You are on page 1of 10

Resiko Kardiometabolik dan Keparahan Obesitas pada Anak

dan Dewasa Muda


Asheley C. Skinner, Ph.D., Eliana M. Perrin, M.D., M.P.H.,
Leslie A. Moss, M.H.A., C.H.E.S., and Joseph A. Skelton, M.D.

ABSTRAK

Latar Belakang
Prevalensi obesitas berat pada anak-anak dan dewasa muda telah meningkat selama dekade
terakhir. Meskipun prevalensi faktor risiko kardiometabolik relatif rendah di antara anak-
anak dan dewasa muda yang kelebihan berat badan atau obesitas, mereka yang memiliki
obesitas lebih berat mungkin memiliki resiko lebih besar.

Metode
Kami melakukan analisis cross-sectional data dari anak-anak kelebihan berat badan atau
obesitas dan dewasa muda usia 3-19 tahun yang termasuk dalam Survey Pemeriksaan
Kesehatan dan Gizi Nasional dari tahun 1999 hingga tahun 2012 untuk menilai prevalensi
berbagai faktor risiko kardiometabolik sesuai dengan tingkat keparahan obesitas. Status berat
badan diklasifikasikan atas dasar pengukuran tinggi dan berat badan. Kami menggunakan
definisi standar nilai normal untuk kolesterol total, kolesterol high-density lipoprotein (HDL),
kolesterol low-density lipoprotein, trigliserida, tekanan darah, hemoglobin terglikasi, dan
glukosa puasa dan melaporkan prevalensi nilai abnormal pada anak-anak dan dewasa muda
menurut status berat badan.

Hasil
Di antara 8.579 anak-anak dan dewasa muda dengan indeks massa tubuh di persentil ke-85
atau lebih tinggi (menurut grafik pertumbuhan Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit), 46,9% memiliki berat badan lebih, 36,4% memiliki obesitas derajat I, 11,9%
obesitas derajat II, dan 4,8% obesitas derajat III. Nilai rata-rata untuk beberapa, tapi tidak
semua, variabel kardiometabolik lebih tinggi seiring dengan bertambahnya tingkat keparahan
obesitas baik pada peserta laki-laki maupun perempuan, dan nilai-nilainya lebih tinggi pada
peserta laki-laki daripada peserta perempuan; untuk kolesterol HDL, nilai rata-rata lebih
rendah seiring meningkatnya keparahan obesitas. model multivariabel yang dikendalikan
untuk usia, ras atau kelompok etnis, dan jenis kelamin menunjukkan bahwa semakin besar
tingkat keparahan obesitas, semakin tinggi risiko kadar kolesterol HDL rendah, tekanan darah
sistolik dan diastolik tinggi, dan kadar trigliserida dan hemoglobin terglikasi tinggi.

Kesimpulan
obesitas berat pada anak-anak dan dewasa muda dikaitkan dengan peningkatan prevalensi
faktor risiko kardiometabolik, khususnya di kalangan anak laki-laki dan laki-laki muda.

