You are on page 1of 5

Jurnal Veteriner Desember 2007 Vol. 8 No.

4 : 155 159

Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Cairan


Rumen Sapi Bali sebagai Kandidat Biopreservatif

ISOLATION AND IDENTIFICATION OF ACID LACTIC BACTERIA FROM BALI


CATTLES GASTRIC FLUID AS A POTENTIAL CANDIDATE OF BIOPRESERVATIVE

I Wayan Suardana1, I Nyoman Suarsana1,


I Nengah Sujaya2 dan Komang Gede Wiryawan3

1)Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Jl Sudirman Denpasar,


Tlp.(0361) 701808. E-mail wayansuardana@plasa.com:
2Laboratorium Biosain dan Bioteknologi

Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali


4) Laboratorium Ilmu Hayati, Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor

Jl.Rasamala, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri asam


laktat penghasil antimikroba asal cairan rumen sapi bali yang nantinya berpotensi
untuk dipakai sebagai biopreservatif. Bakteri penghasil senyawa antimikroba dicari
dengan menumbuhkan bakteri pada media de Mann, Rogosa, Sharpe (MRS). Bakteri
yang tumbuh kemudian diidentifikasi dengan kit Analytical Profile Index (API) 50 CHL.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari cairan rumen sapi bali dapat diisolasi bakteri
asam laktat (BAL) dengan kemampuan antimikroba yang cukup luas, baik terhadap
bakteri Gram positif maupun Gram negatif yakni isolat SR21 (Lactococcus lactis spp
lactis 1) dan isolat SR54 (Lactobacillus brevis 1). Bakteri asam laktat tersebut nantinya
sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber biopreservatif.

Kata kunci : bakteri asam laktat, cairan rumen sapi bali, biopreservatif

ABSTRACT

A study was conducted to isolate and identify of lactic acid bacteria originated
from gastric fluid of bali cattle, and to determine their potential as the candidates of
biopreservative. Lactic acid bacteria were isolated by culturing the gastric fluid of bali
cattle in de Mann, Rogosa, Sharpe (MRS) medium; screening the bacteria, and
identification of bacteria species by Analytical Profile Index (API) 50 CHL Kit. The
results showed that, the new species of lactic acid bacteria were isolated and identified as
Lactococcus lactis spp lactis 1 (SR21 isolate) and Lactobacillus brevis 1 (SR54 isolate)
that have broad spectrum antimicrobial activities. It is clear from this study that a
potential lactic acid bacteria producing antimicrobial agent can be isolated from the
gastric fluid of bali cattle.

Key words: lactic acid bacteria, bali cattles gastric fluid, biopreservatives

PENDAHULUAN simpan (shelf life) daging/produknya


adalah pendinginan pada suhu -20C sampai
Preservasi merupakan cara untuk 50C (Soeparno, 2005). Selain itu,
mengawetkan produk pangan seperti pertumbuhan mikroba perusak dapat
daging dan produknya sehingga terhindar dicegah dengan pemberian bahan
dari pembusukan akibat cemaran oleh preservasi kimiawi seperti nitrit, boraks,
mikroba. Metode preservasi yang banyak rhadomin ataupun formalin. Sampai
dipergunakan untuk memperpanjang masa dengan 30 tahun yang lalu, hampir semua

