You are on page 1of 3

Tugas: Theorytical Mapping Hipertensi

No Penulis Tahun Judul Buku/Jurnal Kutipan Hal


1. Arif Satria Putra P 2016 Hipertensi sebagai Faktor Pada hipertensi terjadi 20
ratama dan Ade Pencetus Terjadinya Stroke beberapa gangguan fisiologis
Yonata yang dapat memicu terjadinya
komplikasi berupa stroke.
Gangguan yang terjadi yaitu
perubahan struktur pembuluh
darah serebral, perubahan
aliran
darah serebral, stres oksidatif,
peradangan, dan disfungsi
barorefleks arteri.

2. Bianti Nuraini 2007 Risk Factors of Hypertension Faktor-faktor yang 18


mempengaruhi terjadinya
hipertensi adalah;
a. Genetik
b. Obesitas
c. Jenis kelamin
d. Stres
e. Kurang olahraga
f. Pola asupan garam dalam
diet
g. Kebiasaan Merokok

3. RA Tuty 2006 Penatalaksanaan hipertensi Penatalaksanaan hipertensi 139


Kuswardhani pada lanjut usia pada lanjut usia, pada
prinsipnya tidak berbeda
dengan hipertensi pada
umumnya; yaitu terdiri dari
modifikasi pola hidup dan
bila diperlukan dilanjutkan
dengan pemberian obat-
obat antihipertensi. Obat yang
umum digunakan adalah
diuretic dan antagonis kalsium,
dengan prinsip dosis awal yang
kecil dan ditingkatkan secara
perlahan. Sasaran tekanan
darah yang ingin dicapai
adalah
tekanan darah sistolik
140 dan diastolic
90 mmHg.
No Penulis Tahun Judul Buku/Jurnal Kutipan Hal
4. Johannes H. Saing 2005 Hipertensi pada Remaja Penyebab hipertensi yang 160
paling sering pada remaja
(usia 13-18 tahun) adalah
hipertensi esensial.
Remaja dengan hipertensi
esensial kebanyakan tanpa
gejala (asimtomatik) dan
sering terdeteksi hanya pada
saat pemeriksaan
rutin.Faktor lingkungan juga
berperan dalam hipertensi
esensial seperti konsumsi
garam yangtinggi, konsumsi
alkohol, merokok, stres
psikogenik,sosial ekonomi,
dan faktor predisposisi lainnya
sepertiras dan jenis kelamin.

5. Pradana 2012 Tata Laksana Hipertensi Pada penatalaksanaan 252


Tedjasukmana hipertensihal yang perlu di
ingat adalah bahwa
patofisiologi peningkatan
tekanan darah pada tiap pasien
berbeda-beda. Dengan
memahami patofi siologinya,
penatalaksanaan hipertensi
dapat diarahkan sesuai dengan
permasalahan utamanya

6. Bambang Hartono 2011 Hipertensi: The Silent Killer Hipertensi memang dapat 2
dikatakan sebagai pembunuh
diam-diam atau the silent
killer.Hipertensi umumnya
terjadi tanpa gejala
(asimptomatis). Sebagian besar
orang tidak merasakan
apa pun, walau tekanan
darahnya sudah jauh di atas
normal. Hal ini dapat
berlangsung bertahun-
tahun, sampai akhirnya
penderita (yang tidak merasa
menderita) jatuh ke dalam
kondisi darurat, dan bahkan
terkena penyakit jantung,
stroke atau rusak ginjalnya.
No Penulis Tahun Judul Buku/Jurnal Kutipan Hal
7. Indahria 2013 Terapi Relaksasi untuk Relaksasi adalah suatu 30
Sulistyarini Menurunkan Tekanan Darah prosedur dan teknik yang
dan Meningkatkan Kualitas bertujuan untuk mengurangi
Hidup Penderita Hipertensi ketegangan dan kecemasan,
dengan cara melatih pasien
agar mampu dengan se-ngaja
untuk membuat relaksasi otot-
otot tubuh setiap saat, sesuai
dengan keinginan
8. Freddy 2013 Pengaruh Pemberian Masase Masase punggung adalah tipe 2
Dwi Saputro, Punggung terhadap masase yang melibatkan
Ismonah dan Tekanan Darah pada Pasien gerakan yang panjang,
Hendrajaya Hipertensi perlahan dan halus. Berdasar
beberapa riset menunjukkan
masase punggungmemiliki
kemampuan untuk
menghasilkan respon relaksasi.
Gosokan punggung sederhana
selama 3-5 menit dapat
meningkatkan kenyamanan
dan relaksasi, serta memiliki
efek positif pada parameter
kardiovaskuler seperti tekanan
darah, frekuensi denyut
jantung, dan frekuensi
pernafasan.
9. Direktorat 2006 Pedoman Teknis Penemuan Penatalaksanaanpenyakit 22
Pengendalian dan Tatalaksana Penyakit hipertensi bertujuan untuk
Penyakit Tidak Hipertensi mengendalikan angka
MenularDirektorat kesakitan dan kematian akibat
Jendral PP & PL penyakit hipertensi dengan
Departemen cara seminimal mungkin
Kesehatan menurunkan gangguan
RI terhadap kualitas hidup
penderita.

10. Triyani 2011 Asuhan Gizi pada Hipertensi Asuhan gizi adalah 144
Kresnawan monitoring dan evaluasi
sampai tujuan intervensi
tercapai. Kegiatan monitoring
dan evaluasi-nya adalah
pengamatan berat badan
dan asupan makanan
(karbohidrat, lemak,
kalium, kalsium, natrium, dan
magnesium)

You might also like