Prevalensi obesitas berat antara anak-anak dan dewasa muda telah meningkat dalam
tahun terakhir1 dan telah menyebabkan peningkatan kesadaran dan kekhawatiran akan
kesehatan kardiovaskular dan metabolik pada anak-anak dalam kelompok usia ini. Pada
1999-2004, hampir 4% dari anak-anak dan dewasa muda di Amerika Serikat usia 2-19 tahun
diklasifikasikan memiliki obesitas berat, 2 dan baru-baru ini, 2011-2012, prevalensi obesitas
berat meningkat menjadi sekitar 6% di kelompok usia ini1; Namun, prevalensi faktor risiko
kardiometabolik yang menyertai obesitas berat pada anak-anak dan dewasa muda ini tidak
jelas.
Faktor risiko kardiometabolik lebih umum didapatkan pada anak-anak dan dewasa
muda yang kelebihan berat badan atau obesitas dibandingkan mereka yang sehat.3 Namun,
penggunaan hanya satu kategori obesitas tidak memperhitungkan berbagai tingkat keparahan
obesitas. The American Heart Association mengidentifikasi beberapa penelitian relatif kecil
yang menunjukkan bahwa bentuk-bentuk obesitas yang lebih parah dikaitkan dengan yang
risiko komplikasi langsung yang lebih besar yang berhubungan dengan berat badan, termasuk
Kadar lipid dan glukosa darah abnormal dan peningkatan tekanan darah4; Namun, berbagai
definisi obesitas berat digunakan dalam penelitian ini. Pedoman yang jelas saat ini ada untuk
menentukan obesitas berat yaitu 120% dari persentil ke-95 untuk indeks massa tubuh (BMI,
berat dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi dalam meter) dan untuk menentukan
obesitas berat yang nyata yaitu 140% dari percentile ke 95.1,4 Sebagai pendekatan anak, kurva
persentil tinggi ini mendekati BMI minimal 35 untuk obesitas berat (obesitas derajat II) dan
BMI minimal 40 untuk obesitas berat yang nyata (obesitas derajat III).1 Untuk meningkatkan
pemahaman tentang distribusi faktor risiko kardiometabolik, kami meneliti prevalensi
berbagai faktor risiko kardiometabolik menurut keparahan obesitas menggunakan data
representatif nasional.

METODE

Sumber Data dan Desain Penelitian


Kami memperoleh data dari National Health and Nutrition Examination Survey
(NHANES, 1999- 2012). NHANES mencakup sampel bertingkat, multistage probabel dari
populasi warga sipil AS. Data yang diperoleh termasuk tanggapan untuk sebuah wawancara
di-rumah pada berbagai variabel demografis dan topik kesehatan, temuan dari pemeriksaan
fisik yang dilakukan di sebuah pusat pemeriksaan yang termasuk pengukuran tinggi dan berat
badan, dan pengukuran laboratorium.5 Pusat Nasional Statistik Kesehatan (NCHS)
merancang NHANES dan mengumpulkan data setelah mendapat informed consent tertulis
dari peserta atau orang tua atau wali dan persetujuan dari anak di bawah umur; sebagian
komponen dari NHANES, termasuk yang digunakan dalam penelitian ini, tersedia secara
publis. Penulis pertama merancang dan melakukan analisis, tanpa masukan dari NCHS, dan
bertanggung jawab untuk analisis. Badan review institusional di Universitas North Carolina
di Chapel Hill, sesuai dengan Peraturan Kode Federal, menganggap penelitian ini untuk
dibebaskan dari penelaahan lebih lanjut dan dari persyaratan untuk memperoleh informed
consent tertulis karena hanya menggunakan data sekunder.