155
Jurnal Veteriner Desember 2007 Vol. 8 No. 4 : 155 159

bahan kimia yang digunakan sebagai METODE PENELITIAN


bahan pengawet masih bersifat toksik bagi
manusia. Sementara itu, preservasi dalam Isolasi Bakteri Asam Laktat
lemari pendingin merupakan cara yang Isolasi bakteri asam laktat (BAL)
cukup aman dan ekonomis, tetapi memiliki dilakukan dari cairan rumen sapi bali yang
beberapa keterbatasan seperti masih dipotong di Rumah Pemotongan Hewan
memung-kinkan terjadinya kerusakan (RPH) Pesanggaran Denpasar. Sebanyak
daging oleh kuman psikrofilik yang dapat 100 gram sampel cairan rumen diambil
tumbuh pada suhu 00-50C (Jay et al., 2005). dari 20 ekor sapi dan semua sampel
Karena itu, perlu dicari cara preservasi dicampur menjadi satu. Sebanyak 100
kimiawi yang alami dan lebih aman. gram sampel campuran tersebut,
Nisin sebagai bakteriosin merupa- selanjutnya diencerkan dengan 100 ml
kan senyawa biopreservatif pertama yang larutan NaCl fisiologis. Bakteri kemudian
diisolasi dari bakteri asam laktat Lacto- ditumbuhkan dalam media MRS (de
coccus lactis spp. Senyawa ini sekarang Mann, Rogosa, Sharpe). Ke dalam media
telah digunakan di 57 negara sebagai MRS agar yang telah disiapkan
bahan pengawet makanan yang aman dan sebelumnya ditambahkan 60 ppm
dapat mencegah pertumbuhan bakteri bromcresol purple (BCP) sebagai indikator
perusak atau bahkan bakteri patogen (Ray, pH. Sebanyak 0.1 ml sampel cairan rumen
1992; Anon 2000). Menurut Sudirman kemudian dituang ke dalam petri yang
(1996 dalam Nurliana, 1997) penggunaan berisi 15 ml media MRS agar + BCP yang
bakteriosin sebagai biopreservatif memi- bersuhu 450C. Setelah padat, media MRS
liki beberapa keuntungan, yaitu (1) tidak agar diinkuba-sikan pada kondisi anaerob
toksik dan mudah mengalami biodegradasi dengan cara menambahkan 2 sachet (3600
karena merupakan senyawa protein, (2) ml H2 dan 700 ml CO2) gas generating kit
tidak membahayakan mikroflora usus ke dalam tabung anaerob untuk
karena mudah dicerna oleh enzim-enzim selanjutnya diinku-basi dengan suhu
dalam saluran pencernaan, (3) aman bagi inkubasi 370C selama 2 hari. Adanya koloni
lingkungan dan dapat mengurangi yang tumbuh diisolasi dan selanjutnya
penggunaan bahan kimia sebagai bahan diseleksi. Adanya BAL ditandai dengan
pengawet, dan (4) dapat digunakan dalam adanya koloni bakteri yang berwarna
kultur bakteri unggul yang mampu kuning sebagai ciri dihasilkannya asam
menghasilkan senyawa antimikroba terha- yang berperanan dalam merubah warna
dap bakteri patogen atau dapat digunakan indikator pH BCP pada media MRS agar
dalam bentuk senyawa antimikrobial yang dari ungu menjadi kuning (Garver dan
telah dimurnikan. Muriana, 1993).
Saluran pencernaan manusia
ataupun hewan diperkirakan mengandung Seleksi Bakteri Asam Laktat Penghasil
flora normal sampai 1012 bakteri per gram Substansi Antimikroba
isi saluran cerna dan setidak-tidaknya Metode yang digunakan adalah
terdiri atas 500 species yang sebagian metode direct antagonism dengan stab
besar merupakan bakteri asam laktat inoculation menggunakan strain indikator
(Drasar dan Hill, 1974 dalam Salminen dan bakteri penguji (strain yang secara
Wright, 1998; Gorbach, 2001). Sapi bali philogenik dekat). Untuk tujuan skrining,
merupakan salah satu jenis sapi asli uji ini dilakukan pada media padat dan
Indonesia yang dapat hidup hanya dengan meliputi deteksi penghambatan pertum-
memanfaatkan hijauan yang kurang buhan yang disebabkan oleh strain
bergizi, dan memiliki daya cerna yang produktor. Caranya adalah sebagai berikut.
tinggi terhadap makanan berserat Sebanyak satu ose (sekitar 1 x 106 cfu)
(Bandini, 2003). Bertitik tolak dari sifat bakteri strain indikator dibiakan pada
perintis dan daya cernanya yang tinggi permukaan media agar darah dengan cara
terhadap makanan berserat tersebut, maka membuat goresan lurus sepanjang garis
sangatlah mungkin bahwa cairan rumen tengah/diameter plat. Setelah dibiakan
sapi bali mengandung banyak bakteri asam selama 24 jam, ke atas koloni bakteri yang
laktat yang dapat digunakan sebagai akan diuji disentuhkan jarum ose dan
sumber bakteriosin baru sehingga berpo- selanjutnya diletakkan di atas permukaan
tensi untuk digunakan sebagai biopre- strain indikator yang telah digores
servatif. sebelumnya dengan sedikit masuk ke

