (bidan di desa) berubah sebaik mungkin dalam
memberikan pelayanan ANC, tetapi hal tersebut diantisipasi dengan
melakukan tiga kali pengamatan untuk melihat konsistensi. Studi ini
menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2010. Ketersediaan data bidan di desa dan hasil evaluasi
program Quality Assurance dari bidang kepegawaian dan pelayanan
kesehatan memungkinkan untuk identifikasi dan analisis berbagai faktor
yang mempengaruhi kepatuhan bidan di desa terhadap standar ANC.
Dalam makalah ini ditulis secara eksplisit pada metode dan pembahasan.
2. Populasi target, populasi terjangkau, sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh bidan di desa dengan jumlah
sampel sebanyak 165 orang yang diperoleh dari perhitungan besar
sampel menggunakan uji hipotesis pada satu populasi.
3. Cara pemilihan sampel
Subyek yang dipilih untuk diteliti sangat penting diuraikan secara
eksplisit, karena justru data dari subyek itulah yang akan dikumpulkan,
untuk diolah, dan dianalisis. Kriteria pemilihan subyek dibagi menjadi
kriteria inklusi dan eksklusi, pada penelitian ini dijelaskan. Pemilihan
sampel dilakukan secara probability sample to size dari total bidan di
desa yang memenuhi kriteria inklusi memiliki masa kerja minimal satu
tahun di setiap puskesmas dengan teknik sistematic random sampling.
Pengolahan dan analisa data dilakukan secara bertahap yaitu analisis
univariat, bivariat, dan multivariat.
4. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang berubah dan diduga
mempengaruhi nilai variabel tergantung. Dalam jurnal ini yang menjadi
variabel bebas adalah berbagai faktor yang mempengaruhi kepatuhan
bidan di desa terhadap standar pelayanan yang diperoleh dari hasil
kompilasi Bidang Kepegawaian dan Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi. Variabel tersebut meliputi umur,
pendidikan, dan pengetahuan tentang standar ANC dengan 57 item
pertanyaan sesuai daftar tilik quality assurance, masa kerja, tipe desa
biasa dan terpencil, tempat tinggal, status perkawinan, status
kepegawaian, kelengkapan sarana meliputi meliputi sarana pelayanan
ANC (13 item) sesuai daftar tilik quality assurance, pelatihan, supervisi
dan komitmen organisasi.
5. Variabel tergantung
Variabel tergantung merupakan variabel yang nilainya akan berubah
dengan perubahan variabel bebas. Variabel tergantung ini dapat
mempunyai skala numerik, ordinal, atau nominal, yang ikut menentukan
jenis analisis yang dilakukan. Pada penelitian ini untuk variabel
tergantung adalah tingkat kepatuhan bidan di desa terhadap standar
layanan ANC berdasarkan daftar tilik quality assurance yaitu anamnesis,
pemeriksaan fisik, diagnosis, tindakan dan konseling. Tingkat kepatuhan
dihitung dengan membandingkan jumlah item pelayanan yang
dilaksanakan dengan total item dan dikalikan 100%.
6. Hasil utama penelitian
Hasil utama penelitian biasanya juga merupakan simpulan penelitian
tersebut. Tingkat kepatuhan bidan didesa terhadap standar layanan ANC
masih rendah (74,28%) dan layanan konseling merupakan komponen
layanan dengan tingkat terendah (61,32%). Penelitian ini membuktikan
bahwa kepatuhan bidan di desa terhadap standar ANC dipengaruhi oleh 3
faktor utama yaitu supervisi, pengetahuan, dan komitmen organisasi.
Supervisi adalah faktor determinan yang paling dominan mempengaruhi
tingkat kepatuhan bidan di desa terhadap standar ANC. Nilai koefisien
determinasi R = 0,243, artinya model regresi linier yang diperoleh dapat
menjelaskan 24,3% variasi variabel dependen yaitu kepatuhan responden
terhadap standar ANC. Setiap satu kali peningkatan upaya supervisi akan
meningkatkan 3,6% tingkat kepatuhan terhadap standar layanan ANC
setelah dikontrol faktor pengetahuan dan komitmen organisasi. Hal ini
dapat dilihat pada persamaan :
Tingkat kepatuhan : -32,189+0,685*komitmen organisasi + 3,686*Supervisi +0,990*Pengetahuan
B. VALIDITAS INTERNA, HUBUNGAN NON KAUSAL
1. Observasi dipengaruhi bias
Bias yang berhubungan dengan seleksi subyek
Pengumpulan data kepatuhan bidan di desa terhadap standar pelayanan
ANC melalui pengamatan oleh bidan koordinator kesehatan ibu dan anak
(KIA) puskesmas berpotensi terjadi bias respon, yakni keadaan yang
akan membuat responden (bidan di desa) berubah sebaik mungkin dalam
memberikan pelayanan ANC, tetapi hal tersebut diantisipasi dengan
melakukan tiga kali pengamatan untuk melihat konsistensi.
Bias akibat pengukuran yang kurang sensitif (insensitive
measurement bias)
Apabila alat ukur yang digunakan untuk menentukan ada atau tidak
adanya efek kurang sensitif, maka lebih sedikit subyek yang digolongkan
menderita efek. Ini amat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh.
Untuk mengurangi bias ini harus diupayakan peningkatan ketepatan
pengukuran. Dalam jurnal ini penilaian terhadap kualitas pelayanan harus
ditentukan dengan menggunakan indikator yang dapat diukur sesuai
standar pelayanan ANC.