Sampel Penelitian
Sampel penelitian kami termasuk peserta NHANES yang usianya 3-19 tahun pada
saat pemeriksaan. Kami eksklusikan 513 anak-anak dan dewasa muda yang tidak memiliki
nilai BMI. Mengingat fokus kami pada obesitas, kami eksklusikan 807 peserta yang
underweight dan 15.469 peserta yang memiliki berat badan ideal (yaitu, semua peserta yang
di bawah persentil ke-85 untuk BMI usia tertentu dan jenis kelamin tertentu, sebagaimana
didefinisikan di bawah). Dengan demikian, sampel final terdiri dari 8.579 anak-anak dan
dewasa muda. Karena pengukuran NHANES memiliki kerangka sampling lebih bertarget
(misalnya, terbatas pada usia tertentu), pengukuran spesifik yang dilaporkan memiliki ukuran
sampel yang berbeda (Tabel 1).5
Status Gizi
Kami diklasifikasikan
status berat badan
menggunakan pengukuran
tinggi dan berat badan yang
diperoleh pada saat komponen
pemeriksaan fisik NHANES
untuk menghitung BMI dan
untuk menentukan persentil
BMI, yang kami ambil dari
grafik pertumbuhan Pusat
Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit (CDC) menggunakan
kode SAS yang dikembangkan
untuk tujuan ini.6 Pada 2011-
2012, NHANES melaporkan
usia dalam tahun untuk anak-
anak dan dewasa muda 2-19 tahun, bukan usia dalam bulan seperti yang dirilis sebelumnya;
usia dalam bulan dilaporkan hanya untuk anak-anak dari lahir hingga usia 2 tahun. Untuk
memperkirakan prevalensi obesitas secara konsisten di seluruh periode penelitian kami, kami
menggunakan titik tengah dari satu tahun penuh usia anak-anak di semua perhitungan
(misalnya, anak usia 11 tahun dianggap 11,5 tahun). Metode perhitungan menghasilkan
tingkat prevalensi yang mirip dengan perhitungan berdasarkan usia dalam bulan, dengan
perbedaan 0,1 hingga 0,2 poin persentase, 1 dan digunakan untuk 2 tahun siklus dari
NHANES untuk memastikan konsistensi dalam penentuan status gizi.
Kategori berat badan menurut kelompok umur dan jenis kelamin tertentu persentil
BMI yang kita digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: kelebihan berat badan
( persentil 85 sampai < persentil 95), obesitas derajat I ( persentil 95 sampai <120% dari
persentil 95), obesitas derajat II (120% sampai <140% dari persentil 95, atau BMI 35,
mana yang lebih), dan obesitas derajat III (140% dari persentil 95 persentil, atau BMI 40,
mana yang lebih rendah). Definisi berat badan ideal, kelebihan berat badan, dan obesitas
didasarkan pada rekomendasi dari CDC, 7 dan definisi obesitas serajat II didasarkan pada
rekomendasi dari American Heart Association.4 Kami menggunakan kisaran 120% sampai
kurang dari 140% dari persentil 95 untuk mendefinisikan obesitas derajat II bukan persentil
99 atau lebih tinggi karena definisi tersebut telah terbukti memiliki stabilitas lebih di prosedur
yang diperkirakan.8 Kami menggunakan 140% dari persentil 95 untuk mendefinisikan
obesitas derajat III karena itu memperkirakan BMI 40 di akhir masa remaja, usia yang sama
di mana 120% dari persentil 95 memperkirakan BMI 35.1 Diantara orang dewasa, orang
dengan kisaran BMI tersebut dianggap berada pada risiko yang lebih tinggi meninggal lebih
cepat.9 Persentil BMI dalam penelitian kami tidak berasal dari sampel penelitian yang kami
evaluasi tetapi yang ditentukan oleh grafik pertumbuhan CDC yang menggunakan sampel
historikal; hal ini memungkinkan konsistensi kategorisasi status berat badan seluruh sampel
penelitian.