156
Jurnal Veteriner Desember 2007 Vol. 8 No. 4 : 155 159

dalam media (stab inocula). Biakan pada suhu 100C, dan uji pertumbuhannya
kemudian diinkubasikan pada 370C pada pH 9,6 (Brashears et al., 2003 ;
selama 24 jam. Uji ini dilakukan dengan Widodo, 2003; Wilderdyke et al., 2004).
dua kali ulangan menggunakan ose yang Penentuan species bakteri dilakukan
sama. Adanya senyawa antimikroba yang dengan menggunakan Standard Analytical
dihasilkan oleh bakteri ditandai dengan Profile Index (API) 50 CHL Kit (bio
zona terang di sekitar stab inocula. Isolat Meriueux, Marcy lEtoile, France, 2006).
yang menghasilkan zona hambatan terluas Data yang diperoleh disajikan
(diukur dalam satuan mm) dipakai sebagai secara deskriptif, untuk selanjutnya
bakteri penghasil substansi antimikroba disajikan dalam bentuk tabel atau gambar
pada uji lanjutan (Garver dan Muriana, (Gaspersz, 1991; Steel dan Torrie, 1995).
1993; Wiryawan et al., 2003).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Bakteri Asam Laktat Penghasil
Substansi Antimikroba Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari
Bakteri asam laktat dengan Cairan Rumen
diameter zona bening paling luas Sebanyak 100 isolat bakteri asam
selanjutnya diisolasi dan diidentifikasi laktat tumbuh pada media MRS agar dan
berdasarkan sifat koloni (besar, bentuk, setelah aktivitas antimikrobanya diuji
warna dan permukaan koloni). Idenifikasi pada media Blood agar, isolat SR21 dan
kemudian dilanjutkan dengan uji fisiologis SR54 diketahui mempunyai zona hambatan
dan biokimia seperti pewarnaan Gram, uji paling luas jika dibandingkan dengan isolat
katalase, uji produksi gas, uji pertumbuh- lainnya. Kedua isolat tersebut mempunyai
annya pada NaCl 15%, uji pertumbuhan ciri-ciri bakteri asam laktat (Tabel 1).

Tabel 1. Hasil identifikasi isolat bakteri asam laktat dari cairan rumen sapi bali

No Isolat Jenis Uji Hasil

1 Isolat SR21 1. Pewarnaan Gram Positip


2. Bentuk Kokus
3. Uji Katalase Negatip
4. Uji produksi gas Negatip
6. Uji pertumbuhan pada NaCl 15% Negatip
7. Uji pertumbuhan pada 100C Negatip
8. Uji pertumbuhan pada pH 9,6 Negatip
9. pH akhir dari media MRS tempat 3,96
pertumbuhan isolat
10.Diameter zone hambat pada media 11 mm
Blood Agar
2. Isolat SR54 1. Pewarnaan Gram Positip
2. Bentuk Batang
3. Uji Katalase Negatip
4. Uji produksi gas Negatip
6. Uji pertumbuhan pada NaCl 15% Negatip
7. Uji pertumbuhan pada 100C Negatip
8. Uji pertumbuhan pada pH 9,6 Negatip
9. pH akhir dari media MRS tempat 3,96
pertumbuhan isolat
10.Diameter zone hambat pada media 10 mm
Blood Agar