C. VALIDITAS INTERNA,HUBUNGAN KAUSAL


1. Hubungan waktu benar
Karena desain penelitian adalah cross sectional maka tidak dapat
digunakan untuk menilai sebab akibat.
2. Hasil dalam penelitian konsisten, pada penelitian ini hanya
membicarakan tentang penilaian terhadap kualitas pelayanan dalam
menentukan tingkat kepatuhan responden terhadap standar pelayanan
ANC.
3. Ada koherensi hasil penelitian dengan fakta dalam masyarakat, karena
dengan adanya supervisi dalam meningkatkan kepatuhan bidan di desa
terhadap standar layanan ANC dapat diidentifikasi permasalahan yang
terkait kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan, melakukan
upaya perbaikan, dan memberikan umpan balik sehingga peningkatan
mutu pelayanan khususnya ANC dapat terus ditingkatkan.
4. Kesamaan dengan hasil penelitian lain, pada penelitian ini didapatkan :
Bahwa tingkat kepatuhan bidan didesa dalam menerapkan standar ANC
sekitar 74,28% yang berarti masih dibawah standar minimal (80%) yang
ditetapkan. Kondisi ini sama dengan hasil studi sebelumnya yang juga
menemukan tingkat kepatuhan bidan terhadap standar ANC masih rendah
yaitu berkisar antara 37,7% sampai dengan 79,9% dan memperkuat
kesimpulan masih rendahnya kepatuhan petugas kesehatan terhadap
standar studi lainnya. Menurut Crosby, kepatuhan terhadap standar
merupakan salah satu komponen mutu. Kepatuhan bidan terhadap standar
ANC dalam penelitian ini diprediksi dipengaruhi oleh factor supervise,
komitmen organisasi, dan pengetahuan yang sejalan dan mendukung
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Yuliana et.all. Hal ini sejalan
dengan studi yang membuktikan bahwa dengan meningkatnya
pemahaman terhadap standar pelayanan melalui pelatihan quality
assurance akan efektif meningkatkan kepatuhan terhadap standar
pelayanan. Efektifitas supervisisuperviseruh terhadap kepatuhan
menerappkan standar bagi petugaas kesehatan dan organisasi pelayanan
kesehatan primer.
D. VALIDITAS EKSTERNA
1. Hasil dapat diterapkan pada sampel terpilih, karena dapat dijadikan
indikator dalam peningkatan mutu pelayanan khususnya ANC.
2. Hasil dapat diterapkan pada populasi target, sebagai upaya untuk
meningkatkan kepatuhan bidan di desa terhadap standar layanan ANC
dan supervisi harus dilakukan secara kontinyu dan komprehensif.

TELAAH KRITIS JURNAL

POLA KONSUMSI DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL

DI KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN


A. DESKRIPSI UMUM
1. Jenis desain yang digunakan
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) Barandasi dan Carangki Kabupaten Maros Sulawesi
Selatan, Jenis penelitian yang digunakan adalah observational dengan
menggunakan desain cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan
oleh petugas lapangan terlatih dan menggunakan pre - tested kuesioner
2. Populasi target, populasi terjangkau, sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada diwilayah kerja
Puskesmas Barandasi Kecamatan Lau dan Puskesmas Carangki
Kecamatan Tanralili.
3. Cara pemilihan sampel
Subyek yang dipilih untuk diteliti sangat penting diuraikan secara
eksplisit, karena justru data dari subyek itulah yang akan dikumpulkan,
untuk diolah, dan dianalisis. Kriteria pemilihan subyek dibagi menjadi
kriteria inklusi dan eksklusi, pada penelitian ini dijelaskan. Pemilihan
sampel dilakukan secara proportional stratified random sampling
sebanyak 200 orang, yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu hamil
pernah memeriksakan kehamilan di puskesmas Barandasi dan Carangki,
kehamilan tunggal, tidak menderita penyakit kronis, dan bersedia untuk
mengikuti penelitian ini dengan menandatangani Informed Consent.
Diwilayah Barandasi dipilih 71 ibu hamil dan diwilayah puskesmas
Carangki sebanyak 129 ibu hamil. Pengolahan dan analisa data dilakukan
secara bertahap yaitu analisis univariat, bivariat, dan multivariat.

4. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang berubah dan diduga
mempengaruhi nilai variabel tergantung. Dalam jurnal ini yang menjadi
variabel bebas adalah pola konsumsi pada ibu hamil. Walaupun secara
eksplisit tidak dijelaskan.
5. Variabel tergantung
Variabel tergantung merupakan variabel yang nilainya akan berubah
dengan perubahan variabel bebas. Variabel tergantung ini dapat
mempunyai skala numerik, ordinal, atau nominal, yang ikut menentukan
jenis analisis yang dilakukan. Pada penelitian ini untuk variabel
tergantung adalah kadar hemoglobin pada ibu hamil. Tidak dijelaskan
dalam jurnal variabel bebas maupun variabel tergantung.
6. Hasil utama penelitian
Hasil utama penelitian biasanya juga merupakan simpulan penelitian
tersebut. Pada penelitian ini pola konsumsi berhubungan dengan
rendahnya kadar hemoglobin ibu hamil di daerah penelitian. Ada nilai
koefisien determinasi R = 0,236 artinya bahwa 24% status hemoglobin
ibu dipengaruhi oleh lama sekolah, status gizi ibu yang diukur dengan
LILA, konsumsi tablet besi, vitamin C dan vitamin B6. Apabila dibuat
persamaan regresi linier berganda adalah :
Kadar Hb = 5,776 + 0,125*status gizi + 0,073*lama sekolah + 1,890*konsumsi tablet besi +
0,013*asupan vitamin c 0,723*asupan vitamin B6
Dalam jurnal tidak dibuat persamaan dan penyajian data tidak lengkap.
B. VALIDITAS INTERNA, HUBUNGAN NON KAUSAL
1. Observasi dipengaruhi bias
Bias yang berhubungan dengan seleksi subyek
Pengumpulan data denagn seleksi subyek tidak mungkin terjadi bias
karena adanya kriteria inklusi dan secara observasional..
Bias akibat pengukuran yang kurang sensitif (insensitive
measurement bias)
Apabila alat ukur yang digunakan untuk menentukan ada atau tidak
adanya efek kurang sensitif, maka lebih sedikit subyek yang digolongkan
menderita efek. Ini amat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh.
Untuk mengurangi bias ini harus diupayakan peningkatan ketepatan
pengukuran. Dalam jurnal ini dilakukan wawancara menggunakan daftar
pertanyaan dan data konsumsi diukur dengan menggunakan formulir
recall 24 jam selama 2 hari berturut-turut, sedangkan untuk pemeriksaaan
Hb menggunakan metode blood photometer HemoCue jika alat tersebut
tidak dikalibrasi sehingga akan mempengaruhi hasil dari pemeriksaan
dan tidak disebutkan dalam jurnal alat tersebut siap digunakan sampai
berapa pasien..

C. VALIDITAS INTERNA,HUBUNGAN KAUSAL


1. Hubungan waktu benar
Karena desain penelitian adalah cross sectional maka tidak dapat
digunakan untuk menilai sebab akibat.
2. Hasil dalam penelitian konsisten, pada penelitian ini hanya
membicarakan tentang hubungan pola konsumsi dengan kadar
Hemoglobin pada ibu hamil. Namun ada variabel yang tidak
berhubungan dengan masalah tersebut yaitu lama sekolah.
3. Ada koherensi hasil penelitian dengan fakta dalam masyarakat, karena
dengan diketahuinya hubungan pola konsumsi dengan kadar hemoglobin
diharapkan adanya perbaikan pada pola konsumsi sehingga dapat
dijadikan program dalam mencegah terjadinya anemia.
4. Kesamaan dengan hasil penelitian lain, pada penelitian ini didapatkan :
Bahwa ukuran LILA ibu hamil rata-rata 23,23 cm (26,583,35), dan
sekitar 69% mengalami anemia. Hasil studi di Bogor menunjukan bahwa
terdapat 24% ibu hamil yang mengalami KEK dan ibu hamil beresiko
menderita anemia peluang 2,76 kali lebih besar dibanging dengan ibu
hamil normal. Di Tanzania menunjukan bahwa rata-rata ukuran LILA ibu
menurun seiring dengan meningkatnya derajat anemia yaitu ,25 cm.
Karena jumlah tablet Fe yang dikonsumsi oleh ibu hamil rata-rata hanya
kurang dari 30 biji, terlihat bahwa ibu hamil 67% mengalami anemia ,
sedangkan studi di Vietnam membuktikan bahwa ibu yang memperoleh
zat besi dan asam folat dapat meningkatkan Hb secara sigifikan. Begitu
juga dengan Vitamin C.
D. VALIDITAS EKSTERNA
1. Hasil dapat diterapkan pada sampel terpilih, karena dapat dijadikan
program dalam peningkatn status gizi pada ibu hamil
2. Hasil dapat diterapkan pada populasi target, sebagai upaya dalam
meningkatkan program pencegahan anemia pada ibu hamil.

You might also like