Faktor Risiko Kardiometabolik


Karena kami mengevaluasi anak-anak dan dewasa muda, kami menguji variabel yang
dikenal terkait dengan risiko kardiometabolik bukan poin akhir dari kejadian kardiovaskular.
Kadar kolesterol dan high-density lipoprotein (HDL) total diukur pada semua sampel
penelitian dalam rentang usia yang ditargetkan, sedangkan pengukuran kadar kolesterol low-
density lipoprotein (LDL) dan trigliserida terbatas pada subkelompok peserta yang menjalani
pemeriksaan di pagi hari sebagai bagian dari prosedur penelitian NHANES. Waktu puasa
bervariasi antara peserta pada penelitian laboratorium puasa yang dilakukan. Kami
menggunakan nilai cutoff standar untuk kadar kolesterol total (200 mg per desiliter [> 5,18
mmol per liter]), kolesterol HDL (<35 mg per desiliter [<0,9 mmol per liter]), kolesterol LDL
(130 mg per desiliter [3.4 mmol per liter]), dan trigliserida (150 mg per desiliter [> 1,7
mmol per liter]) untuk menentukan nilai-nilai abnormal; ketika rekomendasi untuk nilai
cutoff tidak konsisten, kami memilih definisi yang lebih konservatif.10-12
Tekanan darah tercatat sebagai nilai rata-rata hingga tiga pengukuran atau sebagai
pengukuran tunggal (86% dari anak-anak dan dewasa muda orang dewasa memiliki tiga
pengukuran, 8% memiliki dua, dan 6% memiliki satu). Untuk anak-anak usia kurang dari 18
tahun, kami menggunakan tabel tekanan darah standar di mana nilai-nilai normal ditentukan
menurut umur, jenis kelamin, dan tinggi; nilai-nilai abnormal didefinisikan sebagai nilai pada
setidaknya persentil 95 pada tabel tersebut.13 Untuk dewasa muda usia 18 dan 19 tahun, kami
menggunakan cuttoff 140 mm Hg untuk tekanan darah sistolik dan 90 mm Hg untuk tekanan
darah diastolik.14
Kadar hemoglobin terglikasi diukur pada semua peserta usia 12 tahun atau yang lebih
tua sebagai bagian pengukuran laboratorium NHANES standar; nilai lebih besar dari 5,7%
didefinisikan sebagai abnormal. glukosa puasa diukur dalam subkelompok peserta NHANES
yang hadir pada sesi pagi; nilai 100 mg per desiliter atau yang lebih tinggi (5.6 mmol per
liter) didefinisikan sebagai abnormal. Definisi nilai abnormal untuk hemoglobin terglikasi
dan glukosa puasa didasarkan pada rekomendasi oleh Asosiasi Diabetes Amerika untuk
mengidentifikasi orang berisiko tinggi diabetes.15
Informasi lengkap tentang rosedur pengumpulan dan pengukuran NHANES dapat
ditemukan dalam Manual Prosedur Laboratorium NHANES Manual.16 Langkah-langkah
khusus yang diperoleh dan kelompok usia yang diperoleh bervariasi menurut siklus
NHANES. Sampling frame untuk setiap pengukuran laboratorium dirinci dalam brosur
konten NHANES.5 Usia untuk kerangka sampling, ukuran sampel total, dan definisi yang
digunakan untuk nilai normal ditunjukkan pada Tabel 1. Kami tidak membatasi nilai lipid
dengan yang diukur ketika peserta berpuasa karena penelitian sebelumnya telah menunjukkan
bahwa perbedaan nilai menurut status puasa adalah minimal.17

Analisis Statistik
Hasil utama dari analisis bivariat disajikan sebagai nilai rata-rata untuk variabel
kardiometabolik dan untuk prevalensi faktor resiko kardiometabolik, menurut status gizi.
semua perbedaan diperiksa dengan menggunakan Wald tes yang disesuaikan. Kami hanya
melaporkan hasil gabungan tes Wald dari perbedaan di keempat kategori berat badan dan
memasukan confident interval 95% untuk memungkinkan interpretasi lebih lanjut dari
perbedaan antara kelompok-kelompok tertentu (misalnya, obesitas derajat II dibandingkan
dengan obesitas derajat III). Kami melaporkan nilai rata-rata untuk semua anak-anak dan
dewasa muda, serta untuk peserta laki-laki dan peserta perempuan secara terpisah. Karena
kuantifikasi risiko adalah penting untuk pengembangan kebijakan, kami melaporkan hasil
dari pemeriksaan lebih lanjut dari prevalensi faktor risiko kardiometabolik berdasarkan
kategori berat badan menurut subkelompok yang ditentukan oleh usia, jenis kelamin, dan ras
atau kelompok etnis. Kategori kelompok usia, jenis kelamin, dan ras atau etnis ditentukan
sebelum analisis, dan kami melaporkan faktor risiko kardiometabolik masing-masing. Kami
menyediakan ukuran sampel di seluruh hasil kami untuk referensi, tapi semua melaporkan
rata-rata nilai, persentase, nilai prevalensi, dan hasil uji statistik berbobot untuk mewakili
populasi AS.
Analisis multivariat dilakukan dengan penggunaan model linear umum dengan
logaritmik link. Eksponensial dari koefisien digunakan untuk melaporkan rasio risiko efek
keparahan obesitas pada risiko kardiometabolik. Semua analisis disesuaikan untuk strata, unit
sampel primer, dan bobot probabilitas yang digunakan dalam desain survei kompleks
NHANES18,19 dan dilakukan dengan menggunakan rutinitas estimasi survey dalam perangkat
lunak Stata, versi 13.1 (StataCorp). Kami mengumpulkan semua tahun dan menyesuaikan
berat probabilitas yang sesuai, seperti yang diarahkan oleh NCHS.19 Karena kepentingan
utama kami adalah hubungan antara obesitas berat dan risiko kardiometabolik dan karena
prevalensi obesitas berubah minimal selama kerangka waktu dari penelitian kami, 1 kami
tidak melakukan analisis tren waktu apapun dalam penelitian ini. nilai P kurang dari 0,05
dianggap menunjukkan signifikansi statistik, meskipun perbedaan antara kelompok lebih baik
diwakili oleh confident interval, dan kami percaya bahwa fokus harus pada kepentingan
klinis dari perkiraan bukan pada signifikansi statistik. Akhirnya, data yang hilang terutama
disebabkan oleh desain NHANES, dan karena itu tidak ada penambahan imputasi data.

