Professional Documents
Culture Documents
pula dengan manuver-manuver jitu jika tidak ingin terlindas atau kalah dari
kompetisi. Perubahan ini tidak hanya berdampak terhadap sistem, tapi juga
pelaksana sistem itu sendiri, yaitu Manusia. Yang selanjutnya menjadi masalah
adalah elemen manusia merupakan bagian yang memiliki resistensi (penolakan)
paling besar. Istilahnya adalah Status Quo. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah
pendekatan agar Manusia, sebagai elemen paling penting, memiliki pandangan
yang positif terhadap perubahan, bahkan siap menjadi bagian di dalamnya.
Pendekatan ini disebut Change Management atau Manajemen Perubahan.
Secara definisi, Change Management adalah sebuah proses terstruktur
dan sistematis untuk membantu transisi individu, tim kerja, ataupun organisasi
dari sebuah kondisi ke arah tujuan yang diinginkan.
Komponen yang harus ada di dalam Change Management adalah :
Bila salah satu komponen di atas tidak dilaksanakan dengan baik, maka
beresiko terhadap keberhasilan perubahan itu sendiri, seperti :
Langkah 1 tidak dijalankan / cukup seadanya = Status Quo akan terjaga di titik
ekstrim.
Langkah 2 tidak dijalankan / cukup seadanya = Perubahan terjadi dengan arah
yang tidak jelas dan terjadi kebingungan.
Langkah 3 tidak dijalankan / cukup seadanya = Akan terjadi sabotase.
Langkah 4 tidak dijalankan / cukup seadanya = Fungsi-fungsi di dalam organisasi
akan sulit beroperasi.
Langkah 5 tidak dijalankan / cukup seadanya = Perubahan tidak akan mencapai
titik yang diharapkan.
4. Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi
dengan pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan
jika yang menentang mempunyai kekuatan yang tidak kecil. Misalnya
dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan
mereka.
1. Punya Visi yang Inspiring dan Mampu menjadi motivasi bagi seluruh
anggota organisasi
3. Perubahan itu dimulai dari diri seseorang pemimpin itu sendiri yang
memberikan tauladan bagi seluruh anggota organisasi
2. Komunikasi.
Orang menolak perubahan ketika mereka tidak yakin mengenai
konsekuensinya. Kurangnya informasi bahan bakar rumor dan gosip yang
memadai dan menambah kecemasan umumnya terkait dengan perubahan.
Komunikasi yang efektif tentang perubahan dan kemungkinan hasil mereka
dapat mengurangi spekulasi ini dan menghilangkan ketakutan tidak
berdasar. Hal ini dapat membantu anggota realistis mempersiapkan
perubahan. Namun, komunikasi juga merupakan salah satu aspek yang
paling membuat frustrasi mengelola perubahan. anggota organisasi terus-
menerus menerima data tentang operasi saat ini dan rencana masa depan
serta rumor resmi tentang orang-orang, perubahan, dan politik. Manajer
dan praktisi OD harus berpikir serius tentang bagaimana untuk menerobos
aliran informasi ini. Salah satu strategi adalah untuk membuat informasi
perubahan yang lebih menonjol dengan berkomunikasi melalui saluran baru
atau berbeda. Jika informasi yang paling disampaikan melalui memo dan
email, kemudian mengubah informasi dapat disampaikan melalui
pertemuan dan presentasi. Metode lain yang dapat efektif selama
perubahan skala besar adalah untuk sengaja informasi perubahan
pengganti informasi operasi normal. Ini mengirimkan pesan bahwa
mengubah kegiatan seseorang adalah bagian penting dari pekerjaan
seseorang.