157
Jurnal Veteriner Desember 2007 Vol. 8 No. 4 : 155 159

Hasil karakterisasi (Tabel 1)


menunjukkan bahwa isolat SR21 dapat
dikelompokkan ke dalam genus Strepto-
coccus. Penggolongan ini didasarkan atas
metode identifikasi menurut Holzapfel dan
Schillinger (1992 dalam Widodo 2003), yang
menyebutkan bahwa genus Streptococcus
memiliki ciri-ciri yaitu, pH akhir dalam
media MRS < 4.6, uji katalase negatip,
koloni berbentuk kokus, kokus tidak
berbentuk tetrad, dan tidak tumbuh pada
suhu 100C. Isolat SR54 dapat dikelom-
pokkan ke dalam genus Lactococcus.
Penggolongan ini didasarkan atas ciri-
cirinya, yaitu pH akhir dalam media MRS
< 4.6, uji katalase negatip, dan koloninya Gambar 2. Hasil identifikasi isolat SR21
berbentuk batang. Berdasarkan atas setelah 48 jam pascainokulasi
aktivitas metabolismenya, kedua isolat pada perangkat Kit API 50
dapat dikelompokkan kedalam subgroup CHL. Reaksi positip ()
Homofermentatif, karena hanya mampu
menghasilkan asam laktat, dan tidak Dengan memperhatikan tabel pada
mampu menghasilkan CO2 (Widodo, 2003; produk kit API 50 CHL, species BAL yang
Surono, 2004) memiliki kemampuan degradasi gula yang
paling mendekati bagi isolat SR21 adalah
Lactococcus lactis spp lactis 1(bioMeriueux,
Marcy lEtoile, France, 2006).
Untuk isolat SR54, setelah dila-
kukan identifikasi dengan menggunakan
perangkat kit API 50 CHL, isolat ini
berhasil mendegradasi 18 komponen gula
yang meliputi gula no : 4, 5, 6, 10, 11, 12,
13, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 32, 39, dan
42, seperti tersaji pada Gambar 3.

Gambar 1. Diameter killing zone () Isolat


SR54 pada media blood agar

Mengingat diameter zona hambat yang


dihasilkan oleh kedua isolat tersebut cukup
besar yakni 11 mm untuk SR21 dan 10
mm untuk SR54, maka kedua isolat
dikarakterisasi lebih lanjut.

Kartakteristik Spesies Isolat Bakteri Asam


Laktat (BAL) Penghasil Anti-mikroba. Gambar 3. Hasil identifikasi isolat SR54
Uji fermentasi dengan menggu- setelah 48 jam pascainokulasi
nakan perangkat kit API 50 CHL pada perangkat Kit API 50
menunjukkan bahwa isolat SR21 mampu CHL. (tanda panah menunjuk
mendegradasi 18 komponen gula yaitu kan reaksi positip pada gula No
komponen gula no : 4, 5, 6, 10, 11, 12, 13, 4)
22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 32, 39, dan 42
(Gambar 2).
Dengan memperhatikan tabel pada
produk kit API 50 CHL, species BAL yang