HASIL

Di antara 8.579 anak-


anak dan dewasa muda dengan
BMI pada persentil ke-85 atau
lebih tinggi, 46,9% kelebihan
berat badan, 36,4% memiliki
obesitas derajat I, 11,9%
memiliki obesitas derajat II, dan
4,8% memiliki obesitas derajat
III (Tabel 2). Tabel S1 di
Tambahan Lampiran (tersedia
dengan teks penuh artikel ini di
NEJM.org) menunjukkan nilai
rata-rata untuk masing-masing
variabel kardiometabolik di
semua peserta dan secara
terpisah pada peserta laki-laki
dan perempuan. Dengan
beberapa pengecualian, baik
peserta laki-laki dan perempuan,
nilai rata-rata untuk variabel
kardiometabolik lebih tinggi
seiring dengan meningkatnya
keparahan obesitas; untuk
kolesterol HDL, nilai rata-
ratanya lebih rendah seiring
dengan meningkatnya
keparahan obesitas.
Tabel 3 dan Gambar 1 menunjukkan prevalensi nilai abnormal untuk setiap variabel
kardiometabolik. Seperti halnya dengan nilai rata-rata untuk variabel kardiometabolik,
prevalensi nilai abnormal lebih tinggi seiring dengan meningkatnya keparahan obesitas.
Tabel 3 juga menunjukkan signifikansi statistik perbedaan di semua kategori berat badan,
meskipun analisis multivariabel yang dijelaskan di bawah lebih mewakili perbedaan antara
kategori individu. Kami melaporkan temuan kami untuk semua kelompok umur; Namun,
ukuran sampel untuk anak usia 3 sampai 5 tahun sangat kecil, dan estimasi titik terkait bagi
peserta harus ditafsirkan dengan hati-hati. Antara peserta usia 12 sampai 19 tahun, prevalensi
dari semua faktor risiko, dengan pengecualian kolesterol LDL, meningkat bedasarkan
kategori berat, dan sebagian besar faktor risiko meningkat berdasarkan kategori berat antara
anak-anak usia 6 sampai 11 tahun. Prevalensi menurut jenis kelamin dan ras atau kelompok
etnis ditunjukkan masing-masing pada Tabel S2 dan S3 di Tambahan Lampiran.
Tabel 4 menunjukkan hasil dari model linear umum multivariabel (lihat Tabel S4 di
Tambaha Lampiran untuk data pada semua variabel). Pada model yang dikendalikan untuk
kelompok usia, ras atau etnis, dan jenis kelamin, risiko kadar kolesterol HDL rendah, tekanan
darah sistolik tinggi, tekanan darah diastolik tinggi, kadar trigliserida tinggi, dan kadar
hemoglobin terglikasi tinggi lebih besar di antara anak-anak dan dewasa muda dengan
obesitas derajat III dibandingkan mereka dengan obesitas derajat I. Ada beberapa perbedaan
yang signifikan dalam variabel-variabel ini menurut kategori berat badan antara peserta
perempuan, tapi semua perbedaan tetap signifikan antara peserta laki-laki. Seperti yang
diharapkan, anak-anak dan orang dewasa muda kelebihan berat badan memiliki risiko lebih
lebih rendah pada sebagian besar faktor risiko daripada mereka dengan obesitas derajat I.

