You are on page 1of 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI

PUSKESMAS BANDAR PERTALANGAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN


2016

FAKTOR RELATED EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN FUBLIC HEALTH BANDAR


PERTALANGAN YEARS 2016

Reno Renaldi, SKM, M.Kes

Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

ABSTRAK
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan yang bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak
pembuahan, bayi dalam kandungan, balita, anak, remaja, dewasa, sampai dengan usia lanjut. Salah satu
usaha peningkatan sumber daya yang berkualitas adalah dengan pemberian Air Susu ibu (ASI) sejak usia
dini, terutama ASI eksklusif. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan
kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi.
ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi, sebab ASI mengandung semua zat gizi untuk
membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan.Jenis penelitian yang digunakan
adalah metode kuantitatif yaitu dengan cara memberikan kuesioner kepada ibu yang mempunyai bayi
lebih dari 6 bulan di Wilayah Puskesmas Bandar Pertalangan dengan angket berjumlah 59 responden,
berdasarkan hasil penelitian didapatkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif, adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan pemberian
ASI, adanya hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif diperoleh,
adanya hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif.Diharapkan petugas Puskesmas
memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang tidak bekerja juga diberikan penyuluhan kepada pendidikan
rendah dan pengetahuan rendah

Kata Kunci : umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, ASI Eksklusif

ABSTRACT
Quality human resources is key to successful development that aims to realize a just and prosperous
society. The formation of quality human begins from conception, the unborn baby, toddler, child,
adolescent, adult, up to old age. One attempt to increase resources is the provision of quality milk (milk)
from an early age, especially exclusive breastfeeding. Baby needs very high in nutrients to sustain life.
These needs can be fulfilled by providing mother's milk to the infant. Breast milk is the ideal food for
babies, because breast milk contains all the nutrients to build and provide energy in the order required.
This type of research is quantitative method that is by giving questionnaires to mothers with babies over 6
months in the region Bandar Pertalangan the questionnaire amounted to 59 respondents, based on the
results, no significant relationship between mother's age with exclusive breastfeeding, their a significant
association between maternal education with breastfeeding, there is significant correlation between
maternal employment with exclusive breastfeeding was obtained, their relationship with the mother's
knowledge exclusive breastfeeding. Expected health center staff provide counseling to mothers who do
not work are also given counseling to low education and low knowledge

Keywords : age, education, work, knowledge, exclusive breastfeeding

PENDAHULUAN
Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 2, No. 5, Nopember 2014 Page 233
ASI (Air susu Ibu) Eksklusif adalah hanya pengetahuan ASI Eksklusif, mayoritas responden
memberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa tidak bekerja, berpendidikan menegah dan umur
memberikan makanan atau minuman lain. mayoritas usia > 20 tahun
Pemberian cairan tambahan akan meningkatkan .
risiko terkena penyakit. Pemberian caiaran dapat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah
menjadi sasaran masuknya bakteri patogen Faktor-Faktor Yang Berhubungan Pemberian ASI
(Yuliarti, 2010). Eksklusif Di Puskesmas Bandar Pertalangan
Meskipun menyusui dan ASI sangat Tahun 2016.
bermanfaat, namun belum terlaksana sepenuhnya,
diperkirakan 80% ibu-ibu di dunia tidak METODE
memberikan ASI secara optimal. Data mengenai Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
pemberian ASI pada bayi di beberapa negara pada analitik dengan jenis desain studi cross
tahun 2005-2006 diperoleh bahwa bayi di sectional yaitu variabel independen dengan
Amerika mendapatkan ASI eksklusif justru variabel dependen yang diteliti dengan bersamaan
meningkat 60-70%.pada tahun 2010 cakupan ASI untuk mengetahui Faktor-Faktor yang
eksklusif di India saja sudah mencapai 46%, di Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif di
Philippines 34%,di Vietnam 27% dan di Myamar Puskesmas Bandar Pertalangan Tahun 2016.
24% (Yuliarti,2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
Berdasarkan hasil survey sosial ekonomi yang memiliki anak usia > 6 bulan pada di
nasioanal (Susenas) 2013-2014 cakupan Puskesmas Bandar Pertalangan sebanyak 143
pemberian ASI eksklusif pada bayi 06 bulan di orang. Dalam penelitian ini peneliti ini
Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,2 % mengunakan tekhnik Random Sampling yaitu
(2012) menjadi 56,2 % (2013). Sedangkan melakukan rendom terhadap ibu-ibu yang
cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi > 6 memiliki bayi berusia lebih 6 bulan yang ada
bulan turun dari 28,6 % (2013) menjadi 24,3 % daftar ibu-ibu tersebut 1) dari 8 posyandu yang
(2014). Sementara jumlah bayi di bawah enam ada diwilayah kerja puskesmas bandar pertalangan
bulan yang diberi susu formula meningkat dari di rendom 6 posyandu yang terpilih. 2) setiap
16,7 % pada 2013 menjadi 27,9 % pada 2014 posyandu diambil secara rendom 10 ibu-ibu yang
(Riskesdas, 2013). memiliki bayi / anak berusia lebih dari 6 bulan
Menurut data Propinsi Riau tahun 2013 (dari daftar ibu-ibu di posyandu).
estimulasi absolut bayi ASI Eksklusif dan tidak
Analisis yang digunakan analisis Univariat
ASI Eksklusif yairu jumlah bayi 0-6 bulan yang
dan Bivariat ini bertujuan untuk mendiskripsikan
diberi ASI Eksklusif sebanyak 98,455 bayi atau
karakteristik masing-masing variabel yang di
55,9% sedangkan data yang tidak diberikan ASI
teliti, bentuknya tergantung dari jenis datanya.
Eklusif sebanyak 43,419.
Dan untuk melihat adanya hubungan kedua
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas
variabel tersebut maka di gunakan uji chi-square
Kesehatan kota Pelalawan didapatkan empat
dengan derajat kepercayaan 95%, dan alpha =
Puskesmas yang tidak mencapai target > 80%,
0,05.
yaitu Puskesmas Sekijang 36%, Puskesmas Bunut
38%, Puskesmas Kuala Kampar 45%. Puskesmas
HASIL
Bandar Pertalangan terdapat cakupan pemberian
ASI Eksklusif 16%. Merupakan cangkupan Analisis Univariat
terendah dikabupaten Pelalawan tahun 2016, maka Hasil uji univariat diketahui bahwa
penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas berdasarkan distribusi frekuensi data penelitian
Bandar Pertalangan. Menurut Profil Pangkalan menunjukkan responden yang menyatakan
Bandar Pertalangan tahun 2014 adalah jumlah variabel pengetahuan kurang yaitu 35 orang
sasaran bayi usia 0-6 bulan sebanyak 112 orang, (59,3%), variabel umur tidak berisiko sebanyak
yang diberikan ASI Eksklusif yaitu 2 orang. Hal 40 orang (67,8%), variabel pendidikan tinggi
ini masih dibawah target dimana target yang sebanyak 33 orang (55,9%), variabel pekerjaan
ditetapkan adalah 80%. tidak bekerja sebanyak 38 orang (64,4%) dan
Berdasarkan hasil observasi peneliti dan variabel pemberian ASI eksklusif tidak
survey awal yang di dapatkan bahwa dari 5 orang memberikan ASI eksklusif sebanyak 37 orang
ibu yang masih ada yang tidak mengetahui tentang (622,7%),