158
Jurnal Veteriner Desember 2007 Vol. 8 No. 4 : 155 159

memiliki kemampuan degradasi gula yang Food Products. Int J Food. Micro-
paling mendekati bagi isolat SR54 adalah biol. 19: 241-258
Lactobacillus brevis 1 (bioMeriueux, Marcy Gaspersz V. 1991. Metode Perancangan
lEtoile, France, 2006). Percobaan. Bandung: CV Armico p
472.
SIMPULAN DAN SARAN Gorbach., SL. 2001. Microbiology of the
Gastrointestinal Tract. http://
Simpulan www.gsbs.utmb.edu/microbook/ch0
Dari hasil penelitian ini dapat 95.htm
disimpulkan bahwa dari cairan rumen sapi Jay JM, Loessner MJ, Golden DA. 2005.
bali dapat diisolasi bakteri asam laktat Modern Food Microbiology. 7th
dengan kemampuan antimikroba yang Ed. Springer Science + Bussiness
cukup luas baik terhadap bakteri Gram Media. Inc.
positif maupun Gram negatif yakni isolat Nurliana. 1997. Pengaruh Penambahan
SR21 (Lactococcus lactis spp lactis 1) dan Bakteriosin dan Gabungan
isolat SR54 (Lactobacillus brevis 1). Bakteriosin Produksi Bakteri
Asam Laktat terhadap Jumlah
Saran Bakteri dalam Susu Pasteurisasi.
Berpedoman atas hasil penelitian Ray B. 1992. Nisin of Lactococcus lactis
yang diperoleh maka disarankan perlunya subsp. lactis as a Food Biopre-
dilakukan kajian yang lebih mendalam dari servative, 207-264. In: B. Ray and
kedua isolat bakteri penghasil substansi M. Daeschel (ed). Food Biopreser-
antimikroba secara molekuler melalui vatives of Microbial Origin. CRC
analisis DNA sampai ke tahap sequencing Press. Boca Raton.
untuk lebih meyakinkan filogenetik dari Salminen S, Wright AV. 1998. Lactic Acid
isolat yang berhasil diisolasi. Bacteria: Microbiology and
Functional Aspects. 2ndEd. New
UCAPAN TERIMAKASIH York: Marcel Dekker, Inc.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi
Penulis mengucapkan terimakasih Daging. Cetakan ke-4 . Yogya-
kepada Ditjen Dikti yang telah mendanai karta: Gajah Mada University
penelitian ini melalui proyek Penelitian Press.
Hibah Bersaing XV Tahun Anggaran 2007 Steel RGD, Torrie JH. 1995. Prinsip dan
dengan Kontrak Nomor: 045/SP2H/PP/ DP Prosedur Statistika. Jakarta: PT,
2M/III/2007 Tanggal 29 Maret 2007 Gramedia Pustaka. Pp. 168-266.
Surono IS. 2004. Probiotik. Susu Fermen-
DAFTAR PUSTAKA tasi dan Kesehatan. Jakarta:
YAPMMI.
Anonimous, 2000. Lactospore. Lactic Acid Widodo AD. 2003. Bioteknologi Industri
Bacillus. Lactobacillus sporoge Susu. Cetakan ke-1. Yogyakarta:
nes.http://www.Lactospore.com/ba Lacticia Press. p 114.
ck.htm.2000. Wilderdyke MR, Smith DA, Brashears
Bandini Y. 2003. Sapi Bali. Penebar MM. 2004. Isolation, Identifi-
Swadaya. cation and selection of Lactic Acid
BioMeriueux, Marcy lEtoile, France. 2006. Bacteria from Alfalfa Sprouts for
Api 50 CHL Medium. BioMerieuk. Competitive Inhibition of Food-
Inc. borne Pathogens. J Food Protec-
Brashears MM, Jaroni D, Trimble J. 2003. tion. 67(3): 947-951.
Isolation, Selection and Characte- Wiryawan KG, Tjakradidja AS, Rarah
rization of Lactic Acid Bacteria for Ratih AM, Janingrum, E.D. 2003.
Competitive Exclusion Product to Isolasi Bakteri Asam Laktat
Reduce Shedding of Escherichia Penghasil Antimikroba. J Veteri-
coli O157:H7 in Cattle. J Food ner. 4(3): 85-92.
Protection. 66 (3): 355-363.
Garver KI, Muriana PM. 1993. Detection,
Identification, and Characteri-
zation of Bacteriocin Producing
lactic Acid Bacteria from Retail

159

You might also like