DISKUSI

Obesitas berat pada anak-anak dan dewasa muda dikaitkan dengan prevalensi yang
tinggi dari kadar abnormal variabel kardiometabolik. Prevalensi tinggi dari nilai abnormal
untuk variabel tertentu antara anak-anak dan dewasa muda dengan obesitas derajat II dan III
dapat memberikan informasi penting yang diidentifikasi dengan menggunakan standar
klasifikasi obesitas, terutama untuk anak-anak laki-laki dan laki-laki muda. Prevalensi yang
lebih besar antara peserta usia 12 sampai 19 tahun konsisten dengan laporan sebelumnya dari
populasi AS secara keseluruhan pada anak-anak dan dewasa muda.20
Penentuan tingkat keparahan obesitas bisa membantu mengidentifikasi anak-anak dan
dewasa muda yang memiliki risiko tinggi efek kesehatan negatif yang berhubungan dengan
obesitas. pedoman saat ini untuk skrining tidak membedakan antar derajat obesitas.7,21
Meskipun prevalensi nilai abnormal tidak meningkat seiring dengan keparahan obesitas pada
semua variabel faktor risiko, temuan kami terhadap risiko yang lebih besar pada kadar
kolesterol HDL abnormal, tekanan darah sistolik, dan metabolisme glukosa mendukung
stratifikasi risiko berlandaskan rekomendasi American Heart Association untuk klasifikasi
tingkat obesitas yang lebih tinggi pada 120% dari percentile 95.4 Temuan kami terhadap
risiko tambahan kadar trigliserida dan hemoglobin terglikasi abnormal memberikan
dukungan awal untuk stratifikasi risiko lebih lanjut berdasarkan pada 140% dari persentil ke-
95.
Perbedaan antara peserta pria dan wanita dalam penelitian kami dapat dicatat; obesitas
berat berhubungan dengan prevalensi yang lebih tinggi dari tekanan darah sistolik abnormal,
kadar trigliserida, dan kadar hemoglobin terglikasi pada laki-laki dibandingkan peserta
perempuan. Ada kemungkinan bahwa faktor risiko kardiometabolik berkembang lebih awal
pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Atau, penggunaan definisi obesitas yang sama
untuk anak perempuan dan anak laki-laki mungkin tidak menentukan risiko yang setara.
Temuan kami berbeda dari yang di laporan lain yang hanya menggunakan definisi standar
dan menunjukkan perbedaan minimal antara anak laki-laki dan perempuan.22-24
Obesitas pada usia anak meningkatkan risiko obesitas jangka panjang, 25,26 serta risiko
komplikasi substansial dan kematian di usia dewasa. 27,28 obesitas berat selama masa remaja
dikaitkan dengan risiko komplikasi yang lebih tinggi secara signifikan.29 Meskipun
pencegahan tetap menjadi tujuan utama dalam pengelolaan obesitas, fokus telah bergeser
untuk juga mengidentifikasi dan mengobati komplikasi yang terkait dengan obesitas.21
Mengklasifikasi obesitas menjadi tiga kategori menyediakan pendekatan yang lebih baik
untuk mengidentifikasi pasien dengan risiko terbesar komplikasi potensial dan kematian.28,29
Pengobatan obesitas pada anak dianjurkan dan efektif30; namun, pada terapi intensif, seperti
penggantian makanan yang disupervisi secara medis, pengobatan farmakologis, dan operasi
bariatric, memberikan risiko tertentu dan sering kali mahal. Selain itu, sumber daya terlalu
terbatas untuk memberikan layanan yang tepat pada setiap anak dengan obesitas karena
kebanyakan klinik dan program pengobatan berkonsentrasi pada perawatan tersier rumah
sakit anak.31 Kumpulan risiko dan sumber daya yang terbatas mengakibatkan banyaknya anak
dengan obesitas berat dan memunculkan faktor risiko kardiometabolik tanpa pilihan yang
efektif. Penerapan klasifikasi yang lebih kompleks pada obesitas, memperbolehkan intervensi
yang ditargetkan yang bisa menurunkan angka kesakitan dan mortalitas dan mungkin juga
hemat biaya.