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 2, No. 5, Nopember 2014 Page 234


Analisis Bivariat pemberian ASI. Ha diperoleh nilai OR = 2,813
Hasil uji bivariat terhadap 3 variabel yang (95% CI=1,490-5,310)) artinya responden tidak
memiliki hubungan yang signifikan pemberian berkerja berpeluang 2,8 kali dibandingkan
ASI Eksklusif yaitu pendidikan ibu diperoleh p responden yang bekerja memberikan ASI.
value = 0.003, pekerjaan ibu diperoleh p value = diperoleh nilai OR = 4,725 (95% CI=1,386
0.002 dan pengetahuan ibu diperoleh p value = 5,707) artinya pengetahuan yang kurang
0.007. Berdasarkan uji statistik juga diperoleh berpeluang 4,7 kali tidak memberikan ASI
nilai OR = 6,600 (95% CI=1,860-23,424) artinya eksklusif dibandingkan dengan pengetahuan yang
pendidikan yang baik berpeluang 6,6 kali baik dengan pemberian ASI Eksklusif.
Ada hubungan bermakna secara statistik
(p<0,05) antara pekerjaan ibu dengan perilaku
PEMBAHASAN pemberian ASI ekslusif. Hal ini menunjukkan
bahwa ibu yang bekerja berpeluang dua kali lebih
Hubungan Pengetahuan ibu dengan pemberian
banyak dalam memberikan ASI ekslusif,
ASI Ekslusif
dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan P
Pekerjaan ibu juga diperkirakan dapat
Value untuk Hubungan antara pendidikan ibu
mempengaruhi pengetahuan dan kesempatan ibu
dengan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas
dalam memberikan ASI ekslusif. Hal ini karena
Bandar Pertalangan terdapat hubungan yang
ibu yang bekerja diluar rumah (sektor formal)
bermakna antara pendidikan ibu dengan
memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai
pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Bandar
informasi, termasuk mendapatkan informasi
Pertalangan.
tentang pemberian ASI ekslusif (Hakim, 2011).
Menurut teori Kuncoroningrat (2007) semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah Menurut asumsi peneliti pemberian ASI
menerima informasi sehingga makin banyak pula eksklusif terjadi pada ibu tidak bekerja lebih
pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya makin dominan, hal ini dikarenakan ibu yang tidak
rendah atau kurangnya tingkat pendidikan akan bekerja lebih mempunyai waktu dalam pemberian
menghambat perkembangan sikap seseorang ASI eksklusif pada bayi.
terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
Pendidikan seseorang mempengaruhi cara berfikir
Hubungan Pengetahuan Ib Dengan Pemberian
dalam menghadapi pekerjaan.
ASI Eklusif
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan P
Mahmuda (2012) bahwa ada hubungan
Value untuk hubungan antra pengetahuan ibu
pendidikan pemberian ASI Ekslusif bahwa 75,6%
dengan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas
ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif adalah
Bandar Pertalangan terdapat hubungan yang
ibu dengan pendidikan tamat SD.
bermakna antara pekerjaan ibu dengan pemberian
Menurut asumsi peneliti pendidikan tinggi ASI Eksklusif di Puskesmas Bandar Pertalangan
sesorang belum tentu mengetahui tentang Tahun 2016.
pemberian ASI Eksklusif bila tidak mendapatkan
informasi tentang ASI Eksklusif untuk patuh Ibu yang memiliki pengetahuan kurang
dalam pemberian ASI eksklusif tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif
cenderung memiliki prilaku yang kurang baik
Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian dalam pemberian ASI eksklusif dan beranggapan
ASI Ekslusif makanan pengganti ASI (susu formula) dapat
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan P membantu ibu dan bayi, sehingga ibu tidak
Value untuk hubungan pekerjaan ibu dengan memberikan ASI secara esklusif kepada bayi
pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Bandar (Purwanti, 2004). Ketidaktahuan ibu tentang
Pertalangan terdapat hubungan yang bermakna pentingnya ASI, cara menyusui dengan benar dan
antara pekerjaan Ibu dengan pemberian ASI pemasaran yang dilancarkan secara agresif oleh
Eksklusif di Puskesmas Bandar Pertalangan para produsen susu formula merupakan faktor
penghambat terbentuknya kesadaran orang tua