Klasifikasi akurat dari anak-


anak dengan obesitas dapat
meningkatkan perawatan populasi
pasien ini. Biaya mengobati
komplikasi sehubungan dengan
obesitas pada orang dewasa telah
diperkirakan setinggi $ 147 juta32
dan mungkin akan terus
meningkat.33 Anak-anak dengan
obesitas memiliki pengeluaran
perawatan kesehatan rawat jalan
yang lebih tinggi dibandingkan
dengan berat badan normal, dengan
biaya meningkat diyakini berasal
dari evaluasi dan pengobatan34;
peningkatan estimasi risiko yang didasarkan pada keparahan obesitas bisa menurunkan biaya
evaluasi tanpa mengakibatkan kesalahan diagnosis dari kondisi yang ada. Anak-anak dengan
obesitas berat sudah mengalami peningkatan risiko kardiometabolik, yang mungkin
memprediksi onset awal penyakit serius seperti hipertensi dan diabetes.
Pada transisi dari masa remaja ke dewasa muda, pengenalan bahwa remaja dengan
obesitas telah meningkatkan risiko kardiometabolik akan penting. pendekatan pengobatan
saat ini tidak efektif pada derajat obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang berada pada
derajat obesitas yang lebih rendah.35-37 Temuan dalam penelitian kami, ketika
dipertimbangkan dalam konteks efek negatif bahwa faktor risiko tersebut mempengaruhi
kualitas hidup berikutnya, 38 menyiratkan perlunya identifikasi awal peningkatan berat
badan abnormal, pencegahan primer dan sekunder dari obesitas, dan perubahan kebijakan
dalam evaluasi dan manajemen obesitas di faskes. 39
Kami meneliti berbagai faktor resiko variabel kardiometabolik dalam populasi besar
dan representatif; namun, penelitian kami memiliki keterbatasan metodologi tertentu.
Pertama, karena ini adalah studi cross-sectional, kita tidak bisa menunjukkan kausalitas
antara obesitas dan faktor risiko. Kedua, meskipun kami menggunakan definisi standar nilai
normal untuk variabel faktor risiko, desain cross sectional tidak memungkinkan kita untuk
menguji dampak dari nilai-nilai abnormal tersebut pada morbiditas atau mortalitas di masa
depan. Akhirnya, ukuran sampel kecil dalam subkelompok tertentu, khususnya di
subkelompok anak-anak, yang mengakibatkan confident interval lebar dan estimasi titik yang
harus ditafsirkan dengan hati-hati.
Kesimpulannya, obesitas berat pada anak-anak dan dewasa muda dikaitkan dengan
prevalensi yang tinggi dari kadar abnormal variabel faktor risiko kardiometabolik. Prevalensi
nilai-nilai abnormal antara anak-anak dan dewasa muda tampaknya tergantung pada usia dan
tingkat keparahan obesitas. Dimasukkannya obesitas derajat II dalam standar klasifikasi
obesitas dapat membantu dalam identifikasi anak-anak yang memiliki risiko tinggi kadar
kolesterol HDL, tekanan darah sistolik, dan glukosa abnormal, dan dimasukkannya obesitas
derajat III pada standar klasifikasi obesitas dapat membantu dalam identifikasi mereka yang
berada pada risiko terbesar untuk kadartrigliserida, tekanan darah diastolik, dan hemoglobin
terglikasi abnormal.

You might also like