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 2, No. 5, Nopember 2014 Page 235


dalam memberikan ASI eksklusif dan kurangnya
pengertian perihal manfaat memberi ASI ekslusif, SARAN
iklan produk susu dan makanan buatan yang Disarankan hasil penelitian ini dapat
berlebihan sehingga menimbulkan pengertian dijadikan sebagai salah satu bahan acuan didalam
yang tidak benar. Bahkan menimbulkan memberikan pelayanan kesehatan dengan cara
pengertian bahwa susu formula lebih baik memberikan informasi melalui penyuluhan-
dibandingkan ASI (Roesli, 2005). penyuluhan, pemberian brosur dan liflet
Menurut penelitian Abdul Salam (2013),
menemukan bahwa pengetahuan ibu tentang ASI DAFTAR PUSTAKA
Eksklusif dapat diperoleh dari berbagai sumber
informasi. Rendahnya pengetahuan para ibu Yuliarti, 2010. Keajaiban ASI,Penerbit Andi
tentang ASI Eksklusif, pada saat yang sama Yogyakarta.A.Wawan & Dewi M.
mereka memiliki pengetahuan budaya lokal (2011). Teori & Pengukuran
berupa ideologi makanan untuk bayi. Pengetahuan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
budaya lokal ini dapat disebut penghambat bagi Manusia. (Cetakan II). Yogyakarta.
praktik pemberian ASI Eksklusif. Menurut Nuha Medika
penelitian Khilmiana (2010), Tingkat pengetahuan
yang tinggi ikut menentukan mudah tidaknya ibu Dinkes Provinsi Riau, 2012. Profil Dinas
untuk memahami dan menyerap informasi tentang Kesehatan Provinsi Riau tahun 2012.
ASI eksklusif. Semakin tinggi tingkat Pekan Baru
pengetahuan ibu, maka makin tinggi pula ibu
dalam menyerap informasi tentang ASI eksklusif. Puskesmas Bandar Pertalangan, (2014), Profil
Bandar Pertalangan tahun 2014.
Menurut asumsi peneliti pemberian ASI
Esklusif kurang di karrenkan kuarngnya Koentjaraningrat, 2008. Konsep Budaya. Balai
pengaetahuan ibu atau tentang pemberian ASI Pustaka. Jakarta.
eksklusif dan kurangnya dilakukan penyuluhan
tentang ASI Eksklusif baik di Puskesmas maupun Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan
Posyandu. Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI
KESIMPULAN
Roesli, U. 2013. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta:
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Trubus Agriwidya
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberian ASI Eklusif di Puskesmas Bandar Pertiwi, 2012. ASI atau Susu Formula Ya ?
Pertalangan Tahun 2016 dapat disimpulkan Yogyakarta : Flash book
bahwa: Hakim, T. 2011. Belajar Secara Efektif. Pustaka
Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta.
1. Adanya hubungan yang signifikan antara
pendidikan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif dari uji statistik chi square,
diperoleh P Value = 0,003, dimana P Value
lebih kecil dari (0,05).
2. Adanya hubungan yang signifikan antara
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif dari uji statistik chi square,
diperoleh P Value = 0,002, dimana P Value
lebih kecil dari (0,05).
3. Adanya hubungan Pengetahuan ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif dari uji statistik chi
square, diperoleh P Value = 0,007 dimana P
Value lebih kecil dari (0,05).

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 2, No. 5, Nopember 2014 Page 236

You might also like